PADANG LAMUN
PADANG LAMUN
PADANG LAMUN
Padang Lamun (seagrass beds) Terdapat diperairan dangkal Merupakan tumbuhan monokotil Perakaran ekstensif dan sistem rhizome Daun lebat produktivitas tinggi Thalassia testudinum, Cymodocea manatorum, dsb Pemfiksasi Nitrogen yg paling efektif : 2,4-16,5 N/ jam dengan cahaya (aktivitas fotosintesis) Produktivitas primer lamun mencapai >1kg C/m2/th 37% produksi tahunan dimakan benthos/detritus, 3% untuk herbivora, 12% keluar ekosistem berupa daun2 dan sisanya 48% tidak terdeteksi.
Jaring-jaring mknan di ekosistem padang lamun ada 2 : Persentase diatas tidak selalu demikian, tergantung dari jenis populasi yang dominan dari komunitas nekton sebagai pemangsa utama (ikan, molusca, crustacea, manetee/dugong, dan gastropoda. Jaring-jaring mknan di ekosistem padang lamun ada 2 : - rantai grazing : herbivora dan predatornya memakan tumbuhan hidup - rantai detritus : herbivora dan predatornya memakan bahan2 yg telah mati Biji Daun Herbivora Predator aquatic&terestrial Akar Detritus&bakteri Pemakan detritus Predator aquatic
Produktivitas primer padang lamun juga ditunjang oleh alga dan fitoplankton yang menempel di daun lamun (sbg epifit). Konsumen umumnya didominasi oleh molusca, polychaeta (sbg herbivora) dan kepiting (sbg karnivora) Jejaring makanan ini memungkinkan ekosistem padang lamun berpotensi besar dalam menunjang perikanan. Potensi Padang Lamun : - dapat memperangkap (trapped) sedimen, menstabilkan substrat dan menjernihkan air - Sebagai sistem yang merupakan sumber produktivitas primer perairan dengan nilai produksi tinggi - merupakan sumber makanan langsung bg hewan
- merupakan habitat hewan air - merupakan substrat fitoplankton - mempunyai kemampuan yang baik untuk memindahkan unsur-unsur hara terlarut di perairan - akar-akarnya mampu mengikat sedimen, shg terhindar dari erosi - dapat digunakan sbg bahan dasar kertas, karena lignin rendah dan cellulose tinggi - rhizome muda dari Zostera dapat dimasak - daun-daun keringnya dapat dipakai makanan ternak - tumbuhan lamun juga dapat digunakan pupuk, karena kandungan mikroelemen dan bhn organiknya tinggi
DUGONG
DUGONG
PEMBUNUHAN
Lamun terdiri dari 12 genus dan 49 species Lamun terdiri dari 12 genus dan 49 species. Dari 12 genus, 7 diantaranya ada di perairan tropis : Enhalus, Thalassia, Halophilia, Halodule, Cymodecea, Syringodium dan Thalassodendron. Hidup di zona litoral mulai dari atas (pasang maksimal) sampai pada bawah (surut minimal). Faktor pembatas : intensitas cahaya, suhu air dan salinitas Meskipun hidup di perairan dangkal, tetapi jika perairan jernih maka lamun dapat dijumpai di tempat yg dalam Pada umumnya tumbuh pd kedalaman 10 m, akan tetapi di tempat jernih dapat mencapai 13-22 meter (masih dalam batas zona disfotik)
Pada perairan yang keruh, lamun dijumpai pada kedalaman hanya 1,5-2,5 meter dengan kepadatan yang kecil Suhu optimum berada pada kisaran 28-30oC Salinitas optimum berada pada kisaran 25-35‰ Salinitas seringkali menyesuaikan dengan suhu, jika suhu rendah maka salinitas sering menurun Kemampuan lamun yg dpt beradaptasi dengan salinitas rendah sering dijadikan indikator adanya limbah air tawar yang masuk ke laut. Lamun jenis2 tertentu akan tumbuh di tepi pantai sejalan dengan bertambahnya air tawar (meskipun tidak ada sungai disekitarnya). Keadaan ini akan menjadi petunjuk adanya kegiatan (hotel, dll) yg membuang air tawar berlebihan
Aktivitas pengerukan pantai dan penimbunan (reklamasi) sangat menghambat pertumbuhan lamun. Juga pencemaran, desalinasi, dsb Disamping pengaruh padatan tersuspensi, kekeruhan juga dapat disebabkan oleh pertumbuhan epifit alga dan fitoplankton yg pesat karena adanya euterofikasi Euterofikasi muncul akibat adanya pembuangan limbah domestik atau organik yang umumnya kaya akan fosfor dan Nitrogen memacu pesatnya pertumbuhan plankton