TEKNOLOGI CAMPURAN PANAS ASBUTON DIHAMPAR DINGIN (CPHMA)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
Advertisements

Perkerasan Jalan By Leo Sentosa.
5. PEMBUATAN DAN PRODUKSI CAMPURAN ASPAL
. KELOMPOK STRUKTUR JALAN LENTUR
Sub-Chapter 4 : Pelaksanaan Konstruksi Campuran Panas
Flexible Pavement RUAS PADALARANG BYPASS
Alat Bantu & Alat Ukur Laboratorium Jalan Raya Teknik Sipil
Chapter 4 : Pelaksanaan Konstruksi Lapis Permukaan Perkerasan
TEKNOLOGI PEMBUATAN BETON
Rekayasa Perkerasan Jalan
Agregat By Leo Sentosa.
Agregat BATUAN DAN PERMASALAHAN Amri,2005)
Perancangan Perkerasan
Perencanaan perkerasan struktur lapangan terbang
Pengantar Beton bertulang :
PERTEMUAN 11 PENGERJAAN BETON
Aspal Beton Aspal beton adalah jenis perkerasan jalan yang terdiri dari campuran agregat degan aspal, dengan atau tanpa bahan tambahan, yang dicampur,
Pertemuan 5 AGREGAT KASAR
SUMARTONO, Pengaruh Curing Time Terhadap Kinerja Campuran Beraspal Ditinjau dari Karakteristik Marshall.
PENGENDALIAN MUTU CAMPURAN PANAS
Sartika Nisumanti, ST.,MT
REKAYASA JALAN RAYA I Sartika Nisumanti, ST.,MT FAKULTAS TEKNIK
KONSTRUKSI PERKERASAN BERASPAL
AGREGAT DAN PRODUKSINYA
PENGUJIAN AGREGAT, ASPAL DAN ASBUTON
ASPAL.
Aspal Defenisi : Material berwarna hitam atau coklat tua. Pada temperatur ruang berbentuk padat sampai agak padat, jika dianaskan sampai temperatur tentu.
CALIFORNIA BEARING RATIO
TEKNOLOGI PERKERASAN JALAN BUTUR SEAL
PELATIHAN BETON II PELATIHAN II OLEH DIVISI MATERIAL KONSTRUKSI (Pertemuan Ke-2) FUNGSIONARIS UREKA 2017 | FAKULTAS TEKNIK | UNIVERSITAS UDAYANA.
CAMPURAN BERASPAL PANAS DAN HANGAT DENGAN ASBUTON
CAMPURAN BERASPAL (PANAS DAN HANGAT) DENGAN ASBUTON
TEKNOLOGI PERKERASAN JALAN CAMPURAN HANGAT ASBUTON
KONSTRUKSI PERKERASAN JALAN DENGAN LAPISAN SEMEN TiO2
AGREGAT HALUS Pertemuan 02
KONSTRUKSI JALAN MENGGUNAKAN SELF HEALING ASPHALT
PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DONNY DWY JUDIANTO LEIHITU, ST, MT
TEKNOLOGI BAHAN BAHAN PEMBENTUK BETON AGREGAT.
SOIL CEMENT BASE (LAPIS PONDASI TANAH SEMEN)
BAB 1 MORTAR Sep-18.
PENYIAPAN BAHAN-BAHAN UNTUK PERKERASAN JALAN
ASPAL.
MATERIAL DAN PROSES PRODUKSI PRODUK-PRODUK BETON
Jenis Kerusakan Pada Perkerasan Lentur
CAMPURAN BERASPAL Campuran  Beraspal  Panas  adalah  campuran  aspal  dan  batuan  yang dicampur di  Unit  Pencampur  Aspal  (AMP),  dihampar  dan  dipadatkan.
Kelompok 11: Dwi luthfiah Siti Sofiatul H Faris Aldy.
REKAYASA CAMPURAN (MIX DESIGN)
8 PROYEK CIVIL – AMP TEKNOLOGI DAN MANAGEMEN ALAT BERAT
UJIAN AKHIR DISERTASI PENGARUH PENGGUNAAN SERAT IJUK PADA CAMPURAN BETON ASPAL DENGAN METODE KEPADATAN MUTLAK TERHADAP PENINGKATAN TEGANGAN TARIK ANDI.
1 PROYEK CIVIL – JALAN TEKNOLOGI DAN MANAGEMEN ALAT BERAT
Agregat By Leo Sentosa By Leo Sentosa. Pengertian Agregat Dalam Kontruksi Perkerasan Jalan Menurut Silvia Sukirman, (2003), agregat merupakan butir-butir.
METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI JALAN
BAHAN PERKERASAN JALAN
Agregat By Leo Sentosa.
PERKERASAN LENTUR JALAN (ROAD FLEKSIBEL PAVEMENT)
AGREGAT KASAR DAN AGREGAT HALUS KELOMPOK : 1.Monang J.E Sitinjak 2.Elwy Asrianto Marbun 3.Agung Yudha Pratama.
BAHAN KULIAH : PEMELIHARAAN DAN PENINGKATAN JALAN “INVENTARISASI JARINGAN JALAN” IIII JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS HALUOLEO.
Agregat BATUAN DAN PERMASALAHAN Amri,2005) Batu-batuan yang sangat banyak dipakai dalam pembangunan gedung, irigasi, dan lain-lian mempunyai sifat & karakteristik.
Agregat Reni K. Kinasih.
pertemuan 3 Lapisan – lapisan perkerasan & Persyaratan materialnya
PERENCANAAN PERKERASAN JALAN MATERI 4 (LANJUTAN)
PERANCANGAN PERKERASAN JALAN RENI KARNO KINASIH
Agregat By Leo Sentosa By Leo Sentosa. Pengertian Agregat Dalam Kontruksi Perkerasan Jalan Menurut Silvia Sukirman, (2003), agregat merupakan butir-butir.
ASSALAMMUALAIKUM NEXT. CONSTRUCTION MATERIAL ASPAL GROUP 4 Kisworo Kisworo Lia Mufaricha Lia Mufaricha M. Febri M. Febri M.Rizki M.Rizki NEXT.
PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN
DIKLAT PROSES PELAKSANAAN KONSTRUKSI TA. 2017
STABILISASI TANAH Adalah pencampuran tanah dengan bahan tertentu, guna memperbaiki sifat-sifat teknis tanah, Atau dapat pula Stabilisasi Tanah adalah Usaha.
disiapkan oleh : Nyoman Suaryana ,
Ranna Kurnia Pengujian Karakteristik Aspal. Jenis Pengujian Karakteristik Aspal (umum) Penetrasi Penetrasi Setelah TFOT Titik Lembek Titik Lembek Setelah.
OLEH : ELSA EKA PUTRI, Ph. D PATIH TARUKO Seminar Inovasi Teknologi dan Rekayasa Industri 2014.
Transcript presentasi:

TEKNOLOGI CAMPURAN PANAS ASBUTON DIHAMPAR DINGIN (CPHMA) Thank you very much Mr. Chairman. Good morning lades and gentlemens. I am Madi Hermadi from Institute of Road Engineering Indonesia. I would like to talk about “UTILIZATION OF ASBUTON (or Natural Rock Asphalt from Buton Island in Indonesia) AS AN ANTI-STRIPPING AGENT OF ASPHALT PAVEMENT BANDUNG, 16 AGUSTUS 2016

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG Daerah terpencil dan pulau terluar mengalami keterbatasan untuk pembangunan jalan menggunakan aspal karena keterbatasan akses pada Unit Pencampur Aspal (Asphalt Mixing Plan / AMP) Cold Paving Hot Mix Asbuton (CPHMA) adalah campuran beraspal yang mengandung Asbuton dan bahan tambah lain, yang sudah dicampur dengan baik di pabrik dan dipasarkan dalam keadaan siap dihampar dan dipadatkan. Produk ini menjadi alternatif pilihan terutama untuk pembangunan jalan di daerah yang memiliki keterbatasan ketersediaan Unit Pencampur Aspal.

PRINSIP CPHMA Pencampuran CPHMA dilakukan secara panas menggunakan Unit Pencampur Aspal (AMP). Agar campuran CPHMA dapat dihampar dan dipadatkan pada temperatur dingin maka: Gradasi khusus (semi terbuka), Sifat aspal khusus (lebih lunak dari aspal keras Pen 60 untuk campuran beraspal panas), Ada lapisan anti penggumpalan, Semi aspal emulsi & semi cutback asphalt Beban lalu lintas harus disesuaikan.

KRITERIA CPHMA

Prinsip Pengujian Sifat Bahan dalam CPHMA Ekstraksi CPHMA Agregat Larutan Aspal Centrifuse Mineral Pemulih Aspal Aspal Uji Sfat Aspal Uji Gradasi

Persyaratan Aspal dalam Campuran CPHMA Sifat aspal dalam campuran Metode Pengujian Persyaratan Penetrasi aspal pada temperatur 250C, 100 g, 5 detik; dmm SNI 2456:2011 Min. 100 Titik lembek; oC SNI 2434:2011 Min. 40 Daktilitas pada 250C, 5 cm/menit; cm SNI 2432:2011

Persyaratan Gradasi Campuran CPHMA Ukuran ayakan Persen berat lolos Nominal Maksimum 12,5 mm 19 mm 1 in (25 mm) 100 ¾ in (19 mm) 90 -- 100 ½ in (12,5 mm) -- 3/8 in (9,5 mm) 60 -- 80 No.4 (4,76 mm) 45 -- 70 35 -- 65 No.8 (2,36 mm) 25 -- 55 20 -- 50 No.50 (0,300 mm) 5 -- 20 3 -- 20 No.200 (0,075 mm) 2 -- 9 2 -- 8

Prinsip Pengujian Sifat Campuran CPHMA PENGUJIAN STABILITAS DAN VOLUMETRIK MARSHALL CAMPURAN CPHMA (Temperatur Pemadatan dan pengujian pada Temperatur udara/dingin/30OC)

Persyaratan sifat campuran CPHMA Metode Pengujian Persyaratan Rongga di antara agregat (VMA); % AASHTO M 323-12 Min.16 Rongga terisi aspal, (VFB); % Min. 60 Rongga udara dalam campuran (VIM); % 4 - 10 Stabilitas Marshall pada temperatur udara; kg ASTM D 6927-06 Min. 500 Stabilitas sisa setelah perendaman selama 2 x 24 jam pada temperatur udara; %

Kriteria lalu-lintas Lalu lintas ringan sampai sedang (1.000.000 sampai dengan 10.000.000 CESA )

Tipikal Struktur Perkerasan Tipe 1 Tipe 2 Tipe 3

PELAKSANAAN LAPANGAN CPHMA Perkerasan eksisting harus diberi lapis pengikat atau lapis resap ikat Penghamparan dapat dengan menggunakan mesin penghampar (Finisher) atau secara manual, dengan memperhatikan kerataan elevasi hamparan serta keseragaman butiran agregat (tidak segregasi), Pada saat pemadatan sering kali terjadi campuran menempel pada roda alat pemadat dan terangkat, untuk menghindari hal tersebut, roda pemadat harus cukup basah. Hal ini karena ikatan awal di dalam campuran beraspal (antar campuran beraspal) pada CPHMA lebih tidak kuat karena aspal lebih lunak, adanya minyak ringan atau adanya bahan anti penggumpalan.

Tahapan Pelaksanaan CPHMA 1) CPHMA dalam Kemasan 2) CPHMA dimasukan ke dalam Finisher 3) Eksisting Jalan diberi Tackcoat 4) CPHMA Dihamparkan 5) CPHMA Dipadatkan

Hasil Pelaksanaan CPHMA 1 tahun 2 tahun 3 tahun

Hasil Pelaksanaan CPHMA at 1 year old in Baubau At 1 year old in Wakatobi At 1 year old in Buton at 1 year old in Unahaa

Hasil Pelaksanaan CPHMA Kolaka(2010) Buton (2013) Wakatobi (2012) Kolaka(2011) Konawe (2010) Sulawesi Selatan (2011)

Hasil Pelaksanaan CPHMA

Tipikal AMP Khusus Asbuton Campuran Panas

Kesimpulan CPHMA adalah campuran panas Asbuton yang dibuat sedemikian rupa sehingga dapat dihampar secara dingin. CPHMA sesuai untuk diaplikasikan di lokasi-lokasi terpencil, termasuk pulau-pulau kecil yang tidak memiliki fasilitas Unit Pencampur Aspal Panas. Lalu lintas jalan yang dapat dilayani adalah lalu lintas ringan sampai sedang Hasil pemantauan di lapangan menunjukkan bahwa setelah umur 3 – 4 tahun kerusakan pada perkerasan jalan relatif kecil yaitu berkisar antara 15 – 20% CPHMA memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan campuran sejenis antara lain konstruksi perkerasan yang lebih merata dan homogen serta kerataan permukaan yang lebih baik

Terima Kasih Jl. A.H. Nasution No. 264, Bandung 40294. Telp (022) 7802251-53 Fax (022) 7802726 Email: info@pusjatan.pu.go.id, www.pusjatan.pu.go.id