Participatory video focuses on the participation of primary stakeholders (target beneficiaries of development interventions) in producing and discussing videos that concern them and their livelihoods, and is about transforming the traditional power structure in video-making and giving stakeholders a greater sense of control and ownership of the medium.
Video for awareness raising and advocacy Video for awareness raising and video for advocacy are relate to each other in that both processes aim to inform people or to promote certain ideas through the use of video Video for awareness raising it tends to be fairly generic in terms of its target audience, whereas video for advocacy is clearly aimed at a specific audience
VIDEO FOR AWARENESS RAISING Hanya sekeder menyampaikan ide/gagasan. Mirip Film Dokumenter. Menggunakan retorika persuasif Kredibilitas Organisasi pembuat video juga penting Pencarian untuk kualitas sering mengarah ke proses produksi di mana ada pembagian yang jelas antara organisasi komisioning, para kru film dan orang-orang yang muncul dalam film Video peningkatan kesadaran menyoroti isu tertentu (misalnya, pemanasan global, keanekaragaman hayati, pertanian konservasi, perdagangan yang adil, hak asasi manusia, HIV / AIDS) dalam rangka menciptakan kesadaran tentang masalah ini di antara audiens tertentu
VIDEO FOR ADVOCACY Like videos for awareness raising, videos for advocacy are characterised by an intention to persuade viewers to change their behaviour or actions, but these videos are aimed at a specific audience of decision-makers Advocacy can be defined as “speaking and/or acting on behalf of people to secure the services they need and the rights to which they are entitled. Advocacy aims to ensure that people’s opinions, wishes or needs are expressed and listened to” (Suffolk County Council, 2008)
Mengapa Video menjadi Instrumen untuk Advokasi? Video berfungsi sebagai jembatan antara pemangku kepentingan terpinggirkan dan pengambil keputusan Menyederhanakan masalah yg kompleks menjadi potongan-potongan yang mudah dicerna Dapat menggugah emosi
When integrating video into an advocacy strategy, Cadwell (2005) suggests following these steps : Menentukan Goal Berdiskusi dengan orang-orang yg bekerja di bidang tersebut Analisis Kekuatan (Cari sekutu) Identifikasi audiens (Tentukan cara penyampaian pesannya)
Video for stakeholder engagement and action Video dalam kategori ini dimaksudkan untuk mengatasi masalah pembangunan yang kompleks dan realitas. Pelibatan Multi Stakeholders digunakan untuk berbagi pandangan stakeholder 'dan untuk belajar, mediasi, negosiasi, resolusi konflik dan mendorong tindakan
Why use video for stakeholder engagement and action? Dapat memotret realitas lebih jelas Masyarakat lebih berani untuk menyampaikan aspirasinya
Video for capacity building Video dapat digunakan sebagai alat untuk berbagi informasi dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis audiens tertentu. Contoh digunakan dalam penyuluhan pertanian untuk memfasilitasi pengenalan praktek baru dan teknik yang efektif
VIDEO FOR RURAL LEARNING Penyuluhan pertanian dan pembelajaran pedesaan
VIDEO FOR THE EXCHANGE OF EXPERIENCES AND REFLECTION Video ini sering dalam bentuk sebuah film dokumenter yang terdiri dari wawancara dan kesaksian dari orang-orang yang terlibat dalam proyek atau kegiatan tertentu.
Video for reporting and data collection Penggunaan video untuk penelitian kualitatif, penelitian tindakan, monitoring dan evaluasi, pelaporan kepada donor, pelaporan visual, sejarah lisan dan surat video.