SELAMAT DATANG DI KELAS PROGRAM MAGISTER PROFESI PSIKOLOGI

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KETERAMPILAN KOMUNIKASI DALAM KONSELING
Advertisements

PERAN DAN TANGGUNG JAWAB KONSELOR “KLAB”
Psychological Problem
KONSELING DI BIDANG KESEHATAN
KONSELING KELOMPOK
PERILAKU INDIVIDU & PERBEDAANNYA..
KONSELING PROSES PEMBERIAN BANTUAN DARI KONSELOR KEPADA KLIEN YANG DILAKUKAN MELALUI WAWANCARA BANTUAN KONSELOR KLIEN WAWANCARA.
Keterampilan Komunikasi Interpersonal dan Konseling pada Pasien
Client-Centered Approach (Carl Rogers)
Terapi Realitas Adalah William Glasser sebagai tokoh yang mengembangkan bentuk terapi ini.
Terapi Kelompok  1905 Joseph Pratt (internis-Boston) mengadakan pertemuan rutin antara penderita TBC -> di diskusi  1910 Jacob Mareno (Psikiater Austria)
Konsep dan Prinsip Dasar BIMBINGAN DAN KONSELING KELOMPOK
TEKNIK MEMBIMBING Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta 2009.
Komunikasi Terapeutik
Keterampilan Memimpin Diskusi Kelompok Kecil
SISWA KELAS X SMKN 3 KUDUS
KOMUNIKASI TERAPIUTIK
PERILAKU INDIVIDU & PERBEDAANNYA..
Materi Pertemuan 8 Peran Pendidik dalam Memupuk Bakat dan Kreativitas Anak Psikologi Anak Berbakat Olivia Tjandra W., M. Si., Psi.
Mengelola Dinamika Kelompok
Ditinjau dari jumlah klien yang dibantu
KETERAMPILAN OBSERVASI, BERTANYA EFEKTIF DAN MENDENGAR AKTIF
HUBUNGAN TERAPEUTIK Anas Tamsuri.
Konseling Integratif (suatu pendekatan eklektik dalam konseling)
KONSELING KELOMPOK.
Pertemuan 5.
Intervensi Psikososial
PEMECAHAN MASALAH SISWA
Strategi Pembelajaran Ekspositori
Konsep dan Prinsip Dasar BIMBINGAN DAN KONSELING KELOMPOK
ASPEK PSIKOLOGIK PADA ANAK DENGAN KELAINAN ENDOKRIN
BIMBINGAN KELOMPOK.
Pengantar.
Standar Pelayanan Pekerjaan Sosial di bidang kesehatan.
TEKNIK PELATIHAN.
PENDEKATAN EKLEKTIK DALAM PSIKOLOGI KONSELING DAN TERAPI
Konseling kelompok Persamaan dgn konseling individual:
T E K N I DASAR.
METODE-METODE PRAKTEK PEKERJAAN SOSIAL I HAKEKAT PEKERJAAN SOSIAL
PROSES KONSELING KRISIS
KEGIATAN KELOMPOK ..
LAYANAN PEMINATAN DENGAN BIMBINGAN KELOMPOK
BIAS BUDAYA DAN AGAMA DALAM “KLAB”
BIMBINGAN KONSELING INDONESIA.
TUGAS AKHIR TI DALAM BK Oleh: Lulut riyadilah
Psikoterapi: ‘Bengkel’ Perkembangan Kepribadian
Tahapan Hubungan Terapeutik Perawat – Klien
Pendekatan clien center dalam kons kelompok (carl r. Rogers)
GANGGUAN KONSEP DIRI KONFLIK PERAN
Bimbingan Kelompok Oleh: Nur Ikatia Muchtar ( )
PENDEKATAN NON DIRECTIVE
Terapi Terhadap Gangguan Psikologis
FUNGSI, JENIS DAN KODE ETIK BIMBINGAN DAN KONSELING
Pembimbing: dr. Dina Fitriningsih,SpKJ, MARS
Disusun oleh : Retna Anita Pratiwi
HUBUNGAN TERAPEUTIK Anas Tamsuri.
“UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI MENGAJAR MENUJU GURU PROFESIONAL”
JENIS LAYANAN DAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING
KONSELING KELOMPOK (PENDEKATAN BEHAVIORAL)
Mengelola Dinamika Kelompok
PERILAKU INDIVIDU & PERBEDAANNYA..
KETERAMPILAN OBSERVASI, BERTANYA EFEKTIF DAN MENDENGAR AKTIF.
Pelatihan Dasar Konsultan
KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K) Tri Yunita FD STr. Keb.
Perbedaan konseling dengan nasehat. Konseling Konseling adalah proses pemberian informasi objektif dan lengkap, dilakukan secara sistematik dengan panduan.
KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN by S.PARDOSI.,SKp.M.Si
Komunikasi Interpersonal  Komunikasi interpersonal menduduki peran yang sentral dalam kehidupan sehari-hari.  Komunikasi ini juga akan memenuhi terhadap.
KONSELING TIM HIV RSAI. PENGERTIAN Konseling : Proses interaksi yang terjadi antara dua orang individu, terjadi dalam situasi yang bersifat pribadi, diciptakan.
Konseling Kesehatan Remaja Oleh : dr. Titta Gusni Salim Puskesmas Kec. Cilandak 2013.
TELA’AH KURIKULUM. A.Metode Tanya Jawab Metode tanya jawab adalah suatu cara penyampaian pelajaran oleh guru dengan jalan mengajukan pertanyaan dan murid.
Transcript presentasi:

SELAMAT DATANG DI KELAS PROGRAM MAGISTER PROFESI PSIKOLOGI

INTERVENSI KELOMPOK UNTUK KONSELING DAN PSIKOTERAPI Oleh: Nuryati Atamimi Fakultas Psikologi UGM Yogyakarta 13Mei 2009

PENGERTIAN KONSELING KELOMPOK SUATU PROSES INTERPERSONAL DINAMIS YANG MENITIK BERATKAN PERHATIAN PADA KESADARAN BERPIKIR DAN PERILAKU, MELIBATKAN FUNGSI TERAPIUTIK, BERORIENTASI PADA KENYATAAN, ADA SALING PERCAYA, ADA PENGERTIAN, PENERIMAAN DAN BANTUAN.

PERBEDAAN KONSELING INDIVIDU HUBUNGAN ANTAR PRIBADI DALAM KONSELING 1 KLIEN-1 KONSELOR KLIEN YANG DIBANTU: 1 KLIEN TANGGUNG JAWAB KLIEN LEBIH BANYAK TERGANTUNG PADA KONSELOR PUSAT PERHATIAN TERFOKUS PADA MASA LALU DAN MASA YAD KONSELING KELOMPOK ANTARA KLIEN-KONSELOR; ANTAR KLIEN KLIEN YANG DIBANTU LEBIH DARI 1 KLIEN KLIEN BERTANGGUNG JAWAB ATAS DIRINYA SENDIRI; JUGA MEMBANTU SESAMA KLIEN PUSAT PERHATIAN: “HERE” AND “NOW” KELOMPOK.

PERBEDAAN KONSELING INDIVIDU REALITY TESTING: KEMUNGKINAN UNTUK MENILAI APAKAH KLIEN MASIH ADA/MEMPUNYAI REALITAS: TERBATAS DENGAN KONSELOR INSIGHT: PERUBAHAN PERILAKU SELALU DIDAHULUI INSIGHT KONSELING KELOMPOK REALITY TESTING: DILAKUKAN OLEH ANGGOTA KELOMPOK YANG LAIN TANPA INSIGHT DAPAT BERJALAN SUASANA: KONSELING INDIVIDU DAN KELOMPOK SAMA, TETAPI DALAM KELOMPOK SUASANA PERMISIF, PENERIMAAN, SUPPORT YANG DIPEROLEH KLIEN DALAM KELOMPOK DAPAT MEMBANTU KLIEN UNTUK MENDISKU- SIKAN MASALAHNYA.

BERBAGAI PENDEKATAN KELOMPOK BIMBINGAN KELOMPOK KONSELING KELOMPOK KELOMPOK SENSITIVITAS ATAU KELOMPOK PELATIHAN (T-GROUP ATAU TRAINING GROUP) KELOMPOK TEMU (ENCOUNTER GROUP) KELOMPOK MANDIRI KELOMPOK PENDUKUNG (SUPPORT GROUP) TERAPI KELOMPOK

T-GROUP UNTUK MANAJER. TUGAS KELOMPOK SEBAGAI USAHA UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS PERUSAHAAN. ANGGOTA DILATIH UNTUK LEBIH SENSITIF TERHADAP KEBUTUHAN ORANG LAIN. KELOMPOK TEMU/ENCOUNTER GROUP BERTEMU AKHIR PEKAN. ANGGOTA MENGEMUKAKAN DIRINYA DI HADAPAN ORANG BANYAK. MENEKANKAN SELF DISCLOSURE (MENGERTI DIRINYA DAN PRIBADI KE ARAH YANG LEBIH MEMUASKAN).

KELOMPOK MANDIRI BIASANYA DISELENGGARAKAN OLEH ORANG YANG TELAH SEMBUH DARI PENYAKIT, KECANDUAN, GANGGUAN MENTAL ATAU SEKELOMPOK ORANG YANG MEMPUNYAI MASALAH YANG SAMA. BIASANYA TANPA PEMIMPIN KELOMPOK. MENGANDALKAN ANGGOTA-ANGGOTA YANG TELAH LAMA BERADA DALAM KELOMPOK. KELOMPOK PENDUKUNG/SUPPORT GROUP = KELOMPOK MANDIRI. DUKUNGAN MORIL DARI ANGGOTA DENGAN CARA MEMBUKA DIRI. PROFESIONAL, ORANG TUA, PENDERITANYA SENDIRI.

BEDA BIMBINGAN, KONSELING DAN TERAPI KELOMPOK BIMBINGAN KELOMPOK: DISKUSI DALAM KELOMPOK MENGENAI MASALAH PENDIDIKAN, PENGARAHAN BAKAT, INFORMASI SOSIAL. KELOMPOK BESAR, 1 KELAS ± 40 ORANG. PEMIMPIN KELOMPOK TIDAK HARUS TERAPIS/KONSELOR, ASAL TERLATIH DALAM MENGHADAPI KELOMPOK DENGAN DINAMIKANYA.

BEDA BIMBINGAN, KONSELING DAN TERAPI KELOMPOK KONSELING KELOMPOK: MENEKANKAN PENGEMBANGAN PRIBADI. MENEKANKAN PERASAAN DAN HUBUNGAN ANTAR ANGGOTA: ANGGOTA BELAJAR TENTANG DIRINYA DALAM HUBUNGANNYA DENGAN ANGGOTA KELOMPOK YANG LAIN/ORANG LAIN; BELAJAR MEMECAHKAN MASALAH.

BEDA BIMBINGAN, KONSELING DAN TERAPI KELOMPOK LEBIH INTENSIF DALAM MEMBERIKAN PERTOLONGAN PSIKOLOGIK. MENEKANKAN PERASAAN DAN HUBUNGAN ANTAR ANGGOTA. LEBIH MENEKANKAN PADA PENGALAMAN EMOSI TERKOREKSI: PENGERTIAN YANG MENDALAM MENGENAI DIRINYA SENDIRI ATAU MENGENAI HUBUNGANNYA DENGAN ORANG LAIN.

KELEBIHAN KONSELING KELOMPOK PRAKTIS. MEMBERI KESEMPATAN BAGI ANGGOTA UNTUK SALING MEMBERI DAN MENERIMA UMPAN BALIK. ANGGOTA BELAJAR UNTUK BERLATIH TENTANG PERILAKUNYA YANG BARU. DAPAT DIGUNAKAN UNTUK MENGGALI TIAP MASALAH YANG DIALAMI ANGGOTA; BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN KEPADA ORANG LAIN; DAPAT MENINGKATKAN SISTEM DUKUNGAN DENGAN CARA BERTEMAN AKRAB DENGAN ANGGOTA LAIN.

TUGAS KONSELOR: MEMBUAT DAN MEMPERTAHANKAN KELOMPOK. MEMBENTUK BUDAYA DALAM KELOMPOK. MEMBENTUK NORMA KELOMPOK. PERILAKU EFEKTIF KONSELOR: MENDENGARKAN DENGAN AKTIF. MENGAMATI DENGAN SEKSAMA. MEMBERIKAN UMPAN BALIK. MENGHUBUNGKAN ANTARA PERNYATAAN YANG SATU DENGAN YANG LAIN; ANTARA PERISTIWA YANG SATU DENGAN PERISTIWA YANG LAIN. MELAKUKAN KONFRONTASI. MERINGKAS APA YANG TERJADI DALAM SETIAP PERTEMUAN ILUMINASI PROSES

KEKURANGAN KONSELING KELOMPOK TIDAK SEMUA ORANG COCOK BERADA DALAM KELOMPOK. PERHATIAN KONSELOR LEBIH MENYEBAR. SULIT UNTUK DIBINA KEPERCAYAAN. KLIEN SERING MENGHARAPKAN TERLALU BANYAK DARI KELOMPOK, SEHINGGA IA TIDAK BERUSAHA UNTUK BERUBAH. KELOMPOK DIGUNAKAN SEBAGAI TUJUAN.

KELOMPOK TIDAK DIREKOMENDASIKAN UNTUK: KLIEN DALAM KEADAAN KRISIS. KLIEN SANGAT TAKUT BERBICARA DI DALAM KELOMPOK. KLIEN SANGAT TIDAK EFEKTIF DI DALAM HUBUNGAN PRIBADINYA ATAU TIDAK MEMPUNYAI KETRAMPILAN SOSIAL. KLIEN TIDAK MENYADARI PERASAAN, MOTIVASI ATAUPUN PERILAKUNYA. KLIEN MENUNJUKKAN PERILAKU MENYIMPANG. KLIEN TARLALU BANYAK MEMINTA PERHATIAN ORANG LAIN. KLIEN DALAM KEADAAN PSIKOTIK AKUT. KLIEN MEMPUNYAI KETERBATASAN EKSPRESI VERBAL. KLIEN SANGAT AGRESIF. KLIEN MEMPUNYAI MASALAH KONTROL IMPULS.