KALIMAT Kalimat: rentetan kata yang disusun sesuai kaidah yang berlaku/bagian teks (wacana) yang mengungkapkan pikiran secara utuh.
Unsur kalimat disebut juga pola kalimat atau jabatan kalimat. Predikat Subjek Objek Keterangan Pelengkap
UNSUR KALIMAT Predikat: bagian kalimat yang memberi tahu melakukan (tindakan) apa atau dalam keadaan bagaimana subjek (pelaku). Selain itu juga bisa menyatakan sifat, situasi, status, ciri atau jati diri pelaku. Contoh: Ibu sedang tidur siang. Gadis itu cantik. Kucingku belang tiga. Dia siswa baru.
UNSUR KALIMAT Subjek: bagian kalimat yang menunjukkan pelaku, sosok (benda), sesuatu hal, atau masalah yang menjadi pokok pembicaraan. Contoh: Meja kami besar. Ayahku sedang menulis. Yang berbaju biru guruku. Berenang menyehatkan badan.
UNSUR KALIMAT Objek: bagian kalimat yang melengkapi dan berada di belakang P. Bisa menjadi S jika dipasifkan. Contoh: Andi mengalahkan Anto. Orang itu menipu ayahku. Ibu membeli sayur.
UNSUR KALIMAT Keterangan : bagian kalimat yang menerangkan berbagai hal tentang bagian kalimat lainnya. Posisi bersifat manasuka. Contoh: Andi sekarang sedang belajar. (waktu) Ibu mengambil sayur dari kulkas. (tempat) Ayah mengeluarkan peluru dengan hati-hati. (cara) Anto memotong roti dengan pisau. (alat)
Pelengkap bagian kalimat yang melengkapi P. UNSUR KALIMAT Pelengkap bagian kalimat yang melengkapi P. Tidak bisa dipasifkan. Contoh: Ayah naik kuda. Ibu membelikan adik baju baru.
Kalimat Inversi Kalimat Inversi: kalimat yang P-nya mendahului S. Urutan P S digunakan untuk penekanan atau penegasan (kalimat emfatik). Contoh: Berlari adik mengejar layangan putus itu. Matikan televisi itu! Bercerita orang itu tentang pengalamannya.
Kalimat Efektif Kalimat efektif dalam bahasa Indonesia dikenal juga sebagai kalimat yang baik dan benar. Artinya, kalimat tersebut menyampaikan maksudnya dengan jelas dan ditulis menurut kaidah EYD.
Unsur Kalimat Efektif Kesatuan Gagasan Terdapat satu ide pokok dalam sebuah kalimat. Bukan hanya kumpulan kata.
Unsur Kalimat Efektif 2. Kepaduan Unsur Hubungan yang padu antara unsur-unsur pembentuk kalimat. Antarunsur kalimat saling berhubungan dan mendukung.
Unsur Kalimat Efektif 3. Keparalelan Bentuk Terdapatnya unsur-unsur yang sama derajatnya, sama pola atau susunan kata dan frasa yang dipakai dalam kalimat. Contoh: Kakakmu sebagai dosen atau (sebagai) pengusaha? Kegiatan kita meliputi pembelian buku, pembuatan katalog, dan pelabelan buku.
Unsur Kalimat Efektif 4. Ketegasan Makna: menonjolkan bagian kalimat sehingga berpengaruh terhadap makna kalimat secara keseluruhan. Cara: Meletakkan kata yang ditonjolkan di awal kalimat. Melakukan pengulangan. Melakukan pertentangan kata terhadap ide yang ditonjolkan. Menggunakan partikel penegas.
Unsur Kalimat Efektif 5. Kehematan Kata (tidak mengandung pleonasme): menghindari pemakaian kata, frasa, atau unsur lain yang tidak perlu.
Unsur Kalimat Efektif 6. Kelogisan Bahasa: ide kalimat dapat diterima akal sehat.
Ketegasan Makna Meletakkan kata yang ditonjolkan di awal kalimat. Contoh: Humanisme Liberal mencoba menjembatani pembaca dan teks sastra dengan berpegang pada beberapa prinsip dasar.
Ketegasan Makna 2. Melakukan pengulangan. Contoh: Dalam pengajaran bercakap-cakap, para siswa diharapkan aktif melakukannya dengan tujuan melatih para siswa supaya dapat melahirkan perasaan dan pikirannya dengan teratur secara lisan.
Ketegasan Makna 3. Melakukan pertentangan kata terhadap ide yang ditonjolkan. Contoh: Dalam pengajaran bercerita, guru yang aktif bercerita dan para siswa mendengarkan.
Ketegasan Makna 4. Menggunakan partikel penegas. Contoh: Dalam pengajaran bercerita, gurulah yang aktif bercerita dan para siswa mendengarkan.