SUMMARY TEORI AKUNTANSI BAB III PENDEKATAN-PENDEKATAN TRADISIONAL DALAM FORMULASI TEORI AKUNTANSI Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mercu Buana Jakarta 2012 ‘12 Teori Akuntansi Dr Istianingsih 1 Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id
sediakan pemilik. Pengukuran konsep pertanggungjawaban telah dikembangkan dari waktu ke waktu. ada empat periode dalam pencatatan peristiwa masa lalu yaitu : Periode Pure Custodial Periode Traditional Custodial Periode Aset-Utilization yaitu evaluasi penila ia n kinerja, mengacu pada kepentingan agen untuk menetapkan inisiatif pemakaian aset secara mendalam agar sesuaidengan rencana yang telah disepakati. Periode Open Ended yaitu konsep ini tidak hanya menyangkut petunjuk awal,namun juga memastikan kapan batas waktu sejumlah petunjuk harus diubah. 4. Akuntansi sebagai Realitas Ekonomi Masa Kini (True Income ). Tujuan utama dari pandangan ini adalah bahwa baik neraca maupun laporan laba rugi harus didasarkan pada suatu basis penilaian yang lebih mencerminkan kenyataan ekonomi daripada biaya historis.Tujuan utama dari gambarin akuntansi ini dalah menentukan laba yang sebesarnya. 5. Akuntansi sebagai Suatu Sistem Informasi Akuntansi diasumsikan menjadi suatu proses yang menghubungkan sumber informasi atau pemancar, saluran komunikasi, dan serangkaian penerima. Ketika dianggap sebagai suatu proses komunikasi, akuntansi didefinisikan sbagai suatu proses pengodean abservasi dalam bahasa sistem akuntansi, memanipulasi tanda-tanda dan pelaporan sistem dan penerjemahan serat pengiriman hasilnya. 6. Akuntansi sebagai Ko moditas Akuntansi sebagai komoditas yang dihasilkan dari suatu aktivitas ekonomi. Pandangan ini muncul disebabkan adanya permintaan informsi khusus dan para akuntan mempunyai kemampuan untuk memenuhi permintaan tersebut. 7. Akuntansi sebagai mitos Akuntansi menciptakan mitos yang merupakan cara mudah memahami dunia ekonomi dan menjelaskan fenomena kompleks.Melalui akuntansi, suatu fenomena ekonomi kompleks ‘12 Teori Akuntansi Dr Istianingsih 3 Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id
B.Penyusunan dan Pembuktian Teori Akuntansi Proses penyusunan teori akuntansi sebaiknya dilengkapi pula dengan proses pembuktian(verifikasi) dan pengesahan (validasi) teori. Teori seharusnya tunduk terhadap pengujian yang bersifat logis dan empiris untuk membuktikan keakuratannya. Oleh karena itu teori akuntansi seharusnya merupakan hasil proses penyusunan dan juga pembuktian teori. C.Sifat Dasar Teo ri Ak untansi Tujuan utama te ori akun tansi adalah menyajikan suatu dasar da lam memprediksi dan menjelaskan perilaku kejadian-kejadian akuntansi.Definisi teori adalah sekumpulan gagasan (konsep), definisi, dan dalil yang menyajikan suatu pandangan sistematis tentang fenomena dengan menjelaskan hubungan antara variabel yang ada dan bertujuan untuk menjelaskan serta memprediksi fenomena tersebut.Teo r i akuntansi (Hen drikson) didefinisikan sebaga i se kumpulan prin sip-prinsip lua s yang menyajikan suatu kerangka acuan umum dimana praktik akuntansi dapat dinilai dan mengarahkan pengembangan praktis dan prosedur baru.Tiga elemen yang harus dimiliki oleh teori yaitu : Menyandikan fenomena ke penyajian secara simbolis Manipulasi sesuai dengan peraturan Menerjemahkan kembali ke fenomena yang sesungguhnya. D. Metodelogi-Metodelogi dalam Penyusunan Teori Akuntansi Ada 2 metodelogi dalam penyusunan teori akuntansi yaitu metode deskriptif dan metode normatif: Teori deskriptif: dalam profesi akuntansi ada keyakinan yang luas bahwa akuntansi merupakansuatu seni yang tidak dapat diformalkan dan bahwa metodologi yang digunakan secara tradisional dalam penyusunan teori akuntansi merupakan sebuah upaya menilai apa yang terjadi melaluipraktik-praktik akuntansi. Teori Normatif: berupaya menyajikan lebih pada “apa yang seharusnya” (ought to be) daripada“apa yang terjadi” (what is). ‘12 Teori Akuntansi Dr Istianingsih 5 Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id