METODE PENELITIAN KUANTITATIF (1) FIKOM UNIVERSITAS BUDILUHUR
Penelitian, ILMU PENGETAHUAN DAN KEBENARAN Dasar-Dasar Kepemimpinan/Muhammad,SE
FILSAFAT PENELITIAN Dasar manusia memperoleh pengetahuan melalui Manusia homo sapiens, yaitu makhluk berpikir Dasar manusia memperoleh pengetahuan melalui 2 fase: 1. Fase pemberitahuan atau wahyu (melalui agama) 2. Fase pengalaman (melalui hasil kerja) Albert Einstein (1879-1917): 1. Ilmu tanpa agama adalah buta 2. Agama tanpa ilmu adalah lumpuh Faktor “rasa ingin tahu” kemudian menjadi penentu arah dari pengembangan ilmu pengetahuan selanjutnya
EKSISTENSI PENELITIAN DALAM ILMU PENGETAHUAN Penelitian ilmiah digunakan untuk kebutuhan ilmu pengetahuan Sebaliknya ilmu pengetahuan tidak akan berkembang apabila meninggalkan tradisi penelitian ilmiah Berpikir Deduktif Mencoba berteori terhadap sebuah fakta atau fenomena-fenomena sosial melalui interpretasi dalil, hukum, dan teori-teori keilmuan lainnya. Berpikir Induktif Peneliti berjalan dari hal-hal yang khusus (fakta) menuju kepada hal-hal yang umum (teori keilmuan) yang merupakan sumber hipotesis dalam sebuah proses ilmiah
PENELITIAN & PENCARIAN KEBENARAN Pendekatan Unscientific Mencari kebenaran berdasarkan kebetulan pengetahuan berkembang sesuai hukum alam, menjadi sangat lambat Mencari kebenaran berdasarkan trial and error tidak dipandang sebagai cara yang memiliki bobot ilmiah yang memadai atau bahkan nihil, menghabiskan waktu dan biaya yang banyak Mencari kebenaran berdasarkan otoritas seseorang hanya cocok untuk menemukan kebenaran dogmatis bagi kepentingan tertentu, mengakui ketidakmampuan rasio seseorang
PENELITIAN & PENCARIAN KEBENARAN Pendekatan Kritis-Rasional & Scientific Research (Penelitian Ilmiah) Kritis-Rasional Berpikir Analitis cenderung sama dengan berpikir deduktif, membangun pola pikir dengan cara bertolak dari hal-hal yang bersifat umum (pengetahuan, teori, hukum, dalil) kemudian membentuk proposisi-proposisi dalam silogisme tertentu Berpikir Sintetis cenderung sama dengan berpikir induktif, berangkat dari fakta-fakta, data-data, kasus-kasus, menuju pada konklusi-konklusi umum
PENELITIAN & PENCARIAN KEBENARAN 2. Scientific Research (Penelitian Ilmiah) Dimulai dengan cara berpikir yang memadukan Analitis & Sintetis, disebut reflective thinking. Tahapnya: The felt need (Kebutuhan) The problem (Menetapkan Masalah) The hypothesis (Menyusun Hipotesis) Collection of Data as Avidance (Merekam Data untuk Pembuktian) Concluding Belief (Membuat Kesimpulan yg Diyakini Kebenarannya) General Value of the Conclusion (Memformulasikan Kesimpulan Secara Umum)
HAL YANG DIBUTUHKAN DALAM PENELITIAN Sikap dan Dedikasi Peneliti Objektif dan Faktual Berdasarkan pada fakta 2. Open, Fair, Responsible Terbuka terhadap berbagai saran & kritik, jujur dalam pekerjaan 3. Curious Haus akan pengetahuan baru Invective Always Memiliki daya cipta & kreatif
HAL YANG DIBUTUHKAN DALAM PENELITIAN Kemampuan Peneliti Think, critically, systematically memiliki wawasan & berpikir sistematik Able to create, innovate memiliki kemampuan mencipta Communicate affectivity memiliki kemampuan memengaruhi orang lain dengan cara berkomunikasi Able to identify and formulate problem clearly mampu mengenal & merumuskan masalah dengan jelas View a problem in wider context melihat masalah dalam konteks yang luas
SELAMAT BELAJAR