MATERI 1 PERNYATAAN PENGHUBUNG PERNYATAAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Soal Latihan 1 Diberikan pernyataan “Tidak benar bahwa dia belajar Algoritma tetapi tidak belajar Matematika”. (a)  Nyatakan pernyataan di atas dalam notasi.
Advertisements

LOGIKA Viska Armalina ST., M.Eng.
Matematika Diskrit Dr.-Ing. Erwin Sitompul
Proposisi majemuk disebut tautologi jika ia benar untuk semua kasus
LOGIKA MATEMATIKA PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
Materi Kuliah IF2091 Struktur Diskrit
LOGIKA - 3 Viska Armalina, ST., M.Eng.
TABEL KEBENARAN.
Tabel Kebenaran LOGIKA INFORMATIKA Program Studi TEKNIK INFORMATIKA
Mata Kuliah Logika Informatika 3 SKS Bab II : Proposisi.
1.7 Proposisi Bersyarat (implikasi)
Materi Kuliah IF2091 Struktur Diskrit
Logika (logic).
LOGIKA MATEMATIKA PERTEMUAN 5 KALKULUS PROPOSISI
PROPORSI (LOGIKA MATEMATIKA)
LOGIKA.
MATEMATIKA DISKRIT MATEMATIKA DISKRIT ADALAH CABANG MATEMATIKA YANG MEMPELAJARI OBJEK-OBJEK DISKRIT OBJEK DISKRIT ADALAH SEJUMLAH BERHINGGA ELEMEN-ELEMEN.
LOGIKA Purbandini, S.Si, M.Kom.
Matematika Diskrit Oleh Ir. Dra. Wartini.
TOPIK 1 LOGIKA.
(menggunakan simbol ) (menggunakan simbol )
Pertemuan 2 LOGIKA (PROPOSISI).
Pertemuan ke 1.
Logika informatika 2.
DASAR LOGIKA MATEMATIKA
LOGIKA Logika mempelajari hubungan antar pernyataan-pernyataan yang berupa kalimat-kalimat atau rumus-rumus, sehingga dapat menentukan apakah suatu pernyataan.
Matematika Informatika 2
LOGIKA STRUKTUR DISKRIT K-2 Program Studi Teknik Komputer
Matematika Diskrit Logika.
Matematika Diskrit Bab 1-logika.
Logika (logic).
Logical Connectives – Penghubung Logika / Operator Logika
PENALARAN MATEMATIKA OLEH KELOMPOK 1 Nama:
Pertemuan # 2 Logika dan Pembuktian
Materi Kuliah Matematika Disktrit I Imam Suharjo
Logika Semester Ganjil TA
BAB 2 LOGIKA
Program Studi Teknik Informatika
LOGIKA MATEMATIKA.
IMPLIKASI (Proposisi Bersyarat)
NEGASI, KONJUNGSI, DISJUNGSI, IMPLIKASI, DAN BIIMPLIKASI
Metoda pembuktian matematika
TOPIK 1 LOGIKA.
PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA
Matematika diskrit Kuliah 1
Oleh : Devie Rosa Anamisa
Disjungsi Eksklusif dan Proposisi Bersyarat
Matematika diskrit Logika Proposisi
Varian Proposisi Bersyarat
PERNYATAAN ATAU PROPORSI
PRESENTASI PERKULIAHAN
Matakuliah Pengantar Matematika
Logika (logic).
Oleh : Cipta Wahyudi, S.Kom, M.Eng, M.Si
Dasar dasar Matematika
Materi Kuliah TIN2204 Struktur Diskrit
Adalah cabang dari matematika yang mengkaji objek-objek diskrit.
Core Jurusan Teknik Informatika Kode MK/SKS : TIF /2
Proposisi Lanjut Hukum Ekuivalensi Logika
Grace Lusiana Beeh, S. Kom.
Matematika Diskrit Logika Matematika Dani Suandi,S.Si.,M.Si.
TOPIK 1 LOGIKA.
Pengantar Logika PROPOSISI
BAB 2 LOGIKA MATEMATIKA.
Materi Kuliah IF2091 Struktur Diskrit
Proposisi Majemuk Bagian II
DASAR LOGIKA MATEMATIKA
1 Logika Matematik. 2 Logika Logika merupakan dasar dari semua penalaran (reasoning). Penalaran didasarkan pada hubungan antara pernyataan (statements).
Materi Kuliah Matematika Diskrit
BAB I DASAR-DASAR LOGIKA
Transcript presentasi:

MATERI 1 PERNYATAAN PENGHUBUNG PERNYATAAN Jhon Enstein Wairata, S.Kom Enstein.exe@gmail.com Enstein17.wordpress.com

LOGIKA (1) Logika merupakan studi penalaran (reasoning). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan definisi penalaran : cara berpikir dengan mengembangkan sesuatu berdasarkan akal budi bukan dengan perasaan atau pengalaman. Materi logika difokuskan pada hubungan antara pernyataan-pernyataan (statements).

LOGIKA (2) Perhatikan argumen berikut: Semua pengendara sepeda motor memakai helm. Setiap orang yang memakai helm adalah mahasiswa. Jadi, semua pengendara sepeda motor adalah mahasiswa.

LOGIKA (3) Di dalam matematika, hukum-hukum logika : menspesifikasikan makna dari pernyataan matematis. untuk membedakan antara argumen yang valid dan tidak valid. untuk membuktikan teorema-teorema di dalam matematika. Logika mempunyai aplikasi yang luas di dalam ilmu komputer : dalam bidang pemrograman, analisis kebenaran algoritma, kecerdasan buatan (artificial intelligence), perancangan komputer, dan sebagainya.

PERNYATAAN Adalah kalimat yang mempunyai nilai kebenaran (benar/salah)  kalimat deklaratif/proposisi Contoh: UKSW berada di Salatiga. (pernyataan benar) 5+3=9. (pernyataan salah) 100+1=101. (pernyataan, benar/salah tergantung konteks biner/desimal) Meja itu besar. (bukan pernyataan) Apa hobimu? (bukan pernyataan)

PENGHUBUNG PERNYATAAN (1) Untuk membuat pernyataan yang lebih kompleks dari pernyataan-pernyataan yang lebih sederhana dibutuhkan penghubung. Pernyataan-pernyataan yang lebih kompleks ini disebut pernyataan majemuk (compound statement). Jadi pernyataan primer atau atomik adalah pernyataan-pernyataan yang tidak mempunyai penghubung. Dalam pembahasan ini suatu pernyataan akan diberi nama dengan huruf kapital.

PENGHUBUNG PERNYATAAN (2) Negasi Konjungsi Disjungsi Kondisi (Conditional)/Implikasi Kondisi Ganda (Biconditional)/Biimplikasi

NEGASI (1) Notasi: ¬ atau ~ atau ¯ atau ’ Negasi pernyataan P adalah suatu pernyataan ~P yang mempunyai nilai kebenaran berlawanan dari nilai kebenaran pernyataan semula. Contoh: P : Hari ini hujan. Q : Hari ini panas. Maka pernyataan NOT dari P dan Q adalah ~P: Hari ini tidak hujan. ~Q: Hari ini tidak panas.

NEGASI (2) Tabel Kebenaran

DISJUNGSI (1) Notasi:  atau + atau  Disjungsi dari dua pernyataan P dan Q adalah suatu pernyataan P  Q yang mempunyai nilai kebenaran T jika P atau Q atau keduanya mempunyai nilai kebenaran T, selain itu P  Q bernilai F. Contoh: P: Hari ini hujan. Q: Ada 10 kamar dalam rumah ini. P  Q: Hari ini hujan atau ada 10 kamar dalam rumah ini.

DISJUNGSI (2) Saya akan menonton pertandingan di tv atau pergi ke lapangan pertandingan. “atau” dipakai dalam bentuk yang eksklusif untuk memilih salah satu dari dua alternatif tetapi tidak keduanya (P atau Q saja tetapi tidak P dan Q). Ada sesuatu yang salah dengan bolam itu atau dengan pengabelannya. “atau” dipakai dalam bentuk yang inklusif yaitu bisa salah satu atau kedua alternatif terjadi (P, atau Q atau P dan Q). “atau” digunakan seperti yang dimaksud (simbol ). Dua atau tiga orang cedera dalam kecelakaan itu. “atau” tidak ditujukan dalam arti Penghubung yang dimaksudkan tetapi mengenai jumlah orang dalam kejadian itu.

DISJUNGSI (3) Sifat simetri: P  Q = Q  P. Negasi P  Q adalah ~P  ~Q. Tabel Kebenaran:

KONJUNGSI (1) Notasi: , . , , atau  Konjungsi dari dua pernyataan P dan Q adalah suatu pernyataan P  Q yang mempunyai nilai kebenaran T bila P dan Q keduanya mempunyai nilai kebenaran T, selain itu P  Q bernilai F. Contoh: P: Hari ini hujan. Q: Ada 10 kamar dalam rumah ini. P  Q: Hari ini hujan dan ada 10 kamar dalam rumah ini.

KONJUNGSI (2) Mawar berwarna merah dan kucing berwarna hitam. “dan” digunakan seperti yang dimaksud (simbol ). Prinsip simetri berlaku. PQ = QP Inem membuka pintu dan berjalan masuk. “dan” berarti “kemudian” karena “berjalan masuk” terjadi setelah “Inem membuka pintu”  tidak dapat diterjemahkan dengan . Prinsip simetri tidak berlaku. PQ  QP Inem dan Ponim bersaudara. “dan” bukan penghubung, karena hanya satu kalimat bukan dua kalimat setara yang dihubungkan dengan AND. Bila dipecah, akan menjadi kalimat berita tidak lengkap. “Inem bersaudara”. Kalimat menjadi tidak lengkap karena bersaudara dengan siapa?.

KONJUNGSI (3) Sifat simetri: P  Q = Q  P. Negasi P  Q adalah ~P  ~Q. Tabel Kebenaran:

IMPLIKASI (1) Notasi:  Jika P dan Q adalah dua pernyataan, maka implikasi pernyataan P  Q dapat dibaca sebagai IF P, THEN Q. P dan Q adalah suatu pernyataan conditional. P disebut proposisi antecedent/premis/kondisi dan Q adalah consequent/konklusi. Implikasi tidak mempunyai sifat simetri dalam arti bahwa PQ tidak sama dengan QP.

IMPLIKASI (2) Implikasi p  q memainkan peranan penting dalam penalaran. Implikasi ini tidak hanya diekspresikan dalam pernyataan standard “jika p, maka q” tetapi juga dapat diekspresikan dalam berbagai cara, antara lain: Jika p, maka q Jika p, q p mengakibatkan q q jika p p hanya jika q p syarat cukup agar q q syarat perlu bagi p q bilamana p

IMPLIKASI (3) Contoh: P : Langit cerah hari ini. Q: 2+7 >4. PQ : Jika langit cerah hari ini, maka 2+7 >4. P: Ibu ke pasar. Q: Didi ke sekolah. PQ : Jika ibu ke pasar, maka Didi ke sekolah. Tulis dalam bentuk simbolis: “Kalau William mengambil Kalkulus atau Harry mengambil Sosiologi, maka Charles akan mengambil Bahasa Inggris.” J: William mengambil Kalkulus. K: Harry mengambil Sosiologi. L: Charles mengambil Bahasa Inggris. Hasilnya adalah: (J  K)  L

IMPLIKASI (4) P  Q  (ekuivalen dengan) ~P  Q. Buktikan dengan tabel kebenaran! ~(P  Q)  ~(~P  Q)  P  ~Q. Tabel Kebenaran:

IMPLIKASI (5) Proposisi-proposisi berikut adalah implikasi dalam berbagai bentuk: Jika hari hujan, maka tanaman akan tumbuh subur. Jika tekanan gas diperbesar, mobil melaju kencang. Es yang mencair di kutub mengakibatkan permukaan air laut naik. Orang itu mau berangkat jika ia diberi ongkos jalan. Ahmad bisa mengambil matakuliah Teori Bahasa Formal hanya jika ia sudah lulus matakuliah Matematika Diskrit. Syarat cukup agar pom bensin meledak adalah percikan api dari rokok. Syarat perlu bagi Indonesia agar ikut Piala Dunia adalah dengan mengontrak pemain asing kenamaan. Banjir bandang terjadi bilamana hutan ditebangi.

IMPLIKASI (6) Ubahlah proposisi c sampai h, ke dalam bentuk proposisi “jika p, maka q ”. Penyelesaian: Jika es mencair di kutub, maka permukaan air laut naik. Jika orang itu diberi ongkos jalan, maka ia mau berangkat. Jika Ahmad mengambil matakuliah Teori Bahasa Formal, maka ia sudah lulus matakuliah Matematika Diskrit. Pernyataan yang diberikan ekivalen dengan “Percikan api dari rokok adalah syarat cukup untuk membuat pom bensin meledak” atau “Jika api memercik dari rokok, maka pom bensin meledak” Pernyataan yang diberikan ekivalen dengan “Mengontrak pemain asing kenamaan adalah syarat perlu untuk Indonesia agar ikut Piala Dunia” atau “Jika Indonesia ikut Piala Dunia maka Indonesia mengontrak pemain asing kenamaan”. Jika hutan-hutan ditebangi, maka banjir bandang terjadi.

BIIMPLIKASI (1) Notasi:  Jika P dan Q adalah dua pernyataan, maka biimplikasi pernyataan P  Q (dibaca P jika dan hanya jika Q) mempunyai nilai T bilamana baik P dan Q keduanya mempunyai nilai kebenaran yang sama. PQ mempunyai sifat simetri yaitu: PQ = QP.

BIIMPLIKASI (2) Terdapat sejumlah cara untuk menyatakan bikondisional p  q dalam kata-kata, yaitu: p jika dan hanya jika q. p adalah syarat perlu dan cukup untuk q. Jika p maka q, dan sebaliknya.

BIIMPLIKASI (3) P  Q  (PQ)  (QP) Tabel Kebenaran:

BIIMPLIKASI (4) Proposisi majemuk berikut adalah bi-implikasi: 1 + 1 = 2 jika dan hanya jika 2 + 2 = 4. Syarat cukup dan syarat perlu agar hari hujan adalah kelembaban udara tinggi. Jika anda orang kaya maka anda mempunyai banyak uang, dan sebaliknya.

BIIMPLIKASI (5) Tuliskan setiap proposisi berikut ke dalam bentuk “p jika dan hanya jika q”: Jika udara di luar panas maka anda membeli es krim, dan jika anda membeli es krim maka udara di luar panas. Syarat cukup dan perlu agar anda memenangkan pertandingan adalah anda melakukan banyak latihan. Anda naik jabatan jika anda punya koneksi, dan anda punya koneksi jika anda naik jabatan. Jika anda lama menonton televisi maka mata anda lelah, begitu sebaliknya. Kereta api datang terlambat tepat pada hari-hari ketika saya membutuhkannya.

BIIMPLIKASI (6) Penyelesaian: Anda membeli es krim jika dan hanya jika udara di luar panas. Anda melakukan banyak latihan adalah syarat perlu dan cukup untuk anda memenangkan pertandingan. Anda naik jabatan jika dan hanya jika anda punya koneksi. Mata anda lelah jika dan hanya jika anda lama menonton televisi. Kereta api datang terlambat jika dan hanya jika saya membutuhkan kereta hari itu.

BIIMPLIKASI (7) Sebuah pulau didiami oleh dua suku asli. Penduduk suku pertama selalu mengatakan hal yang benar, sedangkan penduduk dari suku lain selalu mengatakan kebohongan. Anda tiba di pulau ini dan bertanya kepada seorang penduduk setempat apakah di pulau tersebut ada emas atau tidak. Ia menjawab, “Ada emas di pulau ini jika dan hanya jika saya selalu mengatakan kebenaran”. Apakah ada emas di pulau tersebut?

TABEL NEGASI

TABEL SETARA/SENILAI/EKUIVALEN

BEDA INVERSE DENGAN NEGASI