BAB 5 KESEIMBANGAN EKONOMI TIGA SEKTOR

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Multiplier dalam perekonomian tiga sektor
Advertisements

ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL TIGA SEKTOR
KESEIMBANGAN EKONOMI TIGA SEKTOR
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM EKONOMI MAKRO DAN MIKRO
Mengukur Aktivitas Ekonomi
KEBIJAKAN FISKAL 11.
MAKROEKONOMI, edisi ke-6.
PEREKONOMIAN TERBUKA (PEREKONOMIAN 4 SEKTOR)
Kebijakan Ekonomi Fiskal
Pokok Bahasan 4 KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL 3 SEKTOR
Ruang Lingkup Makro Ekonomi
(I). ANALISIS KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL
PENGANGGURAN, INFLASI & KEBIJAKAN PEMERINTAH
Keseimbangan ekonomi tiga sektor
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM EKONOMI MAKRO DAN MIKRO
Perekonomian Terbuka Pertemuan 5.
PENGANTAR ILMU EKONOMI MAKRO BAB 1
PENGANTAR ILMU EKONOMI MAKRO BAB 1
EKONOMIKA 2 KaitanBerbagai Pengertian dalam Ekonomi Makro
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN TIGA SEKTOR
Hal-hal yang di terangkan:
Analisis Pendapatan Nasional dalam Perekonomian 3 sektor
Ruang Lingkup Analisis Ekonomi Makro
PEREKONOMIAN TERBUKA (PEREKONOMIAN 4 SEKTOR)
Perekonomian Dua Sektor
PEREKONOMIAN TIGA SEKTOR
UDINUS.
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN TIGA SEKTOR
MODEL PEREKONOMIAN EMPAT SEKTOR
PEREKONOMIAN 3 SEKTOR PROGRAM STUDI AKUNTANSI
KESEIMBANGAN EMPAT SEKTOR
Perekonomian Tiga dan Empat Sektor ( Perekonomian Tertutup dan Terbuka ) Desty Sesiana I
Pertemuan ke-9 Teori Ekonomi Makro l
Perekonomian Terbuka Pertemuan 5.
PEREKONOMIAN 3 SEKTOR PROGRAM STUDI AKUNTANSI
Dr.H. MUSTIKA LUKMAN ARIEF, SE.,MM.
MODEL PEREKONOMIAN EMPAT SEKTOR
Keseimbangan Ekonomi 3 Sektor
BAB 6 Perekonomian Tiga Sektor
MODEL PEREKONOMIAN EMPAT SEKTOR
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM EKONOMI MAKRO
LATIHAN PR PEREKONOMAN 3 SEKTOR
DISKUSI Apa yang dimaksud dengan keseimbangan pendapatan nasional, break event point, MPC dan MPS ??? Jelaskan dampak masuknya pemerintah dalam perekonomian.
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM EKONOMI MAKRO DAN MIKRO
Ekonomi Makro.
H. MUSTIKA LUKMAN ARIEF, SE.,MBA.,MM
Kesesuaian Kebijakan Ekonomi Konvensional dalam Kebijakan Pembangunan
Keseimbangan Ekonomi 3 Sektor
Keseimbangan Ekonomi 3 Sektor
Pertemuan ke-6 Teori Ekonomi Makro l
Rikky Herdiyansyah SP., MSc
Makroekonomi Nama anggota kelompok: Adi Riyanto Sulistiyono
Soal 1 Diketahui perekonomian pada suatu negara tertentu memiliki data seperti dibawah ini (angka-angka dalam Miliar Rupiah): C = ,6 Yd T = 0,15.
BAB 12 Neraca Pembayaran, Kurs Valuta Asing dan Kegiatan Perekonomian Terbuka Neraca Pembayaran : suatu catatan aliran keuangan yang menunjukkan nilai.
KESEIMBANGAN EKONOMI 3 SEKTOR
PERTEMUAN 6.
KEBIJAKAN FISKAL DAN KEBIJAKAN MONETER
Pertemuan ke-9 Teori Ekonomi Makro l
Kebijakan Fiskal dan Moneter dalam Model IS-LM
Dr. H. MUSTIKA LUKMAN ARIEF, SE.,MM
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM EKONOMI MAKRO DAN MIKRO
MODEL PEREKONOMIAN EMPAT SEKTOR
Pertemuan ke-6 Teori Ekonomi Makro l
KEBIJAKAN FISKAL. Pengertian kebijakan fiskal (Fiskal Policy )  Kebijakan Fiskal adalah suatu kebijakan ekonomi dalam rangka mengarahkan kondisi perekonomian.
Pertemuan ke-6 Teori Ekonomi Makro l
Pertemuan ke-6 Teori Ekonomi Makro l
Latihan 1 Diketahui perekonomian pada suatu negara tertentu memiliki data seperti dibawah ini (angka-angka dalam Miliar Rupiah): C = ,6 Yd T =
KEBIJAKAN FISKAL DAN KEBIJAKAN MONETER
Pertemuan ke-9 Teori Ekonomi Makro l
Oleh : Ananda Aji Pratama Dame Haryanto Dame Haryanto Rinaldi Siregar Rinaldi Siregar.
Transcript presentasi:

BAB 5 KESEIMBANGAN EKONOMI TIGA SEKTOR Ekonomi tiga sektor adalah perekonomian yang meliputi kegiatan dalam sektor perusahaan, rumah tangga dan pemerintah.

ALIRAN PENDAPATAN DAN SYARAT KESEIMBANGAN Jenis –jenis aliran pendapatan yaitu: 1. Pembayaran pajak oleh RT dan perusahaan kepada pemerintah. Pengeluaran pemerintah Aliran pendapatan dari sektor pemerintah ke sektor rumah tangga.

SYARAT KESEIMBANGAN Dengan adanya pengeluaran pemerintah (G) maka pengeluaran agregat dalam perekonomian meliputi tiga komponen yaitu: AE: C + I + G. Dengan perubahan ini syarat untuk mencapai keseimbangan dalam ekonomi tiga sektor adalah Y= C + I + G. Pajak menyebabkan bocoran terdiri dua komponen, yaitu : S + T, dan suntikan juga terdiri dari dua komponen, yaitu I + G. Maka syarat lain untuk mencapai keseimbangan dalam kegiatan ekonomi negara adalah S + T = I + G

KESEIMBANGAN SECARA ALJABAR Dalam pendekatan penawaran agregat-permintaan agregat, keseimbangan pendapatan nasional dicapai apabila Y = C + I + G dalam contoh angka dimisalkan : C = 60 + 0,75Y S = -100 + 0,25Y I = 120 G = 60 T = 40 Dengan demikian pendapatan Nasional pada keseimbangan adalah (dalam triliun Rupiah) Y = C +I + G Y = 60 + 0,75Y + 120 + 60 0,25 Y = 240 Y =960

Pendapatan nasional pada keseimbangan dapat juga dihitung dengan menggunakan pendekatan suntikan (injection atau J) sama dengan bocoran (withdrawal atau W) yaitu J = I + G sama dengan W = S + T (nilai dalam triliunan rupiah): I + G = S + T 120 + 60 = -100 + 0,25Y + 40 0,25Y = 240 Y = 960

JENIS-JENIS PAJAK Pajak Langsung: Jenis pungutan pemerintah yang secara langsung dikumpulkan dari pihak yang wajib membayar pajak. Pajak Tak Langsung: pajak yang bebannya dapat di pindah-pindahkan kepada pihak lain.

BENTUK-BENTUK PAJAK PENDAPATAN Pajak Regresif: sistem pajak yang persentasi pungutan pajaknya menurun apabila pendapatan yang dikenakan pajak menjadi bertambah tinggi. Pajak Proporsional: persentasi pungutan pajak yang tetap besarnya pada berbagai tingkat pendapatan, yaitu dari pendapatan yang sangat rendah kepada yang sangat tinggi. Pajak Progresif: pajak yang persentasinya bertambah apabila pendapatan semakin meningkat.

EFEK FAJAK KE ATAS KONSUMSI DAN TABUNGAN Berdasarkan kepada sifat pengaruh pajak kepada pendapatan disposebel, pengeluaran konsumsi dan tabungan secara umum dapat dirumuskan: Pajak yang dipungut akan mengurangi pendapatan disposebel sebanyak pajak yang dipungut tersebut. Dalam persamaannya: Yd = Y – T. Penurunan pendapatan disposebel menyebabkan pengeluaran konsumsi dan tabungan RT akan berkurang pada berbagai tingkat pendapatan.

PENENTU-PENENTU PENGELUARAN PEMERINTAH Proyeksi jumlah pajak yang diterima. Tujuan-tujuan ekonomi yang ingin dicapai. Pertimbangan politik dan keamanan.

TIGA JENIS MULTIPLIER Multiplier Investasi (I) Multiplier Pengeluaran Pemerintah (G) Multiplier Perubahan Pajak (T)

MASALAH MAKROEKONOMI DAN KEBIJAKAN FISKAL Kebijakan fiskal adalah langkah-langkah pemerintah untuk membuat perubahan–perubahan dalam sistem pajak atau dalam perbelanjaan dengan maksud untuk mengatasi masalah-masalah ekonomi yang dihadapai.

KESEIMBANGAN DALAM PEREKONOMIAN TIGA SEKTOR Keseimbangan ekonomi tiga sektor adalah keadaan dimana pengeluaran agregat yang berlaku dalam ekonomi tiga sektor adalah sama penawaran agregat atau pendapatan nasional. Keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian tiga sektor dibedakan dalam dua keadaan yaitu: Dalam perekonomian dimana sistem pajaknya adalah sistem pajak tetap. Dalam perekonomian dimana sistem pajaknya adalah pajak proporsional.

Masalah Pengangguran dan Inflasi Mencapai tingkat konsumsi tenaga kerja penuh. Menghadapi masalah pengangguran. Menghadapi masalah inflasi.

Kesempatan kerja penuh kegiatan ekonomi yang mencapai tingkat dimana pengangguran adalah sangat rendah tidak melebihi 4 persen. Jurang deflasi adalah jumlah kekurangan perbelanjaan agregat yang diperlukan untuk mencapai konsumsi tenaga kerja penuh. Jurang inflasi adalah kelebihan dalam pengeluaran agregat di atas pengeluaran agregat pada konsumsi tenaga kerja penuh yang menimbulkan kekurangan barang dan seterusnya kenaikan harga-harga.

BENTUK KEBIJAKAN FISKAL DISKRESIONER Kebijakan fiskal diskresioner adalah langkah-langkah pemerintah untuk mengubahpengeluarannya atau pemungutan pajaknya dengan tujuan untuk : Mengurangi gerak naik turun tingkat kegiatan ekonomi dari waktu ke waktu. Menciptakan suatu tingkat kegiatan ekonomi yang mencapai tingkat konsumsi tenaga kerja yang tinggi,

ADA TIGA KEBIJAKAN FISKAL DISKRESIONER Membuat perubahan ke atas pengeluaran pemerintah. Membuat perubahan ke atas sistem pemungutan pajak. Secara serentak membuat perubahan dalam pengeluaran pemerintah dan sistem pemungutan pajak.

Terima Kasih