NAMA: ELITHA PUSPITA CITRA INDAH PRATIWI NIM:

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
DIET SEHAT UNTUK DIABETISI
Advertisements

Program Pelangsing Tubuh Dengan terapi Organik dan terapi berpuasa 1. Persiapan berpuasa…… 3 hari minum healthpack 08.00Organik + Gold Soya 09.00Sarapan.
Nutrisi pada Penyakit Kardiovaskuler
OBESITAS Kegemukan Pada Anak Dr GUSTINA LUBIS SpA.
Idealkah Berat Badan Si Kecil? Kapankah si kecil dikatakan terlalu gemuk atau terlalu kurus? Minimnya pengetahuan ibu tentang berat badan, justru akan.
PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI
Integrasi metabolisme
Agar Gula Darah Tetap Stabil
Kenali dan Kendalikan Obesitas Obesitas (kegemukan) merupakan salah satu masalah yang ditakuti remaja, khususnya remaja putri. Mereka merasa kehilangan.
Lemak dan protein Hindari daging berlemak
Penanganan Gizi Obesitas
OBESITAS MATERI KULIAH.
RENCANA MAKAN TINGGI PENAMPILAN
GIZI PADA KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Makanan Untuk Mendapatkan Berat Badan yang Ideal
Gizi Seimbang Atlet.
KECEPATAN METABOLISME DAN PENGUKURANNYA
Michael Fielbert Copperfield
Diabetes mellitus By kelompok4 Peminatan Gizi Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat UNIVERSITAS JEMBER.
KEBUTUHAN & KECUKUPAN ENERGI
GIZI PADA REMAJA oleh : Ketut Martadiputra
Mengenal Tipe Kegemukan
GIZI DALAM DAUR KEHIDUPAN
CARA CERDAS MENGATUR MENU IBU HAMIL
Estimasi Pengaruh Ketidakseimbangan Energi Terhadap Perubahan Berat Badan Pada Anak-Anak Ahmad Abdullah
Sepuluh Cara Memilih Makanan Sehat
Makanan dan Minuman Pembakar Lemak
The Automated Self-Administered 24-Hour
Obesitas Ganggu Kecerdasan
A. Cara menghitung kebutuhan energi dan zat gizi sehari
Nurbaiti Gusniar Respon Endokrin Dalam Metabolisme Tubuh dan Implikasi Mengkonsumsi Gula sebagai Pemanis.
Energi dan Fruktosa Dari Minuman Manis Dengan Gula atau sirup jagung fruktosa tinggi menimbulkan risiko kesehatan bagi sebagian orang. Nama : Anita Sonia.
SEMINAR GIZI KESEHATAN Hubungan antara kualitas diet dan faktor resiko kardiometabolik pada perempuan pasca-menopause Vinny Aprio Mita
KESEIMBANGAN ENERGI SYAFRIANI, SKM, M.KES.
DASAR ILMU GIZI KESEHATAN MASYARAKAT (TM3)
Tatalaksana Diabetes Melitus
OLEH : RHIKA MEYLINDA PAPUTUNGAN NIRM :
AKIL BALIGH, GIZI REMAJA DAN DEWASA
FLASH IKMA’10 JOZZZ…..!!!.
Impact of milk consumption on cardiometabolic risk in postmenopausal women with abdominal obesity Rizky Meilani
GIZI UNTUK LANSIA NAMA:RIKA OKTAVIA IA.
Olahraga untuk Penderita Obesitas
Diet yang Tidak Diperbolehkan
CARA MENGHITUNG KEBUTUHAN KALORI BAGI TUBUH IDEAL DAN SEHAT
GIZI PADA LANSIA Intan Julianingsih I A.
HUBUNGAN GIZI DENGAN KESEHATAN REPRODUKSI
SYAFRIANI PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
Pedoman Umum Gizi Seimbang
Oleh : Lutfianah
GIZI UNTUK LANSIA TRIWIDIARTI
KARBOHIDRAT KELOMPOK 2 : ADIBA PANGESTU PUTRA AHMAD ANDRATAMA PUTRA ANDY FIRMANSYAH GUMELAR ADI. S. IMAM AGUNG. S. INDRA DEFRIYANTO MUHAMMAD ARIF FURQON.
METABOLISME Dr.sugeng riyadi.
Gizi dan Penyakit Degeneratif
Atika Yasmine Wulandari Herlinda Puspitasari
Penilitian Retrospektif study
DIABETES MELITUS L/O/G/O.
GIZI WANITA HAMIL SEMESTER VI - 13.
Dr. Nur Ainun Rani, M.Kes, Sp.GK DIET SEIMBANG. Diet seimbang Pola makan yang seimbang antara zat gizi yang diperoleh dari aneka ragam makanan dalam memenuhi.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI Oleh: EDI EFIAN, S.Kep. Ners Oleh: EDI EFIAN, S.Kep. Ners.
Metabolisme Karbohidrat
TUGAS BIOKIMIA Nama:Yoin M Metulessy Pencernaan protein.
Gizi Seimbang untuk Remaja.
DASAR NUTRISI TERNAK DAN BAHAN MAKANAN TERNAK
KESEIMBANGAN ENERGI (PENGENALAN GIZI MAKRO )
METABOLISME KARBOHIDRAT DAN KELAINANNYA
PRO-KONTRA KARBOHIDRAT LOADING KELOMPOK 1. Latar Belakang  Apa sih carbo loading itu? Carbohydrate Loading atau biasa disingkat Carbo Loading adalah.
SAAT BERPUASA DI BULAN RAMADHAN.  Gizi Seimbang : Keseimbangan antara zat- zat penting yang terkandung dalam makanan atau minuman yang dikonsumsi oleh.
PERENCANAAN MENU.
Makanan Penghindar Perut Buncit
KEBUTUHAN GIZI PADA ANAK USIA TODDLER ( 1-3 TAHUN ) Oleh : Dana Chirstina Zega, S.Tr.Keb Oleh : Dana Chirstina Zega, S.Tr.Keb.
Transcript presentasi:

NAMA: ELITHA PUSPITA CITRA INDAH PRATIWI NIM: 201232097 Breakfasts Higher in Protein Increase Postprandial Energy Expenditure, Increase Fat Oxidation, and Reduce Hunger in Overweight Children from 8 to 12 Years

© 2015 American Society for Nutrition Sarapan Tinggi Protein Meningkatkan Pengeluaran Postprandial Energi, Meningkatkan Lemak Oksidasi, dan Mengurangi Kelaparan di Kegemukan Anak 8-12 Tahun © 2015 American Society for Nutrition

Latar Belakang Saat ini 1 dalam setiap 3 anak-anak berusia 2-19 tahun kelebihan berat badan atau obesitas. Sarapan adalah komponen kunci dari diet yang sehat dan memiliki potensi untuk mempengaruhi kesehatan anak-anak.

TUJUAN Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan apakah konsumsi dari berbasis protein sarapan (PRO) meningkatkan metabolisme energi postprandial dan oksidasi substrat, mengurangi rasa lapar, dan mengurangi asupan makanan saat makan siang dibandingkan dengan berbasis karbohidrat sarapan (CHO) dalam yang normal berat (NW) obesitas anak-anak kelebihan berat badan / (OW).

Metode Sebuah penelitian acak, Crossover-desain dilakukan di NW (n = 16; 33 ± 1 kg) dan OW (n = 13; 46 ± 2 kg) anak-anak (10 ± 1 y). Peserta disajikan baik PRO [344 kkal, protein 21% (18 g), 52% karbohidrat, dan 27% lemak] atau CHO [327 kkal, 4% protein (3 g), 67% karbohidrat, dan 29% lemak] . Pengeluaran energi (EE), oksidasi substrat, nafsu makan, dan glukosa darah diukur selama periode 4 jam. 4 jam postprandial peserta diberikan akses untuk makan siang prasmanan dan makanan asupan tercatat.

HASIL Setelah sarapan, anak-anak OW dalam kelompok PRO memiliki tinggi (P <0,0001) EEs dan oksidasi lemak selama periode 4 jam daripada anak-anak NW di CHO dan kelompok PRO. Tidak ada perbedaan dalam EE postprandial atau oksidasi karbohidrat antara CHO dan kelompok PRO selama periode 4 jam. Namun, oksidasi lemak adalah 16% lebih tinggi (P <0,05) setelah PRO daripada CHO dan karbohidrat oksidasi postprandial pada 4 jam itu 32% lebih tinggi setelah PRO daripada CHO (P <0,01), independen dari kelompok berat badan. Semua peserta mengalami penurunan rasa lapar (-14%; P <0,01) dan peningkatan kepenuhan (+ 32%; P <0,05) setelah PRO daripada CHO. Akhirnya, tidak ada perbedaan dalam asupan makanan dalam kelompok NW dan OW.

KESIMPULAN Penelitian ini menunjukkan bahwa komposisi makronutrien sarapan mempengaruhi respon postprandial baik NW dan OW anak. Sebuah PRO meningkatkan postprandial EE dan oksidasi lemak, mengurangi rasa lapar, dan meningkatkan rasa kenyang bila dibandingkan dengan berbasis karbohidrat sarapan