A N E M I A A P L A S T I K FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS IRZA WAHID FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2012
Nama : Dr H Irza Wahid SpPD KHOM Tempat / Tanggal Lahir : Padang / 23 November 1967 Alamat : Jalan Kolam Indah Raya No A6 Cendana Mata Air Pdg Telp. : 075161952 – 08126605439 Pekerjaan : Kepala Subagian Hematologi – Onkologi Medik Bagian Ilmu Penyakit dalam FK Unand / RS Dr M Djamil RIWAYAT PENDIDIKAN No Nama Pendidikan Nama Sekolah Waktu 1 SD SD Yos Sudarso Padang 1973 -1980 2 SMP SMP Negeri 1 Padang 1980 -1983 3 SMA SMA Negeri 1 Padang 1983 -1986 4 Kedokteran Umum FK Unand Padang 1986 – 1993 5 Program Pendidikan Dokter Spesialis I Ilmu Penyakit Dalam FK Unand / BLU RS Dr M Djamil Padang 01/07/1998 – 10/07/ 2003 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis II Konsultan Hematologi – Onkologi Medik FKUI / RSCM / RSKD Jakarta 01/01/2004 – 31/12/2006 7 Program S3 Biomedik FK Unand FK Unand 01/07/2008 – sekarang
Hb hipoksia kompensasi kardiovaskular ANEMIA Parameter : Kadar hemoglobin Metode Sahli Pria dewasa : Wanita dewasa : Hamil : Hb < 13 : < 12 : < 11 gr % Gejala dan tanda Hb hipoksia kompensasi kardiovaskular * Pucat * angina pektoris * kardiomegali Mukosa * claudicatio intermiten * palpitasi Kulit * tinitus * dispneu * berkunang * bising sistolik * cepat lelah * gagal jantung Gradasi anemia ringan : sedang : berat : > 8 : 6 – 8 : < 6 gr % Morfologi mikro / normo / makrositer -- hipo/normo/hiperkrom Patofisiologi defisiensi – aplastik – hemolitik – perdarahan Etiologi Cacing, low intake, kelainan imun, trauma
PATHOPHYSIOLOGY OF ANEMIA 1. Deficient RBC production 2.RBC Loss without RBC destruction 3. Increased RBC destruction over production
Deficient RBC Production Neoplasia Leukemia Metastasis to bone marrow Osteogenic sarcoma Myelofibrosis Pernicious anemia Iron Deficiency anemia Aplastic anemia Chloramphenicol administration Renal disease (lack of erythropoietin production) Increased RBC destruction over erythropoiesis
Pathophysiology of aplastic anemia The primary defect is a reduction in or depletion of hematopoietic precursor stem cells with decreased production of all cell lines. This is what leads to the peripheral pancytopenia. This may be due to quantitative or qualitative damage to the pluripotential stem cell. In rare instances it is the result of abnormal hormonal stimulation of stem cell proliferation or the result of a defective bone marrow microenvironment or from cellular or humoral immunosuppression of hematopoiesis.
What is Aplastic Anemia? Aplastic Anemia is a bone marrow failure disease. Bone Marrow: Factory of Blood Cells Red Blood Cell Platelets White Blood Cell Help to save a Life
2008
ETIOLOGI Idiopatik Sekunder : bila kausanya diketahui radiasi, kemoterapi, antibiotik ( kloramfenikol ), virus (Hepatitis, EBV, HIV, mikobakterium ) Herediter : Sindroma Fanconi
MANIFESTASI KLINIK Anemia Infeksi Perdarahan Tak ada organomegali
Functions of Blood Cells Red Blood Cells Carry oxygen to all body organs White Blood Cells Fight infection and keep you healthy Platelets Help control bleeding Help to save a Life
LABORATORIUM Anemia, leukopeni, trombositopeni Retikulosit menurun Normositer, normokrom SST Hiposeluler
GRADASI
PENATALAKSANAAN Stop / hindari kontak penyebab Umum Imunosupresif Stimulasi hemopoitik Transplantasi sumsum tulang
Treatment Options Growth fc Hormones Bone Marrow Transplant Immune Suppressive Therapy Supportive Care Help to save a Life
Kelompok Obat: Kortikosteroid (22) Nama obat Methylprednisolone (Medrol, Solu-Medrol) – saat ini, digunakan sebagai kombinasi dengan antithymocyte globulin untuk menurunkan efek-efek yang tidak diinginkan (misalnya reaksi alergi, serum sickness). Merupakan obat imunosupresif tambahan. Dosis tinggi atau terapi lama mungkin diperlukan jika terjadi serum sickness dengan ATG. Dosis dan lama terapi bervariasi, tergantung pada protokol yang digunakan. Dosis dewasa 5 mg/kg IV pada hari ke 1-8; kemudian diturunkan menggunakan preparat oral 1 mg/kg pada hari ke 9-14; teruskan penurunan dosis selama hari ke 15-29. Hentikan terapi setelah 1 bulan kecuali terjadi serum sickness Dosis anak-anak Sama seperti pada dewasa Kontraindikasi Riwayat hipersensitivitas; viral, fungal, or tubercular skin infections Perhatian Hiperglikemia, edema, osteonekrosis, penyakit ulkus peptikum, hipokalemia, osteoporosis, euphoria, psychosis, gangguan pertumbuhan, myopathy, dan infeksi merupakan komplikasi yang mungkin terjadi pada penggunaan glukokortikoid.
Kelompok Obat: Cyclosporine (23) Nama obat Cyclosporine (Sandimmune, Neoral) – suatu polipeptida siklik yang men-supresi beberapa imunitashumoral dan, pada perluasannya, reaksi-reaksi imun yang diperantarai sel (seperti hipersensitivitas tipe lambat, penolakan alograft, ensefalomielitis alergik eksperimental, dan graft vs host disease) untuk beberapa organ. Untuk anak dan dewasa, dosis didasarkan pada berat badan ideal. Membutuhkan pengawasan kadar obat yang sering. Dosis dewasa 1.5-2 mg/kg IV, setiap 12 jam, naikkan hingga kadar 500-800 ng/mL pada pemberian mula-mula 1 bulan atau lebih, lalu naikkan hingga mencapai level 200 ng/mL Dosis anak-anak Sama seperti pada dewasa Kontraindikasi Riwayat hipersensitivitas; hipertensi atau keganasan yang tidak terkendali,; jangan diberikan bersamaan dengan PUVA atau radiasi UVB radiation pada psoriasis karena dapat meningkatkan risiko keganasan. Perhatian Evaluasi fungsi-fungsi renal dan hepar dengan mengukur BUN, kreatinin serum, bilirubin serum, dan enzim-enzim hepar.; dapat meningkatkan risiko infeksi dan limfoma; berikan secara IV hanya pada pasien yang tidak dapat mengkonsumsi secara oral.
Kelompok Obat: Cyclophosphamide (29) Nama obat Cyclophosphamide (Cytoxan) – secara kimiawi berhubungan dengan nitrogen mustards. Sebagai suatu alkylating agent, mekanisme kerja metabolit aktifnya dapat mencakup cross-linking DNA, yang dapat berinterfensi dengan pertumbuhan sel-sel normal dan neoplastik Dosis dewasa 45 mg/kg/hari IV selama 4 hari Dosis anak-anak Sama seperti pada dewasa Kontraindikasi Riwayat hipersensitivitas; fungsi sumsum tulang yang sangat terdepresi Perhatian Periksa profil hematologis secara rutin (khususnya neutrofil dan trombosit) untuk memonitor supresi hematopoetik; periksa secara rutin urin untuk eritrosit, yang mungkin menunjukkan adanya sistitis hemoragis
Kelompok Obat: Antithymocyte globulin (1) Nama obat Antithymocyte globulin, equine (Atgam) – menghambat respons imun yang diperantarai sel dengan menghambat fungsi sel-T atau membatasi sel-sel yang reaktif terhadap antigen. Dosis dewasa 100-200 mg/kg IV. Dosis total total dose over bervariasi berdasarkan protokol yang digunakan Dosis anak-anak Sama seperti pada dewasa Kontraindikasi Riwayat hipersensitivitas, leukopenia dan/atau trombositopenia yang tidak dapat diperbaiki. Perhatian Monitor pasien untuk tanda-tanda anafilaksis; sediakan alat dan obat resusitasi di samping tempat tidur pasien saat pemberian obat dilakukan; monitor tanda-tanda infeksi; berikan pelan-pelan dalam setidaknya 4 jam melalui jalur sentral untuk mencegah flebitis Antithymocyte globulin, rabbit (Thymoglobulin) – dapat memodifikasi fungsi sel-T dan mungkin membatasi limfosit-T yang reaktif terhadap antigen di darah tepi. Dosis dan lama terapi bervariasi, tergantung pada protokol yang digunakan. 1.5 mg/kg IV 4 kali sehari, selama 7-14 hari; dosis dinaikkan hingga 3.5 mg/kg selama 5 hari Not established Riwayat hipersensitivitas Berikan hanya melalui IV untuk menurunkan risiko flebitis; sediakan alat dan obat resusitasi saat pemberian obat dilakukan untuk mengatasi ruam, dyspnea, hipotensi, atau anafilaksis yang mungkin terjadi.
SUPPORTIVE CARE - BLOOD TRANSFUSION PRC TC - ANTIBIOTICS
THANK YOU