STRATEGI LOKASI Manajemen Operasional, Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas islam Malang (unisma) oleh: Fauziah, SE., MM
PENTINGNYA LOKASI Salah satu keputusan yang paling penting yang dibuat oleh perusahaan adalah dimana mereka akan menempatkan kegiatan operasional mereka, maka keputusan yang harus diambil selanjutnya oleh manajer operasional adalah strategi lokasi. Pilihan-pilihan yang ada dalam lokasi meliputi: 1. Tidak pindah, tetapi meluaskan fasilitas yang ada 2. Mempertahankan lokasi yang sekarang, selagi menambah fasilitas lain di tempat lain 3. Menutup fasilitas yang ada dan pindah ke lokasi lain
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LOKASI Secara umum perusahaan dalam melaksanakan strategi lokasi mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: Produktifitas Tenaga Kerja Nilai Tukar dan Resiko Mata Uang Biaya Sikap Kedekatan dengan Pasar Kedekatan dengan Suplier Kedekatan dengan Pesaing (Clustering)
LOKASI PABRIK YANG IDEAL Terletak pada suatu tempat yang mampu memberikan total biaya produksi yang rendah dan keuntungan yang maksimal Artinya : lokasi terbaik dari suatu pabrik adalah lokasi dimana unit cost dari proses produksi dan distribusi akan rendah, sedangkan harga dan volume penjualan produk akan mampu menghasilkan keuntungan yang sebesar-besarnya bagi perusahaan
METODE PENENTUAN LOKASI Metode Pemeringkatan Faktor Analisis Titik Impas Lokasi Metode Pusat Gravitasi Metode Transportasi Metode Pojok Kiri Atas (Northwest Corner Rule method-NCR) Metode Biaya Minimum (Heuristic) Metode VAM (Vogel’s approximation Method)
METODE PEMERINGKATAN FAKTOR Sebuah metode penentuan lokasi yang mementingkan adanya obyektifitas dalam proses mengenali biaya yang sulit untuk dievaluasi. Faktor yang dipertimbangkan factor baik yang kualitatif maupun kuantitatif dianalisis dengan cara mengkuantifisir semua factor.
LANGKAH-LANGKAH YANG PERLU DILAKUKAN DALAM METODE PEMERINGKATAN FAKTOR Membuat daftar factor yang berhubungan yang sering disebut factor kunci sukses (critical success factors – CSFs) Buat pembobotan untuk setiap factor yang telah ditetapkan pada langkah 1. yang besar kecilnya tergantung signifikansinya bagi perusahaan. Buat skala penilaian untuk tiap factor (contoh 1-10, atau 1-100) Menetapkan beberapa alternative lokasi yang dinominasikan Beri penilaian untuk setiap alternative lokasi pada setiap factor dengan menggunakan skala penilaian pada langkah 3. Analisis tiap factor dengan mengalokan bobot untuk tiap factor dengan penilaian, dan jumlahkan hasilnya. Berikan rekomendasi berdasarkan nilai poin maksimal sesuai hasil yang didapatkan pada langkah 6.
CONTOH KASUS Faktor Bobot Skor Lokasi A Lokasi B Tenaga kerja 0,25 70 60 Rasio orang thd mobil 0,05 50 Pendapatan per kapita 0,10 85 80 Struktur pajak 0,39 75 Pendidikan & kesehatan 0,21 TOTAL 1,00
PENYELESAIAN TOTAL 1,00 70,4 68,0 Faktor Bobot Skor Skor Tertimbang Lokasi A Lokasi B Tenaga kerja 0,25 70 60 0,25x70=17,5 0,25x60=15,0 Rasio orang thd mobil 0,05 50 0,05x50=12,5 0,05x60= 3,0 Pendapatan per kapita 0,10 85 80 0,10x85= 8,5 0,10x80= 8,0 Struktur pajak 0,39 75 0,39x75=29,3 0,39x70=27,3 Pendidikan & kesehatan 0,21 0,21x60=12,6 0,21x70=14,7 TOTAL 1,00 70,4 68,0
METODE TITIK IMPAS LOKASI Analisis titik-impas lokasi: penggunaan analisis biaya- volume produksi untuk membuat perbandingan ekonomis terhadap alternatif-alternatif lokasi Tujuan analisis: mencari lokasi dengan biaya terendah Analisis titik-impas dapat dilakukan baik dengan pendekatan grafik ataupun matematik
TAHAPAN ANALISIS TITIK IMPAS LOKASI Tentukan biaya tetap dan biaya variabel untuk setiap lokasi Plot biaya untuk setiap lokasi, dengan biaya pada garis vertikal dan volume produksi pada garis horisontal Pilih lokasi yang biaya totalnya paling rendah, untuk setiap volume yang diinginkan
CONTOH KASUS Sebuah perusahaan manufaktor sedang mempertimbang 3 lokasi untuk pabriknya: A, B dan C dengan biaya tetap A=$30.000, B=$60.000, C=$110.000 dan biaya variabel A =$75, B=$45, C=$25. Harga jual $120 dan volume produksi yang diinginkan 2.000 unit
PENYELESAIAN Lokasi Biaya tetap Biaya variable Biaya Total F per unit (V) TC = F + Vx A Rp 30.000.000,- Rp 75.000,- 30.000.000 + (75.000x2.000) = Rp 180.000,000,- B Rp 60.000.000,- Rp 45.000,- 60.000.000 + (45.000x2.000) = Rp 150.000.000,- C Rp 110.000.000,- Rp 25.000,- 10.000.000 + (25.000x2.000) = Rp 160.000.000,- Jadi dengan jumlah produksi yang diharapkan 2.000 unit maka Lokasi B yang memberikan biaya paling kecil, direkomendasikan untuk dipilih yaitu lokasi B.
ANALISIS TITIK IMPAS LOKASI $180 $90 Biaya tahunan (ribu US $) Volume produksi (unit) 3.000 1.500 2.500 750 $60 $30 $120 $150 A B C Biaya terendah Lokasi A Lokasi B Lokasi C
METODE PUSAT GRAVITASI Sebuah teknik matematis yang digunakan untuk menemukan lokasi yang paling baik untuk suatu titik distribusi tunggal yang melayani beberapa toko atau daerah. Metode ini memperhitungkan jarak lokasi pasar dan jumlah barang yang dikirim.
LANGKAH MENGGUNAKAN METODE PUSAT GRAVITASI: Tetapkan jumlah barang yang dikirim dari lokasi ke gudang distribusi (yang akan dicari lokasinya) tiap periode tertentu Buka peta, tentukan suatu tempat sebagai titik origin (0,0) Tempatkan lokasi-lokasi pasar yang dilmiliki perusahaan pada suatu system koordinat dengan titik origin sebagai dasar. Tentukan koordinat gudang distribusi dengan rumus: Σ d ix Qi Koordinat x pusat gravitasi = ---------------- Σ Qi Σ d iy Qi Koordinat y pusat gravitasi = ---------------- Dimana: d ix = koordinat x lokasi i d iy = koordinat y lokasi i Qi = Jumlah barang yang dipindahkan ke atau dari lokasi i
CONTOH KASUS: Perusahaan retailer mempunyai empat toko akan menentukan lokasi gudang distributornya dengan data sebagia berikut: Toko Koordinat Jumlah barang yang dikirim per periode D (30 ; 120) 2.000 unit E (90;110) 1.000unit F (130 ; 130) 1.000 unit G (60 ; 40) 2.000 unit
PENYELESAIAN (30x2.000)+(90x1.000)+(130x1.000)+(60x2.000) Koordinat x pusat gravitasi= -------------------------------------------------------------------= 66,7 2.000 + 1.000 + 1.000 + 2.000 (120x2.000)+(110x1.000)+(130x1.000)+(40x2.000) Koordinat y pusat gravitasi = --------------------------------------------------------------- --= 93,3 2.000+1.000+1.000+2.000
METODE PUSAT GRAVITASI North-South East-West 120 – 90 – 60 – 30 – – | | | | | | 30 60 90 120 150 Arbitrary origin Toko D (30, 120) Toko F (130, 130) Toko E (90, 110) Toko G (60, 40) Pusat Gravitasi (66.7, 93.3) +
KELEMAHAN ANALISA PUSAT GRAVITASI Perbedaan biaya distribusi dan produksi untuk setiap lokasi dimana dalam formula tidak diperhitungkan. Untuk itu, dalam mencari optimalisasi lokasi perlu memasukkan biaya produksi dalam analisa
METODE TRANSPORTASI Metode transportasi meliputi pemecahan permasalahan-permasalahan seperti : Penetapan suplai yang cukup untuk beberapa lokasi tujuan dari beberapa sumber tertentu pada tingkat biaya yang minimal Pemilihan lokasi untuk fasilitas-fasilitas baru untuk memenuhi kebutuhan pasar yang akan datang Penetapan berbagai macam bentuk/sumber produksi guna memenuhi kapasitas produksi sesuai dengan demand yang akan datang dan biaya produksi yang minimal, khususnya yang berkaitan dengan proses subkontrak
METODE TRANSPORTASI Metode Pojok Kiri Atas (Northwest Corner Rule method-NCR) Metode Biaya Minimum (Heuristic) Metode Vogel’s approximation (VAM)
LANGKAH PENYELESAIAN DENGAN NORTHWEST CORNER RULE METHOD (NCR) Diawali dengan alokasi pada sel matriks yang terletak pada pojok kiri atas (north west) Memakai suplai dari sumber yang tersedia semaksimal mungkin disesuaikan dengan kebutuhan dari lokasi tujuannya, sisa kapasitas dialokasikan pada baris horizontal berikutnya Mengalokasikan kebutuhan dari lokasi tujuan kolom kedua sejumlah sisa kebutuhan yang masih belum terpenuhi secara maksimum disesuaikan dengan kapasitas yang tersedia dibaris sumber terakhir dan seluruh sumber tujuan yang membutuhkan sumber suplai bisa dipenuhi
CONTOH SOAL 3.600 P3 10.000 1.800 2.500 3.400 2.300 Ramalan Demand (ton/mg) 4.000 P2 2.400 P1 Kapasitas (ton/mg) A4 A3 A2 A1 Tujuan Sumber $ 10,- $ 8,- $ 5,- $ 6,- $ 2,- $ 3,- $ 9,- $ 7,- $ 4,-
PENYELESAIAN 3.600 1.800 P3 10.000 2.500 3.400 2.300 Ramalan Demand (ton/mg) 4.000 700 3.300 P2 2.400 100 P1 Kapasitas (ton/mg) A4 A3 A2 A1 Tujuan Sumber $ 10,- $ 8,- $ 5,- $ 6,- $ 2,- $ 3,- $ 9,- $ 7,- $ 4,-
LANJUTAN Total Biaya Z = 2.300 ($10,-) + 100 ($8,-) + 3.300 ($2,-) + 700 ($6,-) + 1.800 ($4,-) + 1.800 ($7,-) = $ 54.400
KELEMAHAN NORTHWEST CORNER RULE METHOD (NCR) Metode NCR tidak memperhatikan unit cost dari masing- masing sel matriks yang ada pada saat kita mengalokasikan suplai untuk memenuhi kebutuhan dari lokasi tujuan
METODE BIAYA MINIMUM (HEURISTIC) Bertujuan untuk meminimumkan total cost untuk alokasi/distribusi suplai produk untuk setiap lokasi tujuan. Dengan mengalokasikan demand sebesar-besarnya pada lokasi sumber yang memberikan biaya transportasi yang sekecil-kecilnya secara berturut-turut
Kapasitas Suplai (ton/mgg) CONTOH SOAL Sumber Tujuan Kapasitas Suplai (ton/mgg) A1 A2 A3 A4 F1 $ 10,- $ 8,- $ 5, $ 6,- 2.400 F2 $ 2,- $ 3,- 4.000 F3 $ 9,- $ 7,- $ 4,- 3.600 Kebutuhan (ton/mgg) 2.300 3.400 2.500 1.800 10.000
Kapasitas Suplai (ton/mgg) PENYELESAIAN Sumber Tujuan Kapasitas Suplai (ton/mgg) A1 A2 A3 A4 F1 $ 10,- 1.200 (6) $ 8,- $ 5, $ 6,- 1.200 (4) 2.400 F2 $ 2,- 3.400 (1) $ 3,- 600 (2) 4.000 F3 $ 9,- 1.100 (5) $ 7,- $ 4,- 2.500 (3) 3.600 Kebutuhan (ton/mgg) 2.300 3.400 2.500 1.800 10.000
LANJUTAN Total Biaya Z = 3.400 ($2,-) + 600 ($3,-) + 2.500 ($4,-) + 1.200 ($6,-) + 1.100 ($9,-) + 1.200 ($10,-) = $ 47.700
LANGKAH PENYELESAIAN DENGAN METODE VAM Menghitung perbedaan di antara dua nilai unit cost transportasi yang terkecil dari setiap baris dan kemudian mengulanginya lagi untuk setiap kolom yang ada Memilih baris atau kolom dengan perbedaan unit cost terbesar dan mengalokasikan suplai maksimum yang dimungkinkan dalam sel matriks yang justru memiliki nilai unit cost terkecil Selanjutnya baris kolom yang telah terpilih ‘dihilangkan’, dan kerja diulangi seterusnya sampai semua alokasi m+n-1 terpenuhi lengkap
CONTOH SOAL 3.600 P3 10.000 1.800 2.500 3.400 2.300 Ramalan Demand (ton/mg) 4.000 P2 2.400 P1 Kapasitas (ton/mg) A4 A3 A2 A1 Tujuan Sumber $ 10,- $ 8,- $ 5,- $ 6,- $ 2,- $ 3,- $ 9,- $ 7,- $ 4,-
Ramalan Demand (ton/mg) Perbedaan baris sumber PENYELESAIAN Alokasi suplai sebesar 3.400 ton/mgg pada lokasi P2-A2 dan kolom A2 dihilangkan 3 1 5* 4 Perbedaan kolom 3.600 P3 1.800 2.500 3.400 2.300 Ramalan Demand (ton/mg) 4.000 P2 2.400 P1 Perbedaan baris sumber Kpsts (ton/mg) A4 A3 A2 A1 Tujuan Sumber $ 10,- $ 8,- $ 5,- $ 6,- $ 2,- $ 3,- $ 9,- $ 7,- $ 4,-
Perbedaan baris sumber LANJUTAN 3 1 4* Perbedaan kolom 3.600 P3 Alokasi 600 ton/mgg di lokasi P2-A1 dan hilangkan baris P2 1.800 2.500 2.300 Ramalan Demand (ton/mg) 2 4.000 600 P2 2.400 P1 Perbedaan baris sumber Kpsts (ton/mg) A4 A3 A1 Tujuan Sumber $ 10,- $ 5,- $ 6,- $ 3,- $ 9,- $ 4,- $ 7,-
Perbedaan baris sumber LANJUTAN 1 Perbedaan kolom 3* 3.600 2.500 P3 Alokasikan 2.500 ton/mgg di lokasi P3-A3 dan hilangkan kolom A3 1.800 2.300 Ramalan Demand (ton/mg) 2.400 P1 Perbedaan baris sumber Kpsts (tons/mg) A4 A3 A1 Tujuan Sumber $ 10,- $ 5,- $ 6,- $ 9,- $ 4,- $ 7,-
Perbedaan baris sumber 1 Perbedaan kolom 2 3.600 P3 Alokasikan 1.800 ton/mgg di lokasi P1-A4 dan hilangkan baris P1 Sisa 600 ton/mgg dan 1.100 ton/mgg dialokasikan di P1-A1 dan P3-A1 1.800 2.300 Ramalan Demand (ton/mg) 4 2.400 P1 Perbedaan baris sumber Kpsts (ton/mg) A4 A1 Tujuan Sumber $ 10,- $ 6,- $ 9,- $ 7,-
LANJUTAN 3.600 2.500 1.100 P3 1.800 3.400 2.300 Ramalan Demand (tons/mg) 4.000 600 P2 2.400 P1 Kpsts (ton/mg) A4 A3 A2 A1 Tujuan Sumber $ 10,- $ 8,- $ 5,- $ 6,- $ 2,- $ 3,- $ 9,- $ 7,- $ 4,-
LANJUTAN Total Biaya Z = 600($10,-) + 600($5,-) + 1.100($9,-) + 3.400($2,-) + 1.800 ($6,-) = $ 46.500