AWAL DAUR HIDUP (EARLY LIFE CYCLE)
DAUR HIDUP Proses dlm perkembangan makhluk hidup dari sejak lahir sampai mati. Pada ikan daur hidup dimulai: dari sejak telur menetas menjadi larva, juvenile, ikan dewasa, menjadi induk, sampai mati. Awal daur hidup berarti mulai dari kondisi telur sebelum menetas hingga menjadi larva dan juvenil (ikan muda). Mortalitas di awal daur hidup biasanya sangat tinggi Hal ini menentukan produksi ikan per tahunnya.
Telur dan Bagian-bagiannya Telur hewan vertebrata berdasarkan kepada jumlah deutoplasma (kuning telur, dsb) dibagi dua: A) Telur Homolecithal (Isolecithal). Ini hanya ada pd mammalia. Deutoplasma hanya sedikit, terutama dlm bentuk butir2 lemak dan kuning telur yg terbesar dalam sitoplasma. B). Telur Telolecithal. Telur golongan ini terdapat kuning telur yg mengumpul di salah satu kutubnya. Ada yang menyebut Mesolecithal = Telolecithal
ANATOMI TELUR
Telur ikan Teleostei dan Elasmobranchia deutoplasmanya masif. Protoplasma telur ini kelak akan berperan dlm bbrp pembelahan sel pertama, jumlahnya sedikit. Kuning telur tak ikut dlm proses pembelahan, sedang perkembangan embrionya terbatas pd sitoplasma yang terdapat pada kutub anima.
Struktur telur ikan Ovipar Telur Ovipar di bagian luarnya dilapisi selaput yang disebut selaput kapsul atau Chorion. Lapisan keduanya disebut selaput Vitellin. Lapisan ketiga yang mengelilngi plasma telur dinamakan selaput plasma. Ketiga selaput menempel satu sama lain dan tak ada ruang diantaranya.
Bagian telur yang tdpt sitoplasma biasanya berkumpul di sebelah telur bagian atas yang dinamakan kutub anima. Bagian bawahnya yg pada kutub yg berlawanan tdpt banyak kuning telur, disebut kutub vegetatif. Kuning telur pada ikan hampir mengisi seluruh volume sel. Kuning telur dibagian tengah keadaannya lebih pekat karena adanya sitoplasma. Pada Chorion terdapat Micropyle, lubang tempat masuknya sperma ke dalam telur.
Jika telur keluar dari tubuh induk & bersetuhan dengan air maka ada dua hal yang terjadi. 1). Selaput chorion akan lepas dari selaput vitellin & membentuk ruang perivitellin. Air masuk ke dlm telur krn tekanan osmose & imbibisi protein pada permukaan kuning telur. Selaput vitellin mrpkn penghalang agar air tak masuk ke dlm telur. 2). Pengerasan selaput Chorion. Waktu pengerasan slaput chorion tergantung kadar ion Kalsium dlm air. Air yg mengandung 0,0001 M kalsium chlorida (CaCl2) lebih cepat keras dari pada air suling. Dengan adanya ruang perivitellin di bawah chorion yg keras telur bisa lebih bebas bergerak selama perkembangannya
Anatomi Telur ikan ruang perivitellin kutub anima chorion selaput vitellin micropyle kutub vegetatif selaput plasma oil globule -…. ….̊…. ̊ ̊’’’’’’’’’’’’ ‘’’’’’’’====.̊ .̊ ========
Pembuahan (Fertilisasi) Dalam proses fertilisasi, sperma masuk ke dalam telur melalui micropyle yang terdapat pada chorion. Tiap spermatozoa (individu sel sperma) memiliki kesempatan yg sama untuk membuahi satu telur. Tetapi karena ruang tempat terjadinya fertilisasi sangat besar/ luas di alam bebas pd ikan Ovipar maka kesempatan bertemunya sperma dengan ovum sangat kecil. Spermatozoa ikan yang baru keluar tubuh mampu bergerak di dalam air selama 1-2 menit.
Zat kimia dari Telur & Sperma Telur & sperma mengeluarkan zat yg berguna untuk pembuahan yg disebut : Gamone. Gamone yg berasal dari telur adalah Gynamone I dan Gynamone II. Gamon yg berasal dari sperma disebut Androgamon I dan Androgamone II. Gynamone I berfungsi mempercepat pergerakan dan menarik spermatozoa dr species yg sama dng chemotaksis. Gynamone II berfungsi mengumpulkan & menahan spermatozoa pd permukaan telur.
Androgamone I berfungsi menekan aktifitas spermatozoa ketika msh di dlm saluran genital ikan jantan. Androgamone II berfungsi membuat permukaan chorion menjadi lembek sbg lawan dr fungsu Gynamone II.
MACAM-MACAM TELUR IKAN Dari slide pdf
Klasifikasi Telur Pelagis telur bulat kuning telur telur tanpa bersegmen telur oval butir minyak kuning telur Tak oval Oval tak bersegmen chorion tak licin Telur Planktonis tak bersegmen chorion licin btr minyak telur dengan satu chorion tak licin butir minyak kuning telur bersegmen btr minyak Chorion licin lbh dr satu
Pengelompokan telur berdasar egg yolk 1. Oligolecithal = kuning telur sedikit misal Amphioxus 2. Telolecithal = kuning telur lebih banyak dr oligolecithal. Misal= Sturgeon 3. Macrolecithal = kuning telur relatif banyak, dgn keping sitoplasma di bag kutub anima. Telur model ini pd kebanyakan ikan.
Telur berdasarkan berat jenisnya 1. Non Bouyant = telur tenggelam di dasar air. misal= ikan salmon, trout 2. Semi bouyant = telur tenggelam ke dasar dgn pelan2, mudah tersangkut dan umumnya ukuran telur kecil. Misal: ikan Coregonus 3. Bouyant = telur terapung, umumnya ikan di laut, spt: kakap, kerapu, tembang, dst
Berdasar lingkungan yg diberikan induknya, maka telur dibagi sbb: A. telur tersebar, tak ada tambahan sesuatu dr induknya agar telur berhasil hidup. A1. telur terapung, spt ikan tengiri A2. telur tenggelam, spt ikan salmon A3. telur adhesive, spt ikan mas B. telur tersebar atau diletakkan satu per satu dgn bbrp syarat perlindungan, tp tanpa perlindungan induknya. B1. telur dlm benang lendir spt ikan percha B2. telur dlm cangkang yg berubah jadi tangkai adhesive misal Antherinidae
B3. Telur dibungkus kapsul pelindung yg dikeluarkan uterus, misal ikan pari, ikan hiu. B4. jika telur menyentuh air, cangkah akan pecah dan menggulung jd organ adhesive utk menempel. Misl:larva ikan terbang C. telur diletakkan pd gumpalan berlendir tapi tak membentuk sarang, tp dijaga ikan jantan. C1.telur diletakkan di celah batu karang, di atas permukaan air terendah psng naik. Telur terpapar udara pd wkt psng turun.ikan jantan menunggu dr serangan predator. C2. telur tergulung oleh massa yg bulat & induk menggulung dg tubuhnya. Misal ikan Pholis
FAKTOR GENETIS Pada wkt peleburan sperma dg telur terjadi persatuan materi genetik dari kedua individu yaitu kromosom. Ada 4 bentuk kromosom: centromere 1. Acrocentric 2. Subteocentric 3.Sub metacentric 4. metacentric
GAMBAR PERKEMBANGAN Telur hingga Larva ikan Salmon
Perkembangan telur ikan kakap
Keterangan gambar . Duapuluh-millimeter embryo of U. halleri. Tampak Ventral, A: ujung bukaan neural tube, 1; olefactory pit, 2; mouth, 3; esophagus, 4; stomach, 5; spiral valve, 6; cloaca, 7; yolk sac, 8. Tampak dorsal, B: kranium tak bertutup, 1; mata, 2; spiracle, 3; lekukan insang, 4; filamen external insang, 5; pucuk anterior sirip dada, 6; sirip pelvic /pinggul, 7.Tampak Lateral, C: ujung bukaan neural tube, 1; spiracle, 2; auditory pit, 3; sirip ekor rudimentary , 4.
Perkembangan embryo ikan pari
Perkembangan telur ikan kerapu
Perkembangan Telur Medaka