Dr. H. Mustika Lukman Arief, SE. MM PASAR UANG, PASAR MODAL dan IPO www.kefvinmustikalukmanarief.wordpress.com Dr. H. Mustika Lukman Arief, SE. MM
Macam- Macam Pasar Keuangan Pasar Keuangan merupakan titik pertemuan antara penawaran dan permintaan aktiva keuangan (financial asset). Macam pasar Keuangan - Pasar Uang (Money Market) - Pasar Modal (Capital Market) - pasar perdana (Primary Market) - pasar sekunder (Secondary Market) - pasar ketiga (Third market) - pasar keempat (Fourth market)
PASAR UANG : Titik pertemuan antara permintaan uang dana jangka pendek dengan penawaran dana jangka pendek. Suplier dana jangka pendek dalam pasar uang : bank komersial dan institusi non keuangan yang memiliki kelebihan dana PASAR MODAL Tempat atau sarana bertemunya antara permintaan dan penawaran atas instrumen keuangan jangka panjang, ummnya lebih dari 1 tahun. Kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Suatu sistem keuangan yang terorganisasi, termasuk didalamnya adalah bank komersial dan semua lembaga perantara dibidang keuangan, serta keseluruhan surat-surat berharga beredar.
Pasar perdana : Tempat atau sarana bagi perusahaan yang untuk pertama kali menawarkan saham atau obligasinya ke masyarakat umum. Pasar modal yang memperdagangkan saham-saham atau sekuritas lainnya yang dijual untuk pertama kalinya (penawaran umum) sebelum saham tersebut dicatatkan dibursa. Harga saham ditentukan oleh emiten dan penjamin emisi yang didasarkan pada analisis fundamental emiten. Hasil penjualan saham, keseluruhannya masuk sebagai modal perusahaan.
perdagangan saham setelah melewati masa penawaran pada pasar perdana. Pasar Sekunder : Tempat*) atau sarana transaksi jual beli efek antar investor dan harga dibentuk oleh investor melalui perantara efek. perdagangan saham setelah melewati masa penawaran pada pasar perdana. Harga saham terbentuk oleh tawaran jual dan tawaran beli dari para investor, yang disebut sebagai order driven market. Hasil penjualan saham biasanya tidak lagi masuk ke perusahaan tetapi masuk ke para pemegang saham. *) tempat trading floor (lantai pedagangan) contoh bursa efek Jakarta.
Pasar Ketiga : Tempat perdagangan saham atau sekuritas lain diluar bursa (over the counter market). Bursa paralel merupakan suatu sistem perdagangan efek yang terorganisasi diluar bursa efek resmi, dalam bentuk pasar sekunder yang diatur dan dilaksanakan oeh Perserikatan Perdagangan Uang dan Efek dengan diawasi dan di bina oleh BAPEPAM (Paket Desember 1987) Pasar ketiga tidak memiliki pusat lokasi perdagangan yang disebut sebagai trading floor(lantai bursa). Operasi yang ada pada pasar ketiga berupa pemusatan informasi yang disebut “trading information”, diantaranya berupa harga saham dan jumlah transaksi. Pasar Keempat : Bentuk perdagangan efek antar pemodal atau pengalihan saham dari satu pemegang saham ke pemegang saham lainnya tanpa melalui perantara perantara pedagang efek. Tetapi pada akhirnya transaski antar pemodal juga harus dicatatkan di bursa efek.
Kesamaan dan Perbedaan Pasar Uang dan Pasar Modal
Peranan dan Tujuan Pasar Modal Peranan Pasar Modal dari sudut pandang mikro, : - Sebagai fasilitas melakukan interaksi antara pembeli dan penjual untuk menentukan harga saham atau surat berharga yang diperjualbelikan - Memberikan kesempatan kepada para pemodal untuk menentukan hasil (return) yang diharapkan - Memberi kesempatan kepada investor untuk menjual kembali saham yang dimilikinya atau surat berharga lainnya. - Menciptakan kesempatan kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam perkembangan suatu perekonomian - Mengurangi biaya informasi dan transaksi surat berharga
Dari sudut pandang makro (perekonomian negara), : - Fungsi tabungan - Fungsi kekayaan - Fungsi likuiditas - Fungsi pinjaman Tujuan Pasar Modal - sudut pandang negara pasar modal dibangun dengan tujuan menggerakkan perekonomian suatu negara melalui kekuatan swasta dan mengurangi beban negara. Negara memilki kekuatan dan kekuasaan untuk mengatur bidang perekonomian. - sudut pandang emiten pasar modal merupakan sarana untuk mencari tambahan modal, sehingga dapat membentuk strktur modal yang lebih baik. - sudut pandang masyarakat masyarakat memiliki sarana baru untuk menginvestasikan uangnya.
Pengertian investasi dan jenis investasi Investasi : penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa yad. Investasi dalam artian luas: - Investasi aktiva riel : emas, real, intan, dll - Investasi surat berharga atau sekuritas/marketable securities atau financial assets) Investasi aktiva financial : - investasi langsung - tidak langsung.
Investasi tidak langsung Investasi langsung : suatu pemilikan surat berharga secara langsung dalam suatu entitas yang secara resmi telah go publik dengan harapan dapat memperoleh keuntungan berupa penghasilan deviden atau capital gains. Investasi tidak langsung: surat berharga yang dimiliki diperdagangkan kembali oleh perusahaan investasi (investment company) yang berfungsi sebagai perantara. Pemilikan aktiva tidak langsung dilakukan melalui lembaga-lembaga keuangan terdaftar, yang bertindak sebagai perantara atau intermediary. Dalam perannya sebagai investor tidak langsung, pedagang perantara (pialang) memperoleh dividen dan capital gain seperti halnya investor langsung, selain itu juga memperoleh capital gain atas hasil perdagangan portfolio yang dilakukan oleh perusahaan perantara tersebut. Investasi tidak langsung Investor Perusahaan Investasi Investasi langsung Aktiva Keuangan Investasi langsung
IPO IPO (Initial Public Offering) adalah penawaran umum pertama kali saham atau obligasi perusahaan kepada masyarakat umum. Penawaran umum didifinisikan sebagai ”Kegiatan penawaran efek yang dilaksanakan oleh emiten untuk menjual efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur oleh undang-undang dan peraturan pelaksanaannya” (UUPM 1995) IPO merupakan emisi (pengeluaran) saham yang terjadi saat perusahaan melakukan go public Alasan Go Public : - Meningkatkan modal dasar perusahaan - Memungkinkan pendiri untuk diversifikasi usaha - Mempermudah usaha pembelian perusahaan lain (ekspansi) - Nilai Perusahaan
TUJUAN & TAHAPAN GO PUBLIC Tujuan Go Public: - Memperbaiki struktur modal - Meningkatkan kapasitas produksi - Memperluas pemasaran - Memperluas hubungan bisnis - Meningkatkan kualitas manajemen Tahapan go Publik : - Rencana go public - Persiapan menuju go public - Pelaksanaan go public - Penawaran umum - Kewajiban emiten
Prosedur Penawaran Umum, Prosedur Penawaran Umum, Sumber: klinik Go Publik & Investasi, BEJ, 1995 Sebelum emisi Intern Perusahaan Secondary Market BAPEPAM Primarry Market Pelaporan Sesudah Emisi Emisi
Emisi dan Divestasi Saham yang ditawarkan ke pasar luas dapat berasal dari emisi dan divestasi. Emisi : penerbitan saham baru Divestasi : saham milik pendiri atau pemilik saham lama. Setelah perusahaan go publik melalui IPO, masih ada kebutuhan untuk meningkatkan modal disetor pada tahun-tahun berikutnya.
Beberapa cara untuk meningkatkan modal disetor setelah IPO (corporate actions), diantaranya : Mengundang RUPS Right Issue Obligasi konvertibel Waran RUPS Biasanya dilakukan setelah tutup buku (RUPS tahunan) RUPS yang dilakukan ketika dibutuhkan disebut sebagai RUPS Luar Biasa. Peserta RUPS adalah pemegang saham yang telah tercatat di Daftar pemegang saham pada suatu saat, pada tanggal yang telah ditetapkan terlebih dahulu (recording date), yang diregristrasi melalui broker efek.
Right Issue (Right) Adalah hak pemegang saham (PS) lama untuk membeli terlebih dahulu (preemptive right) saham baru pada harga tertentu dalam waktu < 6 bulan Harga tertentu adalah harga yang ditetapkan dimuka, yang besarnya di bawah harga pasar saat diterbitkan. Apabila harga pelaksanaan atau harga tebusan (exercise price atau strike price) di atas harga pasar, maka tidak akan ada yang menukarkan right dengan saham, investor lebih murah beli di pasar. PS lama berhak membeli saham baru dalam jumlah yang sebanding dengan saham yang dimilikinya Apabila PS lama tidak ingin menukarkan RI, maka bukti Right dapat dijual di bursa efek melalui broker efek.
Ciri- Ciri Right Issue (RI) - Penukaran right issue menjadi saham dilakukan dalam periode kurang dari 6 bulan - Masa berlakunya right hanya 6 bulan dan setelah itu kadaluarsa - Exercise price lebih rendah daripada harga saham saat diterbitkan
Ilustrasi: Jumlah saham lama = 1. 000 Ilustrasi: Jumlah saham lama = 1.000.000 unit saham @ nominal Rp 100, agio Rp 300.000.000. Jumlah saham baru yang akan dikeluarkan = 2.000.000 unit (RI = 1:2). Strike price = Rp 500 sementara harga pasar di bursa efek = Rp 800. Pertanyaan Berapa harga bukti pasar teoritis setelah pelaksanaan right issue? Berapa harga bukti right di pasar? Berapa jumlah modal disetor setelah RI? Berapa total agio setelah RI?
Jawab: RI = 1:2 ( 1 Saham lama dapat hak membeli 2 saham baru). (1000.000 x 800) + (2000.000 x 500) = 600 1000.000+2.000.000 Harga maksimal bukti RI = 600 – 500 = 100 Modal disetor baru = 3.000.000 @ 100 = 300.000.000 Total Agio = Agio lama + agio baru Agio lama = = 300.000.000 Agio baru = 2.000.000 x (500-100) = 800.000.000 Total Agio 1.100.000.000
Obligasi Konvertibel/Convertible bonds Ditetapkan ketika obligasi itu diterbitkan. Obligasi yang dapat ditukarkan dengan saham pada harga konversi yang telah ditetapkan ketika obligasi tersebut diterbitkan. Pemegang obligasi dapat memilih uang tunai atau saham pada saat pelunasan. Pemegang obligasi akan memilih uang tunai apabila harga pasar saham lebih rendah dari strike price, dan sebaliknya akan memilih saham apabila saham dipasar lebih tinggi dari strike price. Setiap kali pemegang obligasi(bondholder) menukarkan obligasinya dengan saham, maka modal saham yang disetor bertambah.
Ilustrasi Andi memiliki Obligasi ”A” 15% kopur Rp 1.000.000, jatuh tempo dalam 5 tahun dan diterbitkan pada tanggal 1 Juli 2000. Obligasi tersebut memiliki opsi untuk ditukarkan dengan 2.000 lembar saham @ nominal Rp 100. Harga Konversi adalah Rp 500. Pada tanggal jatuh tempo, yaitu 1 Juli 2005, harga saham dibursa efek adalah Rp 800 Pertanyaan: Apakah andi akan meminta pelunasan obligasi secara tunai Rp 1.000,000 atau memlih memintas saham 2000 lembar. Jawab: Apabila uang tunai yang dipilih maka ia akan menerima sebesar Rp 1.000.000 Apabila saham yang dipilih, maka nilainya = 2000 x 800 = 1.600.000 **
Waran Hak untuk membeli saham baru pada harga dan waktu tertentu. Pada umumnya waran diberikan kepada pembeli obligasi saat emisi obligasi, dilaksanakan sebagai pemanis (sweetener) Harga pelaksanaan (exercise price) waran jauh lebih tinggi dari harga saham biasa di pasar pada saat emisi obligasi. Masa berlaku waran bisa diatas 6 bulan bahkan mencapai 10 tahun. Ciri-ciri waran : - penukaran waran menjadi saham dilakukan setelah 6 bulan diterbitkan - Masa berlaku waran antara 3 – 10 tahun - Exercise price jauh lebih tinggi dari pada harga pasar saham saat diterbitkan.
Fenomena akuntansi positif dan hubungannya dengan pasar modal Teori Ekonomi Positif Teori ekonomi positif, pada hakekatnya terbebas dari ikatan pelbagai aspek, lebih mengacu ke istilah “apa adanya” (what it is) daripada ke istilah “seharusnya demikian” (it should be). (Friedman, 1953), Fungsinya harus dinilai berdasarkan ketepatan (precision), bidang kajian (scope), dan kesesuaian peramalan berdasarkan pada pengalaman. Ringkasnya, ekonomi positif adalah, atau dapat dikategorikan sebagai ilmu pengetahuan yang objektif (objective science).
Teori Akuntansi Positif Teori akuntansi positif merupakan varian dari teori ekonomi positif. Teori ini berkembang seiring dengan kebutuhan untuk menjelaskan dan memprediksi realitas praktik-praktik akuntansi yang ada di masyarakat—what it is (Watts dan Zimmerman, 1986). Teori Akuntansi Positif memiliki pijakan yang berbeda dibandingkan dengan akutansi normatif, yang lebih menjelaskan praktik-praktik akuntansi yang seharusnya berlaku—it should be. Teori ini bertujuan menjelaskan, meramalkan, dan memberi jawaban atas praktik akuntansi. Di samping itu, juga meramalkan berbagai fenomena akuntansi dan menggambarkan bagaimana interaksi antar-variabel akuntansi dalam dunia nyata. Validitas teori akuntansi positif dinilai atas dasar kesesuaian teori dengan fakta atau apa yang nyatanya terjadi (what it is).
Fenomena Akuntansi Positif Akuntansi kreatif adalah proses di mana akuntan menggunakan pengetahuan tentang berbagai aturan akuntansi untuk memanipulasi pelbagai angka (figures) yang dilaporkan dalam laporan (keuangan) perusahaan. (Amat et al.,. 1999) Akuntansi kreatif merupakan bagian dari proses manipulasi yang terdiri dari earning management, income smoothing, dan creative accounting itu sendiri (Stolowy dan Breton .,2000) Creative accounting bukan sekedar akuntan sendiri yang memanfaatkan pemahaman akuntansi tersebut, tetapi pihak-pihak yang memunyai kepentingan dan kekuatan untuk menggunakan creative accounting tersebut, seperti manajer, akuntan, pemerintah, asosiasi industri dan pihak-pihak lainnya. Manajer dalam bereaksi terhadap pelaporan keuangan menurut Watt dan Zimmerman (1986), digolongkan ke dalam tiga buah hipotesis, yaitu (i) bonus-plan hypothesis, (ii) debt covenant hypothesis, dan (iii) political cost hypothesis.
Bonus Plan Hypothesis Bonus-plan hypothesis, menyatakan bahwa manajer seringkali berperilaku seiring dengan bonus yang akan diberikan. Jika bonus yang diberikan tergantung pada laba yang dihasilkan, maka manajer akan menerapkan creative accounting dengan menaikkan laba atau menurunkan laba yang akan dilaporkan. Hal ini dilakukan manajer karena pemilik biasanya memberikan batas bawah laba minimum agar mendapatkan bonus. Dari pola bonus ini biasanya manajer akan menaikkan laba sampai batas bawah minimum laba. Sebaliknya apabila pemilik menentukan batas atas untuk mendapatkan laba, maka manajer biasanya akan berusaha mengurangi laba sampai batas atas tadi, dan mentransfer laba saat ini untuk periode mendatang (Healy, 1985).
Debt Covenant Hypothesis Debt covenant hypothesis, menjelaskan bagaimana manajer menyikapi perjanjian hutang. Manajer dalam meyikapi adanya pelanggaran atas perjanjian hutang yang telah jatuh tempo, akan berupaya menghindarinya dengan memilih kebijakan akuntansi yang menguntungkan dirinya. Kontrak hutang jangka panjang (debt covenant) merupakan perjanjian untuk melindungi pemberi pinjaman dari tindakan-tindakan manajer terhadap kepentingan kreditor, seperti pembagian dividen yang berlebihan, atau membiarkan ekuitas di bawah tingkat yang telah ditentukan. Semakin cenderung suatu perusahaan melanggar perjanjian hutang maka manajer akan cenderung memilih prosedur akuntansi yang dapat menstransfer laba periode mendatang ke periode berjalan, karena hal tersebut dapat mengurangi risiko ’default’.
Political Cost Hypothesis Political cost hypothesis, menjelaskan bahwa perusahaan besar akan mengungkapkan informasi lebih banyak daripada perusahaan kecil. Perusahaan besar melakukannya sebagai upaya untuk mengurangi biaya keagenan tersebut. (Watt dan Zimmerman,1986) Perusahaan menghadapi biaya politis yang lebih besar karena merupakan entitas yang banyak disorot oleh publik secara umum. Para karyawan berkepentingan melihat kenaikan laba sebagai acuan untuk meningkatkan kesejahteraannya melalui kenaikan gaji. Pemerintah melihat kenaikan laba perusahaan sebagai objek pajak yang akan ditagihkan. Sehingga pilihan yang dihadapi oleh organisasi adalah dengan cara bagaimana melalui proses akuntasi agar laba yang disajikan lebih rendah.
Motivasi untuk manajemen laba Teknik Manajemen Laba Motivasi untuk melakukan manajemen laba: Memenuhi target internal (target laba, target penjualan) Memenuhi harapan Eksternal (stakeholder) Meratakan atau memuluskan Laba (income smoothing) Mendadani angka laporan keuangan (Window Dressing) untuk Penjualan Saham Perdana (IPO) atau Memperoleh Pinjaman.
Teknik manajemen laba & Kontinum manajemen laba Penentuan waktu transaksi yang tepat Akuntansi yang agresif Akuntansi yang menipu Pelaporan yang curang Kecurangan Pengaitan secara strategis: Kasus: “Praktik perataan laba General Elektric” tahun 2001 Mengakui adanya keuntungan dan kerugian pada periode yang sama. Perubahan dalam metode atau estimasi dengan pengungkapan penuh. Kasus : Delta Airlines, 1998, menambah umum ekonomis untuk armada pesawatnya dari 20 tahun menjadi 25 tahun, sehingga mengurangi beban penyusutan dan meningkatkan laba sebelum pajak sebesar $ 92 juta Perubahan dalam metode atau estimasi dengan pengungkapan minimal atau tanpa pengungkapan sama sekali Kasus: Xerox, merubah tingkat bunga yang digunakan untuk penjualan sewa guna usaha, tanpa memberikan pengungkapan pada LK Akuntansi non GAAP Kasus : WorldCom telah melakukan kapitalisasi (yakni mengakui sebagai aktiva), $ 3,8 miliar pengeluaran atas beban akses telepon yang seharusnya dilaporkan sebagai beban operasional. Transaksi Fiktif. Kasus : Xerox di Mexico secara sembunyi-sembunyi menyewa gudang yang digunakan untuk menyimpan barang-barang dagangan yang di retur untuk menghindari pencatatan return penjualan.
Tugas Mahasiswa NIM – GANJIL - Carilah artikel tentang penggabungan usaha NIM – GENAP - Carilah artikel tentang IPO suatu perusahaan Alternatif lain : Akuntansi kreatif Ketentuan: Buatlah kajian ilmiah dari kejadian tersebut Setiap mahasiswa harus memiliki artikel yang berbeda dengan mahasiswa lainnya dikumpulkan saat ujian.