Hubungan Antara Penyerapan Hara dari Larutan dengan Pertumbuhan Tanaman A = Konsentrasi Minimum B = Penyesuaian C = Konsumsi Berlebihan D = Keracunan
KESIMPULAN GAMBAR : Bila konsentrasi Mg dinaikkan maka bobot tanaman ikut meningkat tanpa peningkatan kadar Mg dalam daun. Titik ini disebut: konsentrasi minimum atau konsentrasi “kritis” Bila konsentrasi Mg dalam larutan dinaikkan terus, maka peningkatan bobot tanaman mulai berkurang tetapi Mg daun mulai meningkat Setelah kadar Mg daun mencapai 0.5%, maka peningkatan Mg dalam larutan tidak lagi meningkatkan bobot tanaman walaupun kadar Mg dalam daun meningkat terus hingga mencapai 2% Bila kadar Mg larutan dinaikkan terus, maka kadar Mg dalam daun akan meningkat hingga diatas 2% tetapi bobot tanaman bahkan menurun. Fase ini telah mencapai FASE KERACUNAN. Ingat : Karena Ca tidak MOBIL, maka Ca harus tersedia terus menerus sepanjang hidup tanaman. Redistribusi Ca didalam tanaman sangat rendah, maka suplai Ca harus dipertahankan rendah, tapi konstan.
Yang tidak mobil didalam PHLOEM (Ca, Fe). Ditinjau dari mobilitas hara didalam PHLOEM, hara tanaman dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu: Yang tidak mobil didalam PHLOEM (Ca, Fe). Yang mobil dalam PHLOEM (P, K, Mg, N dsb) A. Tidak Mobil (Ca, Fe) B. Mobil (P, K, Mg, N)
Hubungan Penyerapan Hara dari Tanah dengan Pertumbuhan Tanaman menyerap hara dari 2 sumber yaitu: Hara tanah (SDH tersedia dalam tanah) Hara yang berasal dari pupuk (yang ditambahkan ke dalam tanah) HARA PUPUK Jumlah hara yang diserap tanaman dari HARA TANAH dan HARA PUPUK adalah sebanding dengan JUMLAH YANG TERSEDIA di dalam tanah dari kedua sumber hara tersebut : dimana : A = jumlah hara tanah B = jumlah hara pupuk a = jumlah hara tanah yang diserap akar b = jumlah hara pupuk yang diserap akar hara yang diserap akar tanaman adalah (a+b) Dalam praktek, jumlah yang diserap akar biasanya hanya dihubungkan dengan pemberian pupuk saja.
OA = Hara pupuk dalam tanah OB = Hara tanah 5 HARA TANAH HARA PUPUK HARA TANAH + HARA PUPUK YANG DISERAP HARA TANAH YANG DISERAP OA = Hara pupuk dalam tanah OB = Hara tanah Ob = Hara tanah yang diserap tanaman Aa = Hara pupuk yang diserap tanaman Ac = Jumlah hara yang diserap
Catatan : Ada 2 assumsi yang perlu diteliti dari gambar tersebut, yaitu: Oa adalah garis lurus berarti bahwa jumlah HARA PUPUK yang diserap berbanding lurus dengan pupuk yang dibedakan Ob = ac berarti bahwa jumlah HARA TANAH yang diserap tidak dipengaruhi oleh pupuk yang diberikan. Kesimpulan : - Hara pupuk tidak mempengaruhi penyerapan hara tanah - Hara tanah tidak mempengaruhi hara pupuk yang diserap
Kedua asumsi tersebut diuji dengan mempergunakan 102 jenis tanah dengan pupuk P, diperoleh hasil sebagai berikut : 1 2 3 4
Ada 4 pola penyerapan Hara P oleh 102 jenis tanah tersebut, yaitu: Pola 1 : Jenis-jenis tanah dimana P yang diserap sebanding dengan pupuk P yang dibedakan bentuk kurva adalah LINIER. Pola 2 : Jenis-jenis tanah, dimana makin tinggi pemberian pupuk, makin menurun penyerapan hara. Bentuk kurva adalah KUADRATIK. Pola 3 : Bila pupuk yang diberikan dibawah 40 kg P2O5 / Ha, laju penyerapan tinggi. Diatas 40 kg P2O5 / Ha bentuk kurva jadi LINIER dengan laju lebih rendah. Hal ini terjadi karena pemberian pupuk P sampai dengan 40 kg P2O5 / Ha, penyerapan P terutama untuk pertumbuhan akar, sehingga penyerapan makin besar. Pola 4 : Penambahan pupuk sampai 160 kg P2O5 / Ha ternyata tidak ada peningkatan penyerapan. Bentuk kurva adalah LINIER DATAR. Jenis tanah ini fixsasi P-nya sangat tinggi.
Disimpulkan bahwa, jumlah HARA PUPUK yang diserap tidak selalu berbanding lurus dengan hara yang diserap, dan jumlah pupuk yang diberikan dapat mempengaruhi ketersediaan hara tanah. Ada 2 kemungkinan, yaitu : Makin banyak pemberian Pupuk P, makin banyak P tanah tersedia. Hal ini disebabkan oleh: Pupuk P merangsang pertumbuhan akar, hingga kemampuan akar untuk menyerap pupuk P lebih besar. Pupuk P merangsang kegiatan mikroba pelapukan bahan organik tanah, sehingga lebih banyak P organik yang tersedia. Pupuk P meningkatkan nisbah (ratio) PUCUK/AKAR Penambahan Pupuk P mengakibatkan penyerapan P tanah menurun. Hal ini disebabkan karena penambahan P mengakibatkan IMOBILISASI P dalam tanah. (Gambar)
Jumlah hara yang diserap Jumlah pupuk yang diserap Kesimpulan : Didalam tanah ternyata semua kemungkinan dapat terjadi Jumlah hara yang diserap Jumlah pupuk yang diserap Garis ac adalah X 100% = EFISIENSI PENYERAPAN PUPUK Ingat : Defisiensi penyerapan pupuk berbeda menurut jenis tanah, jenis tanaman, dan jenis pupuk.