OLEH: FARIS AZKA | ZIEE KSEI SCIEmics UPI | TGL 18-01-2015 EKONOMI MIKRO-MAKRO ISLAMI OLEH: FARIS AZKA | ZIEE KSEI SCIEmics UPI | TGL 18-01-2015
John Pilger dalam sebuah laporan khususnya tentang akibat buruk globalisasi bagi sebuah negara besar seperti Indonesia, menyatakan ”... Hanya dengan 200 perusahaan, seperempat kegiatan ekonomi dunia sudah dikuasai. Sekarang ini General Motors lebih besar dari Denmark, Ford lebih besar daripada Afrika. Luput dari mata para pembeli di jalan-jalan besar, merk-merk terkenal, mulai dari sepatu olahraga hingga pakaian bayi, hampir seluruhnya dibuat di negara-negara miskin dengan upah buruh sangat rendah, nyaris seperti budak. Untuk mempromosikan Nike, pegolf Tiger Woods dibayar lebih tinggi dibandingkan dengan seluruh upah buruh yang membuat produk Nike di Indonesia. Desa global seperti inikah yang disebut-sebut sebagai masa depan umat manusia?” Pengantar ekonomi islam (chandra: 2009)
Pengantar ekonomi islam (chandra: 2009) New York Times dalam satu quote of day selection untuk 18 Juli 2001 menyatakan: “Dunia yang dimana setengahnya menikmati kenyamanan dan kemelimpahan, sementara setengah ras manusia yang lain hidup dengan hanya $2 per hari, sangat tidak stabil.” (George Walker Bush) Setengah dari penduduk dunia (sekitar tiga miliar orang) hidup dengan uang di bawah $2 atau sekitar Rp 18.000 sehari. GDP (Gross Domestic Product) atau Pendapatan Domestik Bruto dari 48 negara termiskin di dunia (kira-kira seperempat jumlah negara di dunia) tidak lebih sejahtera dari tiga negaraterkaya di dunia. Hampir satu miliar orang memasuki abad 21 tanpa bisa membaca atau menandatangai nama mereka sendiri. Pengantar ekonomi islam (chandra: 2009)
Yang akan dipelajari Ekonomi dalam Islam Perbedaan Ilmu dan Sistem Madzhab-madzhab Ekonomi Islam Rancang bangun ekonomi Islam Konsumsi, Distribusi, Produksi dalam Islam Pasar dalam Islam Peran Negara dalam Ekonomi Islam
Ekonomi dalam Islam
PERBEDAAN ILMU EKONOMI DAN SISTEM EKONOMI Harus Dibedakan Ilmu Ekonomi Sistem Ekonomi Produksi Barang, Qualitas, & Sarananya Distribusi Kekayaan, Kepemilikan, Cara Memperoleh Harta, Mengembangkannya, Membelanjakannya Berkaitan dg Pengadaan Barang & Jasa Sebagai Alat Pemuas Kebutuhan Sangat Dipengaruhi Oleh Pandangan Hidup/ Ideologi/Keyakinan Tidak dipengaruhi oleh Pandangan Hidup/Keyakinan /Ideologi Haram Menerapkan SEK Bersifat Universal (Netral) : Sains dan Teknologi Tidak Bebas Nilai
3 mahzab pemikiran Ekonomi Islam Iqtishaduna (QS. Al Qamar [54]:49) Baqr As Sadr Masalah sama dengan konvensional Berbeda pada cara menyelesaikan masalahnya (Islam / konvensional) Mainstream Mengkritik kedua madzhab sebelumnya Islam pasti benar, ekonomi islam belum tentu benar. Alternatif Kritis
Mahzab Baqir Sadr Ilmu ekonomi tdk sejalan dgn islam, krn filosofinya kotradiktif Beda dlm melihat masalah ekonomi Mslh ekonomi: distribusi yg tdk merata & adil krn eksploitasi yg kuat kpd yg lemahkeserakahan manusia yg tdk terbatas Istilah ekonomi islamitdk sesuai, salah, kontradiktifyg sesuai iqtishad (ekonomi kita, ekuilibrium) Menolak ek konv, menyusun teori baru yg digali dari Quran & hadist Tokoh: Abbas Mirakhor, Baqir al-hasani, kadim as-sadr, dll
Mahzab Mainstream Masalah ekonomi: SD terbatas, keinginan tdk terbatas SD terbatas: suplai beras di ethiopia<thailand ”manusia diuji dgn sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, buah2an” (QS 2:55) Keinginan manusia tdk terbatas:alamiah “bermegah2an tlh melalaikanmu” (QS Attakasur:1-5) & hadist “manusia tdk pernah puas, diberi emas 1 lembah, minta 2, dst” Beda dgn konv: cara menyelesaikan mslh ekskala prioritas sesuai Quran-Hadist bkn hawa nafsu Transformasi ilmukonv baik diambil, yg tdk dibuang krn ilmuwan muslim jg m’ambil dr peradaban lain (Yunani, dll) Tokoh: M. Umer Chapra, MA Mannan, MN Siddiqi (IDB’ers)
Mahzab Alternatif Krisis Kritik Baqir: menemukan yg baru, yg sdh ditemukan; menghancurkan teori lama dg yg baru Kritik mainstream: jiplakan neoklasik-riba+zakat+niat Hrs ada analisa kritis thd ek islamislam pasti benar, ekonomi islami blm tentu benar krn hsl tafsir manusia atas Qur’an-hadistbenarnya tdk mutlak Teori ek islam hrs selalu diuji spt pd konv Tokoh: Timur Kuran, Jomo, M Arif
Rancang bangun ek. Islam
Prinsip umum ekonomi Islam Diwujudkan dlm rancang bangun ek islam Dasar5 nilai universalteori ek islam Tauhid: Alloh pemilik hakiki, manusia diciptakan utk beribadah (tmsk dlm muamalah) bertanggung jwb atas amanah Adl: SDA utk kesejahteraan semua, maka hrs adil (tdk zalim & dizalimi)no eksploitasi Nubuwwah (kenabian): nabi diutus sbg role model (SAFT) profesional&prestatif Khilafah (Good Gov’t-gov’n): menjamin ekonomi bjalan sesuai syariah, melindungi maqasid syariah Ma’ad (hasil): motivasi bisnis adl mencari labadunia akhirat (Al-ghazali)
Prinsip derivasinyaciri sistem ekonomi islam Multitype Ownershiptauhid+adil Sistem kapitaliskepemilikan swasta; sosialisnegara IslamAlloh: pemilik primer, manusia:sekunder swasta diakui, tp utk hajat hidup org byk agar adilnegaraswasta, negara, campuran Freedom to actadil+nubuwwah+khilafah Menciptakan mekanisme pasar, tdk ada distorsi(proses penzaliman MAGRIB)-hrs adil&dijamin gov’t Social justicekhilafah+ma’ad Pmth menjamin kbthn dasar rakyat & menciptakan keseimbangan sosial Sosialis: peran negara dominan, penguasa bg kaum sosialis miskin, kapitalis: industri korporasi, monopoli legal, inefisiensi modal dgn bunga Adil= antarradin minkum/ latazlimuna wa la tuzlamun
Akhlak: Perilaku Islami dalam Perekonomian Landasan teori kuat prinsip sistem ekonomi mantappenerapan nilai dalam teori & sistem oleh manusia yg berakhlak profesional dlm bidang ekonomi (ihsan dan itqan)perekonomian umat Islam maju Akhlak indikator baik buruk manusia
Fungsi Utiliti Dalam ilmu ekonomi tingkat kepuasan (utility function) digambarkan oleh kurva indeferen (indeferent curve) Belajar Ekonomi Budget constrain Waktu belajar= 4 jam 4 3 U2 2 U1 1 Belajar Bahasa 1 2 3 4
Barang Halal, Haram, dan Analisis Kurva Indifference Y Haram Y Haram Solusi optimal Y=0 Solusi optimal (0,0) X Halal X Haram Y Halal Y Halal Solusi optimal = budget line Solusi optimal X=0 X Halal X Haram
Maqasid Syariah Al Ghazali : Dharuriyat, Hajiyat, Tahsiniyat As Syaitibi : Ad Dien, An Nafs, Al Aql, An Nasl, Al Maal. Agama Jiwa Akal Keturunan Harta Dharuriyat Hajiyat Tahsiniyat Tabel skala prioritas
Budget Contrain Segala keinginan pasti ada konstrain yang membatasinya, tentu batasan ini akan sangat dipengaruhi oleh kemampuan dan usaha yang dikeluarkan untuk mendapatkan konstrain yang lebih tinggi. Di Islam Rasulullah pernah menggambarkan hubungan antara cita-cita atau keinginan manusia dan segala hambatan yang mesti dijumpainya.
Untuk menjelaskan bagaimana seorang mukmin berusaha meraih cita-citanya ia membuat gambar empat persegi panjang. Di tengah-tengah ditarik satu garis sampai keluar. Kemudian beliau membuat garis pendek-pendek di sebelah garis yang di tengah-tengah seraya bersabda “Ini adalah manusia dan empat persegi panjang yang mengelilinginya adalah ajal. Garis di luar ini adalah cita-citanya, serta garis yang pendek-pendek adalah hambatan-hambatannya. Apabila ia dapat menghadapi hambatan yang satu, maka ia akan menghadapi hambatan yang lain. Dan apabila ia dapat mengatasi hambatan yang lain, maka ia akan menghadapi hambatan lain lagi.”
Untuk tetap bersemangat melangkah dari setiap hambatan tersebut, maka ia mengembalikan sepenuhnya kepada Allah Swt., ia percaya bahwa tiada sesuatu yang terjadi di alam ini tak lain atas kehendak Allah. (HR. Bukhari Muslim)
Konsumsi dalam Islam Monzer Kahf berusaha mengembangkan pemikiran tentang hal ini dengan membuat asumsi sebagai berikut: Islam dilaksanakan oleh Masyarakat Zakat hukumnya wajib Tidak ada riba dalam perekonomian Mudharabah wujud dalam perekonomian Pelaku ekonomi bersikap rasional dengan memaksimalkan kemaslahatan
Dalam konsep Islam yang dijelaskan oleh hadis Rasulullah Saw Dalam konsep Islam yang dijelaskan oleh hadis Rasulullah Saw. Yang maknanya adalah “Yang kamu miliki adalah apa yang telah kamu makan dan apa yang telah kamu infakkan”. Oleh karena itu persamaannya menjadi: Dimana: FS = C+Infak FS adalah final spending di jalan Allah Y = (C + Infak) + S
Produksi dalam Islam Ibnu Khaldun sendiri mengatakanbahwa kekayaan sebuah bangsa sangat tergantung pada produktivitas bangsa tersebut. Bangsa yang produktif dapat memenuhi kebutuhannya sendiri serta jika surplus dapat mengekspornya sehingga menikmati neraca perdagangan yang positif dan cadangan devisa yang besar. Hal ini sudah dikatakan oleh Ibnu Khaldun sebelum Adam Smith.
Faktor Produksi Amal/Kerja (Labour) Bumi/Tanah (Land) Modal (Capital) Menurut Islam, kepemilikan pada dasarnya adalah sebagai naluri alamiah yang dimiliki manusia dan hanya berfungsi sebagai sarana penunjang untuk mencapai tujuan yang lebih besar, karena semua yang ada di muka bumi (termasuk harta) adalah milik Allah SWT.
Gambar 6.1. Fungsi produksi dengan Dua variabel Independen Kurva fungsi produksi dengan tingkat produksi yang berbeda, yaitu para Q1, Q2, dan Q3 K (JAM/MESIN) Q3 Q2 Q1 L (JAM/TENAGA KERJA) Gambar 6.1. Fungsi produksi dengan Dua variabel Independen
Distribusi dalam Islam Menurut Taqyuddin An Nabhany, masalah ekonomi itu sebenarnya hanya terletak pada distribusi harta dan jasa tersebut kepada tiap-tiap individu, dalam rangka memenuhi kebutuhan-kebutuhan primer (basic needs) mereka secara menyeluruh, serta membantu mereka berusaha untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan sekunder hingga kebutuhan lux mereka. Instrumen : zakat, infak, shadaqah, wakaf
Pasar dalam Islam Pasar adalah milik umum. Ia adalah milik umat Tidak ada seorang pribadi pun berhak mengklaim satu tempat di pasar sebagai milik pribadinya, bahkan walaupun ia sanggup membayarnya Orang berhak untuk masuk dan keluar dari pasar dengan bebas untuk membuka dagangannya, namun ketika ia sudah selesai menjual semua dagangannya, ia harus membiarkan orang lain menggunakan tempat tersebut Setiap orang dapat membuka dagangannya tanpa membayar kepada siapapun Jika seseorang sudah selesai melaksanakan aktivitas jual belinya orang lain dapat menggantikannya di tempat tersebut dengan gratis Hisbah, sebuah institusi unik dalam sistem Islam, mempunyai peran utama sebagai pengatur, pengawas, pengelola dan pengendali pasar
Kebijakan Fiskal (APBN pada masa Rasulullah) Kaum Muslim Non-Muslim Sumber lain Zakat Ushr Zakat fitrah Wakaf Amwal fadhla Nawaib Shadaqah, seperti qurban dan kafarat Jizyah Kharaj Ghanimah Fa’i Uang tebusan Hadiah dari pemimpin dan negara lain
Kebijakan Moneter Sistem keuangan pada zaman Rasulallahmenggunakan bimetalic standard (emas dan perak/dinar dan dirham) karena keduanya adalah alat pembayaran yang sah dan beredar di masyarakat.
Peran Negara dalam Perekonomian Islam Peran Ibadat Peran Politik Peran Ekonomi
“kemenangan ekonomi syariah bukanlah ketika setiap orang memilih formalitas ekonomi syariah, namun ketika kita mampu mempengaruhi dan membentuk ekspektasi selera kebanyakan orang dengan ekspektasi yang sesuai dengan nilai-nilai kebaikan, walaupun hal itu harus dilakukan dengan susah payah” Adiwarman Karim
1. Silabus FoSSEI Jabar: Sumber lain Sumber: Mikro dan makro islam, Adiwarman Dari gerakan ke negara, Anis Matta Buku kang Ali, tinjauan kritis. Al amwal, Abu Ubaid Principle of economics, Mankiw Muqaddimah, Ibnu Khaldun Al-Amwal, Abu Ubaid Euforia Emas, Zaim Zaidi Ayo Berdagang, Muhaimin Iqbal Modul Kajian ISEG (Chandra Natadipurba) Modul Mikro-Makro SCIEmics Kritik terhadap Kapitalis (slide PPT disampaikan pada mata kuliah ekonomi syariah prodi p.akuntansi smt.3) Sumber lain