Asas-Asas Umum dlm UUPA Kuliah HAPPA Oleh: Dr.Gemala Dewi,SH.,LLM.
Asas Personalitas Keislaman Diatur Dalam UU No.7 Th 1989 Pasal 2, Penjelasan Umum angka 2 alinea 3 dan Pasal 49 ayat 1. Maksud atau penegasan mengenai asas ini adalah: Para pihak yg bersengketa hrs sama-sama beragama Islam Perkara perdata yg disengketakan hrs mengenai perkara2 yg termasuk dlm bid. Perkawinan, kewarisan, wasiat, hibah, wakaf dan sedekah Hub. Hukum yg melandasi keperdataan tertentu tsb berdasarkan Hukum Islam
Asas Kebebasan Diatur dalam Pasal 24 UUD 1945 dan Pasal 1 UU No.14 Tahun 1970 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman. Penjabaran filosofis thd Pasal 1 UU No.14 Tahun 1970: Kekuasaan kehakiman dlm melaksanakan fungsi peradilan adalah “Alat Kekuasaan Negara” (Kekuasaan Yudikatif) Tujuan memberi kemerdekaan bagi kehakiman dlm menyelenggarakan fungsi peradilan: 1) Agar hukum & keadilan berdasarkan Pancasila dpt ditegakkan 2) Agar benar2 dpt diselenggarakan kehidupan bernegara berdasarkan hukum
Asas Kebebasan Makna kebebasan kekuasaan hakim dlm melaksanakan fungsi kemerdekaan kekuasaan kehakiman : Bebas dari campur tangan pihak kekuasaan negara yg lain Bebas dari paksaan, arahan dan rekomendasi dari pihak “extra yudicial” Kebebasan melaksanakan wewenang peradilan
Asas Wajib Mendamaikan Diatur dalam Pasal 65 dan 82 UU No.7 Tahun 1989. Dlm ajaran Islam bila ada perselisihan sebaiknya dilakukan “ishlah” (QS.49:10). Peranan Hakim dlm mendamaikan para pihak yg berperkara terbatas pada anjuran, nasihat, penjelasan dan memberi bantuan dlm perumusan sepanjang diminta oleh kedua belah pihak.
Asas Sederhana, Cepat, dan Biaya Ringan Diatur dlm Pasal 57 ayat 3 UU No.7 Tahun 1989, dan pada dasarnya berasal dr ketentuan Pasal 4 ayat 2 UU No.14 Tahun 1970. Maknanya adalah suatu pemeriksaan yg relatif tdk memakan waktu yg lama sampai bertahun2, sesuai dgn kesederhanaan Hukum Acara itu sendiri.
Asas Persidangan Terbuka Untuk Umum Diatur dlm Pasal 59 UU No.7 Tahun 1989 Asas ini bertujuan utk menghindari adanya pemeriksaan yg sewenang-wenang dan menyimpang, selain itu juga pemeriksaan terbuka ini berdampak edukasi dan prepensi. Asas ini DIKECUALIKAN dlm perkara perceraian (diatur dlm Pasal 80 ayat 2 UU No.7 1989 jo. Pasal 33 dan Pasal 21 PP No.9 Tahun 1975 yg menyatakan bhw persidangan gugatan perceraian dilakukan dlm sidang tertutup.
Asas Legalistis Tercantum dlm Pasal 58 ayat 1 yg bunyinya sama dg ketentuan dlm Pasal 5 ayat 1 UU No.14 Tahun 1970 yg berbunyi: “Pengadilan mengadili menurut hukum dgn tdk membeda-bedakan orang”. Asas ini meliputi hak asasi yg berkenaan dg hak perlindungan hukum dan hak persamaan hubungan dg persamaan di hadapan hukum atau asas equality.
Asas Equality Equality = Persamaan hak Dalam fungsi peradilan artinya adalah setiap orang mempunyai hak dan kedudukan yg sama dlm pengadilan Dlm praktik pengadilan, terdapat 3 patokan yg fundamental: Persamaan hak atau derajat dlm proses persidangan atau “equal before the law” Hak perlindungan yg sama oleh hukum atau “equal protection on the law” Mendapatkan hak perlakuan dibawah hukum atau “equal justice under the law”
Asas Aktif Memberi Bantuan Dicantumkan dlm Pasal 58 ayat 2 UU No.7 Tahun 1989 jo. Pasal 5 ayat 2 UU No.14 Tahun 1970 yg berbunyi: “Pengadilan membantu para pencari keadilan dan berusaha sekeras-kerasnya mengatasi segala hambatan dan rintangan untuk tercapainya peradilan yang sederhana, cepat dan biaya ringan.”
SEKIAN & TERIMAKASIH