MIGRASI Andri Wijanarko
Migrasi Migrasi merupakan perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melampaui batas politik/negara, maupun batas administrasi dalam sebuah negara, misal propinsi, kabupaten, dll
Migrasi Migrasi dapat meningkatkan jumlah penduduk apabila jumlah penduduk yang masuk suatu daerah lebih banyak daripada jumlah penduduk yang meninggalkan wilayah tersebut. Pelaku : Migran
Migrasi Dimensi Waktu : seorang peneliti dapat menentukan dimensi waktu yang digunakan. BPS menggunakan waktu 6 bulan untuk menetapkan bahwa seseorang dalam suatu rumah tangga masih dianggap penduduk apabila masih berada dalam rumah tangga tersebut selama 6 bulan
Migrasi : Dimensi Tempat Migrasi Antar Negara migrasi internasional Migrasi Internal migrasi antar propinsi, kota atau kesatuan administrasi lainnya
Migrasi : Dimensi Tempat Sensus Penduduk 1961, 1971, 1980 menggunakan batasan wilayah Propinsi dan pada periode berikutnya menggunakan wilayah antar kabupaten/kota.
Migrasi : Bentuk Perpindahan Perpindahan tempat yang bersifat rutin, misal orang yang pulang balik bekerja (Recurrent Movement) Perpindahan tempat yang tidak permanen dan bersifat sementara, misalnya perpindahan tinggal bagi pekerja musiman.
Migrasi : Bentuk Perpindahan Perpindahan tempat tinggal dengan tujuan menetap dan tidak kembali ke tempat semula (Non-recurrent movement)
Migrasi Tidak Menetap Migrasi Sirkuler / Musiman Yaitu migrasi yang berpindah tempat tetapi tidak untuk menetap dan masih mempunyai keluarga atau mempunyai kaitan dengan tempat asal. Misalnya pedagang makanan yang sesekali masih pulang kampung.
Migrasi Tidak Menetap Migrasi Ulang-alik (Commuter) Yaitu migrasi yang setiap hari meninggalkan daerah domisili dan pergi ke kota lain untuk bekerja atau lainnya, namun kembali pada hari yang sama. Menyebabkan jumlah penduduk bertambah pada hari kerja.
Definisi Migrasi #1 Migrasi Masuk (Inmigration), merupakan masuknya penduduk ke suatu daerah tempat tujuan (area of destination)
Definisi Migrasi #2 Migrasi Keluar (Outmigration), merupakan perpindahan penduduk keluar suatu daerah tempat asal (area of origin)
Definisi Migrasi #3 Migrasi Netto (Netmigration), merupakan selisih antara jumlah migrasi masuk dan migrasi keluar. Jenis : Migrasi Netto Positif dan Negatif
Definisi Migrasi #4 Migrasi Bruto (Gross Migration), merupakan jumlah migrasi masuk dan migrasi keluar.
Definisi Migrasi #5 Migrasi Risen (Recent Migration), merupakan migrasi yang melewati batas propinsi dalam kurun waktu tertentu sebelum pencahan.
Definisi Migrasi #6 Migrasi Total, merupakan migrasi antar propinsi tanpa memperhatikan kapan perpindahannya, sehingga provinsi tempat tinggal sebelumnya berbeda dengan propinsi saat pencacahan.
Definisi Migrasi #7 Perbedaan Recent Migration memperhatikan kapan waktu pindah Migrasi Total tanpa memperhatikan kapan perpindahannya.
Definisi Migrasi #8 Migrasi Internasional, merupakan perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lainnya. Jenis : Imigrasi (masukdan Emigrasi (keluar)
Net migration is the net total of migrants during the period, that is, the total number of immigrants less the annual number of emigrants, including both citizens and noncitizens. Data are five-year estimates.
Net Migration (2008) http://en.wikipedia.org/wiki/Human_migration
Map of Human Migration World map of human migrations, with the North Pole at center. Africa, harboring the start of the migration, is at the top left and South America at the far right. Migration patterns are based on studies of mitochondrial (matrilinear) DNA. Dashed lines are hypothetical migrations. Numbers represent thousand years before present. The blue line represents area covered in ice or tundra during the last great ice age. The letters are the mitochondrial DNA haplogroups (pure motherly lineages); Haplogroups can be used to define genetic populations and are often geographically oriented. For example, the following are common divisions for mtDNA haplogroups: African: L, L1, L2, L3 Near Eastern: J, N Southern European: J, K General European: H, V Northern European: T, U, X Asian: A, B, C, D, E, F, G (note: M is composed of C, D, E, and G) Native American: A, B, C, D, and sometimes X http://en.wikipedia.org/wiki/File:Map-of-human-migrations.jpg
Definisi Migrasi #9 Angka Migrasi Parsial (Partial Migration Rate), merupakan banyaknya migran ke daerah tujuan dari daerah asal, atau dari daerah asal ke daerah tujuan, per 1000 atau 100 penduduk di daerah asal/tujuan
Definisi Migrasi #9 Angka Migrasi Parsial (Partial Migration Rate) : 𝑚 𝑖𝑗 𝑜 Arus migrasi dari i ke j Pi jumlah penduduk daerah tujuan atau daerah asal
Definisi Migrasi #10 Urbanisasi, adalah bertambahnya proporsi penduduk yang berdiam di daerah perkotaan. Urbanisasi, adalah
Definisi Migrasi #10 Penyebab : Pertambahan penduduk kota Perpindahan penduduk menuju perkotaan Perluasan wilayah daerah perkotaan
Urban Population
Source : http://www. adb
Definisi Migrasi #11 Transmigrasi, merupakan perpindahan penduduk dari suatu daerah untuk menetap di daerah lain di dalam wilayah Indonesia Diawali th 1905 di Lampung, Palembang, Bengkulu, Jambi, Kalimantan dan Sulawesi
Definisi Migrasi #11 Jenis : Transmigrasi Umum diselenggarakan oleh pemerintah Transmigrasi Spontan/Swakarsa merupakan inisiatif mandiri dari masyarakat, namun tetap diatur oleh pemerintah
Transmigrasi
Faktor Yang Mempengaruhi Migrasi
Faktor Pendorong Makin berkurangnya sumber kehidupan, misalnya daya dukung lingkungan. Menyempitnya lapangan pekerjaan di tempat asal Adanya tekanan politik, agama dan suku sehingga mengganggu hak asasi penduduk di daerah asal
Faktor Pendorong Alasan pendidikan, pekerjaan atau perkawinan Bencana alam, seperti banjir, kebakaran, gempa bumi, musim kemarau panjang atau wabah penyakit
Faktor Penarik Harapan memperoleh kesempatan untuk memperbaiki kehidupan. Kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang lebih baik. Keadaan lingkungan dan keadaan hidup yang menyenangkan, seperti iklim, perumahan, fasilitas publik, dsb Aktivitas di kota besar
Everett Lee (1966) Faktor yang menyebabkan mengambil keputusan untuk migrasi : Faktor yang terdapat di daerah asal Faktor yang terdapat di daerah tujuan Rintangan yang menghambat Faktor pribadi
Everett Lee (1966) + - 0 + - 0 – + 0 - + + - 0 + 0 - + 0 - + 0 + - 0 + - 0 – + 0 - + + - 0 + 0 - + 0 - + 0 + 0 - + 0 - - 0 + 0 - + + - 0 + + - - + 0 - + 0 + 0 + - 0 + - + - 0 + - 0 – + 0 - + + - 0 + 0 - + 0 - + 0 + 0 - + 0 - - 0 + 0 - + + - 0 + + - - + 0 - + 0 + 0 + - 0 + - Penghalang antara Tempat asal Tempat Tujuan + : Faktor Penarik - : Faktor Pendorong 0 : Faktor Netral
Everett Lee (1966) Contoh penghalang : Undang-undang imigrasi Biaya transportasi
Hukum Migrasi Ernst Georg Ravenstein (1885) Migrasi dan jarak, jika jarak dengan suatu tempat tujuan semakin jauh maka semakin sedikit yang pergi dari tempat tersebut. Aba Schwarz : Kenaikan jarak antara daerah asal dan daerah tujuan sebesar 2 kali lipat menekan tingkat migrasi sebesar 50 %.
Hukum Migrasi Ernst Georg Ravenstein (1885) Migrasi bertahap. Seseorang yang tinggal dekat kota besar akan bermigrasi jika perekonomian kota besar berkembang. Kesempatan kerja yang ditinggalkan oleh orang-orang ini diisi oleh migran dari daerah terpencil
Hukum Migrasi Ernst Georg Ravenstein (1885) Arus dan arus balik. Setiap arus migrasi utama menimbulkan arus balik penggantinya. Perbedaan antara desa dan kota dalam kecenderungan bermigrasi. Penduduk perkotaan cenderung tidak bermigrasi dibanding desa
Hukum Migrasi Ernst Georg Ravenstein (1885) Perempuan lebih dominan melakukan migrasi jarak pendek. Teknologi dan migrasi berbanding lurus Motif ekonomi dominan memperbaiki kondisi ekonomi merupakan alasan dominan.
Robert A. Naskoteen & Michael Zimmer : Kenaikan 10 % dalam perbedaan upah daerah asal dan tujuan meningkatkan kemungkinan bermigrasi sebesar 7 %. Kenaikan 10 % dalam lapangan kerja menekan kemungkinan bermigrasi 2 %.
See you next time…