At Tafkir (Proses Berpikir)
Manusia Makhluq Paling Utama Produk:Ilmu dan Pengetahuan (tsaqofah, fikih, bahasa, seni, filsafat, dll) Punya Akal: Aktivitas Berpikir Metode berpikir Kehidupan,Manusia dan Alam Semesta menjadi baik
Apa yang harus dilakukan??? Fakta saat ini: Alam semesta, manusia dan kehidupan tidak berjalan harmonis Apa yang harus dilakukan??? Memfungsikan Akal dengan memahami: Definisi akal Proses Berpikif Metode berpikir
AKAL MENURUT AL-QUR’AN “Allah telah mengajarkan (memberi informasi) kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya,kemudian Allah mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: “Sebutkanlah kepada-Ku nama-nama benda-benda itu jika kamu memang orang-orang yang benar!”Mereka menjawab,”Mahasuci Engkau,tidak ada yang kami ketahui selain apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami. Sesungguhnya Engkau Mahatahu dan Mahabijaksana”. Allah berfirman,”Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda-benda itu!”Maka setelah Adam memberitahukan kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman,”Bukankah sudah Aku katakan kepadamu bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi serta mengetahui apa saja yang kamu tampakkan dan apa yang kamu sembunyikan?”(TQS:Al-Baqarah:31-32 Urgensi keberadaan informasi terdahulu untuk sampai pada pengetahuan
DEFINISI Akal adalah Kemampuan memahami hakikat fakta yang diindera Berfikir (at Tafkir) adalah proses memahami hakekat fakta melalui pengkaitan fakta yang ditangkap oleh indera dengan informasi terdahulu
Metode Aqliyyah Satu-satunya metode yang bisa dipakai dalam berpikir: Suatu metode pengkajian untuk mengetahui realitas suatu fakta yang dikaji dengan jalan memindahkan penginderaan terhadap fakta tersebut melalui panca indera ke dalam otak, disertai dengan adanya sejumlah informasi terdahulu yang akan digunakan untuk menafsirkan fakta tersebut. Selanjutnya otak akan memberikan penilaian terhadap fakta tersebut. Penilaian ini adalah pemikiran (fikr) atau kesadaran rasional (idrak al-aqli)
METODE AQLIYAH INDERA Pemikiran FAKTA Menyerap Dikaitkan Ditransfer Otak Menyerap INDERA Dikaitkan Informasi terdahulu Pemikiran
Kerancuan yang sering terjadi dalam memahami at-tafkir: Sekedar mengkaitkan fakta dengan informasi Menggunakan asumsi sebagai informasi Lemahnya penggunaan asumsi sebagai informasi Lemahnya ihsasul fikry ketika membaca fakta yang bersifat abstrak
REALITA Manusia berfikir: Berfikir dangkal (sathhy) Hanya memindahkan fakta ke dalam otak, tanpa berusaha mengindera dan membahas fakta lain yang berkaitan, kemudian mengkaitkannya dengan informasi awal tanpa menelusuri informasi lain yang terkait. Berbahaya bagi umat dan bangsa mana pun, karena tidak bisa menghantarkan pada kebangkitan, bahkan tidak memungkinkan mewujudkan kehidupan yang sejahtera dan menyenangkan Tipikal manusia lemah dan malas solusi: dituntun menuju berfikir mendalam Berfikir mendalam (‘amiq) Mendalam dalam berpikir, mendalam mengindera fakta dan mendalam dalam menelusuri dan menyeleksi informasi yang berkaitan dengan fakta Bisa dilakukan oleh mereka yang ummi Perlu banyak dilatih dan diasah Berfikir cemerlang (mustanir) Berpikir mendalam sampai pada kesimpulan yang benar Cara: mendalam mencermati fakta (ihsasul fikry) sampai menemukan hakikat fakta, kemudian cermat dalam menyeleksi informasi sampai dipastikan kebenarannya Urgen dalam membangkitkan umat