Hubungan Tasawuf, Ilmu Kalam, dan Filsafat

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Akidah Islamiyah.
Advertisements

DEFENISI SECARA ETIMOLOGI
TUGAS PRESENTASI MATA KULIAH 800 PPS 3 - FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN
ISLAM DAN ILMU PENGETAHUAN
AQIDAH Mmtc, ‘ 11.
Penjelasan GBPP & Kontrak Perkuliahan
KONSEF KETUHANAN DALAM ISLAM
KERANGKA DASAR AGAMA DAN AJARAN ISLAM
KEBENARAN ILMIAH KWALITAS PENGETAHUAN
Abdul PPL IAIN Surakarta 2013
Materi II KEBENARAN TAUHID Orientasi Nilai-Nilai Dasar Islam (ONDI)
KELOMPOK 2 ANISA KHAFIDA MADINATUL MUNAWAROH NURUL HASANAH
Akhlak-Moral-Etika Created by : Ci Hadi Purnomo
KERANGKA DASAR AGAMA DAN AJARAN ISLAM
Oleh: Ahmad Khoeruddin Muhammad Rosyid R. Muhamad Ramdan Rijal Tamami
DISUSUN OLEH: MISNANI. S.Ag. M.Pd. I
IBNU ARABI (560 .H/1164 M – 638 H/1240 M) Muhammad Ibn ‘Ali Ibn Muhammad Ibn al-‘Arabi al-Tha’i al-Hatimi.
Fungsi Wahyu dan Akal dalam Memahami Akidah
Pemikiran Filsafat Ibnu Rusyd
MODUL I FILSAFAT KOMUNIKASI KONSEP FILSAFAT
Mengembangkan Pengetahuan
Filsafat & Ilmu Pengetahuan
PENGETAHUAN Knowledge
KE ARAH PEMIKIRAN FILSAFAT
Postgraduate – Tazkia University College of Islamic Economics
Pertemuan Ke-9.
Filsafat, Ilmu dan Filsafat Ilmu
Assalamu'alaikum ETIKA, MORAL DAN AKHLAQ Oleh: Nurhasan, M. Ag Hmmm…..
PERTEMUAN KE-3 Rohmansyah, S.Th.I., M.Hum.
KONSEP KETUHANAN DALAM ISLAM
Dr. H. Virgana, MA/Filsafat Ilmu/UMJ Jakarta- 2012
ETIKA, MORAL DAN AKHLAK DALAM ISLAM
MUHAMMAD FAHMI AL HABIB ( )
PENGANTAR ILMU KALAM Abdul Muid Nawawi.
DALIL-DALIL DALAM MEMPELAJARI ILMU TAUHID
MATA KULIAH TAUHID AQIDAH AKHLAK Dosen : Sarah Wulan, S.Ag, M.Pd
UNIVERSITAS PAKUAN PROGRAM PASCA SARJANA JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN 2015 Hakikat Ilmu Filsafat Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah : FILSAFAT.
Mata Kuliah Tauhid Aqidah akhlak
ILMU KALAM KELOMPOK 1 Syawal Ade Saputra Uluhiyah Mahmudah Aaaaaaaaaa
Sifat dan Kriteria Metode Ilmiah
ETIKA, MORAL DAN AKHLAK DALAM ISLAM
At Tafkir (Proses Berpikir)
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Perkuliahan Tatap Muka Ke-4 Ilmu Tasawuf 8 November 2008
Apakah Filsafat Itu ? Etimologis: Filsafat = philosophia, philos + sophia (cinta kebijaksanaan/pengetahuan) Filsafat merupakan aktivitas yang mengusahakan.
PETA KONSEP : TUHAN YANG MAHA ESA DAN KETUHANAN
TUHAN YANG MAHA ESA dan KETUHANAN
DIMENSI DAN PEMIKIRAN ISLAM Materi Dirasah Islamiyah-2.
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
MATERI KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA
Murokabatullah يا رقيب
Pertemuan III Filsafat Ilmu Dan Logika
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni dalam ISLAM
Filsafat Sains Pertemuan ke-2.
KLASIFIKASI AYAT AL-QUR’AN (MAKKIYAH MADANIYAH)
TEOLOGI ISLAM SEBAGAI PENGETAHUAN RASIONAL
AQIDAH (Implementasi Nilai-nilai Aqidah dalam Kehidupan)
KERANGKA DASAR AGAMA DAN AJARAN ISLAM
BATASAN-BATASAN TENTANG PENJELAJAHAN ILMU, AGAMA DAN RELASINYA
Disusun Oleh: Muhammad Ridwan, S.Pd.I
PENGANTAR ILMU KALAM Abdul Muid Nawawi.
KERANGKA DASAR AGAMA DAN AJARAN ISLAM
ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DALAM PANDANGAN ISLAM DISUSUN OLEH 1.IMAM MUCHTAROM 2.ANDI RIYAN TAMAYO 3.ERIK RAMADHAN 4.SUPRAPTO.
Pelajaran 10 : RABBANIYYAH
PENGANTAR ILMU KALAM Abdul Muid Nawawi.
MANUSIA SELALU INGIN MEMPEROLEH KEBENARAN BAGAIMANA METODENYA?
AQIDAH AKHLAK KELAS : X / 1 HM. SHOLEH SYAR’I. TUJUAN HIDUP AllahSurga Bumi Sukses Gagal Surga Neraka Manusia = Makhluk surga, bukan makhluk bumi Bahagia.
ETIKA DAN MORAL. MANUSIA AHLAK ETIKA MORAL Makna Etika dan Moral Etika adalah filsafat moral. Antara etika dan moral dapat dijadikan sebagai bentuk konsep.
Pertemuan 1 1. Pengertian Aqidah 2. Istilah lain Aqidah 3. Ruang lingkup Aqidah 4. Urgensi Aqidah.
Transcript presentasi:

Hubungan Tasawuf, Ilmu Kalam, dan Filsafat Perkuliahan Tatap Muka Ke-4 Ilmu Tasawuf 8 November 2008

Tasawuf Salah satu disiplin ilmu yang berkembang dalam tradisi kajian Islam, selain Ilmu Kalam, Filsafat dan Fiqih. Tujuannya : memperoleh hubungan langsung dan disadari dengan Tuhan, sehingga disadari benar bahwa seseorang berada di hadirat Tuhan. Intisari : adanya komunikasi antara ruh manusia degan Tuhan. Caranya : berkontemplasi, serta melalui maqamat dan ahwal.

Tingkat Kedekatan Allah-Manusia Allah di sana (QS. Alu Imran/3:156) والله بما تعملون بصير Allah di sini (QS. Al-Baqarah/2:186) وإذا سألك عبادي عني فإني قريب أجيب دعوة الداعي إذا دعان Allah dalam diri kita (QS. Qaf/50: 16) ولقد خلقنا الإنسان ونعلم ما توسوس به نفسه ونحن أقرب إليه من حبل الوريد

Karakteristik Tasawuf Pengalaman mistis selalu mengarah ke dalam, dan dengan sendirnya bersifat pribadi (dirinya dengan Allah). Ajaran tasawuf disebut juga ajaran akhlak; akhak yang mereka hendak wujudkan adalah ‘tiruan’ akhlak Allah sesuai hadis : Takhallaqu bi akhlaqi ‘l-ah. Tasawuf berusaha mengetahui dan menemukan Kebenaran Tertinggi (Allah SWT); dan bila mendapatkannya, seorang sufi tidak akan banyak menuntut dalam hidup ini. Orientasi kegaiban lekat pada karakteristik tasawuf

Lima Ciri Tasawuf Menurut Taftazani Peningkatan moral. Tasawuf memiliki nilai-nilai moral dengan tujuan membersihkan jiwa. Sirna (fana) dalam realitas mutlak (Allah). Manusia merasa kekal abadi dalam Realitas Yang Tertinggi, bahkan meleburkan kepadaNya. Pengetahuan intuitif langsung. Realitas tersingkap dengan kasyaf. Ketenteraman dan kebahagiaan. Penggunaan simbol-simbol dalam ungkapan.

Ilmu Kalam Nama lain : Ilmu Aqaid (ilmu akidah-akidah), Ilmu Tawhid (Ilmu tentang Kemahaesaan Tuhan), Ilmu Ushuluddin (Ilmu pokok-pokok agama). Disebut juga ‘Teologi Islam’. ‘Theos’=Tuhan; ‘Logos’=ilmu. Berarti ilmu tentang ketuhanan yang didasarkan atas prinsip-prinsip dan ajaran Islam; termasuk di dalamnya persoalan-persoalan gaib. Ilmu=pengetahuan; Kalam=‘pembicaraan’; pengetahuan tentang pembicaraan yang bernalar dengan menggunakan logika.

Sebab Dinamai Ilmu Kalam dan Contoh Persoalan terpenting yang dibicarakan pada awal Islam adalah tentang Kalam Allah (Al-Qur’an); apakah azali atau non azali (Dialog Ishak bin Ibrahim dengan Imam Ahmad bin Hanbal. Dasar Ilmu Kalam adalah dalil-dalil fikiran (dalil aqli) Dalil Naqli (Al-Qur’an dan Hadis) baru dipakai sesudah ditetapkan kebenaran persolan menurut akal fikiran. (Persoalan kafir-bukan kafir) Pembuktian kepercayaan agama didasarkan atas logika (Dialog Al-Jubbai dan Al-Asy’ari).

Filsafat Filsafat adalah salah satu pengetahuan; pengetahuan ada tiga : indera, ilmu (ilmiah), filsafat. Pengetahuan indera mencakup segala sesuatu yang dapat diindera. Batasnya : segala sesuatu yang tidak tertangkap panca indera; pengetahuan ilmu mencakup sesuatu yang dapat diteliti (riset). Batasnya: segala sesuatu yang tidak atau belum dapat dilakukan penelitian; pengetahuan filsafat mencakup segala sesuatu yang dapat difikir oleh akal budi (rasio). Batasnya adalah alam. Namun ia juga mencoba memikirkan sesuatu di luar alam, yang disebut agama, Tuhan.

Tiga Ciri Berfikir Filsafat Radikal. Radix (bahasa Yunani) berarti akar. Berfikir sampai ke akarnya, tidak tanggung- tanggung. Sistematis. Berarti berfikir logis, bergerak selangkah demi selangkah dengan penuh kesadaran dan saling berhubungan secara teratur. Universal. Berarti berfikir secara umum, tidak khusus. Berfikir secara khusus, masuk lapangan ilmu.

Contoh Berfikir dan Tujuan Filsafat Hujan turun dari langit; hujan berasal dari bawah (air laut) dengan proses penguapan; air hujan dan seluruh air adalah persenyawaan antara H (Hidrogen) dan O (Oksigen); Persenyawaan itu adalah sunnatullah, hukum yang digariskan oleh Allah; Allah adalah Pencipta segala yang ada. Dialah yang awal dan yang akhir. Dengan demikian tujuan filsafat adalah menemukan kebenaran; al-Farabi mengatakan tujuan terpenting filsafat adalah mengetahui Tuhan Yang Maha Esa.

Hubungan Tasawuf, Ilmu Kalam dan Filsafat Ketiganya berusaha menemukan apa yang disebut Kebenaran (al-haq). Kebenaran dalam Tasawuf berupa tersingkapnya (kasyaf) Kebenaran Sejati (Allah) melalui mata hati. Kebenaran dalam Ilmu Kalam berupa diketahuinya kebenaran ajaran agama melalui penalaran rasio lalu dirujukkan kepada nash (al-Qur’an & Hadis). Kebenaran dalam Filsafat berupa kebenaran spekulatif tentang segala yang ada (wujud).

Hubungan… Bersandar kepada pendapat Abbas Mahmud ‘Aqqad dalam al-Tafkir : Faridlah Islamiyah : فالتعمق في طلب الأسرار صفة مشتركة بين الصوفية وفلاسفة التفكير الذين يغوصون على الحقائق البعيدة وعلماء النفس الذين ينقبون عن ودائع الوعي الباطن وغرائب السريرة الإنسانية Maka ketiganya mendalami pencarian segala yang bersifat rahasia (gaib) yang dianggap sebagai ‘kebenaran terjauh’ dimana tidak semua orang dapat melakukannya.

Penutup Demikian Terimakasih