Differensiasi susunan kelamin. Gambaran morfologi-embriologis perkembangan anatomi masa janin mulai bulan ke 2-3.
Objektif. Untuk dapat melihat perkembangan susunan kelamin pada janin normal melalui tahapan differensiasi jaringan embrional. Dapat memahami perkembangan morfologis yang berada pada sisi lain dari kurva normal dekripsi distribusi karakter pada populasi
Perkembangan embriologis susunankelamin. susunan kelamin terdiri dari kelenjar kelamin dan saluran-saluran kelamin. Dari sisi letak, bagian susunan kelamin dapat dibedakan menjadi alat kelamin dalam dan alat kelamin keluar.
Tahap-tahap perkembangan saluran kelamin. perkembangan saluran kelamin bermula dengan pembentukan selom intra embrional (rongga badan tahap awal) Pembentukan ini terjadi dengan melipatnya diskus embrional secara bilateral dan penglipatan sefalokaudal longitudinal. Pembentukan saluran mesonefros
Susunan mesonefros. Susunan mesonefros terdiri dari susunan glomerulus dan saluran mesonefros yang berkembang dari bagian mesoderm intraembrional yang berada dibelakang selom intraembrional. Saluran mesonefros bermuara ke sinus urogenitalis Saluran mesonefros menetap dan berubah menjadi duktus deferen Pada perkembangan selanjutnya, dari dinding sinus urogenital berkembang glandula prostata dan vesikula seminalis
Saluran maskulin Bagian distal duktus deferen melebar menjadi ampula duktus deferen Bagian ujung ampula bersatu dengan saluran vesikula seminalis membentuk duktus ejakulatorius duktus ejakulatorius bermuara ke urethra pars prostatika Berjajar dengan saluran mesonefros berkembang saluran muler yang membuka ke selom intraembrional Pada laki-laki saluran muler akan menghilang Pada wanita saluran mesonefros akan menghilang, dan saluran muller berkembang menjadi tuba uterina, uterus, dan bagian atas vagina
Differensiasi lapisan primer janin pada susunan kelamin. Ektoderm berdiferensiasi menjadi alat yang berfungsi sebagai penghubung lingkungan dengan diri/nafs/self; epitel epidermis perineum, susunan saraf somatis dan susunan saraf viseral. Sebagian besar susunan kelamin berasal dari mesoderm, yaitu urethra, uterus, kelenjar kelamin, saluran-saluran kelamin, otot-otot kelamin, otot-otot dasar panggul
Perkembangan awal sinus urogenital.
Perkembangan kloaka Kloaka merupakan bagian distal usus sederhana yang merupakan suatu tahap dari perkembangan susunan kemih kelamin. Kloaka merupakan bagian paling distal saluran pencernaan Kloaka tertutup oleh membran kloaka yang hanya terdiri dari ektoderm dan entoderm. Kloaka terbagi oleh septum urorektal menjadi sinus urogenital dan rektum Septum urorektal adalah satu lipatan mesoderm intraembrional dinding selom yang berada disebelah bawah duktus vitelinus Septum urorektal mencapai membran kloaka, dan berkembang menjadi corpus perinealis
Dasar panggul terbentuk melalui differensiasi ketiga lapis primer pada kloaka Mesoderm dinding tubuh membentuk dinding depan dan dinding samping rongga perut Mesoderm lantai panggul membentuk diafragma pelvis, diafragma urogenital, otot-otot perineum Diafragma pelvis adalah otot yang menutup pintu bawah panggul, menjadi batas rongga pelvis minor dengan perineum Perineum adalah jaringan lunak yang menutup pintu bawah panggul berada disebelah bawah diafragma pelvis Perineum bagian depan disebut trigonum urogenital, dan perineum bagian belakang disebut trigonum anal Ektoderm berdiferensiasi menjadi epidermis, saraf perineum Entoderm berdiferensiasi menjadi epitel yang melapisi kloaka.
Genotip dan fenotip kelamin. Genotip adalah konstitusi genetik individu. Fenotip adalah manifestasi genotip yang perkembangannya sampai batas tertentu dipengaruhi oleh faktor lingkungan (environment). fenotip merupakan karakter atau ciri yang dapat diamati / diobservasi. Manifestasi fenotip pada kecenderungan psikis normal dan menyimpang: terjadi karena lingkungan internal dan eksternal, tidak ada ria-wan. Sejarah mencatat secara eksklusif laki-laki yang memilih lain jalan, (klub gay).
Testis: Tempat pematangan sperma, didalam saluran tubuli seminiferi.
Kloaka dan saluran-saluran sinus urogenitalis.
Pengaturan DNA dalam penentuan jenis kelamin. Jenis kelamin laki-laki ditentukan oleh DNA kromosom Y yang mengatur kelenjar kelamin indiferen menjadi testis. Di testis terbentuk sel somatif sertoli dan sel leydig. Di sel sertoli terbentuk AMH ( anti muller hormon ), suatu glikoprotein yang menekan perkembangan saluran muller sehingga tidak terjadi pembentukan alat kelamin dalam wanita. Secara konstitutif, tanpa kromosom Y, kelenjar kelamin berkembang menjadi ovarium.
Hormon testosteron. Pembentukan testosteron oleh sel interstitial testis bersifat trofis dan memfasilitasi perkembangan saluran wolff menjadi saluran maskulin : duktus deferen, vesikula seminalis, dan kelenjar prostata. Bila hormon ini tidak ada, terjadi pengeluaran hormon FSH dan LH yang memfasilitasi perilaku feminin. Secara konstitutif dengan kromosom kelamin X saluran kelamin tumbuh menjadi uterus dan tunas vagina. Salah satu peristiwa yang terjadi adalah kryptorchismus.
Desensus, gubernakulum testis. Pada awalnya gonad berada di bagian belakang rongga perut, dan menempel ke dinding belakang rongga perut oleh pelipatan peritoneum parietal yang dinamakan mesenterium gonad. Disisi distal testis terdapat gubernakulum testis yang menghubungkan testis dengan dasar panggul. Ligamentum ini menahan testis pada pertumbuhan badan janin sehingga secara relatif ketinggian testis tertinggal oleh pertambahan ukuran badan janin.
Alat kelamin dalam wanita. Saluran muller yang berada dalam mesenterium gonad saling mendekati ke bidang tengah, sampai akhirnya mesenterium kiri dan kanan bersatu didepan membentuk ligamentum latum uteri. Kedistal mesenterium gonad terus kearah lipat paha dan labium majus, dan berkembang selanjutnya menjadi ligamentum teres uteri
Penentuan jenis kelamin.
Kanalis inguinalis dan desensus testis. Kanalis inguinalis merupakan saluran di dinding perut bagian bawah yang dilalui oleh funikulus spermatikus yang berisi berbagai saluran, seperti av.testikularis, duktus deferen. Lapisan-funikulus spermatikus dibentuk oleh lapisan dinding perut Dinding perut berkembang dari diferensiasi mesoderm intraembrional lamina parietal yang berdiferensiasi menjadi lapisan dermis, fasia superfisialis, fasia profunda, m.oblikus abdominis externus, m.oblikus abdominis internus, m.transversus abdominis, fasia transversa, dan peritoneum parietal.
Perkembangan gonad Bermula dengan migrasi sel benih sederhana dari bagian belakang duktus vitelinus ke gonad tingkat indiferen yang berada di bagian belakang diding perut daerah lumbal
Perkembangan mesoderm intraembrional perineum Mesoderm didepan corpus perinealis berdifferensiasi menjadi otot yang menjadi bagian diafragma urogenital (m.transversus perinei profundus, m.sphincter urethra, m.transversus perinei superfisialis, dan membran perinealis), m.bulbospongiosus, m.ischiocavernosus, jaringan dermis, lemak fossa ischiorektalis, corpus cavernosum, corpus spongiosum, bulbus vestibuli, glandula vestibularis major, tonjol kelamin, lipatan kelamin Lipatan kelamin berdifferensiasi menjadi skrotum, labium majus dan labium minus Hypospadia yaitu urethra bermuara di proximal bawah dari tonjol kelamin bisa terjadi bila lipatan kelamin tidak bersatu sebagaimana biasa Mesoderm yang berada dibelakang corpus perinealis berdifferensiasi menjadi m.sphincter ani externus
Perkembangan saluran kelamin.
Perkembangan saluran kelamin.
Penurunan testis, a. testikularis, a Penurunan testis, a.testikularis, a.ovarika, aorta abdominalis, dan pembentukan uterus
Pembentukan alat kelamin luar. Disekitar kloaka terbentuk tonjol kelamin, tonjol labioskrotal, lipatan urethra dan lipatan anal. Pada laki-laki lipatan urethra dikeliling oleh pertumbuhan korpus spongiosum, dan mengelilingi urethra pars spongiosa. Pada wanita lipatan urethra berkembang menjadi labium minus. Daerah diantara lipatan uretra menjadi daerah vestibulum vagina.
Differensiasi saluran urethra laki-laki.
Lapisan funikulus spermatikus. Tonjol labioskrotal pada laki-laki berkembang membentuk skrotum dengan tunika dartos, dan membawa besertanya testis beserta lapisan dinding perut. Prosessus vaginalis peritonei Fasia spermatika interna M.kremaster Fasia spermatika externa
Susunan mesonefros susunan mesonefros terdiri atas glomerulus dan saluran mesonefros saluran mesonefros berdiferensiasi menjadi duktus deferen Duktus deferen adalah saluran yang mengalirkan sperma dari testis keuretra pars prostatika.
Diferensiasi. Differensiasi adalah proses pertumbuhan jaringan pendahulu dengan potensi yang lebih umum menjadi jaringan yang mempunyai fungsi lebih khusus dengan proses perubahan yang searah. Differensiasi terjadi karena inisiasi proses yang dikontrol oleh DNA, sesuai dengan pesan yang terekam dalam sequens basa nukleotida DNA.
Tahap fungsi saluran kelamin pada siklus erotisme. EPOR (masters dan johnson). 4 fase Erregung(psikis) Plateau (parasimfatis) Orgasme (simfatis) Ruckbildung (pemulihan)