Tri Darma Perguruan Tinggi & BUDAYA AKADEMIK

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BAB VI PGRI SEBAGAI ORGANISASI PROFESI
Advertisements

UNDANG–UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
PEMBAHARUAN SISTEM SERTIFIKASI DOSEN DALAM PERSPEKTIF BUDAYA AKADEMIK DAN PROFESIONALISME DOSEN SRI SUJANTI, SH Sekretaris Pelaksana Kopertis Wilayah.
Pendidikan Tinggi di Indonesia
DADANG SUNDAWA JL. GEGERASIH
PENILAIAN DESKRIPSI DIRI DOSEN OLEH ASESOR
Ruang Lingkup Profesi Kependidikan
Tim Pokja Sertifikasi Dosen Direktorat Ketenagaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi 2007 Sertifikasi Dosen.
LIMA PILAR BELAJAR GUNA MEWUJUDKAN TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
“Mewujudkan Universitas Kutai Kartanegara Yang Unggul dalam Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian pada Masyarakat untuk Menghasilkan Lulusan yang Bertaqwa.
Dr.Ida Bagus Putera Manuaba, Drs., M.Hum.
STANDAR KOMPETENSI GURU
Dosen: Unang Wahidin, M.Pd.I
LANDASAN YURIDIS PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI INDONESIA
KURIKULUM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR BERBASIS KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA.
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI
BUDAYA AKADEMIK dan tri darma perguruan tinggi
CAPAIAN PEMBELAJARAN (CP)
KAJIAN PENGEMBANGAN STANDAR KOMPETENSI DOSEN DAN LULUSAN UNTIRTA
Disampaikan Oleh : Drs.H.Andi M.Darlis,M.Pd.I
SELAMAT DATANG MAHASISWA BARU UNJ 2016
DOSEN DAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI (TEORI DAN PRAKTEK)
GURU Guru : pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta.
Pendidikan Sebagai Sebuah Sistem Munawar Ketua LP3M-UB
FOKUS GROUP DISCUSSION MATAKULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN (MPK) UNTIRTA 2016 TANGGAL 21 JANUARI 2016.
“PENDIDIKAN NASIONAL BERFUNGSI
Pelaksanaan Pendidikan Berdasarkan UUSPN 20 Tahun2003
PERTEMUAN 4 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
Pertemuan I Pendahuluan Poni Sukaesih Kurniati, S.IP., M.Si.
Bab 9 Usaha-usaha Pengembangan Guru Sebagai Tenaga Pendidik
Peran Perguruan Tinggi dalam Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) USMAN RIANSE Rektor Universitas Halu Oleo USMAN.
Pertemuan I Pendahuluan Poni Sukaesih Kurniati, S.IP., M.Si.
PENGERTIAN PENDIDIKAN
Kebijakan terkait Dosen
Pertemuan I Pendahuluan Poni Sukaesih Kurniati, S.IP., M.Si.
STANDAR KOMPETENSI GURU
STANDAR KOMPETENSI GURU
Materi dan Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar
STANDAR KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN
Pertemuan I Pendahuluan Poni Sukaesih Kurniati, S.IP., M.Si.
PDGK4201 Keterkaitan Pendidikan Kewarganegaraan dengan IPS dan Mata Pelajaran Lain   Pertemuan Ketiga.
HANDOUT 1 BELAJAR PEMBELAJARAN
Disampaikan Dalam Seminar Tgl 6 Januari 2008 di Kudus
Pengembangan Kurikulum dalam Penulisan
BAB II SIKAP PROFESIONAL KEGURUAN
FILSAFAT PENDIDIKAN MK 115
STANDAR PENILAIAN KURIKULUM 2013
UNDANG–UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Undang Undang Sisdiknas no. 20 Tahun 2003
BUDAYA AKADEMIK dan tri darma perguruan tinggi
“Aspikom dan Gagasan Pengembangan Akreditasi Mandiri
Perkembangan Kurikulum di Indonesia
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
PROGRAM STUDI KEDOKTERAN
PENINGKATAN KOMPETENSI PENDIDIK MENUJU GURU PROFESIONAL
DASAR HUKUM PENDIDIKAN PANCASILA
I am inspired, I am inovation, I am Univ. Kadiri
Sertifikasi Dosen Tim Pokja Sertifikasi Dosen Direktorat Ketenagaan
Teori Pendidikan Dasar MATA KULIAH : TEORI PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN Dosen : Wahyu A.Rini, MA, M.Pd.
PEDOMAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) OLEH : HARIYANI,S.PD SMK NEGERI 1 BENGKAYANG.
Sertifikasi Dosen Tim Pokja Sertifikasi Dosen Direktorat Ketenagaan
“Aspikom dan Gagasan Pengembangan Akreditasi Mandiri
PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK
STANDAR KOMPETENSI GURU
Sertifikasi Dosen Tim Pokja Sertifikasi Dosen Direktorat Ketenagaan
PKn yang berhasil menumbuhkan sikap mental : bersifat cerdas,
The Power of PowerPoint | thepopp.com 1 SEMINAR, MK LOCAL GOVERNMENT OTODA PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA BERBASIS KEARIFAN/BUDAYA LOKAL Tri Yudi Siswantoro.
PENGEMBANGAN PERGURUAN TINGGI DAN DOSEN
UNGGUL DALAM PRESTASI AKADEMIK UNGGUL DALAM PRESTASI NON AKADEMIK UNGGUL DALAM PENCAPAIAN HASIL NILAI UJIAN NASIONAL UNGGUL DALAM PENINGKATAN PROFESIONALISME.
Tatik Suryani PENGUATAN PERAN PERGURUAN TINGGI DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI ERA INDUSTRI 4.0 Tatik Suryani.
Transcript presentasi:

Tri Darma Perguruan Tinggi & BUDAYA AKADEMIK La Tahang Disajikan dalam kegiatan LDK Jurusan Pendidikan Fisika 2016

PENDAHULUAN Latar belakang Misi perguruan tinggi adalah melaksanakan Tri Darma Perguruan Tinggi (pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat); ketiga hal ini harus dijalankan secara seimbang Aktivitas civitas akademika perguruan tinggi berlandaskan Tri Darma Perguruan Tinggi harus terus disesuaikan mengikuti tuntutan, perkembangan dan kebutuhan zaman. Disajikan dalam kegiatan LDK Jurusan Pendidikan Fisika 2016

Latar belakang (lanjutan) Perkembangan iptek serta perubahan lingkungan dengan segala dampaknya, mengharuskan institusi perguruan tinggi untuk lebih mengembangkan diri dalam upaya pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi dengan menciptakan dan meningkatkan budaya akademik, terutama di lingkungan kampus agar kompetensi mahasiswa dan lulusan dapat diandalkan sesuai bidangnya. Universitas Halu Oleo sebagai institusi pendidikan yang selalu menyesuaikan program-programnya dengan perkembangan zaman, akan lebih mengembangkan budaya akademik agar lulusannya mempunyai kompetensi yang mumpuni dalam bidangnya. Disajikan dalam kegiatan LDK Jurusan Pendidikan Fisika 2016

Tugas Perguruan Tinggi Membentuk mental model, budaya dan pola pikir bangsa yang mandiri Mempersiapkan tenaga ahli dan trampil dalam pembangunan dan persaingan global Memberikan kontribusi pengetahuan dan teknologi bagi negara dan industri melalui penelitian Disajikan dalam kegiatan LDK Jurusan Pendidikan Fisika 2016

Soft skill lebih menjadi penentu keberhasilan dalam dunia kerja dibandingkan hard skill

PERUBAHAN LUARAN PERGURUAN TINGGI KOMPETENSI SESEORANG UNTUK DAPAT MELAKUKAN TINDAKAN CERDAS, PENUH TANGGUNG JAWAB SEBAGAI SYARAT UNTUK DIANGGAP MAMPU OLEH MASYARAKAT DALAM MELAKSANAKAN TUGAS-TUGAS DI BIDANG PEKERJAAN TERTENTU KEMAMPUAN MINIMAL PENGUASAAN PENGETAHUAN, KETRAMPILAN DAN SIKAP SESUAI SASARAN KURIKULUM PROGRAM STUDINYA PENILAIAN OLEH PERGURUAN TINGGI SENDIRI PENILAIAN DILAKUKAN OLEH MASYARAKAT PEMANGKU KEPENTINGAN

Permasalahan Apakah mahasiswa (baru) telah memahami Tri Darma Perguruan Tinggi ? Apakah mahasiswa (baru) telah memahami dengan baik makna budaya akademik ? Aktivitas apa saja yang dapat dilakukan dalam mengembangkan budaya akademik di UHO ? Tujuan Mahasiswa memahami Tri Darma Perguruan Tinggi dan Budaya Akademik Terciptanya mahasiswa / lulusan yang kompeten, kritis dan jujur dalam upaya meningkatkan kualitas kehidupan dan pembangunan di Indonesia Disajikan dalam kegiatan LDK Jurusan Pendidikan Fisika 2016

TERMINOLOGI TRI DARMA PERGURUAN TINGGI Tri Darma perguruan Tinggi merupakan tiga fondasi berfikir mahasiswa sbg kaum intelektual yang merupakan ujung tombak perubahan ke arah yang lebih baik. Namun demikian, Tri Darma Perguruan Tinggi merupakan tanggung jawab seluruh civitas akademika (dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan) Tri Darma Perguruan Tinggi : Pendidikan Penelitian Pengabdian kepada masyarakat Disajikan dalam kegiatan LDK Jurusan Pendidikan Fisika 2016

TERMINOLOGI TRI DARMA PERGURUAN TINGGI Pendidikan : usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual kegamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (UU ttg Pend. Tinggi) Aktivitas tarnsfer knowledge; mahasiswa berkewajiban meningkatkan kualitas diri melalui penguasaan iptek sesuai bidangnya; dalam upaya menuju kedewasaan yang beraktivitas mengandalkan pemikiran rasional, bukan mengandalkan otot Disajikan dalam kegiatan LDK Jurusan Pendidikan Fisika 2016

TERMINOLOGI TRI DARMA PERGURUAN TINGGI Penelitian : mahasiswa mampu mengembangkan ilmu dan teknologi; mahasiswa harus lebih cerdas, kritis dan kreatif dalam mejalankan perannya sebagai agent of change; mahasiswa harus mengembangkan pola pikir yang kritis terhadap segala fenomena dan mengkajinya secara keilmuan mahasiswa harus mampu memanfaatkan penelitian dalam suatu proses pembelajaran untuk memperoleh suatu perubahan-perubahan yang akan membawa Indonesia “SULAWESI TENGGARA KHUSUSNYA” kearah yang lebih maju dan terdepan. Disajikan dalam kegiatan LDK Jurusan Pendidikan Fisika 2016

Pengabdian kepada masyarakat : kegiatan sivitas akademika yang memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memajukan kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa (UU ttg Pend. Tinggi) mahasiswa harus mampu bersosialisasi dengan masyarakat dan mampu berkontribusi nyata; mahasiswa adalah penyambung lidah rakyat, agent of change dan lainya; sehingga mahasiwa harus mengetahui porsi dari tugas mereka masing – masing dalam mengabdi kepada masyarakat. Disajikan dalam kegiatan LDK Jurusan Pendidikan Fisika 2016

budaya akademik Budaya : Akademik : (KBBI : pikiran; akal budi; adat istiadat). budaya adalah perilaku / kebiasaan baik yang berkembang dalam suatu populasi (masyarakat) dan diwariskan antar generasi. Akademik : segala sesuatu yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan; mulai dari proses pencarian dan penemuan, penyampaian dan penerimaan, pengkritisan dan pengujian secara jujur dan inklusif, serta penerapannya di masyarakat. Disajikan dalam kegiatan LDK Jurusan Pendidikan Fisika 2016

TERMINOLOGI budaya akademik kebiasaan baik suatu masyarakat yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan dilakukan dari waktu ke waktu totalitas kehidupan dalam segala aktivitas akademik masyarakat ilmiah di institusi pendidikan budaya universal, yang dimiliki setiap individu yang terlibat dalam aktivitas akademik warga kampus sebagai masyarakat ilmiah akan lebih kental menganut budaya akademik dibandingkan dengan warga masyarakat lainnya Disajikan dalam kegiatan LDK Jurusan Pendidikan Fisika 2016

BUDAYA AKADEMIK Budaya berkaitan dengan cara hidup yang mencakup iklim atau atmosfer emosional dan psikologis, termasuk semangat, sikap, dan tingkat produktivitas. Otonomi dan kebebasan akademik Pelaksanaan tridharma perguruan tinggi yang berkualitas dan berkelanjutan Budaya mutu melalui pencapaian prestasi akademik setinggi-tingginya, dalam kerangka pengembangan civitas akademika secara kolegial Budaya menulis dan mempublikasikan karya ilmiah Budaya inovasi dan mensolusi permasalahan masyarakat Kualitas SDM dan kualitas perguruan tinggi ditentukan oleh kualitas civitas akademika dalam membangun budaya akademiknya

Pengembangan budaya akademik Aktivitas-aktivitas terkait keilmuan, baik yang merupakan program intrakurikuler maupun program ekstrakurikuler, secara kontinyu harus terus disosialisasikan agar kebiasaan-kebiasaan baik ini terus berlangsung di komunitas akademik (dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa) sehingga menjadi tradisi dan menjadi budaya akademik Budaya akademik di institusi pendidikan – seperti perguruan tinggi- sangat penting dikembangkan dan dipelihara agar dampak positifnya dapat bermanfaat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara Mahasiswa harus memfokuskan diri pada kegiatan-kegiatan akademik berupa kajian ilmu, penelitian, dan pengembangan masyarakat; dan bersifat adaptif mengikuti dinamika perubahan dan perkembangan zaman. Disajikan dalam kegiatan LDK Jurusan Pendidikan Fisika 2016

Pengembangan budaya akademik Budaya akademik berasaskan: a. kebenaran ilmiah b. penalaran c. kejujuran d. keadilan e. manfaat dan kemaslahatan f. kebajikan g. tanggung jawab h. kebhinnekaan Disajikan dalam kegiatan LDK Jurusan Pendidikan Fisika 2016

Pengembangan budaya akademik Beberapa produk dari budaya akademik : Kompetensi mahasiswa (IPK, lulus tepat waktu, sarat pengalaman) Karya penelitian Karya pengabdian Publikasi (makalah seminar, artikel, buku) Pengakuan keahlian / kepakaran Disajikan dalam kegiatan LDK Jurusan Pendidikan Fisika 2016

Pengembangan budaya akademik Manfaat pengembangan budaya akademik : Dihasilkannya lulusan yang menguasai iptek, jujur, dan bertanggung jawab untuk memenuhi kepentingan nasional dan peningkatan daya saing bangsa; Dihasilkannya iptek melalui penelitian yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora agar bermanfaat bagi kemajuan bangsa, serta kemajuan peradaban dan kesejahteraan umat manusia. Mengembangkan sivitas akademika yang kompeten, inovatif, responsif, kreatif, terampil, dan kooperatif melalui pelaksanaan Tridharma untuk kepentingan bangsa Disajikan dalam kegiatan LDK Jurusan Pendidikan Fisika 2016

Pengembangan budaya akademik Beberapa faktor penghambat berkembangnya budaya akademik Sikap apatisme mahasiswa dan sivitas akademika Kurang menghargai waktu (seharusnya intelektual memanfaatkan waktu secara efektif dan efisien untuk aktivitas-aktivitas akademik) Sivitas akademika belum terbiasa berpikir ilmiah dan menghayati kehidupan akademik Hubungan dosen-mahasiswa dan senior-junior yang kurang kolegial akan menghambat transformasi iptek Tidak ada penghargaan (reward) atas prestasi Fasilitas tidak mendukung Disajikan dalam kegiatan LDK Jurusan Pendidikan Fisika 2016

Tentang Budaya Akademik RUMUSAN UNESCO : Tentang Budaya Akademik PERGURUAN TINGGI YANG LEBIH HUMANIS. PENGEMBANGAN PENDIDIKAN YANG TERKAIT DENGAN PEMBANGUNAN. DAPAT MENJAWAB FENOMENA ANTROPHOS, TEKNE, OIKOS, DAN ETNOS. (empat pilar pendidikan).

fenomena anthrophos Dicakup dalam pengembangan manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, berkepribadian mantap, dan mandiri serta mempunyai rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. fenomena tekne Dicakup dalam penguasaan ilmu dan ketrampilan untuk mencapai derajat keahlian berkarya. fenomena oikos Dicakup dalam kemampuan untuk memahami kaidah kehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya. fenomena etnos, Dicakup dalam pembentukan sikap dan perilaku yang diperlukan seseorang dalam berkarya menurut tingkat keahlian berdasarkan ilmu dan keahlian yang dikuasai.

IJASAH LEMBAGA SERTIFIKASI PROGRAM PENDIDIKAN AKADEMIK (S1) SERTIFIKAT KOMPETENSI PROGRAM PENDIDIKAN AKADEMIK (S1) GENERIC SKILL (TRANSFERABLE SKILL) IJASAH PT perlu mengintegrasikan hard skill, soft skill, dan standar kompetensi profesi STANDART KOMPETENSI ASOSIASI PROFESI A KOMPETENSI UTAMA ASOSIASI PROFESI B STANDART KOMPETENSI KOMPETENSI PENDUKUNG STANDART KOMPETENSI ASOSIASI PROFESI C KOMPETENSI LAINNYA TUGAS MASYARAKAT PEMANGKU KEPENTINGAN TUGAS PERGURUAN TINGGI

penutup Tri Darma Perguruan Tinggi (pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat) harus difahami oleh mahasiswa sebagai dasar dari segala aktivitas Budaya akademik harus dikembangkan untuk melaksanakan Tri Darma Perguruan Tinggi yang efektif dan efisien, dalam upaya mempersiapkan lulusan dengan kompetensi mumpuni, dan menghasilkan karya yang bermanfaat bagi masyarakat Sosialisasi budaya akademik harus terus dilakukan agar sivitas akademika tetap fokus untuk mengembangkannya Kendala penerapan budaya akademik harus diminimalisir sekaligus memaksimalkan stimulus bagi mahasiswa; agar institusi lebih berdaya guna bagi pembangunan bangsa Disajikan dalam kegiatan LDK Jurusan Pendidikan Fisika 2016

Terimakasih Disajikan dalam kegiatan LDK Jurusan Pendidikan Fisika 2016