15 Prinsip Islam untuk Menumbuhkan Kesadaran Etis dalam Jiwa Manusia
(1) Bahwa manusia tidak dibenarkan memutlakkan sesuatu apapun selain Tuhan YME itu sendiri. Mengakui Tuhan YME sebagai yang mutlak berarti meyadari bahwa Tuhan tidak dapat dijangkau oleh akal manusia.
(2) Tuhan tidak dapat dikenali, tetapi harus diinsafi sedalam-dalamnya bahwa Dia-lah asal dan tujuan hidup (pusat orientasi), dengan konsekuensi bahwa manusia harus membaktikan seluruh hidupnya demi memperoleh perkenan atau ridha-Nya
(3) Tidak memutlakkan sesuatu apapun selain Tuhan YME berarti tidak menjadikan sesuatu selain Dia sebagai tujuan hidup.
(4) Pandangan hidup yang benar adalah manusia merupakan puncak ciptaan Tuhan. Manusia berkedudukan lebih tinggi dari makhluk Tuhan yang lain.Termasuk alam semesta.
(5) Sebagai makhluk tertinggi, manusia mesti menjaga harkat dan martabatnya. Manusia tidak boleh menempatkan dirinya di lebih rendah dari gejala apapun di alam semesta (seperti mitologi) atau menempatkan diri lebih tinggi dari orang lain (misalnya tindakan arogan, tiranik dan mitos sesama manusia)
(6) Manusia diciptakan sebagai makhluk kebaikan (fitrah) (6) Manusia diciptakan sebagai makhluk kebaikan (fitrah).Karena itu manusia mesti berprasangka baik kepada sesamanya dan berbuat baik untuk selamanya
(7) Alam diciptakan untuk kepentingan dan kebutuhan manusia untuk kesejaheraannya.
(8) Manusia mesti menjaga kelestarian alam semesta (environmentalisme)
(9) Perbuatan baik kepada sesama manusia adalah jalan terdekat menuju perkenan dan ridla-Nya.
(11) Manusia dalam pandangan Tuhan hanya berarti bila ia mengupayakan sendiri kebutuhannya. Dan ia akan menanggung sendiri segala konsekuensi perbuatannya. Manusia tidak menanggung keselahan orang lain.
(12) Manusia mesti menyadari bahwa semua perbuatanya, baik dan buruk, besar dan kecil akan dipertanggungjawabkan dalam Pengadilan Ilahi di Hari Kemudian.
(13) Karena manusia mesti bertanggung jawab sendir di hadapan Tuhan, maka ia mesti menjalani hidup yang rukun, saling menghargai, saling membantu, tenggang rasa. Inilah dasar-dasar kedamaian dunia dan kehidupan
(14) Manusia mesti sadar bahwa Tuhan menciptakan kehidupan dalam keragaman (pluralitas) dalam etnis, bangsa dan agama.Tidak tidak menghendaki keseragaman (monolitik). Perbedaan merupakan rahmat sebagai penggerak kehidupan.
(15) Manusia mesti yakin bahwa Tuhan Maha Hadir (15) Manusia mesti yakin bahwa Tuhan Maha Hadir.Ia menyertai dan bersama setiap pribadi/Individu di manapun berada. Tuhan tidak lengah dan lalai untuk mencatat besar atau kecil semua perbuatan manusia dan memperhitungkan dengan balasannya.