PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN Disusun Oleh: SALIMAH
Seperti semua bidang study lainnya, perkembangan teori manajemen terjadi sangat pesat. Oleh karena itu, agar pembahasan tentang manajemen mengenai sasaran, perlu diketahui terlebih dahulu proses perkembangan teori-teori dan prinsip-prinsip manajemen yang akan memberikan landasan kuat bagi pemahaman perkembangan selanjutnya.
Dalam bab ini akan dibicarakan tiga pemikiran aliran manajemen yang ada: Aliran manajemen klasik Manajemen ilmiah Teori organisasi klasik Aliran hubungan manusiawi Aliran manajemen modern
1. Aliran manajemen klasik Teori klasik mendefinisikan manajemen menurut fungsi-fungsi manajemen. Pengembangan ketrampilan manajer di arahkan pada fungsi – fungsi tersebut.
Dua tokoh manajemen yang mengawali munculnya manajemen ilmiah: 1. Robert Owen Pada permulaan tahun 1800,ia seorang manajer di beberapa pabrik pemintalan kapas di New Lanark Skotlandia,menekankan pentingnya unsur manusia dalam produksi. 2. Charles Babbage Seorang profesor matematika dari inggris.Dia percaya bahwa aplikasi prinsip-prinsip ilmiah pada proses kerja akan menaikkan produktifitas menurunkan biaya.
Aliran Manajemen Ilmiah Federick W. Taylor Manajemen ilmiah merupakan penerapan metode ilmiah pada studi, analisis dan pemecahan masalah-masalah organisasi. Manajemen ilmiah adalah seperangkat mekanisme-mekanisme atau teknik-teknik untuk meningkatkan efisiensi kerja organisasi Empat Prinsip Dasar Manajemen (Tylor) : pengembangan metode-metode ilmiah dalam manajemen seleksi ilmiah untuk karyawan Pendidikan dan pengembangan ilmiah para karyawan Kerjasama yang baik antara manajemen dan tenaga kerja
Mekanisme dan teknik untuk melaksanakan prinsip Taylor: Studi gerak dan waktu Pengawasan fungsional Sistem upah perpotong diferensial Prinsip pengecualian Kartu instruksi Pembelian dan spesifikasi Standarisasi pekerjaan, peralatan serta tenaga kerja
B. Frank dan Lillian Gilbreth Manajemen ilmiah mempunyai satu tujuan akhir , yaitu membantu para karyawan mencapai seluruh potensinya sebagai makhluk hidup. C. Henry L.Gant Ia mengemukakan gagasan: Kerjasama yang saling menguntungkan antara tenaga kerja dan manajemen Seleksi ilmiah tenaga kerja Sistem insentif (bonus) untuk merangsang produktifitas Penggunaan instruksi-instruksi kerja yang terperinci
D.Harryngton Emerson Pemborosan dan ketidak efisienan adalah masalah-masalah yang dilihat Emerson sebagai penyakit sistem industri. Oleh sebab itu Emerson mengemukakan 12 prinsip efisiensi: Tujuan-tujuan dirumuskan dengan jelas Kegiatan yang dilakukan masuk akal Adanya staf yang cakap Disiplin Balas jasa yang adil Laporan-laporan yang terpercaya Pemberian perintah, perencanaan dan pengurutan kerja Adanya standar, schedule, metode dan waktu setiap kegiatan Kondisi yang distandardisasikan Operasi yang distandardisasikan Instruksi-instruksi yang praktis tertulis dan standar Balas jasa efisiensi, rencana insentif
Teori organisasi klasik Henry Fayol “14 Prinsip manajemen / administrasi” : Pembagian kerja Wewenang Disiplin Kesatuan perintah Kepentingan perseorangan di bawah kepentingan umum Kesatuan pengarahan Balas jasa (kompensasi) yang adil Sentralisasi Rantai skalar (garis wewenang) yang jelas Order Keadilan Stabilitas staf organisasi Inisiatif Esprit de corps (semangat korps)
James D.Moony Marry Parker Follett Chaster Iving Barnerd Koordinasi, meliputi wewenang, saling melayani, doktrin (perumusan tujuan), dan disiplin Prisip skalar, proses skalar mempunyai prisip, prospek, pengaruh yang tercermin dari kepemimpinan Prinsip fungsional, yaitu fungsionalosasi dari berbagai macam tugas yang berbeda Prinsip staf, kejelasan perbedaan antara staf dan lini Marry Parker Follett Penerapan ilmu psikologi pada praktek-praktek manajemen Penggunaan manajemen konflik Chaster Iving Barnerd Merupakan pelopor pendekatan sistem untuk pengelolaan organisasi
2. Aliran Hubungan Manusiawi Aliran ini muncul karena ketidak puasan bahwa yang dikemukakan pendekatan klasik tidak sepenuhnya menghasilkan efisiensi produksi dan keharmonisan kerja. Para manajer masih menghadapi kesulitan-kesulitan dan frustasi karena karyawan tidak selalu mengikuti pola-pola perilaku yang rasional. Sehingga pembahasan “sisi perilaku manusia” dalam organisasi menjadi penting. Beberapa ahli mencoba melengkapi teori organisasi klasik dengan pandangan sosiologi dan psikologi.
Hugo Munsterberg Disebut sebagai “bapak psikologi industri” karena ia yang telah mencetuskan psikologi industri. Dia mengukapkan tiga cara untuk meningkatkan produktifitas, antara lain : penemuan best posible person Penciptaan best posible work Penggunaan best posible effect untuk memotivasi karyanya
Elton Mayo “hawthorne effect” Hubungan manusia lebih menentukan tehadap peningkatan produktivitas dibanding insentif gaji/kompensasi materil Komsep makhluk sosial dimotivasi oleh kebutuhan sosial, keinginan akan hubungan timbal balik dalam pekerjaan, dan lebih responsif terhadap dorongan kelompok kerja pengawas manajemen, telah menggantikan konsep “makhluk rasional” yang dimotivasi oleh hubungan fisik manusia.
3. Aliran Manajemen Modern Masa manajemen modern berkembang melalui dua jalur yang berbeda, yakni perilaku organisasi dan aliran kuantitatif. Perilaku Organisasi perkembangan aliran perilaku organisasi dikemukakan oleh para tokoh, yaitu : Abraham Maslow, dengan teori ‘hierarki kebutuhan’ Douglas McGregor, dengan ‘teori X dan teori Y’nya Frederick Herzberg, dengan ‘teori motivasi hiegenis’ atau ‘teori dua faktor’nya Robert Blake dan Jane Mouton, dengan teori ‘lima gaya’ Fred Fiedler, menyarankan pendekatan continency pada studi kepemimpinan Chris Argyris, memeandang organisasi sebagai sistem sosial dan sistem antar hubungan budaya Edgar Schein, meneliti dinamika kelompok dalam organisasi
Prinsip-prinsip dasar perilaku organisasi Manajemen tidak dapat dipandang sebagai suatu proses teknik secara ketat Manajemen yang baik harus mersifat situasional Pendekatan motivasional yang menghasilkan komitmen pekerja terhadap tujuan organisasi sangat dibutuhkan Unsur manusia adalah faktor kunci penentu dalam pencapaian tujuan organisasi Menciptakan budaya organisasi yang memberi kesempatan pada karyawan untuk memuaskan kebutuhan mereka Komitmen dikembangkan melalui partisipasi dan keterlibatan para karyawan Pola dan manajemen pengawasan harus dibangun atas dasar pengertian posotif yang menyeluruh mengenai karyawan dan reaksi terhadap pekerjaan
Aliran Kuantitatif Manggunakan model pendekatan sistem dengan siklus: Masuk proses transpormasi keluaran (barang /jasa) penggunaan keluaran feed back kembalinya keluaran kembali ke masukan,dst. Menggunakan pendekatan kontingensi , yang menggabungkan pendekatan klasik (manajemen ilmiah) dengan pendekatan hubungan manusiawi. Pendekatan ini secara sederhana dapat dipandang sebagai suatu hubungan “jika A maka B”. Dalam pendekatan kontingensi, lingkungan merupakan variabel bebas (variabel pengaruh) , sedang berbagai konsep, teknik manajemen yang mengarahkan organisasi untuk mencapai tujuan, berfungsi sebagai variabel bergantung (variabel dipengaruhi).
Perkembangan Teori Manajemen di Masa Mendatang Dominan Salah satu dari aliran utama dapat muncul sebagaiyang paling berguna Divergence Setiap aliranberkembang melalui jalurnya sendiri Convergence Aliran-aliran dapat menjadi sepaham dengan batasan-batasan diantara mereka cenderung kabur Sintesa Masing-masing aliran berintegrasi Proliferation Ada kemungkinan muncul lebih banyak aliran lagi