MORFOLOGI bahasa indonesia MEKAR ISMAYANI 1
RENCANA PERKULIAHAN 1. Pertemuan (8 kali) a. Tatap Muka : 7 kali pertemuan b. UTS : 1 2. UAS 3. Buku Sumber : Prof. Dr. Ramlan 4. Tugas : Individu dan Kelompok 5. Kuis
5. Penilaian Akhlaq : bersikap, bertutur, berpakaian Kehadiran : 30% (100%) Tugas : 10% UTS : 30% UAS : 30% NA = TM+T+UTS+2UAS 5
Uraian Materi Perpertemuan (Silabus) 1 Uraian Materi Perpertemuan (Silabus) 1. Rencana perkuliahan Tujuan dan manfaat mempelajari perkuliahan Konsep dasar dan hakikat Morfologi 2. Satuan-satuan Gramatik 3. Wujud, Jenis, dan Prinsip Pengenalan Morfem 4. Proses Morfologis 5. UTS 6. Derifasional & Infleksional 7. Morfofonemik 8. Kelas Kata dan Problematika Morfologi (penelitian)
Tujuan Mempelajari Morfologi
Manfaat Mempelajari Morfologi
KONSEP DASAR MORFOLOGI
Secara Umum Morfologi Mengkaji Morfem Kata
TATARAN LINGUISTIK WACANA SINTAKSIS MORFOLOGI FONOLOGI
wacana kalimat klausa frasa kata morfem fonem fon SINTAKSIS TATA BAHASA frasa kata MORFOLOGI morfem fonem FONOLOGI fon
MATERI YANG AKAN DIPAPARKAN Pengertian Morfologi Hubungan Morfologi dengan Kebahasaan Lain
APAKAH MORFOLOGI ITU? Morfologi ialah bagian dari ilmu bahasa yang mempelajari seluk-beluk kata serta fungsi perubahan-perubahan bentuk kata itu, baik fungsi gramatik maupun fungsi semantik. (Ramlan, 2009:21)
Morfology atau tata bentuk (Inggris morfology; ada pula yang menyebutnya morphemics) adalah bidang linguistik yang mempelajari susunan bagian-bagian kata secara gramatikal (Verhaar, 1984:52) Dengan perkataan lain, morfologi mempelajari dan menganalisis struktur, bentuk, dan klasifikasi kata-kata.
Dalam bahasa linguistik bahasa Arab , morfologi ini disebut tasrif, yaitu perubahan suatu bentuk (asal) kata menjadi bermacam-macam bentuk untuk mendapatkan makna yang berbeda (baru). Tanpa perubahan bentuk ini, maka yang berbeda tidak akan terbentuk (Alwasilah, 1983:101) .
Prawirasumantri lebih tegas merinci bidang yang dibahas oleh morfologi yakni: morfem-morfem yang terdapat dalam sebuah bahasa, proses pembentukan kata, fungsi proses pembentukan kata, makna proses pembentukan kata, dan penjenisan kata (1985:107).
MORFOLOGI DAN LEKSIKOLOGI Leksikologi mempelajari seluk-beluk kata, ialah mempelajari pemakaian kata serta artinya seperti dipakai oleh masyarakat pemakai bahasa. Morfologi dan Leksikologi sama-sama mempelajari seluk-beluk kata.
Perbedaan morfologi dan leksikologi Morfologi mempelajari arti yang timbul sebagai peristiwa gramatik, ialah yang biasa disebut arti gramatik (grammatical meaning). Sedangkan leksikologi mempelajari arti yang lebih kurang tetap yang terkandung dalam kata, atau yang lazim disebut arti leksikal (lexical meaning).
Dalam penyelidikan bentuk, morfologi berdekatan dengan etimologi. Etimologi menyelidiki seluk-beluk asal-usul kata secara khusus sedangkan morfologi menyelidiki seluk-beluk asal-usul kata yang disebabkan akibat sistem bahasa secara umum. Contoh: dari kata pakai terbentuk kata pakaian, terpakai, memakai, dipakai, berpakaian (perubahan-perubahan itu disebabkan oleh sistem bahasa yaitu sistem afiksasi gejala itulah yang dipelajari oleh morfologi).
kata kenan berkenan, tuan tuhan (perubahan-perubahan tersebut bukan bersifat umum atau bukan akibat sistem bahasa dan tidak dipelajari oleh morfologi atau ilmu asal-usul kata). Asal-usul sebuah kata berasal dari bahasa apa, itu dipelajari oleh etimologi. Contoh: kata sastra berasal dari bahasa Sansekerta yang bermakna tulisan.
MORFOLOGI DAN SINTAKSIS Sintaksis berasal dari bahasa Yunani sun “dengan” dan tattien “menempatkan”. Dengan jelas, menempatkan bersama-sama dengan kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat dan kelompok-kelompok kata menjadi kalimat (Verhaar, 1985:70). Bidang sintaksis menyelidiki semua hubungan antarkata dan antar kelompok kata dalam kalimat. Morfologi mempelajari seluk beluk kata itu sendiri secara mandiri tanpa memperhatikan hubungannya dalam kalimat.