MANUSIA SEBAGAI INDIVIDU & MAKHLUK SOSIAL Kelompok 11 Duwi Musdalifah (12.442.0019) Ayu Sinta Dewi (12.442.0025) Siti Romla (12.442.0037)
Hakikat Manusia sebagai Individu dan Makhluk Sosial Kepentingan dalam diri manusia Kepentingan Individu Kepentingan Bersama
Masyarakat memiliki 3 kepentingan yang memiliki pendekatan rasio berbeda 1 Kepentingan teknis (objective-welt) 2 Kepentingan interaksi (social-welt) 3 Kepentingan kekuasaan Jurgen Habermas (2001)
Manusia sebagai Makhluk Individu Manusia sebagai makhluk individu merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas Manusia sebagai Makhluk Sosial Manusia sebagai makhluk sosial artinya manusia sebagai warga masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari tidak lepas dari pengaruh orang lain
Telah berabad-abad konsep manusia sebagai makhluk sosial itu ada Telah berabad-abad konsep manusia sebagai makhluk sosial itu ada. Yakni memiliki unsur-unsur keharusan biologis, yang terdiri dari: Dorongan untuk makan Dorongan untuk mempertahankan diri Dorongan untuk melangsungkan hubungan beda jenis
Penerimaan bentuk-bentuk kebudayaan Dalam perkembangannya, manusia mempunyai kecenderungan sosial untuk selalu meniru dalam hal yaitu: Penerimaan bentuk-bentuk kebudayaan Pengetahuan tenaga
faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi manusia terdiri dari tiga hal yakni: Tekanan emosional Harga diri yang rendah Isolasi sosial
(model pertukaran sosial) Teori yang membantu menerangkan model dan kualitas hubungan antar manusia Teori transaksionaI (model pertukaran sosial) Teori peran Teori permainan
Dinamika Interaksi Sosial Akulturasi Asimilasi Inovasi
Proses adopsi terjadi disebabkan oleh 5 tahap Awareness (kesadaran) Interest (menaruh minat) Evaluation (penilaian) Trial (percobaan) Adopsi (penggunaan) Sebaliknya penolakan terjadi karena tahapan-tahapan berikut: Indifference (acuh tak acuh) Denial (penolakan) Rejection (penolakan)
Dilema Antara Kepentingan Individu dan Kepentingan Masyarakat Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat hidup sendirian tanpa bantuan orang lain . Kebutuhan fisik (sandang, pangan, papan), kebutuhan sosial (pergaulaan, pengakuan, sekolah, pekerjaan), dan kebutuhan psikis termasuk rasa ingin tahu, rasa aman, perasan religiusitas, tidak mungkin terpenuhi tanpa bantuan orang lain. Apalagi jika orang tersebut sedang menghadapi masalah, baik ringan maupun berat. Pada saat–saat seperti itu seseorang akan mencari dukungan sosial dari orang–orang sekitarnya, sehingga dirinya merasa dihargai, diperhatikan, dan dicintai. Contoh nyata yang paling sering kita lihat dan alami adalah bila ada seseorang yang sakit dan terpaksa dirawat dirumah sakit , maka sanak saudara maupun teman–teman biasanya datang berkunjung. Dengan kunjungan tersebut maka orang yang sakit tentu merasa mendapat dukungan sosial.
Definisi Dukungan Sosial Menurut Para Ahli Yaitu: 1 Gottlieb (1983) 2 Sarason (1983) 3 Cobb 4 Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa dukungan sosial merupakan bantuan atau dukungan yang diterima oleh individu dari orang-orang tertentu dalam kehidupannya dan berada dalam lingkungan sosial tertentu yang membuat si penerima merasa diperhatikan, dihargai dan dicintai. Orang yang menerima dukungan sosial yang diberikan oleh orang lain.
Menurut Rook dan Dooley (1985) ada dua sumber dukungan sosial yaitu : Sumber artifisial Sumber natural
Kesempatan untuk mengasuh Komponen-komponen Dukungan Sosial Kerekatan emosional Kesempatan untuk mengasuh Bimbingan Ketergantungan yang dapat diandalkan Adanya pengakuan Integrasi sosial