T.A. Transactional Analysis
Recommended readings Eric Berne: 'Games People Play‘ and ‘What Do You Say After You Say Hello? http://www.ericberne.com/transacti onal-analysis/ Ian Stewart & Vann Joines: 'TA Today: A New Introduction To Transactional Analysis' Thomas A Harris: 'I'm OK, You're OK'
Analisis Transaksional (TA) TA adalah salah satu pendekatan neo-Freudian. Perbedaan dengan psikoanalisis klasik: Penekanan pada “transaksi” yang observable. Problem yang dialami individu bisa diatasi dengan mengubah pola transaksinya. Struktur psikis terdiri dari 3 “ego-states” (Parent, Adult, Child) yang terbentuk pada masa dini.
Ego States: A consistent pattern of feeling and experience directly related to a corresponding consistent pattern of behaviour.
Sifat Transaksi
Complimentary transactions Crossed transactions
Ani: Tampaknya kita perlu membenahi strategi belajar kita. Ina: Betul sekali. Idemu gimana?
Nia: Ah, ngapain sih. Ikutin aja apa yang saya lakukan. Ani: Tampaknya kita perlu membenahi strategi belajar kita.
Ani: Tampaknya kita perlu membenahi strategi belajar kita. Ain: Tinggalkan saya sendiri!
Maia: Seru juga kalau sepatu Ita kita sembunyiin. Aima: Aaahaha… Yuk mari!
Meli: Santai masbro. Mejamu lagi demo minta dibersihin tuh. Emil: Panik… Panik… Laporanku lenyap!!
Nisa: Apa sih yang Anda pikirkan saat memutuskan hal ini?! Anis: Anda menyarankan perlu analisis menyeluruh. Jadi saya memilih opsi terbaik dari pilihan yang terbatas. Terapi TA bertujuan untuk memperkuat Adult ego state klien, sehingga ia bisa secara otonom memahami sifat halus games (“permainan”) dalam transaksinya dengan orang lain
Ulterior transactions Terima kasih ya, karena telah melengkapi hidupku. (Kira-kira dia sanggup setia tidak ya? Sama-sama sayang. Kamu menjadikanku lelaki yang paling beruntung. (Cukup berharga tidak ya kebebasan yang aku korbankan ini?) Ulterior transactions
Teknik Terapi TA Biasanya dilakukan di dalam kelompok. Observasi terhadap apa yang dikomunikasikan (perkataan, body language, ekspresi wajah) dalam sebuah transaksi. Kursi kosong Permainan peran Analisis skenario Drama triangle
Analisis skenario Stroke: Fundamental unit of social action. Withdrawal (disengagement) Rituals (highly standardised exchanges) Pastimes (predictable conversations, polite exchanges of opinions) Activities (eg doing math or building something together) Intimacy (a game-free relationship) Games : “sets of ulterior transactions, repetitive in nature, with a well defined psychological payoff.” (Berne, 1971).
Drama Triangle (Stephen Karpman) Transaksi games akan berakhir saat individu sadar bahwa dirinya sedang terlibat permainan dan memutuskan untuk tidak lagi terlibat.
Memutus peran “persecutor”: Surti: Heh, kalau saja kamu tahu seperti apa sedihnya sahabatku, kamu tidak akan bereaksi seperti ini! Tedjo: Kamu betul (repons pasif) Memutus peran “victim”: Tedjo: Masalahnya kantorku lagi musim PHK. Kamu ga tahu seperti apa rasanya. Kalau kerjaku ga beres bisa-bisa aku kehilangan pekerjaan... Surti: Aku ikut prihatin dengan situasimu (respons pasif) Memutus peran "rescuer": Surti: Maklumlah, dia kan sangat mencintai mantannya. Tedjo: Iya, sepertinya memang begitu (respons pasif)