Metoda Kuatitatif 19 Maret 2012
Bagian2 Proposal/Disertasi Halaman2 Muka (penomeran halaman dengan angka Romawi huruf kecil Latin) Bagian Utama: I. Pendahuluan II. Telaah Pustaka III. Metoda Penelitian IV. Rencana Pelaksanaan Penelitian/ Hasil Penelitian, Kesimpulan & Rekomendasi V. Daftar Rujukan Lampiran2 (penomeran halaman dengan angka Arab dilanjutkan setelah halaman terkahir bagian Utama)
Bagian2 Bab I (Pendahuluan) Latar Belakang Masalah Penelitian – Masalah teori/realitas pendidikan? Tujuan Penelitian – Apa yang (akan) dilakukan peneliti untuk menjawab masalah peneliti. Manfaat Penelitian – Apa yang (akan) dapat direkomendasikan berdasarkan kesimpulan penelitian. Keaslian Penelitian – Apa yang diprakarsai oleh peneliti dalam rangka pengembangan terkini teori dari sudut substansi dan rancangan penelitian
Bagian2 Bab II (Telaah Pustaka) Perkembangan Teori Pembelajaran – Rekam jejak teori2 pembelajaran dan penelitian2 empirik yang mendukung/menumbangkan teori2 tsb. Perkembangan Teori Pendidikan – idem A (perhatikan teori2 pembelajaran yg mendasarinya). Teori Pendidikan (hasil sintesis dari B). Kerangka Konsep - menggambarkan proposisi(-proposisi) yang (akan) diteliti. Hipotesis2 & Pertanyaan2 Penelitian
Bagian Akhir Bab II Teori Pendidikan (sebutkan dari siapa) & Teori Pembelajaran (sebutkan dari siapa) yang mendasarinya. Kerangka Konsep - berbentuk diagram /rumus matematik dengan penjelasan dari Proposisi yg (akan) diteliti. Untuk setiap konstruk dan dimensi konstruk sebut definisi operasional (DO)-nya. Hipotesis & Pertanyaan Penelitian. Untuk setiap variabel sebut DO dan perlakuan peneliti.
Sumber: Student motivation theories (http://en. wikiversity
Teori = himpunan proposisi saling terkait yang menjelaskan realitas Proposisi = hubungan antara dua atau lebih konstruk dari unit analisis yang sama Konstruk = konsep terstruktur (i.e., mempunyai dimensi dan variabel) mengenai benda, sifat atau kegiatan yg dimiliki Unit Analisis yang bervariasi intra-unit (inter-waktu) dan/atau inter-unit.
Contoh: Mahasiswa mempunyai Gaya Belajar, bersifat Mandiri dan melakukan Pembelajaran. Perguruan Tinggi mempunyai Kurikulum Pendidikan, merupakan Organisasi Pembelajaran dan melakukan Tri Dharma PT.
Kerangka Konsep menggambarkan proposisi, yang menyatakan hubungan antara konstruk-konstruk dari suatu unit yang diteliti (= Unit Analisis). Hipotesis = hubungan antara variabel2 dari dua atau lebih konstruk dari suatu proposisi. Variabel = benda, sifat dan kerja yang dapat diamati dari suatu unit pengamatan. Unit pengamatan = subyek penelitian. (kenapa bukan obyek penelitian?) Peneliti S3 menyusun proposisi(-proposisi) yang disempurnakan berdasarkan telaah pustaka akan diteliti dengan rancangan yang kuat.
(model/kerangka konsep) Diagram proposisi (model/kerangka konsep) V1 V2 Mediator Prediktor/Penyebab Kriterion/ Akibat Moderator V1 V1 V1
Kerangka Konsep Pendidikan Belajar Kompetensi/Tujuan Pem-belajaran Prediktor/ Penyebab Moderator Pengajar/Pengajaran/Penilaian/kurikulum/Sumber Daya Lain/ Management/Dukungan Masyarakat & Pemerintah sbg Prediktor/ Penyebab atau Moderator. Apa Unit Analisisnya? Apa konstruk2 Confounding-nya?
Pembelajaran Kognitif Variabel = benda, sifat dan kerja dari UA yang dapat diberi perlakuan oleh peneliti (i.e., datanya diamati, dimanipulasi, dikontrol atau diabaikan) Contoh: Konstruk Pembelajaran Dimensi/Faktor Pembelajaran Kognitif Variabel Menghafal
Jenis Variabel Perlakuan Tujuan Prediktor & Kriterion Diamati datanya Utk meneliti korelasi Prediktor – Kriterion (A) V Bebas & V Terikat V Bebas dimanipulasi datanya , V Terikat diamati datanya Utk meneliti korelasi V Bebas - V Terikat (B) Moderator (M) Dikontrol datanya Diamati datanya Utk menghilangkan pengaruh M Utk meneliti pengaruh M thd kekuatan & arah A/B Mediator Untuk meneliti mangapa/bagaimana A/B Confounding (M non-spesifik) Dikontrol datanya Utk menghilangkan pengaruh V Confounding
Perlakuan peneliti terhadap masing-masing variabel dapat berupa: a. mengamati – dibiarkan bervariasi & variasinya diamati. b. memanipulasi (mengintervensi) – variasinya ditentukan. c. mengendalikan (mengontrol) – dibuat konstan. d. mengabaikan – dibiarkan bervariasi ttp tidak diamati. Diamati = ?
Subyek penelitian memiliki data dari variabel. Contoh: Unit analisis: Mahasiswa Konstruk: “Pembelajaran” Peneliti dapat mengamati data dari variabel “Menghafal”. Subyek yang memiliki data mahasiswa “menghafal” ialah mahasiswa itu sendiri (dalam hal ini subyek sama dengan Unit analisis), teman dekatnya, hasil ujiannya, dst.
Hipotesis = hubungan antara variabel2 dari konstruk2 suatu proposisi. Contoh: Ada korelasi yang kuat antara salah satu variabel dari konstruk Gaya Belajar dan Menghafal (variabel dari konstruk Pembelajaran)
III. Metoda Penelitian Rancangan Penelitian: 1. Rancangan Pengumpulan Data 2. Rancangan Pengolahan Data 3. Rancangan Penafsiran Data Metoda Pengumpulan Data Metoda Pengolahan Data Metoda Pentafsiran Data
A. Rancangan Penelitian Rancangan Penelitian (Bab III A): Logika (= cara bernalar yang dianggap valid/salah) dari metoda penelitian untuk mencegah/mengakui bias. Rencana Penelitian (Bab IV Proposal): Logistika (= rincian) dari pelaksanaan penelitian.
valid 1570s, from L. validus "strong, effective," from valere "be strong" (see valiant). The meaning "supported by facts or authority" is first recorded 1640s. validity 1550s, from M.Fr. validité, from L. validitatem (nom. validitas) "strength," from validus (see valid). Sumber: http://www.etymonline.com/
Metoda penelitian dengan rancangan yang kuat (robust) diperlukan untuk menghasilkan kesimpulan (tesis) yang valid: a. hipotesis2 penelitian diterima/ditolak? b. pertanyaan2 penelitian dijawab? Rancangan penelitian yang lemah menimbulkan bias (Cari di internet jenis2 bias penelitian & bias publikasi)
A.1. Rancangan Pengumpulan Data Logika pengumpulan data yang valid: Peneliti secara konsisten menggunakan alat/cara yang valid untuk mengumpulkan data dari subyek yang tepat. Alat/cara pengumpulan data yang valid Penggunaan alat/cara secara konsisten Subyek yang tepat
a. Alat/Cara Pengumpulan Data yang Valid Peneliti (akan) membuktikan dengan data kuantitatif dan kualitatif bahwa alat/cara pengumpulan datanya valid: Validitas Isi (Expert Validity; V. substansi; V. Konsep; Face Validity) – sesuai dengan pendapat para ahli; disusun dengan/ diterjemahkan ke bahasa yang dapat dimengerti responden.
Validitas Konstruk – a. Dibandingkan dengan suatu tolok ukur untuk variabel biologis atau fisik. b. Triangulasi dengan sejumlah metoda validasi untuk variabel perilaku Contoh: Analisis Faktor, Reliabilitas Internal (Cronbach’s alpha), konsistensi respons terhadap item tertutup dan item terbuka, Validitas diskriminasi, Validitas prediksi.
Contoh menetapkan Validitas Konstruk Alat Pengumpul Data Etter JF, Perneger TV. Validating a satisfaction questionnaire using multiple approaches: a case study. Soc Sci Med. 1997 Sep;45(6):879-85.
Para peneliti memeriksa validitas dari PSQ (Patient Satisfaction Questionnaire) yg diter-jemahkan ke Bhs Perancis dan dimodifikasi untuk mengukur kepuasan pengguna pelayanan kesehatan di Jenewa, dengan menggunakan sejumlah uji validitas konstruk. Peserta dua jenis AsKes di Jenewa (Switzerland) menjawab kuesioner tsb yg dikirim melalui pos pada tahun 1992 (n = 1007) dan 1993 (n = 1424). Response rate 82% .
Kuesioner mencakup 22 pertanyaan tertutup tentang kepuasan dengan pelayanan kesehatan yang diterima selama 12 bulan terakhir. Ada 4 dimensi kepuasan yg diukur: kepusan dgn pelayanan dokter (8 item), komunikasi (8 item), akses (4 item) dan pelayanan asuransi (2 item). Catatan: Dimensi = faktor Analisis Faktor untuk menentukan kesesuaian item2 untuk masing2 dimensi.
Konsitensi item2 (Cronbach's alpha) baik untuk 2 dimensi pertama (alpha = 0.81 & 0.82), tetapi lebih rendah dari yg diharapkan untuk 2 dimensi berikut (alpha = 0.63 & 0.49 ). Peserta yg memberi komentar positif untuk pertanyaan terbuka mempunyai nilai kepuasan yg lebih tinggi 0.7-1.2 SD dibandingkan peserta yg memberi komentar negatif.
Nilai kepuasan berkorelasi lemah dgn kepuasan kehidupan pribadi, yg menunjukkan bahwa alatnya tidak mengukur kecenderungan utk puas dgn kehidupan pribadi. Peserta yg mengatakan bahwa pelayanan yg diterima di tahun 1993 lebih buruk dibandingkan dengan pelayanan di tahun 1992 (penilaian retrospektif) mengalami penurunan nilai kepuasan di tahun 1992 dan tahun 1993 (penilaian prospektif).
Kesimpulan: hanya sebagian uji validasi yang mendukung validitas alat pengukur. Triangulasi beberapa uji validation meningkatkan pemahaman tentang kemampuan alat ukur.
b. Penggunaan yang konsisten Peneliti (akan) membuktikan dengan data kualitatif dan kuantitatif bahwa alat/cara pengumpulan data yang valid digunakan secara konsisten/ reliabel: Pengumpul data diseleksi, dilatih & disupervisi Hasil pengumpulan data inter- dan intra- pengumpul data dari suatu sampel subyek dianalisis:
Untuk data skala interval atau rasio buat tabel data dan hitung r . Untuk data skala ordinal buat tabel data dengan kolom urut dan hitung Spearman rho atau Kendall tau. Untuk data nominal buat tabel subyek dan hitung phi, C, atau kappa
r yang bermakna r ≥ rmin (koef korelasi yg ingin dicapai) Subyek Score Pengamat(an) I Score Pengamat(an) II 1 2 3 . k n Total r ≥ rmin (koef korelasi yg ingin dicapai)
rho atau tau yang bermakna Subyek Pengamat(an) I Pengamat(an) II Score Order 1 2 3 . k n rho atau tau yang bermakna ρ ≥ ρmin τ ≥ τmin
+ - a b a + b c d c + d a + c b + d n=a+b+c+d Φ ≥ φmin atau C ≥ C min Φ atau C yang bermakna Φ ≥ φmin atau C ≥ C min Pengamat(an) II Total Subyek + - Penga- mat(an) I a b a + b c d c + d Total Subyek a + c b + d n=a+b+c+d
c. Subyek yang tepat Peneliti harus membuktikan dengan data kualitatif dan kuantitatif bahwa subyek yang diukur tepat: Kualitas: Memiliki data yg diperlukan untuk mengukur variabel2 dari konstruk yg bersangkutan; tidak menimbulkan bias pengumpulan data (e.g., same subject bias, recall bias, sampling bias) Kuantitas: Sesuai dengan besar populasi (N) dan besar sampel unit analisis (n); sampling error dihindari pada pembentukan sampel unit analisis dan sampel unit pengamatan.
Pop Mhs di AkBid Husada Yogyakarta X = Unit Analisis (e.g., AkBid), memiliki konstruk2 (e.g., “Kompetensi klinik”) “Menolong persalinan normal” (Salah satu variabel konstruk tsb). Mahasiswa sbg subyek (Unit Pengamatan) yg tepat untuk mengukur variabel ini. XX XX X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X Pop AkBid Sampel AkBid X X X X X X X X X X … Pop Mhs di AkBid Husada Yogyakarta
Pembelajaran Kompetensi Klinik Kurikulum Klinik Moderator? V Pembelajaran Kompetensi Klinik Kurikulum Klinik Moderator? Menolong persalinan normal V Pembelajaran di Skills Lab V V V
A.2. Rancangan Pengolahan Data
A.3. Rancangan Pentafsiran Data