العَمَلُ الإِسْلاَمِيُّ معرفة الإسلام
Muwashafat yang ingin dicapai Mengikhlaskan amal untuk Allah swt Mensyukuri nikmat Allah swt saat mendapatkan nikmat Ihsan dalam Thaharah Ihsan dalam shalat Menjauhi dosa besar Menahan anggota tubuh dari segala yang haram Tidak takabbur Tidak Imma'ah (asal ikut, tidak punya prinsip) Melaksanakan hak kedua orang tua
I. TUJUAN UMUM Mengerti tentang fakta-fakta yang berhubungan dengan aqidah yang benar yang digali dari Al Qur`an, As Sunah, dalil-dalil naqli dan aqli, menanamkannya dalam jiwa, dan membersihkannya dari bid`ah dan khurafat yang mungkin mengotorinya.
II. TUJUAN KOGNITIF Memahami komitmen moral, operasional dan kualitas operasional dalam Islam. Menunjukkan dalil baik Qur’an atau Hadits tentang perintah ihsan
III. TUJUAN AFEKTIF DAN PSIKOMOTORIK Termotivasi untuk berniat dan beramal secara ihsan berdasarkan keyakinan adanya kesertaan Allah dan pengawasannya. Menyadari nilai kasih sayang, pahala dan pertolongan Allah yang dituju oleh setiap muslim dalam berjihad.
IV. KEGIATAN PEMBELAJARAN Pilihan kegiatan yang bisa diselenggarakan dalam halaqah adalah: 1. Kegiatan Pembuka Mengkomunikasikan tentang urgensi mengkaji Ihsan Menginventarisir tentang fenomena yang berhubungan dengan tema kajian 2. Kegiatan Inti: Kajian tentang Ihsan Berdiskusi dan tanya jawab tema kajian (lihat tujuan kognitif, afektif dan psikomotor) Penekanan dari Murabbi tentang nilai dan hikmah yang terkandung dalam materi Ihsan 3. Kegiatan Penutup: Tugas mandiri (Lihat Pilihan Kegiatan) Evaluasi
V. PILIHAN KEGIATAN Mengumpulkan ayat-ayat Al Qur`an yang menunjukkan pada tafakkur Mengumpulkan ayat-ayat tentang pentingnya berbuat Ihsan Mengumpulkan hadits-hadits yang menunjukkan hal di atas Menulis makalah tentang pentingnya berbuat Ihsan Mengumpulkan perkataan-perkataan orang muslim dan lainnya yang obyektif tentang pentingnya berbuat Ihsan Tafakur Alam
VI. SARANA EVALUASI DAN MUTABAAH Tes akademis melalui pertanyaan, diskusi dan dialog menggunakan metode pencatatan untuk meyakinkan (menegaskan) tercapainya tujuan Tes kemampuan untuk membandingkan sejauh mana tujuan telah tercapai
VII. TUJUAN TARBIYAH DZATIYYAH Menjelaskan tentang ihsan baik ihsanun niyyat maupun ihsanul amal
VIII. MUHTAWA
(D 7) اَلْعَمَلُ اَلإِسْلاَمِيُّ اَلإِسْلاَمُ اَلاِعْتِقَادُ اَلْفِكْرَةُ اَلشُّعُوْرُ اَلأَخْلاَقُ اَلْوَضْعُ اَلإِسْلاَمِيُّ اَلْمَوِقِفُ اَلإِسْلاَمِيُّ اَلْعَمَلُ اَلإِسْلاَمِيُّ اَلدَّعْوَةُ وَالتَّرْبِيَّةُ اَلْحَرَكَةُ وَالْجِهَادُ عِبَادَةُ اللهِ وَحْدَهُ اَلتَّقْوَى اَلْبُرْهَانُ اَلثِّقَةُ اَلنُّصْرَةُ اَلأَمَانَةُ اَلتَّمْكِيْنُ
Berinteraksi dengan ISLAM Setelah kita mendapatkan materi Makna syahadatain Ma’rifatullah Ma’rifaturrasul Ma’rifatul Islam Ma’rifatul Insan seharusnya interaksi kita dengan Islam sudah kuat
Parameter Kuatnya Interaksi اَلإِسْلاَمُ اَلاِعْتِقَادُ اَلْفِكْرَةُ اَلشُّعُوْرُ اَلأَخْلاَقُ Paling tidak ada empat parameter yang mesti kita lihat I’tiqad (keyakinan) Fikrah (ideologi, pola pikir) Syu’ur (perasaan) Akhlak
I’TIKAD (KEYAKINAN) Keyakinan yang mendalam seperti akar yang menghunjam ke bumi Keyakinan yang membuat tenang dan tenteram jiwanya Keyakinan tanpa disertai keraguan dan kebimbangan sedikit pun
درجات الإعتقاد Derajat Keyakinan Kekuatan dan kelemahan akidah itu tergantung dua hal Kejelasan dalil (وُضُوْحُ الأَدِلَّةِ) Posisinya dalam jiwa masing-masing (تَمَكُّنِهَا مِنْ نُفُوْسٍ) Ada 3 tingkatan علم اليقين (keyakinan karena ilmu) عين اليقين (keyakinan karena melihat) حق اليقين (keyakinan sejati)
اَلنَّاسُ نِيَامٌ فَإِذَا مَاتُوا انْتَبَهُوْا Keyakinan Sejati Keyakinan sejati terjadi setelah MATI Semua apa yang dikatakan oleh Rasul akan diyakini kebenarannya Tanpa ada bantahan sedikit pun 15:99 YAKIN = MATI اَلنَّاسُ نِيَامٌ فَإِذَا مَاتُوا انْتَبَهُوْا Manusia itu tidur, apabila telah mati baru terjaga (tersadar)
4 Hal yang Mesti Diyakini Al-Ilahiyyat Sifat-sifat, nama-nama, perbuatan-perbuatan, dan apa yang diyakini seorang hamba perihal Tuhannya Ushulut-tauhid: Robb, Wali, dan Hakim An-Nubuwwat Sifat-sifat, pemeliharaan dari kesalahan (al-’ishmah), tugas, dan kebutuhan manusia kepada risalah Para wali, mu’jizat, karamah, kitab-kitab samawi Ar-Ruhaniyyat Apa saja yang berhubungan dengan alam supranatural, seperti Malaikat, jin, dan ruh As-Sam’iyyat Ini berkaitan dengan kehidupan alam barzakh dan alam akhirat
Hasil Keyakinan Masyarakat Islam yang benar-benar memuliakan dan menghargai aqidah itu dan berusaha untuk memperkuat aqidah tersebut di dalam akal maupun hati Masyarakat itu juga mendidik generasi Islam untuk memiliki aqidah tersebut dan berusaha menghalau pemikiran-pemikiran yang tidak benar dan syubhat yang menyesatkan. Ia juga berupaya menampakkan keutamaan-keutamaan aqidah dan pengaruhnya dalam kehidupan individu maupun sosial melalui alat komunikasi yang berpengaruh dalam masyarakat
Sikap dalam Menghadapi Kemurtadan Kewajiban masyarakat Islam agar tetap bisa terpelihara keberadaan mereka adalah berupaya memerangi kemurtadan dari mana saja sumbernya dan dalam bentuk apa pun Masyarakat Islam hendaknya tidak memberi kesempatan kepada mereka sehingga tidak sampai menjalar seperti menjalarnya api di daun-daun yang kering, menjadi kemurtadan secara kolektif yang terstruktur Abu Bakar RA dan para sahabat yang lainnya memerangi orang-orang yang murtad, pengikut nabi-nabi palsu
FIKRAH (IDEOLOGI, POLA PIKIR) Mind-set-nya Islami Segalanya ditimbang dengan timbangan Islam Bagaimana memandang Allah, alam semesta, manusia, dan kehidupan dengan cara pandang Islam
Meluruskan Pemikiran Islam hadir untuk meluruskan pemikiran masyarakat yang menyimpang Al-Qur’an dan Hadits banyak memberikan arahan baru terhadap pemikiran yang sudah mengakar di masyarakat Hasilnya adalah pemikiran Islam yang bersih
Beberapa Pemikiran yang Diluruskan Pemahaman tentang iman (49:14-15) dan hadits Hakikat kebajikan dan ketakwaan (2:177) Ujian keimanan menuju sorga (29:1-3, 3:142, 2:214) Hakikat mati syahid (2:154, 3:169) Asas perubahan: perubahan ruhiyah, bukan materi (13:11) Kebahagiaan dan kerugian (3:185, 23:1-2, 87:14-15, 39:15) Pandangan terhadap wanita: wanita bukan setan (30:21) Gelap dan terang: bukan karena dua tuhan (6:1, 78:10-11, 28:72) Diterimanya amal (hadits niat dll) Hakikat kaya, miskin, kekuatan, standar keutamaan, kerusakan standar dalam banyak hadits
Dua Unsur Ideologi Ideologi memiki dua unsur: Ide Keyakinan dan utopi Ide memberikan bingkai konsep bagi pemahaman, arah perjuangan, dan dasar pergerakan Keyakinan dan utopi memunculkan komitmen, militansi, dan fanatisme positif yang memicu gairah dan darah perjuangan, sekaligus memompakan api semangat rela berkorban
SYU’UR (PERASAAN) Perasaannya pun sudah tercelup dengan celupan Islam Mendukung dan memusuhi Marah dan ridho Cinta atau benci Rindu, kasih sayang, harap dan cemas Islam menentang perasaan Fanatisme (ashabiyah) Dendam
AKHLAK Akhlak ibarat “wajah” Akhlak utama Akhlak buruk yang utama Sabar Menjaga kehormatan diri Keberanian Adil Akhlak buruk yang utama Kebodohan Kedzaliman Nafsu Marah Kehinaan, kebakhilan, kerendahan, cela, ambisi, loba, dll Ketika lemah Melampaui batas Dzalim, marah, dengki, keji, dan ceroboh Ketika kuat
Akhlak Islam Lengkap Berbicara tentang akhlak, bukan hanya berkaitan hubungan antara manusia dan manusia Islam mengatur akhlak dengan (2:177) Allah Rasul Manusia Alam Diri sendiri
اَلْوَضْعُ اَلإِسْلاَمِيُّ KONDISI YANG ISLAMI اَلإِسْلاَمُ اَلاِعْتِقَادُ اَلْفِكْرَةُ اَلشُّعُوْرُ اَلأَخْلاَقُ اَلْوَضْعُ اَلإِسْلاَمِيُّ Jika i’tikad, fikrah, syu’ur, dan akhlak sudah ter- Islamisasi, maka muncul KONDISI YANG ISLAMI
Shibghah Allah Kondisi Islam = kondisi keyakinan, pemikiran, perasaan dan akhlak yang tershibghah (tercelup) dengan shibghah Allah (celupan Alla) 2:138 صِبْغَةَ اللَّهِ وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ اللَّهِ صِبْغَةً وَنَحْنُ لَهُ عَابِدُونَ Shibghah Allah. Dan siapakah yang lebih baik shibghahnya daripada Allah? Dan hanya kepada-Nya-lah kami menyembah.
Sikap yang islami اَلْوَضْعُ اَلإِسْلاَمِيُّ اَلإِسْلاَمُ اَلاِعْتِقَادُ اَلْفِكْرَةُ اَلشُّعُوْرُ اَلأَخْلاَقُ اَلْوَضْعُ اَلإِسْلاَمِيُّ اَلْمَوِقِفُ اَلإِسْلاَمِيُّ Kondisi yang Islami akan memunculkan sikap yang Islami (اَلْمَوِقِفُ اَلإِسْلاَمِيُّ)
Sikap yang Islami (اَلْمَوِقِفُ اَلإِسْلاَمِيُّ) Manusia dalam pandangan Islam dibagi dalam 6 golongan: مُسْلِمٌ مُجَاهِدٌ (Muslim yang berjihad) مُسْلِمٌ قَاعِدٌ (Muslim yang pasif) مُسْلِمٌ آثِمٌ (Muslim yang pendosa) ذِمِّي مُعَاهِدٌ (orang kafir yang terikat oleh perjanjian damai) مُحَايِدٌ (orang kafir yang dilindungi) مُحَارِبٌ (orang kafir yang memerangi)
مُسْلِمٌ مُجَاهِدٌ (Muslim yang Berjihad) Sikap kita (5:54, 48:29, 59:8-10) Mencintai mereka Memberikan loyalitas kepada mereka Berkunjung (ziarah) kepada mereka Memenuhi keperluan-keperluan mereka Menjalin hubungan baik kepada mereka
مُسْلِمٌ قَاعِدٌ (Muslim yang Pasif) Sikap kita (4:95) Membangkitkan semangat mereka Memberikan nasihat kepada mereka Mencari udzur buat mereka
مُسْلِمٌ آثِمٌ (Muslim yang Pendosa) Sikap kita Mengingatkan mereka Memberikan peringatan kepada mereka Mengajak mereka untuk kembali kepada Allah
ذِمِّي مُعَاهِدٌ (Orang Kafir yang Terikat oleh Perjanjian Damai) Sikap kita (9:7) Tidak merusak perjanjian dan tidak menampakkan permusuhan terhadap mereka Bersikap toleran dan adil terhadap mereka Mereka memiliki hak dan kewajiban warga negara sebagaimana kita
مُحَايِدٌ (Orang Kafir yang Dilindungi) Sikap kita (9:6) Memberikan perlindungan kepada mereka Mengantarkan mereka hingga ke tempat yang aman bagi mereka
مُحَارِبٌ (Orang Kafir yang Memerangi) Sikap kita Memerangi mereka sampai mereka mengucapkan syahadat Memeringai mereka sampai mereka membayar jizyah (9:29) Tidak bekerjasama dengan mereka (60:9)
Amal islami اَلْوَضْعُ اَلإِسْلاَمِيُّ اَلإِسْلاَمُ اَلاِعْتِقَادُ اَلْفِكْرَةُ اَلشُّعُوْرُ اَلأَخْلاَقُ اَلْوَضْعُ اَلإِسْلاَمِيُّ اَلْمَوِقِفُ اَلإِسْلاَمِيُّ اَلْعَمَلُ اَلإِسْلاَمِيُّ Sikap yang Islami akan memunculkan amal yang Islami (اَلْعَمَلُ اَلإِسْلاَمِيُّ)
اَلْوَضْعُ اَلإِسْلاَمِيُّ اَلإِسْلاَمُ اَلاِعْتِقَادُ اَلْفِكْرَةُ اَلشُّعُوْرُ اَلأَخْلاَقُ اَلْوَضْعُ اَلإِسْلاَمِيُّ اَلْمَوِقِفُ اَلإِسْلاَمِيُّ اَلْحَرَكَةُ وَالْجِهَادُ اَلْعَمَلُ اَلإِسْلاَمِيُّ اَلدَّعْوَةُ وَالتَّرْبِيَّةُ
4 Amal Islami yang Utama Dakwah Tarbiyah Harakah Jihad
Dakwah Misi utama para Rasul hingga Rasulullah SAW adalah dakwah Siapa yang berdakwah berarti ada dalam parade para nabi dan rasul 33:45-46 detail dari tugas Rasulullah 12:108 jalan Rasul: dakwah kepada Allah
Tarbiyah Untuk membentuk pribadi-pribadi yang mampu memikul beban-beban dakwah, maka Rasul mentarbiyah para sahabat 62:2 inti tarbiyah Tilawah (membacakan) Al-Qur’an dan As-Sunnah Tazkiyah (mensucikan jiwa) Ta’lim (mengajarkan) Al-Qur’an dan As-Sunnah serta ilmu lainnya
Harakah Dakwah dan tarbiyah yang dilakukan oleh Rasul SAW mengambil metode pergerakan (harakah) Memiliki tahapan yang jelas سِرِّيَّةُ الدَّعْوَةِ وَسِرِّيَّةُ التَّنْظِيْمِ (dakwah rahasia dan organisasinya juga rahasia) جَهْرِيَّةُ الدَّعْوَةِ وَسِرِّيَّةُ التَّنْظِيْمِ (dakwah terang-terangan tapi organisasinya rahasia) إِقَامَةُ الدَّوْلَةِ (menegakkan daulah) اَلدَّوْلَةُ وَتَثْبِيْتُ دَعَائِمِهَا (berdirinya daulah dan mengokohkan pilar-pilar daulah) إِنْتِشَارُ الدَّعْوَةِ فِي الأَرْضِ (penyebaran dakwah ke seluruh dunia)
Jihad Kesemuanya dilaksanakan dengan jihad dalam arti yang menyeluruh (8:72) Kesungguhan Terus-menerus Termasuk di dalamnya adalah jihad perang
اَلْوَضْعُ اَلإِسْلاَمِيُّ اَلإِسْلاَمُ اَلاِعْتِقَادُ اَلْفِكْرَةُ اَلشُّعُوْرُ اَلأَخْلاَقُ اَلْوَضْعُ اَلإِسْلاَمِيُّ اَلْمَوِقِفُ اَلإِسْلاَمِيُّ اَلْحَرَكَةُ وَالْجِهَادُ اَلْعَمَلُ اَلإِسْلاَمِيُّ اَلدَّعْوَةُ وَالتَّرْبِيَّةُ عِبَادَةُ اللهِ وَحْدَهُ
عِبَادَةُ اللهِ وَحْدَهُ (Ibadah kepada Allah Saja) Seleuruh amal Islami tersebut dilakukan semata-mata hanya untuk beribadah kepada Allah saja Karena kita hidup memang untuk beribadah (51:56)
اَلْوَضْعُ اَلإِسْلاَمِيُّ اَلإِسْلاَمُ اَلاِعْتِقَادُ اَلْفِكْرَةُ اَلشُّعُوْرُ اَلأَخْلاَقُ اَلْوَضْعُ اَلإِسْلاَمِيُّ اَلْمَوِقِفُ اَلإِسْلاَمِيُّ اَلْحَرَكَةُ وَالْجِهَادُ اَلْعَمَلُ اَلإِسْلاَمِيُّ اَلدَّعْوَةُ وَالتَّرْبِيَّةُ عِبَادَةُ اللهِ وَحْدَهُ اَلتَّقْوَى
اَلتَّقْوَى (TAKWA) Seluruh ibadah yang kita lakukan ditujukan untuk mencapai TAKWA (2:21) Inilah standar kualitas manusia di sisi Allah (49:13)
اَلْوَضْعُ اَلإِسْلاَمِيُّ اَلإِسْلاَمُ اَلاِعْتِقَادُ اَلْفِكْرَةُ اَلشُّعُوْرُ اَلأَخْلاَقُ اَلْوَضْعُ اَلإِسْلاَمِيُّ اَلْمَوِقِفُ اَلإِسْلاَمِيُّ اَلْحَرَكَةُ وَالْجِهَادُ اَلْعَمَلُ اَلإِسْلاَمِيُّ اَلدَّعْوَةُ وَالتَّرْبِيَّةُ عِبَادَةُ اللهِ وَحْدَهُ اَلتَّقْوَى اَلْبُرْهَانُ اَلأَمَانَةُ اَلنُّصْرَةُ اَلثِّقَةُ
Bukti Takwa (اَلْبُرْهَانُ) Kepada orang yang bertakwa, Allah akan memberikan buktinya, di antaranya: Mendapatkan kepercayaan Allah (اَلثِّقَةُ) 21:105 Mendapatkan pertolongan Allah (اَلنُّصْرَةُ) 47:7 Mendapatkan amanah Allah (اَلأَمَانَةُ) 4:58
اَلْوَضْعُ اَلإِسْلاَمِيُّ اَلإِسْلاَمُ اَلاِعْتِقَادُ اَلْفِكْرَةُ اَلشُّعُوْرُ اَلأَخْلاَقُ اَلْوَضْعُ اَلإِسْلاَمِيُّ اَلْمَوِقِفُ اَلإِسْلاَمِيُّ اَلْحَرَكَةُ وَالْجِهَادُ اَلْعَمَلُ اَلإِسْلاَمِيُّ اَلدَّعْوَةُ وَالتَّرْبِيَّةُ عِبَادَةُ اللهِ وَحْدَهُ اَلتَّقْوَى اَلنُّصْرَةُ اَلأَمَانَةُ اَلنُّصْرَةُ اَلثِّقَةُ اَلتَّمْكِيْنُ
Kedudukan yang Kokoh (اَلتَّمْكِيْنُ) Dengan amal Islami inilah umat Islam dapat mencapai keududkan yang kokoh di muka bumi (اَلتَّمْكِيْنُ) 24:55 iman dan amal sholih khilafah aman tamkin