SHALAT-SHALAT SUNAH BAB II KELAS 11
Sudahkah Shalat Anda Khusyu’ & Bermakna
TUJUAN PEMBELAJARAN SISWA TERBIASA MELAKUKAN SHALAT SUNNAH SISWA DISIPLIN MELAKUKAN SHALAT SUNNAH BAIK DI RUMAH MAUPUN DI SEKOLAH
KEUTAMAAN SHALAT SUNNAH Shalat sunnah sebagai penyempurna shalat wajib. أول ما يحاسب به العبد يوم القيامة صلاته، فإن كان أتمَّها كُتبت له تامة، وإن لم يكن أتمَّها قال الله - عز وجل - لملائكته: انظروا هل تجدون لعبدي من تطوُّع فتكملون بها فريضته Abu Daud Amalan pertama yang akan diperhitungkan
Meninggikan Derajat, Menghapus dosa عَنْ ثَوْباَنَ مَولَى رَسُولِ الله - صلى الله عليه وسلم -، عَنْ النَّبِي - صلى الله عليه وسلم - أنه قال له: ((عَليكَ بِكَثْرَةِ السُّجُودِ؛ فَإِنَكَ لاَ تَسْجُدُ للهِ سَجْدَةً إِلَّا رَفَعَكَ اللهُ بِهاَ دَرَجَةً، وَحَطَّ عَنْكَ بِهَا خَطِيئَةً –رواه مسلم- Dari Tsauban, pelayan Nabi SAW, Nabi berkata kepadanya,” Hendaklah engkau memperbanyak sujud, sesungguhnya tidaklah engkau bersujud sekali, melainkan Allah akan mengangkat satu derajat dan menghapuskan satu kesalahanmu” ( Muslim )
Sebab Masuk Syurga ربيعة بن كعب الأسلمي - رضي الله عنه - قال: كنت أبيت مع رسول الله - صلى الله عليه وسلم -، فآتيه بوضوئه وحاجته، فقال لي: ((سل))، فقلت: أسألك مرافقتك في الجنة، قال ((أوَ غيرَ ذلك؟)) قلت: هو ذاك، قال: ((فأعنِّي على نفسك بكثرة السجود- مسلم
Menjadikan Keberkahan Di Rumah وإنما حثَّ على النافلة في البيت؛ لكونه أخفى وأبعد من الرياء، وأصون من المحبطات؛ وليتبرَّك البيتُ بذلك، وتنزل فيه الرحمة، والملائكة، وينفر منه الشيطان Melakukan shalat sunnah dirumah dimaksudkan agar lebih selamat dari riya dan perkara yang bisa membatalkan pahala, agar rumah menjadi berkah, rahmat Allah akan turun, dan syetan akan menjauh ( Imam Nawawi )
Istisqa’ ( minta hujan ) SHALAT SUNNAH Berjama’ah Idul Fitri Idul Adha Istisqa’ ( minta hujan ) Gerhana matahari ( kusuf ) Gerhana bulan ( khusuf ) Sendiri Rawatib Istikharah Tahiyatul masjid Isyraq Hajat Berjamaah /Sendiri Tarawih Tahajud Witir Tasbih Dhuha
BAHAN BELAJAR Rawatib Tahajud Isyraq Dhuha Istikharah
1. SHALAT RAWATIB PENGERTIAN Bahasa: رَوَاتِبْ artinya Beriringan Istilah:Shalat sunnah yang mengiringi shalat fardhu baik dilakukan sebelum ( qabliyah ) shalat fardhu maupun sesudahnya ( ba’diyah )
Qabliyah Ba’diyah 2 rekaat sebelum Subuh 2/4 rekaat sebelum Dzhuhur 2 rekaat setelah Dzhuhur 2 rekaat setelah Maghrib 2 rekaat setelah Isya Ba’diyah
Keutamaan Shalat Rawatib 12 Rekaat Beliau bersabda: مَنْ ثَابَرَ عَلَى ثِنْتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً مِنْ السُّنَّةِ بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ قَبْلَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَهَا وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعِشَاءِ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْفَجْرِ “Barangsiapa menjaga dalam mengerjakan shalat sunnah dua belas rakaat, maka Allah akan membangunkan rumah untuknya di surga, yaitu empat rakaat sebelum zhuhur, dua rakaat setelah zhuhur, dua rakaat setelah maghrib, dua rakaat setelah isya` dan dua rakaat sebelum subuh.” (HR. At-Tirmizi no. 379 dan An-Nasai no. 1772 dari Aisyah
Dalil Shalat Rawatib 10 rekaat Dari ‘Abdullah bin ‘Umar radliallahu ‘anhu dia berkata: حَفِظْتُ مِنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَشْرَ رَكَعَاتٍ رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَهَا وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ فِي بَيْتِهِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعِشَاءِ فِي بَيْتِهِ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ صَلَاةِ الصُّبْحِ “Aku menghafal sesuatu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berupa shalat sunnat sepuluh raka’at yaitu; dua raka’at sebelum shalat zuhur, dua raka’at sesudahnya, dua raka’at sesudah shalat maghrib di rumah beliau, dua raka’at sesudah shalat isya’ di rumah beliau, dan dua raka’at sebelum shalat subuh.” (HR. Al-Bukhari no. 937, 1165, 1173, 1180 dan Muslim no. 729)
2. Shalat Tahajud
Shalat Tahajud adalah, shalat sunnah yang dikerjakan pada sepertiga malam terakhir sebagai ibadah tambahan dan berpahala besar. Pada awal islam, shalat tahajjud hukumnya wajib, namun kemudian perintah wajib tersebut diganti menjadi sunnah, khawatir memberatkan umat islam, seperti tercantum dalam Al Qur’an.
KEUTAMAAN SHALAT TAHAJUD وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا Dan pada sebagian malam, lakukanlah shalat tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji ( QS. Al Isra: 79 )
Keutamaan Shalat Tahajud Sabda Nabi: “ Sesungguhnya pada waktu malam ada satu saat ( waktu. ). Seandainya seorang Muslim meminta suatu kebaikan didunia maupun diakhirat kepada Allah SWT, niscaya Allah SWT akan memberinya. Dan itu berlaku setiap malam.” ( HR Muslim ) Sabda lain: “Pada tiap malam Tuhan kami Tabaraka wa Ta’ala turun ( ke langit dunia ) ketika tinggal sepertiga malam yang akhir. Ia berfirman : “ Barang siapa yang menyeru-Ku, akan Aku perkenankan seruannya. Barang siapa yang meminta kepada-Ku, Aku perkenankan permintaanya. Dan barang siapa meminta ampunan kepada-Ku, Aku ampuni dia.” ( HR Bukhari dan Muslim )
Keterangan Shalat tahajud dilaksanakan pada waktu malam Waktu utama adalah sepertiga malam terakhir sekitar pukul 2 hingga menjelang waktu Subuh. Jumlah rekaatnya minimal 2 rekaat, sedangkan maksimal adalah 11 rekaat.
SHALAT ISYRAQ DAN KEUTAMAANNYA « مَنْ صَلَّى الْغَدَاةَ فِى جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ » “Barangsiapa yang shalat subuh berjamaah, kemudian dia duduk untuk berzikir kepada Allah sampai matahari terbit, kemudian dia shalat dua rakaat, maka dia akan mendapatkan (pahala) seperti pahala haji dan umrah, sempurna sempurna, sempurna“ ( HR.Thabrani )
Waktu Shalat Isyraq Dinamakan ISYRAQ artinya: matahari terbit Sesaat setelah matahari terbit, sekitar 20 menit setelahnya. Dilaksanakan dimasjid, tidak di rumah Jumlah rekaatnya adalah 2 rekaat.
Shalat Dhuha Keutamaannya يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ ، فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ ، وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ ، وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ ، وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ ، وَنَهْيٌ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ ، وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنْ الضُّحَى Pada setiap persendian kalian harus dikeluarkan sedekahnya setiap pagi; Setiap tasbih (membaca subhanallah) adalah sedekah, setiap tahmid (membaca Alhamdulillah) adalah sedekah, setiap tahlil (membaca Lailaha illallah) adalah sedekah, setiap takbir (membaca Allahu Akbar) adalah sedekah, amar bil ma'ruf adalah sedekah, nahi ‘anil munkar adalah sedekah. Semua itu dapat terpenuhi dengan (shalat) dua rakaat yang dilakukan di waktu Dhuha." (HR. Muslim, no. 1181)
Wasiat Rasulullah Tentang Shalat Dhuha أَوْصَانِي خَلِيلِي بِثَلَاثٍ لا أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ : صَوْمِ ثَلاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ، وَصَلاةِ الضُّحَى ، وَنَوْمٍ عَلَى وِتْرٍ “Kekasihku (Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam) telah berwasiat kepadaku tentang tiga perkara agar jangan aku tinggalkan hingga mati; Puasa tiga hari setiap bulan, shalat Dhuha dan tidur dalam keadaan sudah melakukan shalat Witir. ( Bukhari –Muslim)
Doa Setelah Shalat Dhuha
Keterangan Jumlah rekaat shalat dhuha minimal 2 rekaat dan maksimal 12 rekaat Waktu melaksanakannya sejenak setelah matahari meninggi setinggi galah ( tombak ) sekitar jam 7 hingga menjelang waktu dhuhur ( sekitar pukul 11. 30 ) Keutamaan lain dari Shalat Dhuha adalah untuk menambah keberkahan rezeki dan usaha.
Shalat Istikharah Salat Istikharah adalah salat sunnat yang dikerjakan untuk meminta petunjuk Allah oleh mereka yang berada di antara beberapa pilihan dan merasa ragu-ragu untuk memilih atau saat akan memutuskan sesuatu hal. Jumlah rekaatnya 2 rekaat Lebih utama dilakukan pada waktu malam hari Tata caranya seperti shalat sunnah yang lain
Doa Shalat Istikharah اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْتَخِيْرُكَ بِعِلْمِكَ، وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ، وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ، فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلاَ أَقْدِرُ، وَتَعْلَمُ وَلاَ أَعْلَمُ، وَأَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوْبِ. اَللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا اْلأَمْرَ -وَيُسَمَّى حَاجَتَهُ- خَيْرٌ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَمَعَاشِيْ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ فَاقْدُرْهُ لِيْ وَيَسِّرْهُ لِيْ ثُمَّ بَارِكْ لِيْ فِيْهِ، وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا اْلأَمْرَ شَرٌّ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَمَعَاشِيْ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ فَاصْرِفْهُ عَنِّيْ وَاصْرِفْنِيْ عَنْهُ وَاقْدُرْ لِيَ الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ثُمَّ أَرْضِنِيْ بِهِ Artinya :“Ya Allah hamba memohon agar Tuhan memilihkan mana yang baik menurut Engkau Ya Allah. Dan hamba memohon Tuhan memberikan kepastian dengan ketentuan-Mu dan hamba memohon kemurahan Tuhan yang Besar lagi Agung karena sesungguhnya Tuhan yang Berkuasa sedang hamba tidak tahu dan Tuhanlah yang amat mengetahui segala sesuatu yang masih tersembunyi. Ya Allah, jika Tuhan mengetahui, bahwa persoalan ini (sebutkan permasalahan yang anda hadapi) baik bagi hamba, dan baik pula akibatnya bagi hamba, maka berilah perkara ini kepada hamba, dan mudahkanlah ia bagi hamba, kemudian berikanlah keberkahan bagi hamba, dan penghidupan hamba, dan jika tidak baik akibatnya bagi hamba, maka jauhkanlah ini dari hamba dan jauhkanlah hamba dari padanya. Dan berilah hamba orang yang rela atas anugrah-Mu.