Analisis Investasi Usahatani
Studi kelayakan dan evaluasi proyek bertujuan menilai kelayakan suatu gagasan usaha/proyek. Selanjutnya, hasil penilaian digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi pengambil keputusan untuk menolak atau menerima usaha/proyek yang direncanakan.
Studi kelayakan merupakan pedoman kerja bagi pelaksana proyek (dalam produksi, pemasaran, penanaman investasi, jumlah tenaga kerja, jumlah pimpinan). Usaha/proyek dikatakan layak bila kegiatan usaha/proyek tsb dilaksanakan berdasarkan kegiatan yang telah diatur dalam kelayakan usaha. Evaluasi proyek merupakan suatu kegiatan yang menilai dan memilih berbagai investasi yang mungkin dikembangkan sesuai dengan kemampuan investasi yang dimiliki. Penilaian proyek didasarkan pada aspek ekonomi, teknis, finansial, pemasaran, organisasi, dan aspek manajemen.
Analisis Investasi Usahatani Analisis investasi usaha pertanian dimaksudkan untuk menentukan daya tarik suatu usulan investasi terhadap petani atau pihak lain. Termasuk pengaruh-pengaruh proyek terhadap pendapatan usaha pertanian dari suatu investasi khusus dan memperkirakan pengembalian dari penggunaan modal Analisis Pendapatan Usaha Pertanian, umumnya digunakan untuk mengevaluasi kegiatan suatu usaha pertanian dalam satu tahun. Tujuannya adalah utuk membentu perbaikan usaha pertanian yang dijalankan. Analisis Arus Dana (Cash Flow) disebut juga analisis sumber dan penggunakan dana, digunakan untuk menentukan likuiditas petani dalam rangka menganalisis keadaan kredit petani.
ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI ANALISIS ARUS DANA (CASH FLOW) PERBEDAAN ANTARA ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI, ANALISIS ARUS DANA DAN ANALISIS INVESTASI/ANALISIS FINANSIAL PERINCIAN ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI ANALISIS ARUS DANA (CASH FLOW) ANALISIS INVESTASI/ ANALISIS FINANSIAL 1. Tujuan Umum Meneliti keadaan setiap saat Penelitian likuiditas petani Meneliti kemungkinan penembahan investasi 2. Periode Analisis yang lazim Setiap saat Periode Pembayaran pinjaman Umur kegunaan investasi 3. Harga yang digunakan Harga yang berlaku di tingkat petani/peternak 4. Perlakuan kapital Biaya penyusutan tahunan Penjualan dan pembelian tunai Investasi pertama dan nilai sisa 5. Pendapatan di luarsahatani Di keluarkan dari perhitungan Termasuk dalam bagian kas Termasuk yang tunai dan non tunai 6. Produksi yang dikonsumsi sendiri Dimasukkan dalam analisis Dikeluarkan Dimasukkan 7. Kriteria Penampilan Pengembalian modal dan tenaga kerja Kebutuhan uang tunai pada keluarga petani Pengembalian sumberdaya atau faktor produksi 8. Penilaian waktu Tidak ada diskonto Ada diskonto /Didiskonto 9. Idikator Penampilan Persentase keuntungan thd modal sendiri/ pendapatan keluarga Kekurangan/kelebihan uang kas Nilai neto sekarang; tingkat pengembalian internal; Perbandingan Manfaat-Biaya; perbandingan manfaat neto investasi; kenaikan manfaat neto
Analisis Pendapatan Usahatani b................ c.............. d................
Cara Perhitungan Pendapatan Usahatani Perhitungan pendapatan dengan rumus sebagai berikut : Π = PT – BT Keterangan : Π = Pendapatan Usaha Ternak PT = Total Penerimaan Usaha Ternak BT = Total Biaya Usaha Ternak Kerangka keputusan : - Bila PT ˃ BT, maka usaha menguntungkan - Bila PT ˂ BT, maka usaha tersebut rugi - Bila PT = BT, maka usaha tidak untungdan tidak rugi (impas)
Perhitungan Pendapatan Usaha Penggemukan 1. Penerimaan Usaha Ternak : a. Penjualan ternak b. Penjualan kotoran ternak 2. Total Biaya Usaha Ternak : a. Pembelian bibit ternak b. Biaya kandang c. Biaya peralatan kandang d. Biaya pakan e. Biaya tenaga kerja f. Biaya obat-obatan 3. Pendapatan = 1 - 2
Perhitungan Pendapatan Usaha Pengembangan Jenis Penerimaan Rata-rata Penerimaan Usahaternak (Rp/Thn) Skala Usaha I ( 30 ekor) Skala Usaha II (31-60 ekor) Skala Usaha III (>60 ekor) Nilai penjualan telur 343758 (31,50) 452480 (24,42) 974540 (30,49) Nilai penjualan ternak 521667 (47,80) 1093333 (59,02) 1861000 (58,23) Nilai konsumsi telur 64925 (5,95) 76860 (4,15) 89320 (2,79) Nilai konsumsi ternak 91667 (8,40) 127667 (6,89) 129000 (4,04) Nilai telur tetas 69358 (6,35) 102247 (5,52) 142100 (4,45) Jumlah 1091375 (100) 1852587 (100) 3195960 (100)
Rata-rata Biaya Usahaternak (Rp/Thn) (%) Jenis Biaya Rata-rata Biaya Usahaternak (Rp/Thn) (%) Skala Usaha I ( 30 ekor) Skala Usaha II (31-60 ekor) Skala Usaha III (>60 ekor) Biaya pakan 506091 (62,43) 969753 (70,25) 1828920 (77,67) Obat-obatan dan vaksin 46750 (5,77) 76527 (5,54) 122740 (5,21) Pembelian ternak 130833 (16,14) 205667 (14,90) 231000 (9,81) Penyusutan kandang 67865 (8,37) 84556 (6,13) 113833 (4,84) Penyusutan peralatan 4118 (0,51) 6245 (0,45) 9100 (0,39) Perubahan nilai ternak 50833 (6,27) 28667 (2,08) 13000 (0,55) Perbaikan kandang 4167 (0,51) 9000 (0,65) 36000 (1,53) Biaya Total 810657 (100) 1380415 (100) 2354593 (100)
Keterangan Nilai (Rp/tahun) Tunai Tidak Tunai Inventaris Total Pendapatan Kotor Usahaternak : + Penjualan telur 493.281 - ternak 998.906 + Nilai yang dikonsumsi 74.331 114.375 +/- Perubahan nilai ternak -34531 -34.531 - Pembelian ternak -181.563 1.310.624 188.706 1.464.799 Biaya variabel : pakan -930.125 930.125 obat & vaksin -72.581 72.581 Margin Kotor 307.918 462.093 Biaya tetap : penyusutan kandang -82.871 penyusutan peralatan -5.893 perbaikan kandang -11.406 Pendapatan Bersih 296.512 -123.295 361.923
Perhitungan Kontribusi Pendapatan Usaha Ternak terhadap Total Pendapatan Keluarga Kontribusi pendapatan usaha ternak sapi potong terhadap pendapatan total keluarga : Y X = ― x 100% Z Keterangan : X = Kontribusi pendapatan usaha ternak sapi potong terhadap pendapatan total keluarga ( % ) Y = Pendapatan yang berasal dari usaha ternak sapi potong ( Rp ) Z = Pendapatan total keluarga ( Rp ) Sumber pendapatan keluarga : - Usaha ternak Luar usaha ternak : Usaha tani; Berdagang; PNS/TNI; Karyawan Swasta; Lain – lain
Tipologi Usaha Tani dilihat dari Kontribusi Pendapatan Usaha Ternak terhadap Total Pendapatan Keluarga Peternakan sebagai usaha sambilan, dimana ternak sebagai usaha sambilan untuk mencukupi kebutuhan sendiri (subsistence). Dengan tingkat pendapatan dari usaha ternak kurang dari 30 persen. Peternakan sebagai cabang usaha pokok, dimana peternak mengusahakan pertanian campuran (mixed farming) dengan ternak sebagai cabang usaha. Dengan tingkat pendapatan dari usaha ternak 30-70 persen. Peternakan sebagai usaha pokok, dimana peternak mengusahakan ternaknya sebagai usaha pokok dan komoditi pertanian lainnya sebagai usaha sambilan (single komodity), dengan tingkat pendapatan usaha ternak 70-100 persen. Peternakan sebagai usaha industri, dimana komoditas ternak diusahakan secara khusus sapi potong yang umum (single komodity), dengan tingkat pendapatan usaha ternak 100 persen (komoditi pilihan).
Terima kasih atas perhatiannya