TEORI KRUGMAN Trade and Geography: Economies of Scale, Differentiated Products and Transport Costs ( Paul Krugman): teori yang relevan dengan kondisi ekonomi.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Berbagai Bentuk Hukum Pengaturan Kawasan Di Indonesia
Advertisements

Fungsi dan Operasi Agroindustri
PENDIDIKAN SOSIAL GEOGRAFI KELAS VIII
STRATEGI OPERASI STIE PUTRA BANGSA.
Gambaran Kondisi Eksisting Subyek Ulasan
Perusahaan Manufaktur dan Struktur Biayanya
Teori dasar pemanfaatan tanah
Factor-faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi pabrik
Pemilihan Letak Bisnis dan lingkungan bisnis
INDUSTRI DALAM PEMBANGUNAN
PERDAGANGAN LUAR NEGERI (EKSPOR DAN IMPOR)
INDUSTRI Bila ada pertanyaan : Facebook : ranto.lumban.gaol
ILMU EKONOMI DAN PERMASALAHANNYA
KOTA, WILAYAH HINTERLAND
TPS TPP TPB TPB TEMPAT PENIMBUNAN
EKONOMI PERKOTAAN DAN TRANSPORTASI
TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL : Teori Klasik
TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL
INTERNATIONAL ECONOMICS
NEGARA BERKEMBANG DAN SISTEM PEMBAGIAN KERJA INTERNASIONAL BARU
Ekonomi Kota.
LATAR BELAKANG PP TENTANG KAWASAN INDUSTRI
PUSAT PERTUMBUHAN DAN DISPARITAS EKONOMI DAERAH
EKONOMI PERKOTAAN.
Daya Tarik dan Daya Dorong Kota-Desa
PEMBANGUNAN INDUSTRI By Henny Oktavianti.
Rika Kharlina Ekawati, S.E., M.T.I
TUTORIAL TATAP MUKA ADBI4235 KEPABEANAN & CUKAI
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
EKONOMI INTERNASIONAL
GAMBARAN UMUM EKONOMI INTERNASIONAL
Aliran-aliran tentang Perdagangan Internasional
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Faktor-Faktor yang Menentukan Lokasi
TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL
ANALISIS KELAYAKAN AGRIBISNIS
03. INDUSTRI & TRANSPORTASI
PERDAGANGAN DAN HUBUNGAN EKONOMI INTERNASIONAL DALAM ERA GLOBALISASI
TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL ## Raswan Udjang ##
Factor-faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi pabrik
Ekonomi Kota Studi kasus Jakarta.
CAKUPAN DAN METODE EKONOMI (oleh IMRAN SYAFEI M. NUR, S.E.,M.Si)
Aspek Teknis dan Teknologi Informasi
ASPEK TEKNIS DAN MANAJEMEN
ANALISIS PRODUKSI.
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Aspek Teknis Analisis teknis bertujuan untuk memastikan bahwa ide atau gagasan yang telah dipilih itu layak, dalam arti kata ada ketersediaan lokasi, alat,
TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Perdagangan Luar Negeri, Proteksi dan Globalisasi
REVIEW LECTURE 1 Apa itu ekonomi internasional?
PENDIDIKAN SOSIAL GEOGRAFI KELAS VIII
Bab 4 Perekonomian Terbuka A. Perdagangan Internasional
GeoPedia Pengertian Industri Search Kami Cinta Geografi
Drs. Ec. Fatchurrochim Ghany, MT
JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA UNIVERSITAS INDONUSA ESA UNGGUL
Gambaran Umum Ekonomi Internasional
KAWASAN INDUSTRI DAN PERTANIAN
Pertemuan kesembilan “BADAN USAHA DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA”
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Teori Perdagangan Internasional
MANAJEMEN PEMASARAN (EKMA4216) MODUL 8 STRATEGI DISTRIBUSI Tutor : Padlah Riyadi., SE., MM., Ak,. CA 1.
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
SMP Kelas 3 Semester 1 BAB VIII
POKOK PEMBAHASAN MATERI 7 : PEMILIHAN LOKASI PERUSAHAAN
GUDANG.
EKONOMI PERKOTAAN DAN TRANSPORTASI
Zainul Muchlas, SE., MM Dosen STIE AsiA Malang 2017
Berpikir Sejenak Amatilah kondisi kalian saat ini dan lingkungan sekitar, adakah barang yang kalian pakai saat ini buatan luar negeri? Mengapa suatu negara.
Perdagangan internasional
Tempat Penimbunan Berikat
Transcript presentasi:

TEORI KRUGMAN Trade and Geography: Economies of Scale, Differentiated Products and Transport Costs ( Paul Krugman): teori yang relevan dengan kondisi ekonomi internasional kontemporer. menggabungkan perdagangan internasional dan geografi ekonomi . Perdagangan internasional berbicara mengenai transaksi perdagangan antar negara. Geografi ekonomi lebih berfokus pada arus migrasi individu atau perusahaan, konsentrasi aktivitas ekonomi di perkotaan semakin meningkat dan bagaimana kota-kota tersebut mengorganisasi dirinya sendiri (ekonomi perkotaan).

Krugman: mengenai dampak perdagangan bebas dan faktor-faktor penentu terjadinya migrasi global. di mana lokasi faktor-faktor produksi dan aktivitas ekonomi dapat dianalisis secara terpadu dalam sebuah kerangka model equilibrium Kesimpulan Krugman: makin banyak barang dan jasa diproduksi di satu pabrik yang sama, makin rendah pula biaya produksi yang harus dikeluarkan.

Bagi Krugman, teori comparative advantage yang diciptakan oleh David Ricardo pada abad ke-19, tidak lagi dapat menjawab fenomena perdagangan internasional pada saat ini. Ricardo yang menyempurnakan teori absolute advantage Adam Smith, menyatakan bahwa tiap negara perlu mencari spesialisasi produksinya agar proses ‘barter’ terjadi dan pendapatan negara meningkat.

Aglomerasi Industri Aglomerasi Industri yaitu pemusatan industri di suatu kawasan tertentu dengan tujuan agar pengelolanya dapat optimal. Proses aglomerasi (pemusatan) industri keberhasilannya banyak ditentukan oleh faktor teknologi. lingkungan, produktivitas, modal, SDM, manajemen dan lain-lain.

Penempatan aglomerasi industri harus memperhatikan: modal, teknologi, bahan baku, transportasi, tenaga kerja, manajemen, pasar dan infrastruktur. Transportasi merupakan salah satu faktor penting dalam mendirikan industri Adanya sarana dan prasarana transportasi yang memadai lebih mempermudah perusahaan untuk mengangkut bahan baku ke pabrik dan mendistribusikannya ke pasar. Transportasi merupakan alasan utama untuk mendirikan industri di sepanjang jalan, pelabuhan, dan station kereta.

Penyebab terjadinya aglomerasi industri : terkonsentrasinya beberapa faktor produksi yang dibutuhkan pada suatu lokasi; (manufacturing) kesamaan lokasi usaha yg didasarkan pada salah satu faktor produksi tertentu; (semen) adanya wilayah pusat pertumbuhan industri yang disesuaikan dengan tata ruang dan fungsi wilayah; (KAPET) adanya kesamaan kebutuhan sarana, prasarana, dan bidang pelayanan industri lainnya yang lengkap; (Kawasan Industri) adanya kerja sama dan saling membutuhkan dalam menghasilkan suatu produk ( Textile/Benang, kain, kancing

Model aglomerasi industri menguntungkan karena: mengurangi pencemaran atau kerusakan lingkungan, karena terjadi pemusatan kegiatan sehingga memudahkan dalam penanganannya; mengurangi kemacetan di perkotaan, karena lokasinya dapat disiapkan di sekitar pinggiran kota; memudahkan pemantauan dan pengawasan; tidak mengganggu rencana tata ruang; dapat menekan biaya transportasi dan biaya produksi serendah mungkin.

Aglomerasi dapat dibagi menjadi 2, yaitu: Aglomerasi primer adalah perusahaan yang baru muncul tidak ada hubungannya dengan perusahaan lama yang sudah terdapat di wilayah aglomerasi, Aglomerasi sekunder jika perusahaan yang baru beroperasi adalah perusahaan yang memiliki tujuan untuk memberi pelayanan pada perusahaan yang lama.

Terdapat 3 jenis aglomerasi, yaitu : Internal return to scale, timbul karena perusahaan memiliki skala ekonomi yang besar; Lokalisasi ekonomi, terjadi pada satu kelompok perusahaan dalam satu industri yang sejenis yang terletak pada lokasi yang sama; Urbanisasi Ekonomi, timbul pada perusahaan-perusahaan dari sektor industri yang berbeda-beda yang mengelompok di lokasi yang sama.

Contoh: Kawasan industri atau sering disebut industrial estate, yaitu suatu kawasan atau tempat pemusatan kegiatan industri pengolahan yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana, yang telah disediakan oleh perusahaan pengelola kawasan industri. Tujuan dibentuknya suatu kawasan industri (aglomerasi yang disengaja): untuk mempercepat pertumbuhan industri memberikan kemudahan bagi kegiatan industri mendorong kegiatan industri agar terpusat di kawasan menyediakan fasilitas lokasi industri yang berwawasan lingkungan. Misalnya: beberapa kawasan industri di Indonesia, antara lain Medan, Cilegon (Banten), Pulogadung (Jakarta), Cikarang (Bekasi), Cilacap (Jateng), Rungkut (Surabaya), dan Makassar.

Kawasan berikat (Bonded zone) merupakan suatu kawasan dengan batas tertentu di dalam wilayah pabean yang di dalamnya diberlakukan ketentuan khusus di bidang pabean. Kawasan berikat berfungsi sebagai tempat penyimpanan, penimbunan, dan pengolahan barang yang berasal dari dalam atau luar negeri. Contoh: kawasan berikat, yaitu PT Kawasan Berikat Indonesia meliputi Tanjung Priok, Cakung, dan Batam.

Jika terdapat istilah aglomerasi, yaitu pengelompokan, ada pula istilah deglomerasi, yaitu suatu kecenderungan perusahaan untuk memilih lokasi usaha yang terpisah dari kelompok lokasi perusahaan lain. Pemicu lahirnya perusahaan yang melakukan deglomerasi : Harga buruh yang semakin meningkat di daerah padat industri Penyempitan luas tanah yang dapat digunakan karena sudah banyak dipakai untuk perumahan dan kantor pemerintah. Harga tanah yang semakin tinggi di daerah yang telah padat. Sarana dan Prasarana di daerah lain semakin baik namun harga tanah dan upah buruh masih rendah.

Hubungan antar Industri secara Fungsional dapat ditunjukkan melalui 3 hubungan, berikut ini: Hubungan produksi (Production Linkages) Hubungan ini merupakan hubungan hasil porduksi dari satu perusahaan ke perusahaan lain. Dengan kata lain, terdapat arus barang yang bergerak dari tempat produksi 1 ke tempat produksi lain untuk diolah kembali atau dikemas dalam bentuk lain. Misalnya, pabrik benang menggerakkan produksinya ke pabrik kain. Hubungan pelayanan (Service Lingkage) Perusahaan pasti membutuhkan layanan jasa yang berhubungan dengan perusahaan lain. Sebagai contoh, perusahaan membutuhkan jasa akuntan publik dari perusahaan akuntan untuk menghitung kekayaan perusahaan. Hubungan pemasaran (Market Linkages) Hubungan pemasaran akan melibatkan bagian yang terpisah, yaitu bagian yang bekerja sebagai penjual atau distributor hasil produksi . Dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan antara perusahaan yang akan membuat kemasan, para tengkulak, dan agen-agen penjualan.