HASIL SEDIAAN DAN EVALUASI SNEDD IBUPROFEN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KOLESTEROL A. METODE NON ENZIMATIK (Sampel : darah) B. METODE NON ENZIMATIK (Sampel : kuning telur) C. METODE ENZIMATIK (CHOD–PAP) (Sampel.
Advertisements

SALEP MATA dan GEL (Kuliah FTS CSP ).
Koloid.
TUGAS DASAR-DASAR PEMISAHAN ANALITIK
Kelompok 5 Desta Saputri ( ) Diah Nur’aini ( ) Dita Apriani ( )
AKADEMI FARMASI JEMBER
EMULSI FARMASETIK DASAR.
HASIL PENELITIAN SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS
SUSPENSI FARMASEUTIK DASAR.
Analisis Cr3+ dan Cr6+ menggunakan spektrofotometri UV-Vis
FORMULASI DAN TEKNOLOGI SEDIAAN STERIL
ANALISIS KUALITATIF ANALGETIK NON-NARKOTIK
Tahapan spektrofotometri
Fitri Rahma Yenti, S.Farm.,Apt POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG PROGRAM STUDI DIII FARMASI 5/30/20171.
Bioavailability enhancement studies of amoxicillin with Nigella
BIOAVAILABILITAS DAN BIOEKIVALENSI
KULIAH MPP Dra Ita Ulfin,MSi
SIRUP Disusun oleh : Marsaulina Damanik ( )
FARMASETIKA - sUsPeNsi -
Laporan Kemajuan Perbandingan Pembuatan Sediaan Herbal Melalui Sediaan Farmasi Indonesia dengan Traditional Chinese Medicine (TCM) Berbasis Aktivitas.
ALUR PENELITIAN Tahun 1 Tahun 2
AFLATOKSIN dan BAHAN PENGAWET
FOTOMETRI Nina Salamah, MSc., Apt.
SALEP MATA dan GEL (Kuliah FTS CSP ).
EKSTRAKSI PELARUT (herbal extraction)
KESTABILAN KOLOID.
SIFAT PERMUKAAN SISTEM KOLOID PANGAN AKTIVITAS PERMUKAAN.
Gejala Fitotoksisitas
Kestabilan emulsi formulasi EC T. vogelii (lanjutan)
SUSPENSI CMC Anggota Kelompok : Kartika Dewi I. ( )
ANALISIS PENGAWET BUATAN PADA MINUMAN
Sediaan SNEDDS (Self-nanoemulsifying Drug Delivery System) minyak atsiri buah merica hitam (Piper nigrum Linn) sebagai antiinflamasi TSBA Kelas A Anggi.
Praktikum FTS Steril Kelompok J PEMBUATAN SEDIAAN AMPUL (SEDIAAN VOLUME KECIL DOSIS TUNGGAL) AMPUL FENITOIN.
FORMULASI SEDIAAN EMULSI EKSTRAK KUNYIT
Penentuan Kadar Zat Besi (Fe)
PENCEMARAN UDARA * Adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia,
Larutan Farmasetik Dasar.
MACAM MACAM SEDIAAN OBAT
SUSPENSI By Vera Amalia, S.Si, Apt..
SPEKTROFOTOMETER UV-VIS KELOMPOK 6
TEKNOLOGI SEDIAAN BAHAN ALAM PEMBUATAN MASKER GEL PEEL OFF LYCOPEN
Formulasi SNEDDS formula 7
ELIKSIR Nama Kelompok: Kinanthi Sekartanjung P. ( )
ANALISIS SENYAWA IBUPROFEN DALAM SEDIAAN SIRUP
Argento-Gravimetri.
DEDE KURNIAWAN NIM: FARMASI A
Hanifa Kusumaningrum ( ) Kinanthi Sekartanjung ( )
Produksi Protein Sel Tunggal (PST)
TEKNOLOGI LEMAK DAN MINYAK
FOMULASI SNEDDS DISUSUN OLEH : 1.Lutfatul Amalia ( )
FORMULASI SNEDDS GAGARISMA MINYAK EUGENOL DENGAN TWEEN 80 DAN PEG 400
AFLATOKSIN dan BAHAN PENGAWET
Penentuan Kadar Karbohidrat Dengan Metode Anthrone
Latarbelakang Amoksisilin (α-aminohidroksi benzilpenisillin) adalah antibiotik semisintetik yang termasuk dalam golongan β-laktam, yang efektif untuk pengobatan.
MACAM MACAM SEDIAAN OBAT
Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura
SPEKTROFOTOMETER UV-Visible
ELIKSIR (FI III) Sediaan berupa larutan yg mempunyai rasa dan bau sedap, mengandung selain obat, juga zat tambahan seperti gula atau zat pemanis lainnya,
KRIM.
Koefisien Partisi Suatu zat terlarut ditambahkan kedalam campuran pelarut yang saling tidak bercampur, zat terlarut tersebut mendistribusikan dirinya sendiri.
RESEP GEL ANALGETIK OLEH ALLEN TRIPUT MUNIAGA SURABAYA.
RESEP GEL ANALGETIK OLEH ALLEN TRIPUT MUNIAGA SURABAYA.
Laporan Kemajuan Perbandingan Pembuatan Sediaan Herbal Melalui Sediaan Farmasi Indonesia dengan Traditional Chinese Medicine (TCM) Berbasis Aktivitas.
PROSES BIOFARMASETIKA
Sediaan Larutan Teknologi Sediaan Liquid & Semisolid.
FORMULASI SEDIAAN SUSPENSI
FORMULASI SEDIAAN LARUTAN
Teknologi Sediaan Liquid & Semisolid
MAKING OF ANTIAGING NANOEMULGEL Dr. Endang Diyah Ikasari, M.Si., Apt.
Transcript presentasi:

HASIL SEDIAAN DAN EVALUASI SNEDD IBUPROFEN M RAMANDA SHOLIHULHADI (1041411092) MEGA SHINTA PURNANI (1041411099) NI NYOMAN CANDRIKA MAITRI (1041411107)

DASAR TEORI Nanoemulsi adalah sistem penghantaran obat baru yang terdiri dari sistem emulsi minyak dan air dengan rata-rata diameter droplet mulai dari 50 sampai 1000 nm. Biasanya ukuran tetesan rata-rata adalah antara 100 sampai 500 nm dan dapat berupa minyak dalam air (o/w) atau air dalam minyak (w/o). Jenis surfaktan dan konsentrasi dalam fase air dipilih untuk memberikan stabilitas yang baik (Kotta, S, et al, 2012)

Kerugian SNEDDs Keuntungan SNEDDs Perlindungan zat obat yang sensitif. Penargetan selektif obat ke jendela penyerapan spesifik di GIT. BA oral ditingkatkan memungkinkan pengurangan dosis . Muatan obat tinggi Sistem termodinamika yang stabil. Meminimalkan iritasi di dinding usus. Area antarmuka besar untuk partisi obat antara minyak dan air. Kurang predikatif dalam model in vitro untuk penilaian formulasi karena metode pembubaran tradisional tidak bekerja. Kebutuhan formulasi yang berbeda berdasarkan prototipe lipid untuk dikembangkan dan di uji in vivo dalam model hewan yang cocok.

Formula SNEDDs R/ Ibuprofen 3500 mg VCO 1ml Propilenglikol 1ml Span 20 6ml

Analisis Bahan Ibuprofen Kelarutan : praktis tidak larut dalam air, sangat mudah larut dalam etanol, metanol, aseton, kloroform, sukar larut dalam etil asetat. Kegunaan : analgetik dan antipiretik Span 20 Kelarutan : praktis tidak larut tapi terdispersi dalam air dan dapat bercampur dengan alkohol, sedikit larut dalam minyak biji kapas. Kegunaan : emulgator pada fase minyak.

Tween 20 Kelarutan : mudah larut dalam air, dalam etanol (95% P) dalam metil asetat dan metanol P, sukar larut dalam parafin cair dan dalam minyak biji kapas P. Kegunaan : wetting agent Propilenglikol Kelarutan : dapat bercampur dengan air, larut dalam minyak essensial, tidak bercampur dengan minyak lemak Kegunaan : Co-surfaktan

VCO Kelarutan : tidak larut dalam air, larut dalam alkohol, mudah bercampur dengan minyak lainnya. Kegunaan : fase minyak

SKEMA KERJA 1. Pembuatan Larutan Snedds Dicari Perbandingan tween 20 dan span 20 Digunakan VCO dan Propilenglikol dengan jumlah yang sama tiap formula Dibuat 9 formula dengan perbedaan jumlah surfactan pada tiap formula

EVALUASI SNEDDS 1. Loading Drug Di baca di spektrofotometer UV-VIS Larutkan 500 mg ibuprofen kedalam 8 ml Divortex selama 10 menit Disonifikasi selama 15 menit Campuran SNEDD dan ibuprofen di sentrifuge 3000rpm Di ambil endapan dan di encerkan dengan hcl ph 1,2 Di baca di spektrofotometer UV-VIS

Dilakukan pada suhu 37 º C dengan dayung pada kecepatan 50 rpm 2.Emulsification Time 1,0 ml SNEDDS ibuprofen ditambahkan kedalan 500ml aquadest, AGF dan AIF Dilakukan pada suhu 37 º C dengan dayung pada kecepatan 50 rpm

Di ambil hasil emulsi dari ke tiga bahan tersebut dengan spuit 10ml 3.Uji Transmitan 1,0 ml SNEDDS ibuprofen di tambahkan tiap tabung 500ml aquadet, AGF, dan AIF Di ambil hasil emulsi dari ke tiga bahan tersebut dengan spuit 10ml Di baca nilai transmitanya menggunakan spektro UV-VIS dengan panjang gelombang 650 nm dengan aquadest sebagai blangko

4.Uji Kestabilan nanoemulsi dalam aquadest,AGF, dan AIF 1,0 ml SNEDDS ibuprofen di larutkan dalam 500 ml aquadest, AGF, dan AIF Di uji dengan disolusi

5.Cycling Test Sediaan SNEDD ibuprofen disimpan pada kulkas suhu 4ºC selama 1 hari Kemudian di inkubasi pada alamari pengering suhu 45ºC selama 1 hari berikutnya Lakukan secara berulang-ulang selama 1 minggu

1,0 ml SNEDDS ibuprofen di masukkan ke dalam kapsul no 00 6.Uji Disolusi 1,0 ml SNEDDS ibuprofen di masukkan ke dalam kapsul no 00 Di gunakan media dalam AGF sebanyak 900 ml kecepatan pengadukan 50 rpm suhu 37ºC Di ambil 10ml sampel hasil disolusi dengan interval waktu 5, 10, 15, 30,45,60 menit. Diganti dengan media baru dengan jumlah yg sama (10) ml ad volume tetap. Di ukur kadar ibuprofen dalam media dengan spektro uv-vis pada panjang gelombang 262,6 nm.

Design Expert

Hasil Evaluasi Loading Drug Replikasi I : 3457,51 mg / 8 ml = 432,19 mg/ml. Replikasi II : 3454,80 mg / 8 ml = 431,85 mg/ml. Replikasi III : 3475,20 mg / 8 ml = 434,40 mg/ml.

Emulsification Time Waktu (menit) Aquadest 10 AGF AIF

Uji Transmitan Absorbansi Aquadest 41,2 AGF 22,3 AIF 17,7

Uji Disolusi Waktu Absorbansi t5 0,207 t10 0,253 t15 0,254 t30 0,259 0,310 t60 0,356

% Kadar mg ibuprofen = t5= t10 t15 t30

t45 t60

Hasil dan pembahasan Loading drug Dilakukan untuk mengetahui jumlah obat yang tidak terlarut, tapi hasil sediaan SNEDDs formula 5 tidak menunjukan adanya endapan (jernih). Sehingga semua bahan obat dapat terlarut dalam sediaan SNEDDs.

b. Emulsification Time Dilakukan untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan snedds untuk membentuk nanoemulsi. Emulsification time yang semakin cepat akan mempercepat terbentuknya nanoemulsi. Dilakukan pada 3 media yaitu aquadest, AIF, dan AGF. Pada formula 5, emulsification time adalah 10 menit (600 detik).

c. Uji Transmittan Digunakan untuk memperkirakan ukuran globul kejernihan pada nanoemulsi yang menunjukkan bahwa globul-globul dalam sediaan tersebut terbentuk nano. Semakin tinggi nilai transmittan maka sediaan semakin jernih. Pada formula 5, nilai transmittan aquadest 41,2% ; AGF 22,3% ; dan AIF 17,7%

d. Cycling Test Uji ini untuk menguji produk terhadap kemungkinan mengalami kristalisasi pada suhu tertentu. Pada uji ini digunakan suhu rendah 4º C dan suhu tinggi 45ºC. Pada uji ini didapatkan hasil formula 5 stabil, tidak mengalami kristalisasi.

e. Uji Disolusi Dilakukan pada media AGF dengan memasukkan SNEDD ibuprofen kedalam cangkang kapsul. Pada uji disolusi dilakukan pada t5, t10, t15, t30, t45, t60. dimana pada tiap pengambilan cuplikan 10 mL, diganti dengan media dan volume yang sama. Hasil uji disolusi formula 5 secara berturut- turut 61.8%; 77.59%; 77.94%; 79.65%; 97.16%; 112.95 %.

Kurva deret baku disolusi (konsentrasi vs absorbansi)

KESIMPULAN HASIL YANG DIPEROLEH PADA FORMULA 5 Loading Drug : 8 mL SNEDD dapat melarutkan ±3500 mg ibuprofen Emulsifaction Time: Didapatkan hasil emulsification time pada 3 media AIF, AGF, dan aquadest yakni 600 detik Uji Transmitan : memiliki nilai transmitan yang rendah maka memiliki ukuran partikel yang besar Cycling Test : didapatkan hasil stabil Uji Disolusi : didapatkan hasil yang baik DARI HASIL PERHITUNGAN MENGGUNAKAN DESIGN EXPERT, DIPEROLEH FORMULA OPTIMUM YAITU FORMULA 1 YANG TERDIRI DARI VCO 1 mL PROPILENGLIKOL 1mL TWEEN 20 6 mL

TERIMAKASIH kpd Nasa Ayuning Swastiwi

Emulsification time Teori : ibuprofen memiliki pKa 4,4 yg berarti ibuprofen bersifat as.lemah. Sehingga media terbaik utk emulsification nano emulsi ibuprofen adalah AGF Uji transmittan Teori : semakin besar nilai transmittan berarti semakin banyak cahaya yang diteruskan berarti ukuran partikel emulsi semakin kecil-jernih