EVALUASI PEMBELAJARAN By: Durinda Puspasari
Faktor yg perlu dipahami guru dlm proses pembelajaran: Metode evaluasi Cara belajar Tujuan pembelajaran
Pengukuran (measurement) adalah membandingkan sesuatu dengan sesuatu sejenis sebagai satuan atau kriteria. Pengukuran hsl bljr: usaha utk mengetahui seberapa jauh perubahan tingkah laku siswa stlh mengikuti proses pembelajaran. Shg pengukuran lbh menekankan kpd proses penentuan kuantitas sesuatu melalui pembandingan dgn satuan ukuran tertentu.
Contoh: Mengukur kemampuan siswa memahami konsep bilangan (Matematika). Mengukur kemampuan siswa membedakan tumbuhan Monocotyl dan Dicotyl (Biologi). Mengukur tinggi badan siswa. Mengukur suhu badan pasien.
Unsur2 pokok dalam pengukuran: Adanya obyek yg diukur. Adanya tujuan pengukuran. Adanya alat ukur. Proses pengukuran. Hasil pengukuran yg bersifat kuantitatif.
Karakteristik Pengukuran Pengukuran merupakan perbandingan antara atribut yg diukur dgn alat ukurnya. Artinya apa yg diukur adalah atribut atau dimensi dari sesuatu, bukan sesuatu itu sendiri. Ex: bila mengukur sebuah meja maka yg diukur bukanlah meja sbg sebuah benda, melainkan dimensi dari meja seperti panjang, lebar, atau harganya.
2. Hasil pengukuran bersifat kuantitatif/berupa angka 2. Hasil pengukuran bersifat kuantitatif/berupa angka. Suatu proses pengukuran akan dinyatakan selesai apabila hasilnya telah diwujudkan dlm bentuk angka, disertai oleh satuan ukuran yg sesuai. Ex: hasil dari pengukuran panjang seperti 30 cm, 5 m, 20 km.
3. Hasil pengukuran bersifat deskriptif, yaitu hanya sebatas memberikan angka yg tdk diinterpretasikan lebih jauh. Ex: kendaraan yg melaju dgn kecepatan 50 km/jam tanpa diberi keterangan bahwa kecepatan tersebut tinggi, sedang atau sangat tinggi.
Penilaian (assesment) adalah mengumpulkan, mendeskripsikan, menafsirkan, dan menginterpretasi bukti2 hasil pengukuran. Penilaian hasil belajar adalah penafsiran hasil pengukuran dan penentuan pencapaian hasil belajar.
Hasil penilaian pada umumnya adalah kategori-kategori: sangat baik-baik-cukup-tidak baik, sangat sering-sering-kadang2-tidak pernah. Tujuannya untuk melihat tujuan pembelajaran yang dirumuskan tercapai. Diperlukan transformasi.
Unsur2 pokok dalam penilaian: Adanya standar yg dijadikan pembanding. Adanya proses perbandingan antara hasil pengukuran dengan standar. Adanya hasil penilaian yg bersifat kualitatif.
Evaluasi (evaluation): mengambil keputusan berdasarkan hasil2 penilaian. Mengadakan evaluasi berarti meliputi kedua langkah di atas, yakni mengukur dan menilai. Hasilnya dapat berupa bilangan atau kategori. Tujuan untuk perubahan dan perbaikan. Menggunakan alat evaluasi. Prosesnya melalui transformasi.
Evaluasi hasil belajar adalah proses perencanaan, pengumpulan, penggambaran, & menyajikan informasi tentang pencapaian tujuan suatu program sehingga dapat ditarik kesimpulan & digunakan untuk mengambil keputusan.
Proses Evaluasi INTERNAL TRANSFORMASI INPUT OUTPUT EKSTERNAL UMPAN BALIK
Mengapa Evaluasi itu diperlukan??? 1. Menentukan kebutuhan pembelajaran. 2. Melacak kemajuan belajar siswa. 3. Membantu & mendorong siswa utk lebih giat belajar. 4. Membantu & mendorong guru utk melaksanakan pembelajaran lebih baik. 5. Akuntabilitas lembaga. 6. Meningkatkan kualitas pendidikan.
Kapan Kegiatan Evaluasi Dilakukan??? Sebelum pengajaran, pre test Pada saat pengajaran berlangsung Setelah Pengajaran
Fungsi Evaluasi Pembelajaran Selektif Diagnostik Penempatan Formatif Sumatif
Seleksi/Selektif Evaluasi yg digunakan untuk memilih siswa yg paling tepat sesuai dgn kriteria program kegiatan tertentu.
Diagnostik Evaluasi yg ditujukan untuk menelaah kelemahan2 siswa beserta faktor2 penyebabnya.
Penempatan Evaluasi yg digunakan untuk menempatkan siswa dlm program pendidikan tertentu yg sesuai dgn karakteristik siswa.
Formatif Evaluasi yg dilaksanakan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran.
Sumatif Evaluasi yg digunakan untuk menentukan hasil dan kemajuan belajar siswa.
Aspek yg Dinilai Proses belajar Seluruh pengalaman belajar yg dilakukan siswa. 2. Hasil belajar Ketercapaian setiap kemampuan dasar,baik kognitif, afektif maupun psikomotor, yg diperoleh siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran tertentu.
Triangulasi Evaluasi, Tujuan, & KBM KBM Evaluasi
Tujuan pendidikan berkedudukan sebagai dasar dalam melaksanakan KBM dan penentuan alat dan prosedur evaluasi. Pengalaman belajar siswa merupakan serangkaian kegiatan yang harus dilakukan siswa untuk mencapai tujuan. Seberapa jauh pengalaman belajar berhasil mencapai tujuan dapat dilihat melalui evaluasi.
Informasi yang diperoleh melalui evaluasi dapat digunakan untuk merubah dan memperbaiki tujuan pendidikan dan pengalaman belajar. Sehingga setelah dilakukan evaluasi harus ada feed back/umpan balik terhadap tujuan dan pengalaman belajar (KBM).
Tujuan Evaluasi Untuk keperluan bidang kelembagaan (pre test, formatif, dan post tes). Keperluan dalam hasil belajar (ijasah). Keperluan dalam diagnosa dan perbaikan. Untuk informasi dalam penempatan minat dan bakat.
Informasi untuk bimbingan dan konseling. Keperluan untuk seleksi. Perbaikan kurikulum. Penilaian lembaga (terkait dengan akreditasi)
Hasil belajar: kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui kegiatan belajar. Hasil belajar yg dicapai oleh siswa sangat erat kaitannya dengan rumusan tujuan instruksional yang dikelompokkan dalam 3 domain, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor.
OBYEK EVALUASI PEMBELAJARAN Aspek Kognitif Aspek Afektif Aspek Psikomotorik
TINGKATAN KEMAMPUAN RANAH KOGNITIF BLOOM EVALUASI Mengkritik Menilai Menafsirkan SINTESIS Merangkai Merancang Mengatur ANALISIS Memilah Membedakan Membagi PENERAPAN Menghitung Membuktikan Melengkapi PEMAHAMAN Menerangkan Menjelaskan Merangkum PENGETAHUAN Mengingat Menghafal Menyebut
RANAH KOGNITIF BLOOM (Revisi oleh ANDERSON dkk, 2001) CREATE Menciptakan EVALUATE Mengevaluasi ANALYZE Menganalisis APPLY Mengaplikasikan UNDERSTAND Memahami REMEMBER Mengingat
DIMENSI PROSES KOGNITIF Mengingat: Memori jangka panjang Memahami: Membangun makna informasi Menerapkan: Menggunakan suatu prosedur pada suatu situasi baru Menganalisis: Menguraikan materi ke bagian2 kemudian menentukan hubungan antar bagian2 Mengevaluasi: Judgment berdasarkan kriteria Mengkreasi: Membangun suatu pola baru
Revisi Taksonomi Bloom (Anderson, L.W. & Krathwohl, D.R.: 2001) Taksonomi Bloom lama Taksonomi revisi C1 (Pengetahuan) (Mengingat) C2 (Pemahaman) (Memahami) C3 (Aplikasi) (Mengaplikasikan) C4 (Analisis) (Menganalisis) C5 (Sintesis) (Mengevaluasi) C6 (Evaluasi) (Mencipta)
Dimensi Pengetahuan Dimensi Proses Kognitif 1. Pengetahuan Faktual Pengetahuan ttg terminologi Pengetahuan ttg bagian detail dan unsur-unsur 2. Pengetahuan Konseptual Pengetahuan ttg klasifikasi dan kategori Pengetahuan ttg prinsip dan generalisasi Pengetahuan ttg teori, model & struktur 3. Pengetahuan Prosedural Pengetahuan ttg keterampilan khusus yg berhubungan dng suatu bidang tertentu dan pengetahuan algoritma Pengetahuan ttg teknik dan metode Pengetahuan ttg kriteria penggunaan suatu prosedur 4. Pengetahuan Metakognitif Pengetahuan strategik Pengetahuan ttg operasi kognitif Pengetahuan ttg diri sendiri C.1. Mengingat (Remember) 1.1. Mengenali (recognizing) 1.2. Mengingat (recalling) C.2. Memahami (Understand) 2.1. Menafsirkan (interpreting) 2.2. Memberi contoh (exampliying) 2.3. Meringkas (summarizing) 2.4. Menarik inferensi (inferring) 2.5. Membandingkan (compairing) 2.6. Menjelaskan (explaining) C.3. Mengaplikasikan (Apply) 3.1. Menjalankan (executing) 3.2. Mengimplementasikan (implementing) C.4. Menganalisis (Analyze) 4.1. Menguraikan (diffrentiating) 4.2. Mengorganisir (organizing) 4.3. Menemukan makna tersirat (attributing) C.5. Evaluasi (Evaluate) 5.1. Memeriksa (checking) 5.2. Mengritik (Critiquing) C.6. Membuat Create) 6.1. Merumuskan (generating) 1.17. Merencanakan (planning) 1.18. Memproduksi (producing)
DIMENSI PENGETAHUAN Pengetahuan faktual (factual knowledge): Pengetahuan terminologi (knowledge of terminology) Pengetahuan detail dan unsur-unsur (kejadian, subyek, waktu, detail tertentu)
DIMENSI PENGETAHUAN 2. Pengetahuan konseptual (conceptual knowledge) Pengetahuan klasifikasi dan kategori (knowledge of classification and categories) Pengetahuan prinsip dan generalisasi (knowledge of principles and generalization) Pengetahuan teori, model, dan struktur (knowledge of theories, models, and structures)
DIMENSI PENGETAHUAN 3. Pengetahuan prosedural (procedural knowledge) Pengetahuan tentang keterampilan bidang tertentu dan algoritma (knowledge of subject specific skills and algorithms) Pengetahuan tentang teknik dan metode pada bidang tertentu (knowledge of subject specific techniques and methods) Pengetahuan kriteria penggunaan prosedur secara tepat (knowledge of criteria for determining when to use appropriate procedures)
DIMENSI PENGETAHUAN Pengetahuan metakognitif (metacognitive knowledge) Pengetahuan strategi (strategic knowledge) Pengetahuan tugas kognitif, termasuk pengetahuan konteks dan kondisi (knowledge about cognitive task, including contextual and conditional knowledge) Pengetahuan tentang diri sendiri (self-knowledge)
Daftar contoh kata kerja operasional yang dapat dipakai untuk ranah Kognitif Mengetahui Memahami Mengaplikasikan Menganalisi Mengevaluasi Membuat /Create Mengutip Menyebutkan Menjelaskan Menggambar Membilang Mengidentifikasi Mendaftar Menunjukkan Memberi label Memberi indeks Memasangkan Menamai Manandai Membaca Menyadari Menghafal Meniru Mencatat Mengulang Mereproduksi Meninjau Memilih Menyatakan Mempelajari Mentabulasi Memberi kode Menelusuri Menulis Memperkirakan Mengkategorikan Mencirikan Merinci Mengasosiasikan Membandingkan Menghitung Mengkontraskan Mengubah Mempertahankan Menguraikan Menjalin Membedakan Mendiskusikan Menggali Mencontohkan Menerangkan Mengemukakan Mempolakan Memperluas Menyimpulkan Meramalkan Merangkum Menjabarkan Menugaskan Mengurutkan Menentukan Menerapkan Menyesuaikan Mengkalkulasi Memodifikasi Mengklasifiksi Membangun Membiasakan Mencegah Menggambarkan Menggunakan Menilai Melatih Mengadaptasi Menyelidiki Mengoperasikan Mempersoalkan Mengkonsepkan Melaksanakan Memproduksi Memproses Mengaitkan Menyusun Mensimulasikan Memecahkan Melakukan Menganalisis Mengaudit Menegaskan Mendeteksi Mendiagnosis Menyeleksi Memerinci Menominasikan Mendiagramkan Mengkorelasikan Merasionalkan Menguji Mencerahkan Menjelajah Membagankan Menemukan Menelaah Memaksimalkan Memerintahkan Mengedit Mengukur Mentransfer Mengarahkan Mengkritik Menimbang Memutuskan Memisahkan Memprediksi Memperjelas Menafsirkan Membuktikan Memvalidasi Mengetes Mendukung Memproyeksikan Mengabstraksi Mengatur Menganimasi Mengumpulkan Mengkode Mengkombinasikan Mengarang Menanggulangi Menghubungkan Menciptakan Mengkreasikan Mengoreksi Merancang Merencanakan Mendikte Meningkatkan Memfasilitasi Membentuk Merumuskan Menggeneralisasi Menggabungkan Memadukan Membatas Mereparasi Menampilkan Menyiapkan Merekonstruksi Membuat
TINGKATAN KEMAMPUAN RANAH AFEKTIF (Sikap dan Nilai) (KRATHWOHL) CHARACTERIZATION Menjadikan pola hidup ORGANIZATION Mengatur diri VALUING Menghargai RESPONDING Menanggapi RECEIVING Menerima
Dimensi Proses Afektif Penerimaan Pemberian respons Penilaian Pengorganisasian Karakterisasi
Daftar contoh kata kerja operasional yang dapat dipakai untuk ranah Afektif Menerima (accepting) Menanggapi (Responding) Menilai (Valuing) Mengelola (organizing) Menghayati (characterizing) Memilih Mempertanyakan Mengikuti Memberi Menganut Mematuhi Meminati Menjawab Membantu Mengajukan Mengkompromikan Menyenangi Menyambut Mendukung Menyetujui Menampilkan Melaporkan Mengatakan Memilah Menolak Mengasumsikan Meyakini Melengkapi Meyakinkan Memperjelas Memprakarsai Mengimani Mengundang Menggabungkan Mengusulkan Menekankan Menyumbang Mengubah Menata Mengklasifikasikan Mengkombinasikan Mempertahankan Membangun Membentuk Memadukan Mengelola Menegosiasi Merembuk Berakhlak mulia Mempengaruhi Mendengarkan Mengkualifikasikan Melayani Menunjukkan Membuktikan Memecahkan
TINGKATAN KEMAMPUAN Ranah Psikomotor (HARROW) NATURALIZATION Spontan dan otomatis ARTICULATION Akurat dan cepat PRECISION Lancar dan tepat MANIPULATION Memanipulasi Tanpa contoh Visual dapat meniru IMITATION Meniru dengan contoh
Dimensi Proses Psikomotor Persepsi: Sadar akan suatu objek & kegiatan Stimulasi sensori: Mengaktifkan indera Isyarat dan seleksi: Respon dlm bentuk gerakan Translasi: Menampilkan gerak motorik Kesiapan: Kesiapan melakukan gerak Respons terbimbing: Imitasi, mencoba-coba Mekanis: Respons menjadi kebiasaan Respons komplek: Gerakan yang komplek
Daftar contoh kata kerja operasional yang dapat dipakai untuk ranah Psikomotor Peniruan Manipulasi Ketetapan Artikulasi Mengaktifkan Menyesuaikan Menggabungkan Melamar Mengatur Mengumpulkan Menimbang Memperkecil Membangun Mengubah Membersihkan Memposisikan Mengkonstruksi Mengoreksi Mendemonstrasikan Merancang Memilah Melatih Memperbaiki Mengidentifikasi Mengisi Menempatkan Membuat Memanipulasi Mereparasi Mencampur Mengalihkan Menggantikan Memutar Mengirim Memindahkan Mendorong Menarik Memproduksi Mengemas Mengoperasikan Membungkus Mempertajam Membentuk Memadankan Memulai Menyetir Menjeniskan Menempel Mensketsa Melongggarkan
Konsep Pembelajaran a. Input: masukan, maksudnya calon siswa dgn segala karakteristik & keunikannya yg dimasukkan ke dlm transformasi/calon siswa yg baru akan memasuki sekolah. b. Transformasi: proses, maksudnya dunia sekolah yg bertugas mengubah calon siswa menjadi siswa.
Unsur-unsur yg berfungsi sbg faktor penentu dlm keg sekolah: 1) Siswa sendiri. 2) Guru. 3) Bahan pelajaran. 4) Metode mengajar & sistem evaluasi. 5) Sarana penunjang. 6) Sistem administrasi.
c. Output: keluaran/siswa lulusan sekolah yg bersangkutan, maksudnya siswa yg dihasilkan oleh transformasi. d. Umpan balik (feed back): segala informasi yg dpt memperbaiki, baik yg menyangkut output maupun transformasi. Hal ini berkaitan dgn bermutu/berkualitas tdknya siswa lulusan sekolah.
Penyebab Kurang Bermutu/Berkualitasnya Siswa Lulusan Sekolah: Input yang kurang baik kualitasnya. Guru yang kurang tepat. Materi yang tidak/kurang cocok. Metode mengajar dan sistem evaluasi yang kurang memadai. Kurangnya sarana penunjang. Sistem administrasi yang kurang tepat.
Kesimpulan: pembel dianggap sbg sebuah sistem (kumpulan dari komponen2 yg slg terkait & tdk bisa dipisahkan satu dgn yg lainnya), shg diharapkan pd umpan balik (feed back)nya dpt digunakan utk memperbaiki sistem pendidikan bisa input, transformasi, atau output.
Subyek Evaluasi Subyek berarti orang yang melakukan. Subyek evaluasi berarti orang yang melakukan pekerjaan evaluasi. Contoh: Untuk melakukan evaluasi tentang hasil belajar, maka subyeknya “Guru” Dalam tes psikologi, yang menjadi subyek adalah psikiater.
Obyek Evaluasi Obyek atau sasaran berarti segala sesuatu yang menjadi pusat pengamatan. Obyek evaluasi meliputi segala sesuatu yang menjadi pusat pengamatan yang memiliki unsur-unsur sebagai berikut: Input Transformasi Output
Input Dalam unsur input mencakup 4 aspek yaitu: Kemampuan: tes kemampuan (attitude test). Kepribadian: berbentuk tingkah laku, melalui tes kepribadian (personality test). Sikap: dilakukan melalui tes sikap, dan biasanya berupa skala (skala sikap). Intelegensi: tes IQ.
Transformasi Unsur-unsur dalam transformasi yang menjadi obyek penilaian antara lain: Kurikulum/materi Metode dan cara penilaian Sarana pendidikan/media Sistem administrasi Guru dan personal lainnya
Output Dalam output, yang menjadi obyek penilaian adalah lulusan yaitu berupa sejauh mana tingkat pencapaian prestasi belajar. Alat yang digunakan yaitu tes pencapaian. Hendaknya tes yang dilakukan mencakup dalam 3 aspek, yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.
Komponen-komponen Pembelajaran S S1 Proses Input Tujuan Output Isi/Materi Metode Media Evaluasi Fasilitator/Guru Peserta Didik
Evaluasi Pembelajaran Menyeluruh &Berkesinambungan Sahih Objektif Adil Prinsip-Prinsip Evaluasi Pembelajaran Terpadu Terbuka Menyeluruh &Berkesinambungan Sistematis Beracuan kriteria Akuntabel
Sahih Evaluasi didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur. Objektif Evaluasi didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas tanpa dipengaruhi oleh subjektivitas evaluator.
Adil Evaluasi tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender. Terpadu Evaluasi merupakan salah satu komponen yang tidak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.
Terbuka Prosedur evaluasi, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan. Menyeluruh dan Berkesinambungan Evaluasi mencakup semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau perkembangan kemampuan peserta didik.
Sistematis Penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku. Beracuan kriteria Evaluasi didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan. Instrumen penilaian disusun dengan merujuk pada kompetensi (SKL, SK, dan KD). Akuntabel Evaluasi dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya.
Langkah-Langkah Evaluasi Persiapan Pelaksanaan Tindak lanjut
Persiapan: 1. Membentuk dan mengorganisasi tim pelaksana. 2. Mengidentifikasi dan menentukan aspek-aspek dan indikator apa yang akan dievaluasi. 3. Menyusun rencana kegiatan evaluasi pembelajaran. 4. Menyusun kisi-kisi instrumen dan teknik evaluasi proses pembelajaran. 5. Menyiapkan sarana pendukung. 6. Mengatur jadwal dan petugas pelaksana lapangan.
Pelaksanaan: 1. Mengumpulkan data dan informasi 2. Mengelola data dan informasi 3. Menganalisis temuan 4. Mendeskripsikan temuan
Tindak lanjut: 1. Menyusun laporan. 2. Menyampaikan hasil pelaksanaan evaluasi kepada yang berkepentingan. 3. Melakukan perbaikan dan pengembangan pelaksanaan pempelajaran setelah diketahui hasil dari evaluasi.
ENAM HAL YANG HARUS DIPERTIMBANGKAN PERENCANAAN TES ENAM HAL YANG HARUS DIPERTIMBANGKAN
ENAM HAL YANG HARUS DIPERTIMBANGKAN 1. Pengambilan sampel dan pemilihan butir soal, Tes hasil belajar haruslah disusun atas butir-butir soal yang representatif dari ilmu atau bidang studi yang diujikan Tipe tes yang akan digunakan, Tipe soal: (1) esai, (2) objektif, dan (3) problematik 3. Aspek yang akan diuji, Level kemampuan apa yang diuji. Apakah pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, evaluasi, dan create, atau aspek afektif dan psikomotorik Format A (Pilihan Ganda), Format B (Pilihan Ganda Analisis Hubungan Antar Hal), Format C (Pilihan Ganda analisis kasus), atau Format D (Pilihan Ganda Kompleks) 4. Format butir soal, Dalam menentukan jumlah soal harus mempertimbangkan waktu yang tersedia, biaya yang ada, kompleksitas tugas yang dituntut oleh tes, dan waktu ujian diadakan 5. Jumlah butir soal, Tes yang mempunyai tingkat kesukaran yang rendah sebaiknya diletakkan di awal tes dan yang tinggi pada akhir perangkat tes 6. Distribusi tingkat kesukaran butir soal.
Berapa pertimbangan lain dalam merencanakan tes adalah: Apakah akan menggunakan "open book" atau "closed book". Apakah frekuensi pelaksanaan tes sering atau jarang. Apakah pelaksanaan tes diumumkan sebelumnya atau mendadak. Bagaimana model penyajian tes.
TERIMA KASIH