Pembelajaran Membaca-Menulis SUPRAPTI,M.Pd
Hakikat Membaca B. Teori Perkembengan Membaca C. Hakikat Menulis D. Pembelajaran Keterampilan Menulis
Membaca Membaca merupakan suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal, tidak hanya sekedar melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas visual, berpikir, psikolingusitik, dan metakognitif (kemampuan untuk mengontrol aspek kognitif)
Membaca Manfaat kegiatan membaca antara lain sebagai media rekreatif; media aktualisasi diri; media informatif; media penambah wawasan; media untuk mempertajam penalaran; media belajar suatu keterampilan, media pembentuk kecerdasan emosi dan spiritual
Membaca Jenis keterampilan Membaca keterampilan yang bersifat mekanis (Membaca permulaan) keterampilan yang bersifat pemahaman (Membaca Pemahaman Ket: Membaca permulaan dilakukan di kelas I dan II Membaca permulaan merupakan kegiatan melafalkan simbol yang ada dalam tulisan dengan menggunakan suara yang nyaring.
Jenis Membaca Permulaan MEMBACA TEKNIK (MEMBACA NYARING) MEMBACA BAHASA (INTONASI DAN JEDA) MEMBACA INDAH (PUISI DAN PROSA)
Hasil Belajar Membaca Permulaan Belajar membaca permulaan diharapkan: (1) Membiasakan diri dan bersikap dengan benar dalam membaca gambar tunggal, gambar seri, dan gambar dalam buku; (2) Membaca nyaring suku kata, kata, label, angka Arab, kalimat sederhana; (3) Membaca bersuara (lancar) kalimat sederhana terdiri atas 3—5 kata; (4) Membacakan penggalan cerita dengan lafal dan intonasi yang tepat (Depdiknas, 2003).
Kemampuan membaca permulaan perlu dilatih dengan cara: bagaimana sikap duduk dalam membaca berapa jarak ideal antara mata dengan bahan bacaan bagaimana cara meletakkan buku atau posisi di meja bagaimana cara memegang buku bagaimana cara membuka halaman demi halaman pada buku yang dibaca, dsb. Setelah materi tersebut dikuasai, baru mulai dilakukan pembelajaran membaca nyaring tentang suku kata, kata, label, angka Arab, serta kalimat sederhana.
Pelaksanaan pembelajaran membaca permulaan: Model induktif yaitu model pembelajaran dari khusus ke umum siswa SD/MI diperkenalkan unit bahasa terkecil terlebih dahulu baru kemudian mengenalkan kalimat dan wacana 2. Model deduktif yaitu model pembelajaran dari umum ke khusus. siswa SD/MI diperkenalkan unit bahasa terbesar terlebih dahulu (kalimat, wacana) baru kemudian mengenalkan kata, suku kata, sampai dengan huruf-huruf atau bunyi-bunyi bahasa
Model pembelajaran induktif I. Model pembelajaran induktif menggunakan metode Metode Abjad; Metode Bunyi; Metode Suku Kata; dan Metode Kata Lembaga II. Model pembelajaran induktif menggunakan metode Metode Global Metode SAS
(1) fisik, (2) psikologis (3) jenis kelamin (4) pengetahuan Faktor kesiapan membaca permulaan (1) fisik, (2) psikologis (3) jenis kelamin (4) pengetahuan (5) sosial budaya
Membaca pemahaman dilakukan di kelas III, IV, V, dan VI kemampuan membaca pemahaman adalah aktivitas terpadu untuk memperoleh informasi atau pesan dengan cara menggali, menelaah, dan menghipotesis pesan yang disampaikan oleh penulis
Membaca Pemahaman Jenis Membaca Pemahaman (Membaca Dalam Hati) Intensif a. Telaah Isi (1) kritis (2) ide-ide (3) pemahaman (4) teliti b. telaah bahasa 2. Ekstensif
Faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca pemahaman Motivasi a. Ekstrinsik b. intrinsik Lingkungan a. kebiasaan orangtua b. pembicaraan orangtua Bahan Bacaan a. topik bacaan b. bahan bacaan
Menulis Menulis merupakan kegiatan untuk menghasilkan kata-kata yang membentuk kalimat yang saling berkaitan sehingga menjadi sebuah wacana. Wacana yang dihasilkan dari kegiatan menulis berisi ide, pengetahuan dan pengalaman dari seseorang yang ingin disampaikan kepada orang lain
Menulis menulis adalah aktivitas seluruh otak yang menggunakan belahan otak kanan (emosional) dan belahan otak kiri (logika)emosi dan spiritual Belahan otak kanan manusia yang berisi kemampuan mengatur emosi dapat diimbangi dengan kegiatan belahan otak kiri yang berisi logika atau susunan pemikiran yang teratur
Belahan otak kanan untuk mengarang (imajinasi) dan bersifat abstrak Menulis Belahan otak kanan untuk mengarang (imajinasi) dan bersifat abstrak belahan otak kiri untuk menulis (fakta dan data) dan bersifat konkret
Tahapan Menulis 1. prewriting, 2. writing, 3. rewriting.
JENIS MENULIS 1. Menulis Permulaan a. Menulis Huruf, Kata, dan kalimat b. Menulis Tegak Bersambung 2. Menulis lanjutan a. Mengarang b. Menulis
Penerapan Menulis Permulaan (a) mengarang mengikuti pola dengan cara siswa hanya diminta membuat karangan seperti contoh (pola) yang diberikan yang tentunya idenya harus lebih dekat dengan siswa. (b) Mengarang dengan melengkapi kalimat, yakni siswa diminta untuk melengkapi kalimat dalam karangan dengan kata yang telah tersedia. dalam pikirannya.
c) Bimbingan dengan memasangkan kelompok kata, yakni siswa diminta untuk memasangkan kelompok kata dengan kalimat yang erpenggal atau kurang lengkap. Hal ini bertujuan agar siswa dapat membuat kalimat luas. (d) Bimbingan dengan mengurutkan kalimat, yaitu siswa dibimbing untuk mengurutkan kalimat sesuai dengan gambar seri. (e) Bimbingan dengan pertanyaan, hal ini diharapkan agar siswa dapat membuat karangan setelah dimulai dengan pertanyaan-pertanyaan
Beberapa metode dalam menulis lanjutan antara lain Membuat paragraf dengan gambar, yakni siswa diminta untuk membuat paragraf berdasarkan gambar yang telah disediakan. Hal ini dapat diberi kata-kata kunci, sehingga tidak terlalu menyimpang dengan cerita. Mengembangkan paragraf, yakni siswa dilatih untuk mengembangkan sebuah kalimat utama menjadi sebuah paragraf.
(d) Menghubungkan paragraf dengan paragraf lainnya. (c) Menyusun paragraf dari kalimat yang tersedia. (d) Menghubungkan paragraf dengan paragraf lainnya. (e) Membuat karangan dengan gambar seri. (f) Mengarang berdasarkan kerangka, dan mengarang secara bebas.
Kisi-kisi penilaian kemampuan menulis Isi karangan: hal atau gagasan yang dikemukakan; Bentuk karangan: susunan atau cara menyajikan isi ke dalam pola kalimat; Tata bahasa: penggunaan tata bahasa dan pola kalimat yang tepat; Gaya: pilihan struktur dan kosakata untuk memberika nada atau warna terhadap karangan; Penggunaan ejaan dan tanda baca
Format Penilaian Menulis No ASPEK SKOR BOBOT 1 Gagasan/Ide/Tema 1-40 40% 2 Bahasa (EYD, Pilihan Kata) 1-30 30% 3 Penyajian (Kemenarikan) 1-20 20% Jumlah Skor 100 100% Aspek penilaian di atas dapat disesuaikan dengan tingkat dan jenjang siswa atau sesuai dengan aspek apa yang diinginkan untuk dinilai terhadap anak
Latihan Yuk! Pembelajaran Membaca-Menulis Saksikan: Video
Daftar Pustaka
. * Hadapilah nikmat dengan syukur, *Terimalah musibah dengan sabar