Pertemuan 3 PERILAKU ORGANISASI PERILAKU KELOMPOK DALAM ORGANISASI
PENDAHULUAN Setiap manusia pasti akan terlibat dalam kehidupan kelompok. Kelompok adalah pembentuk dari organisasi. Di dalam organisasi akan ditemukan keberadaan kelompok-kelompok. Setiap individu membangun relasi yang akrab satu sama lain sebagai anggota organisasi berdasarkan kepemilikan atas sejumlah parameter persamaan yang dapat ditemukan diantara mereka. Afiliasi diantara orang-orang tertentu di dalam sebuah wadah merupakan kajian yang berusaha dijelaskan oleh teori-teori tentang pembentukan kelompok.
KARAKTERISTIK YANG MENONJOL DARI SUATU KELOMPOK (REITZ) Adanya dua orang atau lebih Yang berinteraksi satu sama lain Yang saling membagi tujuan yang sama Dan melihat dirinya sebagai suatu kelompok
ALASAN BERKELOMPOK Rasa aman Status dan harga diri Interaksi dan afiliasi Kekuatan Pencapaian tujuan Kekuasaan
ALASAN KEBERADAAN INTERAKSI INTER-PERSONAL Kesempatan untuk berinteraksi. Hal-hal yang berhubungan dengan jarak fisik. Jarak psikologis dan arsitektur. Status. Kesamaan latar belakang. Kesamaan sikap.
ALASAN PRAKTIS PEMBENTUKAN KELOMPOK COMPANIONSHIP IDENTIFICATION UNDERSTANDING FROM FRIENDS HELPING IN SOLVING PROBLEM PROTECTION
TEORI PEMBENTUKAN KELOMPOK (Miftah Thoha) PROPINQUITY THEORY : Kedekatan ruang /geografis INTERACTION THEORY : Kebersamaan dalam aktivitas. BALANCE THEORY : Kesamaan sikap & Nilai. EXCHANGE THEORY : Adanya hadiah PRACTICALITIES THEORY: Adanya alasan praktis
Bentuk-bentuk Kelompok Kelompok Primer ( Primary group) Kelompok Formal dan Informal Kelompok terbuka dan tertutup Kelompok Referensi
Kelompok Primer Kelompok Primer ( Primary group) ; pertama kali di rumuskan dan di analisa oleh Charles H. Cooley. Dikatakan bahwa kelompok‐kelompok primer adalah kelompok yang disifati dengan adanya keakraban, kerjasama dan hubungan tatap muka. dikembangkan lebih lanjut oleh Cooley yang mendefinisikan bahwa suatu kelompok adalah “sejumlah orang yang terdiri dari dari beberapa orang yang acapkali berkomunikasi dengan lainya melampaui rentang kendali waktu, sehingga setiap orang mampu berkomunikasi secara langsung bertatap muka dengan lainnya dan tidak melalui perantara”. Contoh : Keluarga, Kelompok Kolega (peer group)
Kelompok Formal dan Informal Kelompok Formal adalah suatu kelompok yang sengaja di- bentuk untuk melaksanakan suatu tugas tertentu. Anggota‐ anggotanya biasanya diangkat oleh organisasi. Contoh : Komite atau panitia, unit‐unit kerja tertentu seperti bagian laboratorium riset dan pengembangan, tim manajer, dll Kelompok Informal adalah kelompok yang terbentuk dari proses interaksi, daya tarik bersama dari individu dan kelompok
Kelompok Terbuka dan Tertutup Kelompok terbuka adalah suatu kelompok yang secara ajeg mempunyai rasa tanggap akan perubahan dan pembaharuan Kelompok tertutup adalah suatu kelompok yang sangat kecil merespon positif akan perubahan dan pembaharuan
Kelompok Referensi Kelompok referensi adalah setiap kelompok di mana seseorang melakukan referensi atasnya Kelompok ini memberikan dua fungsi bagi seseorang untuk evaluasi diri: Sebagai pembanding sosial dan pengesahaan sosial
KETERPADUAN KELOMPOK UKURAN KELOMPOK HOMOGENITAS KELOMPOK KOMUNIKASI ISOLASI DARI KELOMPOK LAIN TEKANAN DARI LUAR KEPEMIMPINAN
PERILAKU MANUSIA DALAM KELOMPOK HELPING & COOPERATION 1. Model 2. Mood 3. Kejelasan Tanggung Jawab 4. Penilaian Masyarakat COMPETITION CONFLICT
PERBEDAAN INDIVIDU DALAM KELOMPOK COOPERATOR COMPETITOR INDIVIDUALIST
CIRI COOPERATOR Menolak segala bentuk persaingan Menyadari adanya perbedaan individu Berhasrat untuk meningkatkan diri dan rekan kerja. Lebih memilih untuk bekerjasama
CIRI COMPETITOR Memandang semua orang sebagai kompetitor Memandang setiap interaksi sebagai suatu kancah untuk mengalahkan “saingannya”. Berhasrat hanya memaksimumkan keuntungan diri pribadi. Lebih menyukai kompetisi meskipun sebenarnya kerjasama lebih menguntungkan
CIRI INDIVIDUALIST Mengutamakan pencapaian hasil diri pribadi. Sedikit sekali perhatian terhadap hasil yang diperoleh orang lain. Bersifat fleksibel (bisa kooperatif /kompetitif) tergantung mana yang akan lebih menguntungkan.
KECENDERUNGAN MUNCULNYA KOOPERASI / KOMPETISI Type Individu Reciprocity Motivasi / Intensi orang lain (attribusi) Baik / Buruknya Komunikasi Keterpaduan Kelompok
MASALAH PERILAKU DALAM KELOMPOK FRUSTRASI STRESS KONFLIK
SUMBER STRESS DIRI SENDIRI KELUARGA & LINGKUNGAN TEMPAT KERJA - Beban Kerja - Peran dalam Perusahaan - Hubungan di tempat kerja - Karir - Perubahan Organisasi
SUMBER STRESS DARI DIRI SENDIRI Berawal dari keinginan kita untuk : 1. Dianggap berguna 2. Dianggap mampu 3. Dianggap berhasil 4. Dianggap penting 5. Dianggap terpandang/ dihargai. Keinginan-keinginan tersebut adalah suatu konsekwensi kebutuhan hidup manusia (Maslow, McClelland)
SUMBER STRESS DARI KELUARGA & LINGKUNGAN Hubungan Suami & Istri Hubungan Orangtua & Anak Masalah Kesehatan / Kematian Ekonomi Rumah Tangga Pembinaan & Pendidikan anak Kondisi perumahan & Lingkungan sekitar
INTENSITAS STRESS KEPRIBADIAN UMUR JENIS KELAMIN PENGETAHUAN KEYAKINAN KEAGAMAAN KEHIDUPAN SEKSUAL RAS
MENGELOLA STRESS LEWAT SIKAP (ATTITUDES) Bersikap Realistis: -Cita-cita -Harapan-harapan -Tujuan-tujuan Bersikap Positif / Orientasi kedepan Mengelola waktu dengan baik.
MENGELOLA STRESS LEWAT KEBIASAAN (HABIT) Melakukan Pelemasan Ketegangan Menyenangkan diri sendiri Istirahat yang cukup Melakukan olah raga secukupnya Makan dengan sehat Berkomunikasi dengan efffektif