MENGASIHI, YES! MENUNTUT, NO!
APAKAH KASIH? Kasih dalam bahasa Ibrani adalah ahev, yang artinya ungkapan yang paling dalam dari kepribadian sekaligus hubungan pribadi paling akrab dan dekat. Dalam arti non-agamawi, ahev adalah kata yang paling umum digunakan untuk menggambarkan dorongan yang dirasakan oleh dua insan berbeda jenis kelamin.
Dalam beberapa bagian di kitab PL, kata kasih berarti kekuatan dari dalam (Ul 6:5); kekuatan yang mendorong untuk melakukan suatu tindakan yang mendatangkan kegembiraan (Ams 20:13); memperoleh obyek yang membangkitkan hasrat (Kej 27:4) atau dalam hal pribadi untuk melakukan pengorbanan diri demi kebaikan orang yang dikasihi (Im 19:18, 34) dan ketaatan yang tulus
(I Sam 20:17-24). Kata ini juga digunakan untuk hubungan-hubungan pribadi (Kej 22:2; 37:3) dan sub- pribadi (Ams 18:21); tanpa ada kaitannya dengan dorongan seksual. - Dalam Perjanjian Baru, kata yang sering digunakan untuk kasih adalah agape. Kata ini berarti kasih yang paling tinggi dan mulia, yang melihat suatu nilai tidak
terbalas pada obyek kasihnya terbalas pada obyek kasihnya. Selain kata agape, ada juga kata fileo untuk menggambarkan kasih yang akrab (Yoh 11:3, 36; Why 3:19) dan kesukaan untuk melakukan hal-hal yang menggembirakan (Mat 6:5). Kasih yang lain adalah kasih eros yaitu kasih yang terjadi karena ada dorongan seksualitas. Jenis kasih yang mengutamakan persaudaraan adalah kasih storge.
- Menurut Pdt. Eka Darmaputera, ada tiga macam kasih: pertama, kasih karena, dimana seseorang mengasihi karena sesuatu yang ada pada orang lain. Misalnya saya mengasihi kamu karena kamu baik, cantik/ganteng, kaya danberkepribadian. Ketika sesuatu yang ada pada diri orang itu hilang, berubah, dan tidak dimiliki lagi, maka kasihnya pun hilang atau berubah.
- Kedua, kasih supaya. Kasih yang terjadi disini adalah kasih yang menuntut balas budi, pamrih. Misalnya orangtua memberikan yang terbaik kepada anaknya dalam segala hal, dan berharap agar anaknya mengikuti semua permintaannya, ketika anak ini melalukan tindakan yang memalukan seperti narkoba, hamil dengan orang yang tidak seiman, maka orangtua ini mencoret anak ini dari nama keluarga.
- Ketiga, kasih walaupun - Ketiga, kasih walaupun. Kasih ini berbeda dengan kedua kasih sebelumnya karena kasih ini kekal dan tidak terbatas, kasih ini tidak bersyarat atau pamrih dan kasih ini tidak tergantung dari keadaan orang yang dikasihi. Inilah kasih yang Tuhan berikan kepada manusia. Allah mengasihi kita walaupun kita masih berdosa. Allah mengasihi kita walaupun kita tidak taat.
MENGAPA KASIH PENTING DAN BERNILAI? Allah adalah Kasih (I Yoh 4:8). Pelajaran yang terpenting yang ingin Dia berikan bagi kita adalah bagaimana mengasihi. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah. Ketika kita mengasihi Dia sungguh-sungguh dan secara benar, kita menyerupai Dia.
Kasih merupakan dasar dari semua perintah yang Dia berikan kepada kita (Mat 22:37-39). Kasih menjadi penting, terukur dari berapa banyak waktu yang kita rela investasikan di dalamnya. Semakin banyak waktu yang kita berikan, semakin besar kita menunjukkan pentingnya dan nilainya bagi kita.
- Ketika kita memberi seseorang waktu, hal ini menunjukkan bahwa anda mengasihi dia dan memberi satu bagian dari kehidupan ktia yang tidak akan pernah kita dapatkan kembali. Waktu kita adalah kehidupan kita. Salah satu pemberian terbesar yang bisa kita berikan kepada seseorang ialah waktu kita.
- Kapanpun kita memberikan waktu kita kepada orang lain sebagai bentuk kita mengasihi dia, sesungguhnya kita sedang melatih untuk berkorban, dan pengorbanan adalah inti dari kasih. - Kita bisa memberi tanpa mengasihi, tetapi kita tidak mungkin mengasihi tanpa memberi. Kasih berarti memberi yaitu memberi kesenangan, kenyamanan,
tenaga, perhatian, pikiran, harta bahkan waktu saya demi kebaikan orang lain. Ketika segala sesuatu yang dimuliakan manusia sudah berlalu, kasih masih akan tetap ada. Iman tanpa kasih menjadi dingin, dan pengharapan tanpa kasih menjadi suram. Kasih adalah api yang menyalakan iman dan cahaya yang mengubah pengharapan menjadi kepastian.
Kasih sangat penting dalam kehidupan kita Kasih sangat penting dalam kehidupan kita.Belajar mengasihi bukanlah pekerjaan yang mudah karena ego kita adalah hanya mengasihi diri sendiri bukan mengasihi orang lain dan Tuhan. Kasih tidak bisa dipelajari dalam keterasingan tetapi dalam persekutuan. Kasih seharusnya menjadi prioritas utama, tujuan utama dan menjadi kebutuhan.
- Kasih menjadi penting karena kita akan dinilai berdasarkan kasih di dalam kekekalan. Allah akan menilai kita dengan meninjau bagaimana kita memperlakukan orang lain, sebagaimana dalam Matius 25:40, “ sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudaraku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.”
APA YANG TERJADI TANPA KASIH? - Kehidupan menjadi tidak berharga. Dalam kehidupan terjalin hubungan dengan orang lain. Hubungan bukan prestasi atau harta benda, tetapi merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan. Kasih menjadi landasan dalam hubungan kita kepada Allah dan sesama. Ketika kehidupan kita akan berakhir, kita tidak minta dikelilingi oleh benda (ijazah, medali
harta, barang kesayangan namun kita ingin dikelilingi oleh orang-orang yang kita kasihi dan memiliki hubungan dengan kita. Pada saat-saat terakhir kita menyadari bahwa hubungan sangat penting dalam kehidupan. Seseorang yang mempunyai hubungan baik pada masa hidupnya, akan terlihat ketika ia meninggal, akan banyak orang yang datang melayat untuk memberi penghormatan terakhir.
Hubungan membutuhkan waktu dan usaha. Inti dari kasih bukanlah apa yang kita pikirkan atau kerjakan atau berikan kepada orang lain, melainkan seberapa banyak kita memberikan diri kita sendiri (memberikan mata, telinga, tangan, hati, artinya perhatian, kehadiran, fokus, bantuan dan kasih sayang).
SIFAT DASAR KASIH Kasih itu sabar (I Kor 13:4; Kol 3:13; I Tes 5:14; Ams 15:18; Ams 16:32; Pkh 10:4; Gal 5:22; 2 Kor 6:4; 2 Tim 2:24) Kesabaran disini adalah kesabaran menghadapi orang lain bukan kesabaran terhadap keadaan. Kesabaran yang terjadi adalah tidak membalas perlakuan jahat dari orang lain; seseorang yang tidak cepat marah. Kesabaran bukanlah tanda kelemahan tetapi kekuatan. Kesabaran bukanlah sikap menyerah
tetapi kemampuan untuk mengalah demi sebuah kemenangan. 2. Kasih itu murah hati Kemurahan hati terlihat dalam sikap memberi tanpa syarat, tanpa pamrih dan bersedia berkorban demi kebaikan orang lain.
3. Kasih tidak cemburu Ada dua jenis kecemburuan: pertama, cemburu terhadap milik orang lain bahkan cemburu karena orang lain telah memiliki apa yang belum kita miliki. Kedua, cemburu terhadap sesama.
4. Kasih tidak memegahkan diri Artinya tidak ada sikap menonjolkan diri, sehingga merasa tidak layak. 5. Kasih tidak sombong 6. Kasih tidak melakukan yang tidak sopan 7. Kasih tidak mencari keuntungan diri sendiri 8. Kasih tidak pemarah
Ketika kita kehilangan kesabaran, kita kehilangan segalanya Ketika kita kehilangan kesabaran, kita kehilangan segalanya. Orang yang mampu menguasai kemarahannya, akan mampu mengatasi segala hal. 9. Kasih tidak menyimpan kesalahan orang lain. 10. Kasih tidak bersukacita atas ketidak-adilan.
11. Kasih bersukacita karena kebenaran 12. Kasih menutupi segala sesuatu artinya kasih tidak akan membeberkan kesalahan atau kegagalan orang lain. Ia dapat menanggung kekecewaan, luka dan penghinaan. 13. Kasih percaya segala sesuatu
14. Kasih mengharapkan segala sesuatu 15. Kasih sabar menanggung segala sesuatu
KESIMPULAN Sekarang waktu yang terbaik untuk mengekspresikan kasih karena kita tidak akan tahu berapa lama lagi kita memiliki kesempatan itu (Gal 6:10). Inti dari kasih adalah memberi tanpa mengharapkan apapun; memberi sampai terluka dan memberi sampai mengorbankan nyawanya demi orang lain.