MSDM : Mencapai Keunggulan Bersaing Kelompok 5 Rahmad Riefky Rizqianto 115030401111036 Jeehan Rani Fadila 115030400111034 Dewan Triyas 115030400111036 Evita Yohana 115030400111048 Titi Cahya Pekerti 115030400111065 Sofia Dwi Yuliani 115030400111067 Melisa Laode Sadiq 115030407111065
Mengapa para manager non SDM menjadi lebih terlibat dalam mengembangkan dan melaksanakan praktik-praktikMSDM Karena jumlah waktu yang diperlukan oleh departemen SDM untuk mencurahkan perhatiaanya pada tugas-tugas administrasi dapat menurun , dan perannya sebagai mitra bisnis strategis , agen perubahan , dan pembela karyawan dapat meningkat. Dua tantangan penting yang harus dilakukan yaitu mengeser fokusnya dari operasi SDM saat ini pada strategi SDM dimasa mendatang serta mempersiapkan para manajer non SDM untuk mengembangkan dan melaksanakan praktik-praktik MSDM Maka dari itu peran MSDM penting bagi keberhasilan bisnis sehingga dengan mempersiapkan para manajer non SDM untuk mengembangkan dan melaksanakan praktik-praktik MSDM maka perlu memperluas peran MSDM dimana SDM dan para manajer lini membangun kemitraan untuk mencapai keunggulan bersaing dan mencapai sasaran bisnis secara keseluruhan
Fungsi – Fungsi SDM : - Penetapan Karayawan - Pelatihan - Kompensasi - Menajemen Kinerja Bagaimana tiap-tiap fungsi tersebut dapat membantu perusahan- perusahaan agar dapat berhasil memenuhi tantangan global, tantangan untuk menggunakan teknologi yang baru, dan tantangan kesinambungan usaha?
Bersaing melalui Kesinambungan Usaha Bersaingan melalui Globalisasi Bersaingan melalui teknologi Memberikan tingkat pengembalian bagi pemegang saham Menyediakan produk dan jasa yang berkualitas tinggi serta pengalaman kerja bagi karyawan Meningkatkan nilai yang terdapat pada aset tidak berwujud dan modal manusia Tanggung jawab sosial Beradaptasi terhadap perubahan karakteristik dan harapan tenaga kerja Masalah- masalah hukum dan etika Mengunakan pengaturan pekerjaan yang baru secara efektif Ekspansi ke pasar luar negeri Mempersiapkan karyawan untuk bekerja di luar negri Mengubah peranan karyawan dan manajer dalam pekerjaan Menciptakan sistem pekerjaan yang kinerja tinggi melalui penyatu paduan teknologi dengan sistem sosial mengembangkan e- commerce dan e-HRM
Aset Tidak Berwujud Yang dimaksud dengan aset tidak berwujud yaitu aset tetap yang secara fisik tidak dapat dilihat bentuknya, akan tetapi memberikan kontribusi nyata bagi perusahaan. Aset tidak berwujud meliputi modal manusia, modal pelanggan, modal sosial, dan modal intelektual. Aset tidak berwujud sama-sama atau bahkan lebih berharga daripada aset keuangan dan fisik, tetapi aset tidak berwujud sulit dijiplak atau ditiru.
Aset Tidak Berwujud dan Praktik-Praktik MSDM Aset tidak berwujud telah terbukti dapat bertanggung jawab untuk mencapai keunggulan bersaing perusahaan. Praktik-praktik MSDM seperti pelatihan, seleksi, manajemen kerja, dan kompensasi memiliki pengaruh langsung terhadap modal manusia dan sosial yang di pengaruhi oleh pelayanan pelanggan, keterampilan dan kompetensi yang berkaitan dengan pekerjaan serta hubungan kerja.
Lanjutan . . . Salah satu cara perusahan meningkatkan nilai aset tidak berwujud adalah menarik, mengembangkan dan mempertahankan para pekerja yang berpengetahuan. Para pekerja yang berpengetahuan merupakan para karyawan yang memberikan kontribusi terhadap perusahaan bukan melalui kerja manual, tetapi dengan meningkatkan pengetahuan karyawan tentang pelanggan atau kumpulan pengetahuan khusus.
SDM Berbasis Bukti Menunjukkan bahwa praktik2 SDM memiliki pengaruh positif terhadap target perusahaan atau para pihak yang berkepentingan (karyawan, pelanggan, masyarakat, dan pemegang saham). Hal tersebut akan membantu menunjukkan bahwa uang yang diinvestasikan dalam program-program SDM dapat dibenarkan dan SDM memberikan kontribusi penting terhadap sasaran dan tujuan perusahaan.
Kemungkinan Departemen SDM Menolak Menjadi Berbasis Bukti Disebabkan beberapa faktor diantaranya sebagai berikut : Sulitnya mengumpulkan data-data yang akurat untuk dijadikan sebagai bukti Keinginan dari oknum-oknum internal yang ada di departemen SDM untuk melakukan kecurangan-kecurangan seperti KKN dan lain sebagainya
Keterlibatan karyawan keterlibatan karyawan merupakan sesuatu yang sangat harus diperhatikan oleh semua jenis perusahaan, baik berupa perusahaan yang menghasilkan uang maupun tidak. Itu disebabkan proses berjalan dan kemajuan perusahaan bergantung dari seberapa pedulinya karyawan (SDM) dalam setiap keterlibatan kegiatan perusahaan. Oleh karena itu perusahaan harus terus menarik keterlibatan karyawan dalam setiap kegiatan dan proses kinerja perusahaan untuk memajukan perusahaan.karena seberapa besarnya pun perusahaan namun jika tidak ada SDM yang berkualitas yang menunjang kegiatan dan prose kinerja perusahaan maka perusahaan itu tidak akan berjalan atau mati.
4 Bidang Praktik MSDM Mengelola Lingkungan SDM Bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang positif bagi SDM yakni dengan menghubungkan praktik-praktik MSDM terhadap sasaran-sasaran bisnis perusahaan yaitu MSDM strategis, memastikan bahwa praktik-praktik MSDM sesuai dengan UU pemerintah pusat, pemerintah negara bagian dan pemda, merancang pekerjaan yang dapat memotivasi dan memuaskan karyawan serta memaksimalkan pelayanan pelanggan, kualitas, dan produktivitas. Memperoleh dan Mempersiapkan SDM Berhubungan dengan aktivitas untuk mengidentifikasi persyaratan SDM dan pelatihan karyawan agar dapat memiliki berbagai keterampilan yang dibutuhkan untuk menjalankan pekerjaannya.
Lanjutan . . . Penilaian dan Pengembangan SDM Ditujukan untuk mengukur kinerja karyawan, mempersiapkan karyawan untuk peran-peran pekerjaan di masa mendatang serta mengidentifikasi berbagai kepentingan, sasaran, nilai dan masalah masalah karier karyawan lainnya, menciptakan hubungan kerja dan lingkungan pekerjaan yang menguntungkan perusahaan dan karyawan. Memberikan Kompensasi kepada SDM Bidang ini meliputi penciptaan sistem-sistem pembayaran gaji, menghargai kontibusi-kontribusi para karyawan, dan memberikan tunjangan-tunjangan kepada karyawan.
Lanjutan . . . Bidang manakah yang Anda yakini memberi kontribusi paling besar dan paling sedikit dalam membantu perusahaan mencapai keunggulan bersaing? Mengapa? Menurut kelompok kami, bidang yang mengelola lingkungan SDM merupakan bidang praktik MSDM yang memberikan kontribusi paling besar dan bidang yang memberikan kompensasi kepada SDM memberikan kontribusi yang paling sedikit dalam membantu perusahaan mencapai keunggulan bersaing. Alasan ini didasarkan karena dengan mengelola faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal akan membuat para karyawan bekerja dengan suasana yang menyenangkan, rasa nyaman, aman dan penuh semangat sehingga memungkinkan mereka untuk membuat kontribusi terbesar terhadap produktivitas dan daya saing perusahaan. Di sisi lain, memberikan kompensasi kepada SDM tidak cukup memotivasi karyawan apabila suasana kerja yang dihadapi tidak kondusif dan tidak sesuai dengan harapan mereka sehingga kompensasi yang diberikan menjadi tidak terlalu menarik bagi mereka. Jadi kesimpulannya, mengelola lingkungan SDM merupakan aspek paling fundamental yang harus diperhatikan untuk mencapai keunggulan bersaing.
Balanced Score Card Konsep Balanced Scorecard selanjutnya akan disingkat BSC. BSC adalah pendekatan terhadap strategi manajemen yang dikembangkan oleh Drs.Robert Kaplan (Harvard Business School) and David Norton pada awal tahun 1990. BSC berasal dari dua kata yaitu balanced (berimbang) dan scorecard (kartu skor). Balanced (berimbang) berarti adanya keseimbangan antara performance keuangan dan non-keuangan, performance jangka pendek dan performance jangka panjang, antara performance yang bersifat internal dan performance yang bersifat eksternal. Sedangkan scorecard (kartu skor) yaitu kartu yang digunakan untuk mencatat skor performance seseorang. Kartu skor juga dapat digunakan untuk merencanakan skor yang hendak diwujudkan oleh seseorang di masa depan. Jadi BSC adalah suatu mekanisme sistem manajemen yang mampu menerjemahkan visi dan strategi organisasi ke dalam tindakan nyata di lapangan dan merupakan salah satu alat manajemen yang telah terbukti telah membantu banyak perusahaan dalam mengimplementasikan strategi bisnisnya.
Perspektif dalam Balanced Scorecard Perspektif Keuangan Balanced Scorecard adalah suatu metode pengukuran kinerja yang di dalamnya ada keseimbangan antara keuangan dan non-keuangan untuk mengarahkan kinerja perusahaan terhadap keberhasilan. Di dalam Balanced Scorecard, pengukuran finansial mempunyai dua peranan penting, di mana yang pertama adalah semua perspektif tergantung pada pengukuran finansial yang menunjukkan implementasi dari strategi yang sudah direncanakan dan yang kedua adalah akan memberi dorongan kepada 3 perspektif yang lainnya tentang target yang harus dicapai dalam mencapai tujuan organisasi. Perspektif Pelanggan Dalam perspektif pelanggan, perusahaan perlu terlebih dahulu menentukan segmen pasar dan pelanggan yang menjadi target bagi organisasi atau badan usaha.
Perspektif Proses Bisnis Internal Perspektif proses bisnis internal menampilkan proses kritis yang memungkinkan unit bisnis untuk memberi value proposition yang mampu menarik dan mempertahankan pelanggannya di segmen pasar yang diinginkan dan memuaskan harapan para pemegang saham melalui flnancial retums (Simon, 1999). Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Perspektif ini menyediakan infrastruktur bagi tercapainya ketiga perspektif sebelumnya, dan untuk menghasilkan pertumbuhan dan perbaikan jangka panjang. Penting bagi suatu badan usaha saat melakukan investasi tidak hanya pada peralatan untuk menghasilkan produk/jasa, tetapi juga melakukan investasi pada infrastruktur, yaitu: sumber daya manusia, sistem dan prosedur. Tolak ukur kinerja keuangan, pelanggan, dan proses bisnis internal dapat mengungkapkan kesenjangan yang besar antara kemampuan yang ada dari manusia, sistem, dan prosedur. Untuk memperkecil kesenjangan itu, maka suatu badan usaha harus melakukan investasi dalam bentuk reskilling karyawan, yaitu: meningkatkan kemampuan sistem dan teknologi informasi, serta menata ulang prosedur yang ada.
MSDM bagi banyak perusahaan adalah bentuk “praktik-praktik manusia” yang meliputi : Analisis dan merancang pekerjaan, menetapkan kebutuhan SDM (perancangan SDM) Menarik karyawan yang potensial (merekrut) Memilih karyawan (seleksi) Mengajarkan kepada karyawan tentang cara melaksanakan pekerjaannya dan mempersiapkan mereka di masa mendatang (pelatihan dan pengembangan) Memberikan penghargaan kepada karyawan (kompensasi) Mengevaluasi kinerja karyawan (manajemen kinerja) Menciptakan lingkungan kerja yang positif (hubungan antar karyawan)
Dapatkah MSDM menjadi lebih bersifat strategis? Jelaskan jawaban Anda! MSDM dapat menjadi lebih bersifat strategis apabila dapat memaksimalkan pengaruh praktik-praktik tersebut terhadap kinerja perusahaan karena MSDM yang bersifat strategis adalah MSDM yang efektif yang telah terbukti dapat meningkatkan kinerja perusahaan melalui kontribusinya dalam menciptakan kepuasan karyawan dan pelanggan, inovasi, produktivitas, serta pengembangan reputasi yang baik di dalam komunitas perusahaan.
Thanks for Attention