DISTOSIA KELAINAN JALAN LAHIR OLEH : RESTU HARINI 130075 2.B
E. Macam – Macam Distosia Jalan Lahir Distosia karena kelainan panggul dapat berupa : 1. Kelainan bentuk panggul yang tidak normal gynecoid, misalnya panggul jenis Naegele, Rachitis, Scoliosis, Kyphosis, Robert dan lain-lain. 2. Kelainan ukuran panggul. Panggul sempit (pelvic contaction). Panggul disebut sempit apabila ukurannya 1 – 2 cm kurang dari ukuran yang normal.
1) Distosia Kesempitan Pintu Atas Panggul a. Pengertian Pintu atas panggul di anggap sempit apabila conjugate vera kurang dari 10 cm atau kalau conjugate transfersa kurang dari 12 cm Konjugata vera dilalui oleh diameter biparietalis yang ±9,5 cm dan kadang-kadang mencapai 10 cm. Oleh karena itu, sudah jelas bahwa konjugata vera yang kurang dari 10 cm dapat menimbulkan kesulitan dan kesukaran bertambah lagi jika kedua ukuran pintu atas panggul, yaitu diameter antero posterior maupun diameter transversa sempit. b. Etiologi 1. Kelainan karena gangguan pertumbuhan a) Panggul sempit seluruhnya : semua ukuran panggul sempit b) Panggul picak : ukuran muka belakang sempit, ukuran melintang biasa. c) Panggul sempit picak : semua ukuran kecil, tetapi ukuran muka belakang lebih sempit. d) Panggul corong : pintu atas panggul biaasa, pintu bawah panggul sempit. e) Panggul belah : simfisis terbuka.
2. Kelainan karena penyakit tulang panggul atau sendi- sendinya a) Panggul rakhitis : panggul picak, panggul sempit, seluruh panggul sempit picak, dan lain-lain. b) Panggul osteomalasia : panggul sempit melintang c) Radang artikulasi sakroiliaka : panggul sempit miring . 3. Kelainan panggul disebabkan kelainan tulang belakang a) Kifosis di daerah tulang pinggang menyebabkan panggul corong. b) Skoliosis di daerah tulang punggung menyebabkan panggul sempit miring.
Kelainan panggul disebabkan kelainan anggota bawah : a) Koksitis b) Luksasi c) Atrofi c. Pengaruh Panggul Sempit 1. Pada Kehamilan a. Dapat menimbulkan retrofexio uteri gravidi incarcerata. b. Karena kepala tidak dapat turun, terutama pada primigravida fundus lebih tinggi daripada biasa dan menimbulkan sesak napas atau gangguan peredaran darah. c. Kadang-kadang fundus menonjol ke depan hingga perut menggantung. d. Perut yang menggantung pada seorang primigravida merupakan tanda panggul sempit (abdomen pendulum). e. Kepala tidak turun ke dalam rongga panggul pada bulan terakhir. f. Dapat menimbulkan letak muka, letak sungsang, dan letak lintang. g. Biasanya anak seorang ibu dengan panggul sempit lebih kecil daripada ukuran bayi (rata-rata).
2. Pada Persalinan a. Persalinan lebih lama dari biasa : 1) Karena gangguan pembukaan 2) Karena banyak waktu dipergunakan untuk mulase kepala anak. b. Pada panggul sempit sering terjadi kelainan presentasi atau posisi, misalnya : 1) Pada panggul picak sering terjadi letak defleksi supaya diameter bitemporalis dapat melalui konjugata vera yang sempit itu. 2) Bila seluruh panggul sempit kepala anak mengadakan hiperfleksi supaya ukuran-ukuran kepala yang melalui jalan lahir sekecil-kecilnya. 3) Pada panggul sempit melintang, sutura sagitalis akan masuk pintu atas panggul dalam jurusan muka belakang (positio occipitalis directa) pintu atas panggul. c. Dapat terjadi ruptura uteri jika his menjadi terlalu kuat dalam usaha mengatasi rintangan yang ditimbulkan oleh panggul yang sempit.
d. Sebaliknya, jika otot rahim menjadi lebih lelah karena rintangan oleh panggul sempit, dapat terjadi infeksi intrapartum. Infeksi ini tidak saja membahayakan ibu, tetapi juga dapat menyebabkan kematian anak di dalam rahim. Kadang-kadang karena infeksi kemudian dapat terjadi timpania uteri atau physometra. e. Terjadinya fistel, yaitu tekanan yang lama pada jaringan yang dapat menimbulkan iskemi yang menyebabkan nekrosis. f. Ruptura simfisis (simfisiolisis) dapat terjadi bahkan kadang-kadang ruptura dari artikulasi sakroiliaka. g. Paresis kaki dapat timbul karena tekanan dari kaki kepala pada urat-urat saraf di dalam rongga panggul, yang paling sering terjadi ialah kelumpuhan nervus peroneus.
3. Pengaruh Pada Anak a. Partus yang lama misalnya yang lebih lama lebih dari 20 jam atau kala II yang lebih dari 3 jam sangat menambah kematian perinatal apalagi kalau ketuban pecah sebelum waktunya. b. b. Moulage yang kuat dapat menimbulkan perdarahan otak, terutama kalau diameter bipariental kurang dari ½ cm. selain dari itu mungkin pada tengkorak terdapat tanda tanda tekanan, terutama pada bagian yang melalui promotorium (os pariental).
d. Penanganan Penanganan Panggul sempit dapat dilakukan dengan persalinan percobaan, yaitu: percobaan untuk melakukan persalinan pervaginam pada wanita wanita dengan panggul yang relative sempit. Persalinan percobaan hanya dapat dilakukan pada letak belakang kepala, jadi tidak di lakukan pada letak sungsang, letak dahi, letak muka atau kelainan letak lainnya. Persalinan percobaan dapat dimulai pada permulaan persalinan dan berakhir setelah kita mendapat keyakinan bahwa persalinan tidak dapat berlangsung pervaginam atau setelah anak lahir pervaginam. Persalinan percobaan dikatakan berhasil apabila anak lahir pervaginam secara spontan atau dibantu dengan ekstrasi (forceps atau vakum) dan anak serta ibu dalam keadaan baik.
2) Distosia Kelainan Bidang Tengah Panggul a. Pengertian Adalah bidang tengah pangul terbentang antara pinggir bawah symphysis dan spina ischiadica yang menyentuh sacrum dekat pertemuan antara sacral ke 4 dan ke 5. Ukuran terpenting dalam bidang tengah panggul, adalah: 1. Diameter transversa ( diameter antar spina) 10½ cm. 2. Diameter anteroposterior dari pinggir bawah sympisis ke pertemuan antara sacral ke 4 dan 5 adalah 11½ cm 3. Diameter sagitalis posterior dari pertengahan garis antar spina ke pertemuan sacral 4 dan 5 adalah 5 cm. Ukuran bidang tengah panggul tidak dapat di peroleh dengan cara klinis, tapi harus di ukur dengan rontgen, tetapi kita dapat menduga kesempitan bidang tengah panggul jika, a. Spina ischiadika sangat menonjol b. Dinding samping panggul konvergen c. Kalau diameter antar tuber ischiadika 8½ cm atau kurang
b. Etiologi · Penyakit tulang seperti rachitis · Tumor pada tulang panggul · Trauma panggul c. Pengaruh Kesempitan bidang tengah panggul dapat menimbulkan gangguan putaran paksi jika diameter antar kedua spina ≤ 9 cm sehingga kadang-kadang diperlukan seksio sesarea. d. Penanganan Jika persalinan berhenti karena kesempitan bidang tengah panggul maka baiknya di pergunakan ekstrasi vacuum, karena ekstrasi forceps kurang memuaskan berhubung forcep memperkecil ruangan jalan lahir.
3) Kesempitan Pintu Bawah Panggul a. Pengertian Kesempitan pintu bawah panggul adalah jika diameter transversa dan diameter sagitalis posterior kurang dari 15cm , maka sudut arkus pubis mengecil pula sehingga timbul kemacetan pada jalan lahir ukuran biasa Ukuran pentig dalam pintu bawah panggul 1. Diameter transversa 11 cm 2. Diameter anteroposterior dari pinggir bawah simpisis ke ujung sacrum 11½ cm 3. Diameter sagitalis posterior dari pertengahan antar tuberum ke uung os sacrum 7½ cm. Pintu bawah panggul dikatakan sempit jika jarak antara tuber os ischii 8 cm atau kurang. Jika jarak inti berkurang, dengan sendirinya arkus pubis meruncing.Oleh karena itu, besarnya arkus pubis dapat dipergunakan untuk menentukan kesempitan pintu bawah panggul.
Jika segitiga depan dibatasi oleh arkus pubis, segitiga belakang tidak mempunyai batas tulang sebelah samping. Oleh karena itu, jelaslah bahwa jika jarak antarkedua tuberisiadika sempit, kepala akan dipaksa keluar ke sebelah belakang dan mungkin tidaknya persalinan bergantung pada besarnya segitiga belakang. Lahirnya kepala pada segitiga yang belakang biasanya menimbulkan robekan perineum yang besar. Menurut Thoms distosia dapat terjadi jika jumlah ukuran antar kedua tuber ischii dan diameter sagitalis posterior < 15 cm (normal 11 cm + 7,5 cm = 18,5 cm). Jika pintu bawah panggul sempit, biasanya bidang tengah panggul juga sempit.Kesempitan pintu bawah panggul dapat menyebabkan gangguan putaran paksi.Kesempitan pintu bawah panggul jarang memaksa kita melakukan seksio sesarea, yang dapat diselesaikan dengan forseps dan dengan episiotomi yang cukup luas.
b. Etiologi Adanya kelainan pada jaringan keras/ tulang panggul, atau kelainan padajaringan lunak panggul c. Pengaruh a. Pada ibu · Persalinan akan berlangsung lama · KPD · Tali pusat menumbung · Rupture uteri b. Pada Janin · Ineksi intra partal · Kematian janin intra partal · Perdarahan intracranial · Caput sucsedenum · Sefalohematom