SISTEM PENDUKUNG MANAJEMEN DAN ORGANISASI UNTUK PERUSAHAAN DIGITAL SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM PENDUKUNG MANAJEMEN DAN ORGANISASI UNTUK PERUSAHAAN DIGITAL DOSEN : ACUN KARDIANAWATI Acun Kardianawati
DOSEN : ACUN KARDIANAWATI proses pengambilan keputusan merupakan hal yang menjadi bagian penting di dalam suatu organisasi atau perusahaan. Pengambilan keputusan yang tepat diharapkan dapat meningkatkan kinerja ataupun pengambilan keputusan terhadap kondisi yang ada. Pengambilan keputusan yang tepat juga seharusnya diimbangi dengan kecepatan dan keakuratan dari pengumpulan data, pengolahan data sampai pada akhirnya pada tahap pengambilan keputusan. DOSEN : ACUN KARDIANAWATI
DOSEN : ACUN KARDIANAWATI seringkali terjadi adalah keputusan yang telah dibuat membutuhkan waktu yang cukup lama dan masih memakai perhitungan iterasi secara manual. Oleh karena itu dibutuhkan satu system yang berperan sebagai pendukung atau pembantu di dalam pengambilan keputusan. Selain itu juga adanya perubahan perilaku komputasi end-user. Karena End-user bukanlah programmer maka mereka membutuhkan tool dan prosedur yang mudah untuk digunakan sehingga hal – hal tersebut akhirnya dipenuhi oleh SPK atau didalam bahasa lainnya juga disebut Decision Support System ( DSS ). DOSEN : ACUN KARDIANAWATI
DOSEN : ACUN KARDIANAWATI Prinsip kerja dari SPK ini adalah data – data historis ataupun masa kini dari sejumlah aplikasi atau kelompok berupa database yang diaalisis melalui model system perangkat lunak SPK, peranti OLAP, peranti data mining, atau kumpulan model analitis dan matematis yang dengan mudah bias diakses oleha para pengguna SPK. DOSEN : ACUN KARDIANAWATI
DOSEN : ACUN KARDIANAWATI sistem pendukung keputusan bukan merupakan alat pengambilan keputusan, melainkan merupakan sistem yang membantu pengambil keputusan dengan melengkapi mereka dengan informasi dari data yang telah diolah dengan relevan dan diperlukan untuk membuat keputusan tentang suatu masalah dengan lebih cepat dan akurat. DOSEN : ACUN KARDIANAWATI
Sistem Pendukung Manajemen dan Organisasi untuk Perusahaan Digital Manajemen pengetahuan untuk perusahaan Digital Meningkatkan mutu Pengambilan Keputusan Manajemen untuk Perusahaan Digital DOSEN : ACUN KARDIANAWATI
MANAJEMEN PENGETAHUAN UNTUK PERUSAHAAN DIGITAL Manajemen Pengetahuan dalam Organisasi Sistem kerja pengetahuan dan Informasi Kecerdasan Tiruan Teknik Kecerdasan lainnya DOSEN : ACUN KARDIANAWATI
MANAJEMEN PENGETAHUAN DALAM ORGANISASI Aset pengetahuan: Pengetahuan organisasi mengenai bagaimana cara efisien dan efektif untuk: menjalankan proses bisnis dan menciptakan produk/layanan baru sehingga bisnis semakin bernilai. Sejalan dengan perkembangan pengetahuan sebagai pusat produktivitas dan aset strategis, maka: Kesuksesan organisasi semakin tergantung pada kemampuan perusahaan untuk: Memproduksi, Mengumpulkan, Menyimpan, dan Menyebarkan pengetahuan. DOSEN : ACUN KARDIANAWATI
MANAJEMEN PENGETAHUAN DALAM ORGANISASI (CONTINUE…) Perusahaan mendapatkan pengetahuan melalui pembelajaran organisasional, sbb : Melalui trial dan error, Pengukuran yang cermat terhadap aktitas terencana, Umpan balik dari pelanggan dan proses bisnis yang mempengaruhi pengalaman. Organisasi yang bisa merasakan dan merespon lingkungannya secara cepat, akan lebih bisa bertahan lama daripada organisasi yang memiliki mekanisme pembelajaran yang buruk. Manajemen pengetahuan meningkatkan kemampuan organisasi untuk belajar dari lingkungannya dan untuk menyertakan pengetahuan ke dalam proses bisnis. DOSEN : ACUN KARDIANAWATI
MANAJEMEN PENGETAHUAN DALAM ORGANISASI (CONTINUE…) Basis Pengetahuan meliputi: Pengetahuan internal terstruktur (pengetahuan eksplisit), misal: manual produk atau laporan penelitian. Pengetahuan eksternal dari para pesaing, produk, dan pasar, termasuk kecerdasan kompetitif. Pengetahuan internal informal: Sering disebut pengetahuan terpendam, Yaitu: pengetahuan yang ada pada pikiran individukaryawan namun belum terdokumentasi dalam bentuk terstruktur. Diperlukan memori organisasi: Pembelajaran yang tersimpan berdasarkan sejarah atau riwayat perusahaan yang bisa digunakan untuk tujuan pengambilan keputusan dan tujuan lainnya. DOSEN : ACUN KARDIANAWATI
MANAJEMEN PENGETAHUAN DALAM ORGANISASI (CONTINUE…) Manajemen pengetahuan memerlukan infrastruktur TI yang memudahkan pengumpulan dan proses bagi-pakai informasi serta perangkat lunak untuk mendistribusikan informasi. DOSEN : ACUN KARDIANAWATI
SISTEM KERJA PENGETAHUAN DAN INFORMASI Kerja utama terdiri dari penciptaan dan pemrosesan informasi. Kerja pengetahuan dilakukan oleh: Pekerja data, Tugas utama: memproses dan menyebarkan informasi. Contoh pekerja data: Sekretaris, personil penjual, pemegang buku kas, dll. Pekerja pengetahuan, Tugas utama: menciptakan pengetahuan dan informasi. Contoh pekerja pengetahuan: peneliti, perancang, arsitek, penulis, hakim, dll. DOSEN : ACUN KARDIANAWATI
DOSEN : ACUN KARDIANAWATI KECERDASAN TIRUAN Kecerdasan tiruan (artificial intelligence=AI): Upaya untuk mengembangkan sistem berbasis komputer yang berprilaku seperti manusia, dengan kemampuan untuk: Mempelajari bahasa Menjalankan tugas-tugas fisik yang terkoordinasi (robotik), Menggunakan perlengkapan pemahaman yang menginformasikan perilaku fisik dan bahasanya (sistem pemahaman oral dan visual), Berusaha menyamai keahlian manusiawi dan pengambilan keputusan (sistem pakar), Dapat menunjukkan logika, pembenaran, intuisi dan kualitas-akal- sederhana yang diasosiasikan dengan manusia. DOSEN : ACUN KARDIANAWATI
KECERDASAN TIRUAN lanjutan Organisasi menggunakan teknologi kecerdasan tiruan untuk: menangkap pengetahuan individu dan kolektif; dan Mengkodifikasi serta memperluas basis pengetahuannya. DOSEN : ACUN KARDIANAWATI
TEKNIK KECERDASAN LAINNYA Jaringan sistem syaraf Fuzzy logic Algoritma genetik Intelligent agent DOSEN : ACUN KARDIANAWATI
DOSEN : ACUN KARDIANAWATI JARINGAN SISTEM SARAF PK atau PL yang berusaha menyerupai pola pemrosesan dari otak biologis. Beda sistem pakar dengan jaringan saraf : Sistem pakar: mencari cara atau model yang sedekat mungkin dg cara manusia menyelesaikan masalah Memberi penjelasan untuk solusinya Jaringan saraf: meletakkan kecerdasan pada PL dalam bentuk kemampuan belajar yang digeneralisasikan. Tidak memodelkan kecerdasan manusia, tidak memprogram solusi, dan tidak mengarah pada penyelesaian masalah tertentu smata-mata. Tidak selalu memberi penjelasan untuk solusinya. DOSEN : ACUN KARDIANAWATI
DOSEN : ACUN KARDIANAWATI FUZZY LOGIC AI berbasis-aturan. Mengizinkan ketidakakuratan dg menggunakan syarat-syarat yang tidak khusus, disebut: fungsi keanggotaan Tujuan: menyelesaikan masalah DOSEN : ACUN KARDIANAWATI
DOSEN : ACUN KARDIANAWATI ALGORITMA GENETIK Metoda pemecahan masalah Mendorong evolusi solusi atas masalah-masalah tertentu Menggunakan model organisme hidup yang beradaptasi dg lingkungannya. DOSEN : ACUN KARDIANAWATI
DOSEN : ACUN KARDIANAWATI INTELLIGENT AGENT PL yang bekerja di latar belakang tanpa campur tangan manusia untuk menjalankan tugas-tugas repetitif, khusus dan terprediksi. Untuk pengguna individu, proses bisnis atau aplikasi PL Bisa diprogram untuk mengambil keputusan berdasarkan preferensi pengguna, contoh: Menghapus e-mail sampah Mengatur jadual pertemuan Menjelajah jaringan yang saling terkoneksi untuk menemukan tiket penerbangan termurah. DOSEN : ACUN KARDIANAWATI
DOSEN : ACUN KARDIANAWATI MENINGKATKAN MUTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN UNTUK PERUSAHAAN DIGITAL Untuk meningkatkan mutu pengambilan keputusan manajemen pada perusahaan digital, dapat menggunakan aplikasi-aplikasi: kecerdasan bisnis, yaitu: Aplikasi dan teknologi yang berfokus pada pengumpulan, penyimpanan, analisis, dan penyediaan akses kepada data dari beragam sumber untuk membantu para pengguna mengambil keputusan bisnis secara lebih baik. Beberapa sistem informasi yang mendukung: Sistem Pendukung Keputusan (SPK) Sistem Pendukung Keputusan Kelompok (SPKK) Sistem Pendukung Eksekutif (SPE) DOSEN : ACUN KARDIANAWATI
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN (SPK) Ada dua jenis SPK SPK terkendali model Sistem berdiri sendiri primer yang membutuhkan beberapa jenis model untuk menjalankan jenis analisis “ what if” dan jenis analisis lainnya. Sistem ini biasanya dikembangkan oleh divisi pengguna-akhir atau kelompok-kelompok yang tidak berada di bawah kendali sistem informasi pusat. Contoh : sistem yang digunakan oleh Continental Airlines Inc untuk optimisasi pendapatan kargo SPK terkendali data, Sistem yang mendukung pengambilan keputusan dengan memungkinkan para penggunanya untuk mengambil dan menganalisis informasi berharga yang sebelumnya terpendam dalam database besar. Contoh : Online Analytical Processing Systems (OLAP) dan datamining digunakan utk menganalisis data ini. DOSEN : ACUN KARDIANAWATI
DEFINISI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN Menurut Keen dan Scoot Morton : “ Sistem Pendukung Keputusan merupakan penggabungan sumber – sumber kecerdasan individu dengan kemampuan komponen untuk memperbaiki kualitas keputusan. Sistem Pendukung Keputusan juga merupakan sistem informasi berbasis komputer untuk manajemen pengambilan keputusan yang menangani masalah –masalah semi struktur “ DOSEN : ACUN KARDIANAWATI
DOSEN : ACUN KARDIANAWATI Sprague dan Carlson mendefinisikan DSS dengan cukup baik, sebagai sistem yang memiliki lima karakteristik utama (Sprague et.al., 1993): 1. Sistem yang berbasis komputer; 2. Dipergunakan untuk membantu para pengambil keputusan; 3. Untuk memecahkan masalah-masalah rumit yang “mustahil” dilakukan dengan kalkulasi manual; 4. Melalui cara simulasi yang interaktif; 5. Data dan model analisis sebagai komponen utama. DOSEN : ACUN KARDIANAWATI
DOSEN : ACUN KARDIANAWATI Menrut Scott Morton, 1971. DSS : suatu sistem berbasis komputer interaktif yang membantu pengambil keputusan memanfaatkan data dan model untuk menyelesaikan masalah unstructured. DOSEN : ACUN KARDIANAWATI
DOSEN : ACUN KARDIANAWATI Menurut Keen and Scott Morton, 1978. DSS menggabungkan sumber daya intelektual manusia dengan kemampuan komputer, untuk meningkatkan kualitas keputusan. Ia merupakan sistem pendukung berbasis komputer bagi pengambil keputusan manajemen untuk menyelesaikan masalah semi-structured. DOSEN : ACUN KARDIANAWATI
DOSEN : ACUN KARDIANAWATI Menurut Indrajit 2001. DSS merupakan salah satu produk perangkat lunak yang dikembangkan secara khusus untuk membantu manajemen dalam proses pengambilan keputusan DOSEN : ACUN KARDIANAWATI
DOSEN : ACUN KARDIANAWATI Menurut Man dan Watson memberikan definisi sebagai berikut, SPK merupakan suatu sistem yang interaktif, yang membantu pengambil keputusan melalui penggunaan data dan model-model keputusan untuk memecahkan masalah yang sifatnya semi terstruktur maupun yang tidak terstruktur. DOSEN : ACUN KARDIANAWATI
DOSEN : ACUN KARDIANAWATI Dari berbagai definisi di atas dapat kita simpulkan bahwa “Sistem pendukung keputusan adalah suatu system yang berbasis computer yang mengkombinasikan data dan model dengan tujuan membantu para pengambil keputusan untuk memecahkan dan menyelesaikan masalah – masalah yang semi terstruktur maupun yang tidak terstruktur melalui cara simulasi yang interaktif.” DOSEN : ACUN KARDIANAWATI
DOSEN : ACUN KARDIANAWATI Sistem pendukung keputusan sangat penting perannya dalam membantu para manajer ataupun para pengambil keputusan dalam mengambil keputusan strategis yang baik dengan ditunjang oleh data – data dan informasi yang akurat dan actual. Terkadang para manajer dihadapkan pada situasi dimana mereka harus segera membuat keputusan dengan cepat dan akurat sehingga Sistem pendukung keputusan dapat digunakan sebagai bahan acuan dalam membuat keputusan. SPK sebenarnya bertujuan bukan untuk membuat keputusan melainkan sebagai sarana penunjang dalam membuat keputusan agar lebih akurat dan actual. DOSEN : ACUN KARDIANAWATI
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELOMPOK (SPKK) Merupakan sistem informasi interaktif berbasis komputer yang mempermudah solusi untuk masalah tidak terstruktur dengan sekelompok pengambil keputusan yang bekerja secara bersama-sama dalam satu kelompok. DOSEN : ACUN KARDIANAWATI
SISTEM PENDUKUNG EKSEKUTIF (SPE) Lebih difokuskan untuk membantu kebutuhan informasi manajer senior. Sistem bukan mengambil keputusan tetapi hanya membantu para eksekutif mengambil keputusan. Keuntungan nyata: Menganalisis berbagai tren, Memperbandingkan berbagai tren Menyoroti berbagai tren. DOSEN : ACUN KARDIANAWATI