Pengaruh Usia dan Tingkat Keparahan Kelumpuhan Wajah terhadap Ambang Batas Rasa pada Pasien Bells Palsy Hanna Husna.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Unit 4 Sistem Indra Learning More Biology 3.
Advertisements

ALAT INDRA MANUSIA BAB 2 IPA.
Faktor yang mempengaruhi persepsi
Biology / Natural Science / 11st grade 46 Senior High School Jakarta
Nama anggota : Ahmad Kamil
SISTEM SARAF IX / I Standart Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator
GANGGUAN BICARA DAN BAHASA
SISTEM SARAF.
Pengaruh Fortifikasi Makanan Terhadap Asupan Asam Folat
Perkembangan hidung dan telinga.
BAB 9 SISTEM KOORDINASI.
PANCA INDRA PADA MANUSIA
KEGIATAN AWAL KEGIATAN AWAL PANCA INDERA.
By : dr. Mustika Idrina Kayla SkinCare
Penciuman – penglihatan- pendengaran- peraba - pengecap
PERAWATAN LANSIA DENGAN GASTRITIS (MAAG)
PANCA INDRA INDRA INDRA PERABA INDRA PENGLIHAT INDRA PENGECAP PEMBAU
Dr. JACKY MUNILSON, Sp. THT-KL Bagian THT-KL RS DR. M.Djamil Padang.
Askep Lansia dengan Gangguan sistem pencernaan
SARAF KRANIALIS.
BAB III FUNGSI-FUNGSI UTAMA MENTAL/PSYCHE
Rangka manusia terbagi menjadi 3 kelompok yaitu : a
EPIDEMIOLOGI STROKE.
STKIP BINA BANGSA MEULABOH Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Sistem Indera Fungsi Indera : menanggapi rangsang dari luar tubuh (cahaya, suhu, tekanan, suara, sentuhan)
Cavum Oris Fidya, DRG., MSI..
LANSIA DENGAN GANGGUAN PENCERNAAN
Acupuncture for the sequelae of Bell’s palsy
BELL’S PALSY DAN PENATALAKSANAANNYA
Fatigue in early Parkinson’s disease: the Norwegian ParkWest study
BIOLOGI - XI IPA SISTEM INDERA MANUSIA.
FAAL SISTEM PENCERNAAN
PERUBAHAN PSIKOSOSIAL DAN SEKSUALITAS PADA LANSIA
Kelainan pada sistem saraf
Biopsikologi: Anatomi sistem saraf (Bagian 2)
KEAJAIBAN INDRA PENGECAP & MENSYUKURI NIKMAT ALLAH SWT
Acupuncture for the sequelae of Bell’s palsy: a randomized controlled trial Dimas Wahyu P.
Ada 2 jenis cegukan, yaitu :
Kelainan dan Gangguan Sistem Saraf
KELUMPUHAN SARAF FASIALIS
Faktor-faktor yang mempengaruhi kehamilan
PENGECAP RASA PADA LIDAH
BAU DAN RASA.
Dionissa shabira FK UPN “Veteran” Jakarta
CROCODILE TEARS SYNDROME Dionissa shabira
TEXSI MARINI WAHDALENA
Sindrom Guillain–Barré
PEMERIKSAAN FISIK SISTEM 12 NERVUS CRANIAL
- JURNAL READING - Farikha Ni’matul Maghfiroh
Sistem Pencernaan Makanan & Gangguan Pada Sistem Pencernaan
Komplikasi Tetanus Inas Amalia
Yustisio arya nugroho dan naufal fawaz zahran
Effect of Exercises on Quality of Life in Women
HISTOLOGI LIDAH.
GENERAL SENSE I NJOMAN WIDAJADNJA.
SARAF & HORMON.
FAAL SISTEM PENCERNAAN
Nama Kelompok : Albert B M Alberthus Andre K Anthony David V G Edwin.
Naufal Muntaaza Waliy H CI-BI 2 SMAN 1 SUMEDANG
JOURNAL READING Mucuna Pruriens pada Penyakit Parkinson : A Double-Blind, Randomised, Controlled, Crossover Study PEMBIMBING : Dr. Nurtakdir Kurnia Setiawan,
PROSES PENUAAN Saptawati Bardosono 9/17/2018.
SITI FATIMAH Di bimbing oleh: 1.Dr. Wawang S. Sukarya, dr., SpOG (K)., MARS., MH.Kes 2.Dr. Usep Abdullah Husin, dr., MS. SpMK PERBANDINGAN.
dr. Nurtakdir Setiawan, Sp.S
HAMIL Apa saja yang tidak disarankan??? Hamil beresiko tinggi??
Psychogenic pain dr. Soraya T.U, Mkes SpKj.
GANGGUAN SENSORI DAN INTEGUMENT PADA LANSIA Kelompok VI  Chintya Dinda V  Haidah  Melisa A  Renda Puspitasari  Tegar Harapano.
ALAT INDERA PADA MANUSIA DINIK T. ( ) FARIKHAHTIN ( ) NILA IZZATI S. ( ) ARINA F. ( ) KELOMPOK 5.
Materi Dasar Tentang TB
Oleh: Irmagian Paleon, MD. Sistem saraf Sistem Saraf Pusat Sistem Saraf Tepi Divisi aferen Divisi eferen Sistem saraf Somatis Sistem saraf Otonom Sistem.
Gizi Usila (usia lanjut)
Transcript presentasi:

Pengaruh Usia dan Tingkat Keparahan Kelumpuhan Wajah terhadap Ambang Batas Rasa pada Pasien Bells Palsy Hanna Husna

Pendahuluan Gejala yang paling sering ditemukan pada pasien- pasien dengan Bell’s palsy mencakup kelumpuhan wajah dan asimetri wajah.

Nervus fasialis memiliki beberapa fungsi : mengendalikan otot-otot yang bertanggung jawab atas ekspresi wajah mengendalikan sekresi oleh glandula lakrimalis dan saliva mengendalikan taste bud di dua pertiga anterior lidah mengendalikan serabut saraf sensorik umum

Faktor-faktor yang mempengaruhi kepekaan terhadap rasa mencakup: gangguan penciuman merokok alkohol obat-obatan degenerasi sejalan dengan bertambahnya usia perubahan endokrin pada wanita klimakterium dan hamil faktor-faktor mental dan psikologis xerostomia

Subjek dan Metode Bells Palsy Kontrol Penelitian ini mengikutsertakan 76 subjek 11 orang <40 tahun Bells Palsy 29 orang 18 orang >40 tahun 28 orang <40 tahun Kontrol 47 orang 19 orang >40 tahun

Kurangnya rasa kebersihan Riwayat penyakit/kelainan sekretorik Eksklusi Kurangnya rasa kebersihan Riwayat penyakit/kelainan sekretorik Psikologis Tumor Disosmia dan disgeusia

EGM (Elektrogustometri) Digunakan untuk mengukur skor ambang batas listrik pada 4 tempat lidah. Menggunakan probe baja yang menghasilkan rasa metalik, asam, atau pahit.

Uji Rasa Zat Kimia Di lakukan di 2 tempat : di tengah lidah dan tengah palatum mole Lima reagen di ujikan : Sukrosa Natrium clorida Quinin hidroklorid Asam tartarat Monosodium

Hasil dan Pembahasan Perbedaan ambang batas rasa antara subjek Bell’s Palsy dan kontrol EGM menunjukkan bahwa ambang batas rasa elektrik pada kelima tempat, empat di lidah dan satu pada bagian tengah palatum molle, secara signifikan lebih tinggi pada Bell’s palsy dibandingkan pada kelompok kontrol (p < 0.05 masing-masing).

Uji kimia untuk rasa manis, asin, pahit, dan umami di dua lokasi pada lidah dan tengah palatum molle menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan dalam hal ambang batas rasa antara dua kelompok (p > 0.05 masing-masing)

Ambang batas rasa sebagai suatu fungsi tingkat keparahan kelumpuhan wajah Tidak terdapat perbedaan antara kelompok yang signifikan dalam hal ambang batas rasa elektrik atau pada uji rasa dengan zat kimia di lokasi manapun dilidah dan palatum molle (p > 0.05 untuk masing- masing)

Perbedaan antara subjek Bell’s palsy dan subjek kontrol yang berusia < 40 tahun Secara keseluruhan, rerata ambang batas rasa elektrik pada pasien Bell’s palsy yang berusia < 40 tahun lebih tinggi dibandingkan subjek kontrol yang berusia sama dengan perbedaan yang signifikan pada area kanan belakang lidah (p < 0.05)

Tidak teramati perbedaan yang signifikan dalam hal ambang batas rasa dengan zat kimia antara kedua kelompok ini.

Perbedaan antara kelompok Bell’s palsy dan kontrol yang berusia > 40 tahun Secara keseluruhan, rerata ambang batas rasa elektrik pada pasien Bell’s palsy yang berusia > 40 tahun secara signifikan lebih tinggi dibandingkan pada subjek kontrol yang berusia sama, namun tidak ada satupun perbedaan ini yang bersifat signifikan secara statistik (p > 0.05).

Tidak teramati perbedaan yang signifikan dalam hal ambang batas rasa antara dua kelompok yang berusia lebih tua ini

Kesimpulan Kesimpulannya, ambang batas pengecapan elektrik lebih tinggi pada pasien-pasien dengan Bell’s palsy dibandingkan kontrol yang sehat. Secara khusus, ambang batas pengecapan lebih tinggi pada pasien- pasien Bell’s palsy yang lebih muda dibandingkan yang tua.