Pengendalian Risiko Amalia Ilmiani
Pengendalian risiko dapat dilakukan melalui: Pengendalian Risiko (risk control), dijalankan dengan: Menghindari risiko Mengendalikan risiko Pemisahan Pooling atau kombinasi Pemindahan risiko Pembiayaan Risiko (risk financing): pemindahan risiko melalui asuransi serta menanggung risiko sendiri
Menghindari risiko Menghindari suatu risiko (murni) adalah menghindari harta, orang atau kegiatan dari exposure terhadap risiko, dg jalan: Menolak memiliki, menerima atau melaksanakan kegiatan yang mengandung risiko, walaupun hanya sementara. Menyerahkan kembali risiko yang terlanjur diterima atau segera menghentikan yang diketahui mengandung risiko
Karakteristik Dasar Menghindari Risiko Keadaan yang mengakibatkan tidak adanya kemungkinan untuk menghindari risiko, di mana makin luas pengertian risiko yang dihadapi akan makin besar ketidakmungkinan untuk menghindari Manfaat atau laba potensial yang akan diterima dari pemilikan harta, mempekerjakan orang tertentu, tanggung jawab atas suatu kegiatan akan hilang bila kita menghindari risiko dari kepemilikan, mempekerjakan atau kegiatan tersebut. Makin sempit risiko yang dihadapi, maka semakin besar kemungkinan terciptanya risiko yang baru
Pencegahan Kerugian Tujuan pencegahan yaitu memperkecil kemungkinan / peluang terjadinya kerugian dan mengurangi keparahan bila suatu risiko kerugian memang terjadi
Program Pengurangan Kerugian Melakukan tindakan pencegahan dan pengurangan kerugian Program pengendalian kerugian berdasar sebab-sebab terjadinya Pengendalian kerugian menurut lokasi Pengendalian menurut timing
Analisis Kerugian dan Analisis Hazards Langkah awal pengendalian kerugian adl mengidentifikasi dan menganalisis kerugian yg telah terjadi dan hazards yg menyebabkan atau yg menyebabkan kerugian dimasa yg akan datang Langkah tsb memerlukan suatu sistem pelaporan yg komprehensif dan inspeksi scr berkala. Analisis kerugian dibutuhkan jaringan pemberi informasi dan formulir untuk melaporkan kerugian. Supervisor lini: 1) Menilai kinerja pada manajer lini. 2) Mengevaluasi operasi perusahaan, sehingga dapat menetapkan operasi mana yang perlu dibetulkan. 3) Mengidentifikasi hazard yang berkaitan dengan peril. 4) Menyediakan informasi yang dapat dipergunakan untuk memotivasi manajer dan karyawan agar menaruh perhatian besar terjadap pengendalian kerugian. Data Statistik: 1) Perbandingan antara pengalaman perusahaan sendiri dengan perusahaan lain atau perusahaan secara umum. 2) Pengetahuan tentang karakteristik setiap peril, sifat peril, sifat dan luasnya kerugian bulan-hari-jam terjadinya peril, karyawan/supervisor yang tersangkut, hazard atau peristiwa yang melatar belakngi peril.
Menentukan Kelayakan Ekonomis Analisis Hazards : Hazard yang telah mengakibatkan terjadinya peril, hazard yang mungkin akan muncul, hazard dari pengalaman perusahaan lain atau pengalaman dari perusahaan asuransi Menentukan Kelayakan Ekonomis Kerugian yang timbul karena peril Biaya pengendalian risiko
Pemindahan risiko, dpt dilakukan dg cara: Pemisahan : memisahkan dari harta yg berisiko sama, pd tempat atau lokasi yg berbeda Pooling atau Kombinasi : menambah banyaknya eksposur unit dlm batas kendali perusahaan yg bersangkutan, tujuannya agar dapat meramalkan seakurat mungkin kerugiaan yg akan dialami dengan cara perkembangan internal Pemindahan risiko, dpt dilakukan dg cara: Harta milik dipindahkan kpd pihak lain Mengalihkan risiko
Pengendalian Risiko Kredit Menjaga eksposur tetap konsisten dg limit yg ditetapkan Dilakukan dg cara mitigasi risiko, pengelolaan posisi, dan risiko portofolio scr aktif, penetapan target batasan risiko konsentrasi dlm rencana konsentrasi tahunan bank Memisahkan fungsi penyelesaian pembiayaan bermasalah dg fungsi yg memutuskan penyaluran pembiayaan
Pengendalian Risiko Pasar Tanggungjawab yg meliputi rekonsiliasi posisi yg dikelola dan dicatat dlm SIM, dan pengendalian thd akurasi laba dan rugi serta kepatuhan pd ketentuan termasuk standar akuntansi yg berlaku Kaji ulang setiap 6 bln Bank Syariah yg memiliki Surat Berharga Syariah dan Obligasi Memantau scr ketat SBS dan Obligasi Syariah yg mengalami peningkatan kegagalan penerbit.
Pengendalian Risiko Likuiditas Strategi pendanaaan, pengelolaan posisi likuiditas dan risiko likuiditas harian, risiko likuiditas intragrup, pengelolaan aset likuid yg berkualitas tinggi, dan rencana pendanaan darurat
Pengendalian Risiko Operasional Mengembangkan program yaitu pengamanan proses IT, asuransi, dan alih daya pd sebagian kegiatan operasional bank Memastikan tingkat keamanan dr pemrosesan data elektronik, adanya penilaian berkala Tersedianya prosedur back up dan rencana darurat utk menjamin berjalannya kegiatan operasional bank dan mencegah tjdnya gangguan yg signifikan, yg diuji scr berkala, Penyampaian informasi kpd direksi thd permasalahan yg dihadapi, tersedianya penyimpanan informasi dan dokumen yg berkaitan dg analisis, pemrograman, dan pelaksanaan pemrosesan data. Bank memiliki sistem pendukung yg mencakup identifikasi masalah scr dini, pemrosesan dan penyelesaian seluruh transaksi scr efisien, akurat, dan tepat waktu; kerahasiaan, kebenaran, serta keamanan transaksi Kaji ulang scr berkala thd prosedur, dokumentasi, rencana kontingensi, dan praktik operasional lainnya guna mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan manusia.
Pengendalian Risiko Hukum Kaji ulang scr berkala thd kontrak dan perjanjian antara bank syariah dg pihak lain Menerbitkan garansi netting agreement, collateral pedges, dan margin calls.
Pengendalian Risiko Strategis Memantau kinerja dg membandingkan hasil aktual dg hasil yg diharapkan untuk memastikan bahwa risiko yg diambil msh dlm batas toleransi dan melaporkan deviasi yg signifikan kpd direksi.
Pengendalian Risiko Kepatuhan Bank Syariah yg memiliki kantor cabang diluar negeri dipastikan memiliki tingkat kepatuhan yg memadai terhadap peraturan perundang-undangan yg berlaku dinegara dimana kantor cabang bank syariah berada
Pengendalian Risiko Reputasi Sgr menindaklanjuti dan mengatasi adanya keluhan nasabah dan gugatan hukum yg dpt meningkatkan eksposur risiko reputasi Mengembangkan mekanisme yg andal dlm melakukan tindakan pengendalian risiko reputasi yg efektif. Mitigasi risiko reputasi dg mempertimbangkan materialitas permasalahan dan biaya Dilakukan perbaikan pd kelemahan pengendalian dan prosedur yg memicu terjadinya risiko reputasi