Komponen E-Learning 23 -11 - 2016
Komponen e-learning Untuk membangun dan mengembangkan e-learning, diperlukan komponen-komponen pendukungnya. Komponen-komponen tersebut adalah: 1. Infrastruktur e-Learning Infrastruktur e-Learning dapat berupa personal computer (PC), jaringan komputer, internet dan perlengkapan multimedia. Termasuk didalamnya peralatan teleconference apabila kita memberikan layanan synchronous learning melalui teleconference,
Next… 2. Sistem dan Aplikasi e-Learning Sistem perangkat lunak yang mem-virtualisasi proses belajar mengajar konvensional. Bagaimana manajemen kelas, pembuatan materi atau konten, forum diskusi, sistem penilaian (rapor), sistem ujian online dan segala fitur yang berhubungan dengan manajemen proses belajar mengajar. Sistem perangkat lunak tersebut sering disebut dengan Learning Management System (LMS). LMS banyak yang open source sehingga bisa kita manfaatkan dengan mudah dan murah untuk dibangun di sekolah dan universitas kita.
Next… 3. Konten e-Learning Konten dan bahan ajar yang ada pada e-Learning system (Learning Management System). Konten dan bahan ajar ini bisa dalam bentuk Multimedia-based Content (konten berbentuk multimedia interaktif) atau Text-based Content (konten berbentuk teks seperti pada buku pelajaran biasa). Biasa disimpan dalam Learning Management System (LMS) sehingga dapat dijalankan oleh siswa kapanpun dan dimanapun. Depdiknas cukup aktif bergerak dengan membuat banyak kompetisi pembuatan multimedia pembelajaran.
Teknologi pembelajaran terus berkembang Teknologi pembelajaran terus berkembang. Namun pada prinsipnya teknologi tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: Technology based learning dan Technology based web-learning. Technology based learning ini pada prinsipnya terdiri dari Audio Information Technologies (radio, audio tape, voice mail telephone) dan Video Information Technologies (video tape, video text, video messaging).
Sedangkan technology based web-learning pada dasarnya adalah Data Information Technologies (bulletin board, Internet, e-mail, telecollaboration). Dalam pelaksanaan pembelajaran sehari-hari, yang sering dijumpai adalah kombinasi dari teknologi yang dituliskan di atas (audio/data,video/data, audio/video). Teknologi ini juga sering di pakai pada pendidikan jarak jauh (distance education), dimasudkan agar komunikasi antara murid dan guru bisa terjadi dengan keunggulan teknologi e-learning ini.
Mengkategorikan tiga kriteria dasar yang ada dalam e-learning e-learning bersifat jaringan, yang membuatnya mampu memperbaiki secara cepat, menyimpan atau memunculkan kembali, mendistribusikan, dan sharing pembelajaran dan informasi.
2. E-learning dikirimkan kepada pengguna melalui komputer dengan menggunakan standar teknologi internet. 3. e-learning terfokus pada pandangan pembelajaran yang paling luas, solusi pembelajaran yang menggungguli paradikma tradisional dalam pelatihan.
Mengitegrasikan tiga paradigma dalam beberapa system paradigma virtual teacher resources, yang dapat mengatasi terbatasnya jumlah guru yang berkualitas, sehingga siswa tidak haus secara intensif memerlukan dukungan guru, karena peranan guru maya (virtual teacher) dan sebagian besar diambil alih oleh sistem belajar tersebut.
2. virtual school system, yang dapat membuka peluang menyelenggarakan pendidikan dasar, menengah dan tinggi yang tidak memerlukan ruang dan waktu. Keunggulan paradigma ini daya tampung siswa tak terbatas. Siswa dapat melakukan kegiatan belajar kapan saja, dimana saja, dan darimana saja.
Next… 3. paradigma cyber educational resources system, atau learning resources system. Merupakan pedukung kedua paradigma di atas, dalam membantu akses terhadap artikel atau jurnal elektronik yang tersedia secara bebas dan gratis dalam internet.
Keuntungan E-Learning Keuntungan menggunakan e-Learning diantaranya sebagai berikut (Wahono, 2005, p. 2): 1. Fleksibel karena siswa dapat belajar kapan saja, di mana saja, dan dengan tipe pembelajaran yang berbeda-beda. 2. Menghemat waktu proses belajar mengajar 3. Mengurangi biaya perjalanan 4. Menghemat biaya pendidikan secara keseluruhan (infrastruktur, peralatan, buku- buku) 5. Menjangkau wilayah geografis yang lebih luas 6. Melatih pembelajar lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan
Kelemahan e-learning Kelemahan Menggunakan E-learning Kelemahan menggunakan e-learning diantaranya sebagai berikut (Rosenberg, 2006): 1. Karena e-learning menggunakan teknologi informasi, tidak semua orang terutama orang yang masih awam dapat menggunakannya dengan baik. 2. Membuat e-learning yang interaktif dan sesuai dengan keinginan pengguna membutuhkan programming yang sulit, sehingga pembuatannya cukup lama. 3. E-learning membutuhkan infrastruktur yang baik sehingga membutuhkan biaya awal yang cukup tinggi. 4. Tidak semua orang mau menggunakan e-learning sebagai media belajar.
Distance Learning pendidikan jarak jauh, atau pembelajaran jarak jauh, adalah bidang pendidikan yang berfokus pada, teknologi, dan desain sistem instruksional yang bertujuan untuk memberikan pendidikan kepada para siswa yang tidak secara fisik "di situs" di kelas tradisional atau kampus. Ini telah digambarkan sebagai "suatu proses untuk membuat dan menyediakan akses ke sumber belajar ketika informasi dan peserta didik dipisahkan oleh waktu dan jarak, atau keduanya" program pendidikan jarak jauh yang memerlukan kehadiran fisik di tempat karena alasan apapun (termasuk mengambil ujian) dianggap kursus hibrida atau dicampur studi Teknologi baru ini menjadi banyak digunakan di universitas-universitas dan lembaga di seluruh dunia. Dengan tren baru-baru ini kemajuan teknologi, pembelajaran jarak jauh menjadi lebih diakui untuk potensialnya dalam memberikan perhatian individual dan komunikasi dengan siswa internasional
Manfaat distance learning Memperluas akses: pendidikan jarak jauh dapat mencapai terlayani populasi siswa yang tidak dapat mengikuti sekolah yang menawarkan pelayanan pendidikan yang mereka inginkan, mungkin karena mereka tinggal terlalu jauh. Pengurangan biaya: pendidikan jarak jauh dapat mengubah produksi konten ke dalam tahan lama alat pembelajaran dan berulang yang tidak memerlukan banyak infrastruktur. Beradaptasi dengan teknologi baru dan lingkungan: Institusi pendidikan dapat mengadopsi pendidikan jarak jauh sebagai sarana untuk beradaptasi dengan perubahan yang cepat dalam teknologi yang digunakan dalam pendidikan saat ini.
i-learning” atau “internet-learning”. Penggunaan istilah ini didasarkan pada berbagai alas an berikut: e-learning tidak hanya sebatas internet saja sebagai media pembelajaran, namun juga melibatkan media-media elektronik lainnya. Penyempitan makna istilah e-learning yang hanya mengacu pada pembelajaran menggunakan sarana internet. Hal ini bisa diamati dari pengertian-pengertian yang disampaikan oleh banyak pakar. Istilah i-learning dapat memberi batasan yang lebih jelas antara pembelajaran dengan media elektronik dan pembelajaran dengan media internet. Internet mempunyai berbagai kelebihan dibanding alat elektronik lain. Kelebihan-kelebihan tersebut adalah: Dapat diakses kapanpun dan dimanapun oleh mahasiswa, Bila mahasiswa memerlukan tambahan infomasi yang berkaitan dengan bahan yang dipelajarinya, ia dapat langsung melakukan pencarian informasi tambahan lebih mudah dan cepat., Menuntut mahasiswa lebih proaktif mengikuti perkuliahan, mahasiswa dapat berinteraksi langsung dengan dosen tanpa menunggu pertemuan tatap muka di kelas.
Fitur E-learning E-learning memiliki fitur-fitur sebagai berikut (Clark & Mayer, 2008, p. 10): 1. Konten yang relevan dengan tujuan belajar 2. Menggunakan metode instruksional seperti contoh dan praktek untuk membantu belajar. 3. Menggunakan elemen media seperti kalimat dan gambar untuk mendistribusikan konten dan metode belajar. 4. Pembelajaran dapat secara langsung dengan instruktur (synchronous) ataupun belajar secara individu (asynchronous) 5. Membangun wawasan dan teknik baru yang dihubungkan dengan tujuan belajar
3. E-learning mendukung sekelompok orang atau grup untuk belajar bersama. E- learning bukan aktivitas individu saja, tetapi juga mendukung sekelompok orang atau grup untuk belajar bersama, baik untuk berkomunikasi, berkolaborasi, berbagi ilmu, dan membentuk sebuah komunitas online yang dapat dilakukan secara langsung (synchronous) atau tidak langsung (asynchronous). 4. E-learning membawa pembelajaran kepada pelajar bukan pelajar ke pembelajaran. Bentuk pembelajaran tradisional bahwa pelajar harus pergi keluar untuk mencari pembelajaran mereka sendiri. Sedangkan Model e-learning disebut juga Pull Model of Learning (Knight, 2005, p. 11).
sekian