DAN HASIL BELAJAR AFEKTIF SISWA SMK NEGERI 13 KOTA MALANG

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Materi Sesi 6 Kelas PENILAIAN EMPAT KELOMPOK MATA PELAJARAN
Advertisements

Peraturan Mendiknas Nomor: 20 Tahun 2007 tentang
UNDANG–UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
PENGERTIAN Standar nasional pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Standar.
STANDAR PROSES PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun berisi kriteria minimal proses pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan menengah di seluruh wilayah.
PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
MATERI-1 PRINSIP-PRINSIP PENILAIAN
Materi Sosialisasi SPM Kepada Kepala TK, SD, SMP, SMA, SMK, SLB
A PENGERTIAN DAN KONSEP *
PENGELOLAAN KURIKULUM
KURIKULUM DALAM KONTEKS STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN
STANDAR PENILAIAN.
Peranan pendidikan Fungsi Pendidikan Tujuan Pendidikan
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS PEMBELAJARAN.
Landasan Kurikulum 2013 UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional: Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, bahan.
PERANGKAT PEMBELAJARAN
KURIKULUM 2013 DAN PROFESIONALISASI BIMBINGAN DAN KONSELING
PERUBAHAN KURIKULUM DI INDONESIA
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENGEMBANGAN DIRI
Evaluasi Pembelajaran (2 SKS)
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN EKONOMI DI SEKOLAH STANDAR NASIONAL (STUDI SITUS DI SMP NEGERI 1 NGRAMPAL SRAGEN) HERWIYATI SATITI P Q
Kurikulum sekolah rintisan bertaraf intenasional
PROPOSAL OLEH NANI ARIFIN Npm : O32
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.20/2007
PENILAIAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK berdasarkan PERMENDIKNAS RI NOMOR 20 TAHUN 2007 Tanggal 11 Juni 2007 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN Oleh:
PENDIDIKAN. PENDIDIKAN PENDIDIKAN adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara.
Oleh: Wilfie Yayuk Kurniawati Darlena
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN
PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
PERMENDIKBUD 2016 KEBIJAKAN BARU SUASANA BARU
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN LPTK IAIN SUNAN AMPEL SURABAYA 2013
Pengembangan Kompetensi sebagai Tujuan Pembelajaran
ANALISIS STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
PERTEMUAN KE-3 DAN 4 karakter siswa
Pengembangan Kurikulum dalam Penulisan
PERANGKAT PEMBELAJARAN LPTK IAIN SUNAN AMPEL SURABAYA 2013
Dasar – Dasar Ilmu Pendidikan
STANDAR PENILAIAN KURIKULUM 2013
UNDANG–UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL.
UNDANG–UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
KURIKULUM Pengertian Kurikulum 1. Kurikulum sebagai rencana belajar.
Penyusunan Peraturan Akademik SMA
SEMINAR DAN WORKSHOP PROFESIONALISME GURU SMA AL ASHRIYYAH NURUL IMAN dengan tema RANCANGAN PENILAIAN HASIL BELAJAR narasumber Farhan, S.Pd.I Ahad,
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Undang Undang Sisdiknas no. 20 Tahun 2003
STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN
HAKIKAT BELAJAR & PEMBELAJARAN
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS PEMBELAJARAN.
Tujuan dan Standar Kompetensi
LANDAS AN PSIKOLOGIS DALAM PENGEM BANGAN KURIKULUM
PERTEMUAN KE-3 DAN 4 karakter siswa
SILABUS SMK NEGERI I SINGKAWANG
PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007
Pendidikan Karakter di SMP
ANALISIS STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
IMPLIKASI PP 19/2005 TERHADAP PENGEMBANGAN KURIKULUM
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
A PENGERTIAN DAN KONSEP *
RANCANGAN PENILAIAN HASIL BELAJAR
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
PEDOMAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) OLEH : HARIYANI,S.PD SMK NEGERI 1 BENGKAYANG.
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
PELATIHAN PENYEGARAN INSTRUKTUR IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMK
Direktorat Pembinaan SMA PENGEMBANGAN SILABUS KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DINAS PENDIDIKAN PROPINSI JAWA TIMUR.
Transcript presentasi:

DAN HASIL BELAJAR AFEKTIF SISWA SMK NEGERI 13 KOTA MALANG PEMBENTUKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR AFEKTIF SISWA SMK NEGERI 13 KOTA MALANG Oleh:   John Rafafy Batlolona dan Marleny Leasa Kediri, 20 Agustus 2016

A. Pendahuluan Karakteristik pembelajaran abad 21 telah mewarnai kehidupan manusia di seluruh dunia, sehingga memunculkan kompetisi yang melahirkan daya saing di segala aspek kehidupan, termasuk bidang pendidikan. Undang-undang No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 3 disebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan di setiap jenjang, termasuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) harus diselenggarakan secara sistematis guna mencapai tujuan pendidikan nasional tersebut. Melalui pendidikan di SMK diharapkan dapat dihasilkan lulusan yang memiliki kompetensi memadai dan berkarakter mulia.

A. Pendahuluan (Rao, 2010) dalam Supriyadi, (2011) Tabel 1. Kesuksesan Seseorang dalam Masyarakat dan Dunia Kerja No Kesuksesan Seseorang 1 Hard Skill (Pengetahuan & Kemampuan Teknis) Soft skill (komponen mengelola diri dan orang lain) 2 20 % 80 %

A. Pendahuluan Hard skill dan soft skill merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan oleh manusia. Selain itu dalam menyikapi hal tersebut sekolah-sekolah di Indonesia mulai gencar-gencar menanamkan nilai karakter pada setiap mata pelajaran, akan tetapi bukan saja disetiap mata pelajaran tetapi dijadikan sebagai bahan dalam pembinaan ekstrakurikuler Pendidikan karakter diterapkan dengan tujuan untuk mengatasi kemerosotan moral dan etika di kalangan peserta didik, Merosotnya sikap sopan santun dan perilaku lainnya menunjukan pada rendahnya akhlak dan moral seseorang. Nurhasanah & Nida, 2016 mengatakan bahwa pembangunan karakter dapat meningkatkan kualitas pelaksanaan dan hasil pendidikan sekolah yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta didik secara keseluruhan, terpadu, dan seimbang, serta standar kompetensi yang sesuai.

A. Pendahuluan Karakter adalah karakteristik khusus yang dimiliki oleh seseorang, suatu keluarga, atau komunitas tertentu (Fahmy et al, 2015). Meskipun penanaman nilai-nilai karakter telah dilakukan di dalam keluarga, disertai dengan penguatan yang mendalam melalui jalur pendidikan non formal melalui lembaga-lembaga agama, namun sekolah tetap merupakan bagian terpenting dalam mendorong pembentukan karakter seseorang. Rokhman et al (2013), mengatakan bahwa di tahun 2045 Indonesia telah mendapatkan dan menghasilkan generasi emas bangsa yang memiliki sikap, perilaku, karakter dan jiwa kepemimpinan yang baik. Howard (2004) menjelaskan bahwa pendidikan karakter merupakan upaya untuk mempersiapkan individu untuk beretiket, menilai diri sendiri dan bertindak untuk melakukan apa harus dilakukan terhadap orang lain

A. Pendahuluan Penanaman nilai karakter bagi siswa (taruna) berupa pelaksanakan pelatihan baris-berbaris, aspek-aspek bela negara, kedisiplinan taruna, dan kepemimpinan. Pembinaan karakter di SMKN 13 Kota Malang merupakan kegiatan ekstrakurikuler dan merupakan sesuatu yang wajib dilaksanakan oleh para tarunanya.

A. Pendahuluan Hasil belajar selalu dihubungkan dengan pelaksanaan suatu kegiatan atau aktivitas. Hasil belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan hasil belajar merupakan output dari proses belajar. Penguasaan pengetahuan dan keterampilan siswa didapat dari mata pelajaran kejuruan yang diperoleh siswa sebagai hasil proses belajar. Nilai hasil belajar dapat menunjukkan tinggi rendahnya penguasaan pengetahuan dan keterampilan siswa. Adanya kondisi di atas menunjukkan bahwa penerapan pendidikan karakter di Sekolah Menengah Kejuruan sangat diperlukan dan dilaksanakan, karena dengan pendidikan karakter di sekolah akan membentuk karakter baru siswa sesuai dengan karakter yang diinginkan.

B. Metode Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang didukung dengan analisis kuantitatif. Penentuan subjek penelitian dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, dengan kriteria orang-orang yang mengetahui, berpengalaman, dan dapat memberikan informasi mengenai penanaman nilai-nilai karakter sekaligus sebagai pelaku pendidikan di SMKN 13 Kota Malang Penelitian ini dilakukan pada awal bulan Mei hingga akhir Juni 2016. Peneliti menggunakan beberapa teknik untuk mengumpulkan data, yaitu observasi partisipatif, wawancara (interview), dan dokumentasi Teknik analisis datanya adalah teknik analisis induktif dengan langkah-langkah reduksi data, kategorisasi data, display data, dan pengambilan kesimpulan.

Gambaran Singkat SMKN 13 Kota Malang C. Hasil dan Pembahasan Gambaran Singkat SMKN 13 Kota Malang J U R S A N Jurusan Nautika Jurusan Keperawatan Teknologi Pengolahan Hasil Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan Materi Pembinaan Ketarunaan SMKN 13 Malang yang mengacu pada Permendiknas No 39 tahun 2008

C. Hasil Penelitian dan Pembahasan Hambali, (2015) menjelaskan bahwa pendidikan karakter merupakan pembinaan mental dan sikap untuk menghasilkan masyarakat pendidikan yang cerdas dan berkarakter agar memperkuat indentitas dirinya.

D. Kesimpulan 1 Program pendidikan karakter sangat baik untuk dilaksanakan oleh setiap sekolah bukan saja SMK 13 Kota Malang tetapi seluruh sekolah dari jenjang sekolah dasar sampai perguruan tinggi karena dengan pendidikan karakter membentuk moral dan akhla manusia khususnya peserta didik menjadi baik dan bermartabat. 2 Hasil belajar afektif siswa dengan pembinaan karakter yang dilaksanakan oleh TNI Angkatan Laut membemberikan pengaruh yang luar biasa dalam peningkatan hasil belajar afektif siswa dengan menunjukan perilaku hidup yang baik dalam diri siswa 3 Program pendidikan karakter harus tetap digalakkan/implementasikan terus-menurus pada setiap mata pelajaran khususnya pada kompetensi inti dan kegiatan pembelajaran di kelas.

“TUHAN MEMBERKATI”