KONVOLUSI Tri Rahajoeningroem, MT T. Elektro - UNIKOM

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
SISTEM PEMROSESAN SINYAL Fatkur Rohman, MT
Advertisements

TRANSFORMASI-Z Transformsi-Z Langsung Sifat-sifat Transformasi-Z
OPERASI SINYAL WAKTU DISKRIT dan KONVOLUSI SINYAL
Tri Rahajoeningroem, MT Teknik Elektro - UNIKOM
PERSAMAAN BEDA Sistem Rekursif dan Nonrekursif
Sistem Waktu - Diskret Discrete system 1. Persamaan beda Linier
ANALISIS SISTEM LTI Metoda analisis sistem linier
Dimas Firmanda Al Riza, ST, M.Sc
ANALIS FOURIER SINYAL WAKTU DISKRIT TEAM DOSEN
Fakultas Teknik Elektro Tel-U
TRANSMISI DAN PENYARINGAN SINYAL
Pencuplikan (Sampling) TEAM DOSEN
Transform Fourier Waktu Kontinyu (TFWK) TEAM DOSEN
KONVOLUSI DISKRIT.
SINYAL DAN SISTEM WAKTU DISKRIT
SINYAL SINYAL ADALAH FUNGSI DARI VARIABEL BEBAS YANG MEMBAWA INFORMASI
Teori Konvolusi dan Fourier Transform
KONVOLUSI.
Pertemuan 7- 8 Response Sistem Pengaturan
Konvolusi Dan Transformasi Fourier
System System waktu-kontinyu, Mentransformasi isyarat waktu-kontinyu input menjadi isyarat waktu kontinyu output System waktu-diskret, Mentransformasi.
Representasi Sistem (Permodelan Sistem) Budi Setiyono, ST. MT.
Sinyal dan Sistem Yuliman Purwanto 2013.
Sinyal dan Sistem Waktu Diskrit
TEORI SINYAL DAN SISTEM
Jurusan Elektro STT Telkom
Seri Mencari Output: Response impulse dan konvolusi
Getaran Mekanik STT Mandala Bandung
Disusun oleh : Tri Rahajoeningroem, MT
Materi 07 Pengolahan Citra Digital
SINYAL TRI RAHAJOENINGROEM, MT T. ELEKTRO - UNIKOM
TRANSFORMASI FOURIER oleh: Budi Prasetya
Komponen Penyusun Sistem LTI
PENGOLAHAN SINYAL DIGITAL (PSD)
INTENSITAS MEDAN LISTRIK
3. Pengenalan Dasar Sinyal
Dr. Ir. Yeffry Handoko Putra, M.T
Jurusan Elektro STT Telkom
Response Sistem Pengaturan Pertemuan 4
PENGOLAHAN SINYAL DIGITAL
TRANSFORMASI-Z LANGSUNG
Representasi sistem, model, dan transformasi Laplace Pertemuan 2
Sinyal dan Sistem Linier
(Fundamental of Control System)
PENGOLAHAN SINYAL DIGITAL
Transformasi Laplace Transformasi Laplace.
Transformasi Fourier Waktu Diskrit dan Transformasi Fourier Diskrit
3 sks Oleh: Ira Puspasari
Persamaan Beda & Respon Impuls
Transformasi Z Transformasi Z dalam pengolahan sinyal digital mempunyai aturan yang sama dengan Transformasi Laplace pada rangkaian dan sistem analog.
TUGAS SISTEM LINIER DIKUMPULKAN 13 OKTOBER 2016.
Penapisan pada Domain Frekuensi 1
CONTROL SYSTEM BASIC (Dasar Sistem Kontrol)
Tri Rahajoeningroem, MT T. Elektro - UNIKOM
Pertemuan 2 Transformasi z
KONVOLUSI 6/9/2018.
Transformasi Z.
FUNGSI KORELASI DAN APLIKASINYA
KULIAH TEORI SISTEM DISKRIT MINGGU 3 Dosen Pengampu: Dr. Salmah, M.Si
PENGOLAHAN SINYAL DAN TEKNOLOGI MULTMEDIA
Pengantar tentang sistem
SIGNAL WAKTU DISKRIT : DERETAN
Pengolahan Sinyal.
Chapter 1: SINYAL ◘ Pengertian Sinyal ◘ Klasifikasi Sinyal ◘ Sinyal Dasar ◘ Operasi Dasar Sinyal Saptone07 – Polinema 2012.
Pengolahan Citra Pertemuan 8
Tri Rahajoeningroem, MT T Elektro UNIKOM
Metode Respons Frekuensi
Teori Isyarat Oleh Risanuri Hidayat.
KONVOLUSI 11/28/2018.
Sistem LTI dan Persamaan Diferensial
Transcript presentasi:

KONVOLUSI Tri Rahajoeningroem, MT T. Elektro - UNIKOM SISTEM LINIER KONVOLUSI Tri Rahajoeningroem, MT T. Elektro - UNIKOM

Tujuan Pembelajaran Mahasiswa memahami kegunaan konvolusi Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan proses konvolusi Mahasiswa mampu menyelesaikan proses konvolusi dalam analisis sistem kontinyu Mahasiswa mampu menyelesaikan proses konvolusi dalam analisis sistem diskrit Mahasiswa memahami dan dapat menjelaskan sifat-sifat konvolusi

Outline Representasi Sinyal sebagai Impuls Response Impulse Penurunan Konvolusi Jumlah Arti Konvolusi Metoda Konvolusi Dua Sinyal Penurunan Konvolusi Integral

Kegunaan konvolusi Untuk proses pengolahan citra : Perbaikan kualitas citra Penghilangan derau Penghalusan citra Deteksi tepi Dll

Representasi Sinyal sebagai Impuls Kita dapat merepresentasikan berbagai sinyal melalui pen-sampling-an dengan unit impulse tergeser: Disebut sebagai sifting (or shifting) property:

Response Impuls (t) h(t) [n] h[n] Sistem H Sistem H Respons dari sistem ketika sinyal input adalah unit impulse (t) disebut sebagai respons impulse, dan direpresentasikan oleh h(t). Pada Sinyal Kontinyu : h(t) = H((t)) Pada Sinyal Diskrit : h[n] = H[[t]] Sistem H (t) h(t) Sistem H [n] h[n]

Penurunan Konvolution Jumlah Pada Sinyal Diskrit LTI, misal h[n] adalah respons impuls dari sistem H. signal x[n] sebagai masukan H. tulis x[n] dalam bentuk representasi unit impulses: Maka sinyal output y[n] menjadi:

Penurunan Konvolution Jumlah (cont’d) Karena additivitas pada sistem LTI : Karena homogenitas pada sistem LTI : Karena time-invariance pada sistem LTI:

Arti Konvolusi Persamaan disebut sebagai konvolusi jumlah (convolution sum) atau superposition sum, dan direpresentasikan oleh: Perlu dicatat bahwa ini bukan perkalian antara x[n] dan h[n]. Secara Visual konvolusi berarti : Cerminkan h[k] Geser h[k] untuk seluruh nilai n yang mungkin, sampai melewati x[k] Kalikan x[k] dengan h[n-k] Jumlahkan hasilnya

Contoh Dua buah isyarat diskrit x(n) dan y(n) mempunyai representasi sebagai berikut: x(n) = 1 n = -1,0,1 0, n lainnya sedangkan, 1 n=1 y(n) = 2, n=2 0, n lainnya carilah r(n) = x(n)*y(n).

Untuk mencari nilai r(n) adalah sebagai berikut: Penyelesaian: Untuk mencari nilai r(n) adalah sebagai berikut: x(k) k 1 2 -1 -2 -3 3 y(k) (a) y(n-k) (b) y(-k) (c) r(n) n 4 5

Penurunan Konvolusi Integral Pada sistem waktu kontinyu LTI H, misal h(t) adalah respons impulse sistem. signal x(t) sebagai masukan H. Tulis “staircase approximation” untuk x(t) dalam bentuk unit impulse: dimana .

Penurunan Konvolusi Integral (cont’d) Maka, sinyal output signal y(t) menjadi : Karena additivitas pada sistem LTI : Karena homogenitas pada sistem LTI :

Penurunan Konvolusi Integral (cont’d) Karena time-invariance pada sistem LTI : dimana adalah staircase approximation dari h(t).

Pada kasus diatas penjumlahan didekati konvolusi integral dibawah:

Konvolusi Contoh h(t) x(t) y(t)= ? 1 t h(t) 1.5 2.5 x(t) 1 t -1.5 -2.5 h(t) 1.5 2.5 x(t) 1 t -1.5 -2.5 x(-t) 1 t p-1.5 p-2.5 x(p-t)

Konvolusi y(t) dicari dengan persamaan Untuk p-1.5<0 atau p<1.5 x(p-t) h(t)

Konvolusi 2. Untuk p-1.5>0 dan p-2.5<0, atau 1.5<p<2.5 1 t x(p-t) h(t)

Konvolusi 3. Untuk p-1.5>1 dan p-2.5<1, atau 2.5<p<3.5 1 t x(p-t) h(t)

Konvolusi 4. Untuk p-2.5>1, p>3.5 1 t p-1.5 p-2.5 x(p-t) h(t)

Konvolusi y(t) menjadi h(t) x(t) y(t)= ? 1 p 1.5 2.5 y(p) p-1.5 3.5-p h(t) 1.5 2.5 x(t) y(t) 3.5 t-1.5 3.5-t

Contoh Carilah sinyal r(t) yang merupakan hasil konvolusi dua sinyal tersebut. 1 x(p) p -1 h(p) 2 h(t-p) t-1 t-2

Untuk mencari nilai konvolusi kedua isyarat kontinyu digunakan: r(t) = x(t) * h(t) 1 h(t-p) p t-1 t-2 y(p) x(p) (a) (b) (c) (d)

Hasil konvolusi r(t) pada tiap penggal waktu tersebut adalah sebagai berikut Pada saat t<1 Pada periode ini sinyal h(t-p) belum sampai ke titik awal x(p) maka: r(t) = 0 Pada saat 1<t<2 Pada saat 1<t<2 batasan bawah integral konvolusi berdasar Gambar (b) adalah 0 dengan batas atas t-1. r(t) = t-1

Pada saat 2<t<3 Pada saat 2<t<3 batasan bawah integral konvolusi berdasar Gambar (c) adalah t-2 dengan batas atas 1. r(t) = 1-(t-2) = 3-t Pada saat t<3 Pada waktu ini h(t-p) sudah meninggalkan batas akhir x(p) sehingga: r(t) = 0

Hasil konvolusinya adalah : r(t) = x(t) * h(t) Dengan demikian hasil konvolusi secara keseluruhan adalah sebagai berikut: t-1 1<t<2 r(t) = 3-t 2<t<3 0, t lainnya 1 t 3-t 3 2 r(t) t-1

Sifat-sifat Konvolusi Commutative Distributive Associative Causality Step Response

Sifat-sifat Konvolusi Commutative Property: x[n]*y[n]=y[n]*x[n] x(t)*y(t)=y(t)*x(t) Distributive Property: x[n]*(y1[n] + y2[n])=x[n]*y1[n] + x[n]*y2[n] x(t)*(y1(t) + y2(t))=x(t)*y1(t) + x(t)*y2(t) Associative Property: x[n]*(y1[n]*y2[n])=(x[n]*y1[n])*y2[n] x(t)*(y1(t)*y2(t))=(x(t)*y1(t))*y2(t)

Interconnections of LTI systems Parallel connection of LTI system The output of the system is y(t) = y1(t) + y2(t) = x(t)*h1(t) + x(t)*h2(t)

Interconnections of LTI systems (2) Using distributive property, the output may be expressed as: x(t)*h1(t) + x(t)*h2(t) = x(t)*{h1(t) + h2(t)} the output for a discrete-time is: x[n]*h1[n] + x[n]*h2[n] = x[n]*{h1[n] + h2[n]}

Interconnections of LTI systems (3) Cascade connection of systems cascade connection system has associative and commutative property as: {x(t)*h1(t)}*h2(t) = x(t)*{h1(t)*h2(t)} and h1(t)*h2(t) = h2(t)*h1(t)

Causality Sistem kausal jika output hanya bergantung hanya pada sinyal input saat ini dan sebelumnya. Sistem LTI Kausal: Karena kausalitas h[n-k] harus nol untuk k>n. Shg, n-k<0 untuk sistem LTI kausal. Maka h[n]=0 untuk n<0.

Causality (cont’d) Maka konvolusi jumlah untuk sistem LTI kausalmenjadi: Samahalnya, konvolusi integral untuk sistem LTI kausal: Maka jika sistem kausal, respons impulse nol untuk nilai waktu negatif dan gunakan persamaan konvolusi yang lebih sederhana seperti di atas

Step Response (t) Sistem H h(t) u(t) Sistem H s(t) Unit Step Response: Keluaran sistem ketika diberikan masukan sinyal step. Direpresentasikan oleh oleh s[n] atau s(t). Seluruh karakteristiknya pada sistem LTI serupa dengan Respons Unit Impulse. (t) Sistem H h(t) u(t) Sistem H s(t)

Step Response dan Impulse Response Hubungan Respons Step dan Respons Impulse: Exercise: buktikan hubungan persamaan di atas.