Interaksi Sosial Disusun oleh : Chevia Yuliana (k4413015) Elsa Ayuningtyas (K4413022) Galuh Joko Nugroho (K4413033)
1. Pengertian Interaksi Sosial Maryati da suryawati (2003) : Interaksi sosial adalah kontak atau hubungan timbal balik atau interstimulasi dan respons antar individu dan kelompok. Gillin dan Gillin Cultural Sociology : Interaksi Sosial adalah hubungan – hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang dengan perorangan , orang dengan kelompok manusia , antara kelompok dengan kelompok manusia , maupun antara orang perorangan dengan kelompok manusia. Murdiyatmoko dan Handayani (2004) : Interaksi sosial adalah hubungan antara manusia yang menghasilkan suatu proses pengaruh-mempengaruhi yang menghasilkan hubungan tetap dan pada akhirnya memungkinkan pembentukan struktur sosial.
Jadi Interaksi Sosial adalah hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi ada aksi ada reaksi, pelakunya lebih dari satu, misalnya individu dengan individu, individu dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok
2. Ciri – Ciri Interaksi Sosial Adanya dua orang pelaku atau lebih Adanya hubungan timbal balik antar pelaku Diawali dengan adanya kontak sosial, baik secara langsung atau tidak langsung Mempunyai maksud dan tujuan yang jelas
3. Faktor Interaksi Sosial Menurut Soerjono Soekanto, terdapat empat faktor yang menjadi dasar proses interaksi sosial. Imitasi Imitasi adalah tindakan sosial meniru sikap, tindakan, tingkah laku atau penampilan fisik seseorang secara berlebihan. Sugesti Sugesti adalah pemberian pengaruh atau pandangan dari satu pihak kepada pihak lain.
Identifikasi Identifikasi adalah kecenderungan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan orang lain. Identifikasi sifatnya lebih mendalam daripada imitasi, karena kepribadian seseorang dapat terbentuk atas dasar proses ini. Simpati Simpati adalah suatu proses di mana seseorang merasa tertarik dengan orang lain. Rasa tertarik ini didasari atau didorong oleh keinginan-keinginan untuk memahami pihak lain untuk memahami perasaannya ataupun bekerjasama dengannya.
4. Syarat Interaksi Sosial Kontak Wujud kontak , dibedakan menjadi 3 yaitu : Kontak antar individu Kontak antar kelompok Kontak antara individu dan suatu kelompok
Kontak langsung dan tidak langsung Kontak primer (langsung), yaitu hubungan timbal balik yang terjadi secara langsung. Kontak sperti itu disebut pula kontak langsung. Kontak sekunder (tidak langsung), yaitu kontak social yang memerlukan pihak ketiga sebagai media untuk melakukan hubungan timbal balik. Kontak seperti itu disebut pula kontak tidak langsung.
b. Komunikasi Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan (ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi di antara keduanya, pada umumnya, komunikasi dilakukan dengan menggunakan kata-kata (lisan) yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.
Komponen komunikasi. Agar komunikasi bisa berlangsung dengan baik sedikitnya dibutuhkan komponen-komponen sebagai berikut. Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain. Penerima atau komunikan (receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain. Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain. Upan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerima pesan atas isi pesan yang disampaikan.
5. Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial Asosiatif Kerjasama, terbentuk karena masyarakat menyadari adanya kepentingan yang sama untuk mencapai tujuan bersama. Akomodasi, suatu proses penyesuaian dalam interaksi untuk mengurangi, mencegah atau mengatasi ketegangan dan kekacauan. Proses ini dibedakan menjadi beberapa bentuk, yaitu : Coercien (Koersi) Kompromi Mediasi Arbitration (Arbitrasi) Adjudication (Ajudikasi) Statelemate Toleransi Consiliation (konsiliasi)
Asimilasi, Proses yang menunjuk pada proses yang ditandai adanya usaha mengurangi perbedaan dalam masyarakat seperti usaha menyamakan sikap mental dan tindakan Akulturasi , Proses yang muncul apabila suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur dari suatau kebudayaan asing sehingga unsur kebudayaan itu diterima diolah kedalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian budaya itu sendiri
b.Disosiatif Interaksi yang mengarah pada bentuk pemisahan yang terbagi dalam tiga bentuk, yaitu sebagai berikut : Kompetisi (persaingan) : suatu perjuangan yang dilakukan perorangan atau kelompok agar memperoleh kemenangan. Kontravensi : bentuk proses sosial yang berada di antara persaingan, pertentangan atau konflik, wujudnya antara lain tidak senang, menghalangi, menghasut, memfitnah, dan lain sebagainya. Pertikaian : proses sosial bentuk lanjut dari kontravensi yang pertikaian perselisihan sudah bersifat terbuka. Dan dimana kondisi semakin memanas yang mengakinatkan adanya kekerasan, mulai, menghancurkan atau menyerang pihak lain. Konflik : proses sosial yang terjadi karena adanya perbedaan paham dan kepentingan yang sangat mendasar, sehingga menimbulkan masalah yang mengganjal di antara mereka yang bertikai. Contoh : Konflik mengenai kebebasan informasi.