Assalamualaikum wr.wb
Nama kelompok: Azimatun Nadlipah Diah Ayu Pratiwi Nur Ariski Amelia
Perkembangan konsep diri peserta didik sebagai sebuah konstruk psikologi, bahwa konsep diri didefinisikan secara berbeda oleh para ahli. Seperti, Hoffnung (1994) yang mendefinisikan konsep diri sebagai “suatu pemahaman mengenai diri atau ide tentang diri sendiri. Menurut cawagas (1983) konsep diri mencakup seluruh pandangan individu akan definisi fisiknya, karakteristik pribadinya, motivasinya, keseluruhannya, kelebihan atau kecakapannya, kegagalannya, dan sebagainya. Jadi berdasarkan beberapa definisi di atas disimpulkan bahwa konsep diri adalah gagasan tentang diri sendiri yang mencakup keyakinan, pandangan, dan penilaian seseorang terhadap dirinya sendiri.
Konsep diri dan harga diri Konsep diri sangat penting untuk di ketahui oleh peserta didik. Konsep diri juga penting untuk membangun atmosfer belajar yang baik. Selain itu implikasi perkembangan konsep diri sangat berpengaruh terhadap pendidikan. Istilah harga diri menurut Gilmore (dalam Akhmad sudrajad) harga diri merupakan penilaian individu terhadap kehormatan dirinya, yang diekspresikan melalui sikap terhadap dirinya. Para ahli menyebutkan bahwa ada 3 dimensi utama dalam konsep diri yaitu: Pengetahuan Harapan Penilaian Konsep diri dalam prestasi belajar Para ali berkeyakinan bahwa konsep diri dan prestasi belajar mempunyai hubungan yang erat. Fink (dalam Burns, 1982) melakukan penelitian menggunakan siswa laki-laki dan perempuan di pasangkan sesuai tingkat intelegensi mereka, dan di kelompokan berdasarkan prestasi belajar prestasi lebih dan prestasi kurang.
Karakteristik perkembangan konsep diri peserta didik Karakteristik konsep diri anak usia sekolah dasar Mc. Devitt dan ormrod (2002) memberikan gambaran tentang perubahan-perubahan konsep diri anak, usia sekolah (usia 6-12). Menurut Santrock (1995) konsep diri anak selama tahun-tahun sekolah dasar ada sekurang-kurangnya tiga karakteristik konsep sebagai berikut. Karakteristik internal. Karakteristik aspek sosial. Karakteristik perbandingan sosial. Karakteristik konsep diri remaja (SMP-SMA) Santrock (1998) menyebutkan sebagai berikut. Abstract and idealistic. Differentiated. Contradictions. The fluctuating self. Real and ideal.
Implikasi perkembangan konsep diri peserta terhadap pendidikan strategi yang mungkin dilakukan guru dalam mengembangkan dan meningkatka konsep diri peserta didik. Membuat siswa merasa mendapat dukungan dari guru. Membuat siswa merasa bertanggung jawab. Membuat siswa merasa mampu. Mengarahkan siswauntuk mencapai tujuan yang realistis. Membantu siswa menilai diri mereka secara realistis. Mendorong siswa agar bangga dengan dirinya secara realistis. Sedangkan karakteristik individual adalah keseluruhan dan kemampuan yang ada pada individu sebagai hasil dari pembawaan dan lingkungan.
D. Karakteristik belajar anak usia sekolah dasar (SD) Belajar adalah semua aktivitas mental atau psikis yang berkangsung dalam interaksi aktif di dalam lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengelolaan pemahaman (Winkel). Moh. Surya (1981:32) menjelaskan bahwa belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan. Jadi secara keseluruhan belajar adalah semua aktivitas mental atau psikis yang di lakukan oleh seseorang sehingga menimbulkan perubahan tingkah laku yang berbeda antara sebelum belajar dan sesudah belajar.
Cara anak belajar Piaget (1950) menyatakan bahwa setiap anak memiliki cara tersendiri dalam menginterpretasikan dan beradaptasi dengan lingkungannya (teori perkembangan kognitif). Anak usia sekolah dasar berada pada tahap oprasi konkret, anak mulai menunjukkan perilaku belajar sebagai berikut. Mulai memandang secara objektif. Muliai berfikir secara operasional. Menggunakan berfikir operasional untuk mengkalsifikasikan benda-benda. Membentuk dan mempergunakan keterhubungan aturan-aturan, prinsip ilmiah sederhana, dan mampu menghubungkan sebab dan akibat. Mampu memahami konsepsubstansi, volume zatcair, panjang, lebar, luas, dan berat. Dari tahapan perkembangan berpikir tersebut kecenderungan belajar anak usia sekolah dasar memiliki tiga ciri sebagai berikut. Konkret Integratif hierarkis
Belajar dan pembelajaran bermakna Belajar pada hakikatnya merupakan proses perubhan di dalam kepribadian yang berupa kecakapan, sikap, kebiasan, dan kepandaian. Pembelajaran pada hakikatnya adalah suatu proses interaksi antar anak dengan anak, anak dengan sumber belajar, dan anak dengan pendidik. Belajar bermakna (meaningfull learning) merupakan suatu proses dikaitkannya informasi berupa pada konsep-konsep relevan yang terdapat dalam stuktur kognitif seseorang. Pembelajaran tematik Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Berikut ini cara yang dapat digunakan oleh guru untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Gunakan metode dan kegiatan yang brvariasi Jadikan siswa peran aktif. Buatlah tugas yang menanatang namun realistis dan sesuai. Ciptakan suasana kelas yang kondusif Berikan tugas secara proporsional. Berikan masukan Hargai kesuksesan dan keteladanan. pemberian penghargaan untuk motivasi
Wa’alaikumsalam wr.wb