MORFOLOGI BAHASA INDONESIA (PBIN4106) PERTEMUAN KETIGA MORFOLOGI BAHASA INDONESIA (PBIN4106) B. Esti Pramuki
SELAMAT BERJUMPA PADA PERTEMUAN KETIGA TUTORIAL MATA KULIAH MORFOLOGI BAHASA INDONESIA (PBIN4106)
KOMPETENSI UMUM Setelah mempelajari mata kuliah ini, mahasiswa mampu menganalisis morfem bahasa Indonesia
KOMPETENSI KHUSUS Berdasarkan kompetensi umum mata kuliah Morfologi Bahasa Indonesia (PBIN4106), kompetensi khusus pada pertemuan ketiga ini, diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan wujud morfem
Wujud Morfem Wujud morfem dibagi atas: Suprasegmental Segmental Wujud suprasegmental berupa intonasi, tekanan, persendian, nada dan durasi Wujud segmental berupa fonem, morfem, kata, frase, dan klausa.
Jenis-jenis Morfem Jenis morfem dapat diklasifikasikan berdasarkan: sifat kehadiran posisi kehadiran, distribusi fungsi produktivitas
Sifat Kehadiran Morfem Berdasarkan sifat kehadirannya dalam struktur kata, morfem-morfem dalam bahasa Indonesia dapat diklasifikasikan atas: morfem yang bersifat penambahan (aditif), identitas suatu morfem dapat diketahui oleh adanya makna tambahan yang disebabkan oleh adanya bentuk tambahan morfem yang bersifat pengulangan (duplikatif), identitas morfem dapat diketahui dikenali oleh adanya bentuk-bentuk ulang yang pada umumnya dalam bahasa Indonesia berfungsi penjamakan morfem yang bersifat penggantian (replasif), identitas morfem dapat diketahui oleh adanya penggantian fonem-fonem tertentu di dalam suatu struktur yang menyebabkan timbuknya makna baru morfem yang bersifat pengurangan (substraktif), identitas suatu morfem dapat diketahui oleh adanya pengurangan fonem-fonem tertentu yang menyebabkan timbulnya makna baru.
Posisi Kehadiran Morfem Berdasarkan posisi kehadirannya dalam struktur kata, morfem-morfem dalam bahasa Indonesia dapat diklasifikasikan atas: morfem yang berposisi berurutan, morfem-morfem yang kehadirannya dalam suatu kata tersusun secara berurutan; morfem yang satu mendahului atau mengikuti morfem yang lain. morfem yang berposisi tersisip, morfem yang kehadirannya dalam suatu kata tersisip di dalam morfem lain. morfem yang berposisi terbelah, morfem yang bentuknya terbelah oleh hadirnya morfem sisipan di tengah-tengah morfem tersebut.
Distribusi Morfem Berdasarkan distribusinya di dalam kata dapat diklasifikasikan atas: morfem bebas, morfem yang memiliki kemampuan untuk berdiri sendiri sebagai sebuah kata morfem terikat, morfem yang sangat tergantung pada kehadiran morfem lain dalam kata tersebut.
Fungsi Morfem Berdasarkan fungsinya di dalam kata dapat diklasifikasikan atas cirinya: derivatif, umumnya berupa afiks-afiks yang dalam pembentukan kata mampu melahirkan kelas kata yang berbeda dari kelas kata bentuk dasarnya. inflektif, umumnya berupa afiks-afiks yang tidak mengubah kelas kata bentuk dasarnya
Produktivitas Morfem Morfem dikatakan produktif bila morfem itu mempunyai frekuensi kemunculan cukup tinggi dalam kata-kata baru atau memiliki kemampuan bergabung dengan sejumlah morfem yang lain. Sebaliknya, dikatakan tidak produktif apabila distribusinya sangat terbatas pada kata-kata tertentu dan tidak sanggup lagi membentuk kata-kata baru.
Kerja Kelompok Tutor memberikan latihan mahasiswa untuk menjelaskan sifat kehadiran morfem dengan disertai contoh.
Refleksi Setelah kerja kelompok dan refleksi ajukan beberapa pertanyaan silang dari kelompok yang berbeda.
SELAMAT BELAJAR