Matriks Rencana Tindak RPJMN LIPI

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PENERAPAN ANGGARAN TERPADU BERBASIS KINERJA DI INDONESIA
Advertisements

Rapat Kerja FPIK, Februari 2012 Carita PS ILMU KELAUTAN.
Peran RZWP3K dalam Perencanaan Pembangunan Bidang Kelautan
ARAH PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
Oleh: Prof. Ir. Urip Santoso, S.IKom., M.Sc., Ph.D
Topik: Visi Pertanian Abad 21 (Pertanian Yang Berkebudayaan Industri)
Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat
Perencanaan Tata Guna Lahan
KURLENI UKAR Disampaikan pada
Rencana kerja kementerian/lembaga tahun 2013
Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan
RENCANA INDUK PENELITIAN (RIP) UNIVERSITAS DIPONEGORO
Topik-Topik Issue (to be discussed) G.H. Universal Bandung, 5 November 2009.
Nama Proposal :Desain dan Rancang Bangun Bangunan Hemat Energi
Rapat Koordinasi Penyelesaian APBN-P Tahun 2015
RAPAT : RENCANA KEGIATAN PENELITIAN & PENGABDIAN MASYARAKAT 2017
dr.Andi.Hj.Hadijah Iriani R.Sp.THT.MSi Kepala bappeda kota makassar
H. Ahmad Marzuqi, S.E Dan Dian Kristiandi, S.Sos
KAJIAN ANALISIS DAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SISTEM INOVASI DAERAH (SIDA) DALAM PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015 PT. Secon Dwitunggal Putra.
KERANGKA UMUM PERUBAHAN RPJMD PROVINSI KALIMANTAN UTARA
“Peran Profesor Riset dalam Mempercepat Pelaksanaan Kegiatan Prioritas BATAN Tahun ” Oleh: Efrizon Umar Bogor, 3 Juni 2016.
Rimbawan II Gedung Manggala Wanabakti
RAPAT KERJA KOMISI VIII DPR RI DENGAN MENTERI SOSIAL RI
SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( SAKIP)
KONSEP PENGELOLAAN SUMBER DAYA LINGKUNGAN
PERENCANAAN STRATEGIS TAHUN 2017
Direktorat Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat
RAPAT Ka PME LIPI 6 DESEMBER 2010.
REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 2017
KAJIAN ANALISIS DAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SISTEM INOVASI DAERAH (SIDA) DALAM PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015 PT. Secon Dwitunggal Putra.
IMPLEMENTASI SAKIP KECAMATAN PANGGUNGREJO KABUPATEN BLITAR
Sosialisasi Dekonsentrasi Bidang Perumahan Tahun 2015
KOORDINASI PROGRAM STRATEGIS BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
PEREKONOMIAN INDONESIA
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/
RENSTRA SEKRETARIAT DIRJEN PETERNAKAN TAHUN
TEKNOLOGI DALAM AGRIBISNIS
Minimum Environmental Standards Environmental Quality Standards
SUMBERDAYA PERIKANAN Kuliah Ke-4.
Manajemen Teknologi Agribisnis
RAPAT Tim PME LIPI 20 DESEMBER 2011.
PERAN PERTANIAN TERPADU DALAM PEMBANGUNAN PERTANIAN INDONESIA
Arah dan Kebijakan AGENDA RISET NASIONAL Lokakarya
TEKNOLOGI BERSIH Laboratorium Teknik Sumberdaya Alam dan Lingkungan
SOSIALISASI TEMA RISET BALITBANG – KABUPATEN GORONTALO
Dikutip dari berbagai sumber
AGENDA RISET DAERAH PROVINSI BENGKULU
AKUNTABILITAS KINERJA
POTENSI DAN KENDALA IMPLEMENTASI INOVASI DAERAH
KEBIJAKAN OBAT  .
RPJMN Bidang Tata Ruang
Definisi Iptek Lingkungan
UNIVERSITAS AIRLANGGA
Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan
Penyusunan Kegiatan dan Anggaran Tahun 2019
USULAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KOTA SAMARINDA PADA APBD PROVINSI KALTIM
Kebijakan Umum RKAT UPI 2019
SUMBER DAYA ALAM DAN PENGOLAHANNYA` DI SUSUN OLEH: ARMAN NOOR EFENDY DIDI DARMAWAN AZMI ERWIN RIYADI IMAM BAIDHOWI DI SUSUN OLEH: ARMAN NOOR EFENDY DIDI.
Agenda Riset Nasional & Laporan Pelaksanaan Fokus Tugas DRN
Kebijakan Umum RKAT UPI 2019
INTEGRASI LEMBAGA PENELITIAN K/L TERKAIT RUU SINAS IPTEK
Kebijakan Pembangunan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Bidang Pangan
KEBIJAKAN IMPLEMENTASI SISTEM PEMERINTAHAN BERBASIS ELEKTRONIK
“PEMBANGUNAN DESA YANG BERBASIS PENGURANGAN RISIKO BENCANA ”
Dasar Hukum : 1. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 Pasal 18 Tentang Penanggulangan Bencana 2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 46 Tahun 2008 Tentang.
INDONESIA MENUJU POROS MARITIM DUNIA Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki potensi untuk menjadi Poros Maritim Dunia.
MUSRENBANG Perubahan RPJMD Tahun
Akreditasi Institusi.
Keanekaragaman Hayati
OLEH : Plt. KEPALA DINAS PENDIDKAN ILYAS S. SITORUS, SE, M.Pd.
Transcript presentasi:

Matriks Rencana Tindak RPJMN LIPI 2010-2014 Bahan Rapat PME IPH 3 Juli 2009 Matriks Rencana Tindak RPJMN LIPI 2010-2014

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam rangka pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan diperlukan: Penerapan iptek secara luas dalam sistem produksi barang dan jasa. Pembangunan pusat-pusat keunggulan iptek. Pengembangan lembaga penelitian yang handal. Pengakuan terhadap hasil temuan dan hak atas kekayaan intelektual. Kegiatan pembangunan iptek diarahkan untuk: Menciptakan dan menguasai iptek (ilmu dasar, terapan, sosial, dan humaniora) untuk menghasilkan teknologi. Memanfaatkan teknologi hasil penelitian, pengembangan, dan perekayasaan (litbang-rek). Mendukung pemenuhan kebutuhan di semua bidang kehidupan.

Kerangka dan Strategi Pembangunan Iptek SUBSTANSI SISTEM

Matriks Rencana Tindak Prioritas Bidang I: Penguatan Sistem Inovasi Nasional (3 Fokus) Penataan Kelembagaan Iptek Penguatan Sumberdaya Iptek Penataan Jaringan Iptek Prioritas Bidang 2: Penguasaan, Pengembangan, dan Penerapan Iptek (11 Fokus) Litbang Sumberdaya Laut Litbang Biologi Molekuler dan Bioteknologi Litbang Sumberdaya Hayati Litbang Ilmu Kebumian Litbang Energi Baru dan Terbarukan Litbang Tenaga Nuklir dan Radioisotop Litbang Antariksa dan Penerbangan Litbang Material Industri Litbang Ilmu-ilmu Perekayasaan Litbang Teknologi Pertahanan dan Keamanan Litbang Imu Pengetahuan Sosial dan Kebudayaan

PRIORITAS BIDANG 2: P3 IPTEK Penguasaan, Pengembangan, dan Penerapan Iptek Fokus Prioritas: 8 Perkiraan alokasi Anggaran: 2010 – 2014 : antara Rp.150 hingga 170 miliar/tahun

1. LITBANG SUMBERDAYA LAUT Outcome: Meningkatnya ketersediaan informasi sumberdaya laut, kemampuan untuk memanfaatkan serta melestarikannya. Perkiraan alokasi anggaran: Rp.59 miliar Pelaksana: IPK Kegiatan Prioritas: Litbang di bidang Oseanografi (6 output) Litbang Teknologi Survei Kelautan (1 output)

2. LITBANG BIOLOGI MOLEKULER DAN BIOTEKNOLOGI Outcome: Meningkatnya kemampuan nasional dalam memanfaatkan bioteknologi untuk peningkatan kesejahteraan serta penanggulangan penyakit tropis. Perkiraan alokasi Anggaran: 28 miliar/tahun Pelaksana: IPH Kegiatan Prioritas: Litbang Bioteknologi Pertanian (5 output) Litbang Bioteknologi Farmasi & Kedokteran (5 output) Litbang Bioteknologi Bioproses dan Lingkungan (8 output)

3. LITBANG SUMBERDAYA HAYATI Outcome: Meningkatnya kemampuan nasional dalam memanfaatkan keanekaragaman hayati Indonesia untuk penggunaan berkelanjutan. Perkiraan alokasi Anggaran: 26,470 miliar/tahun Pelaksana: IPH Kegiatan Prioritas: Peningkatan kemampuan nasional dalam pemanfaatan hayati (1 output) Riset pemanfataan kehati (Biopropeksi) (7 output) Riset dasar kehati dan degradasi lingkungan (6 output) Pengelolaan koleksi spesimen hidup dan genetik sumber kekayaan hayati Indonesia (Bioresource Center - BRC) (1 output) Litbang teknologi material maju berbasis SDH (2 output) Litbang kelembagaan otoritas ilmiah SDH (3 output) Litbang science education dalam bidang keanekaragaman hayati (1 output) Litbang konservasi in-situ dan ex-situ (1 output)

4. LITBANG ILMU KEBUMIAN Outcome: Tersedianya model penanggulangan bencana kebumian, pencemaran lingkungan, Informasi dasar karakter sumber daya perairan darat untuk mendukung strategi pengelolaannya, Pemanfaatan sumberdaya primer (mineral) dan sekunder. Alokasi Anggaran: Rp.14,990 miliar Pelaksana: IPK Kegiatan Prioritas: Litbang di Bidang Geoteknologi (7 output) Litbang Sumber Daya Perairan Darat (8 output) Litbang Metalurgi (4 output)

5. LITBANG ENERGI BARU DAN TERBARUKAN Outcome: Meningkatnya kemampuan nasional dalam mengembangkan dan memanfaatkan sumber-sumber energi yang tersedia dalam jumlah yang besar seperti energi matahari, panas bumi, tenaga angin, tenaga dari ombak dan arus laut, batubara bersih. Perkiraan alokasi Anggaran: 2,200 miliar/tahun Pelaksana: IPT Kegiatan Prioritas: Pengembangan sumber energi alternatif dengan teknologi fuel cell (3 output) Pengembangan sumber energi baru berbasis biohidrogen (1 output) Pengembangan sumber energi baru berbasis energi surya (2 output) Pengembangan sumber energi baru pengganti bahan bakar cair (1 output)

8. LITBANG MATERIAL INDUSTRI Outcome: Meningkatnya kemampuan litbang dalam pengembangan material maju dan pemanfaatan nano teknologi untuk mendorong perkembangan dan daya saing industri manufaktur. Perkiraan alokasi Anggaran: 1,750 miliar/tahun Pelaksana: IPT Kegiatan Prioritas: Peningkatan Iptek Litbang Material Maju untuk Magnet dan Material Pendukung Energi Alternatif (3 output) Material Baru untuk Bidang Kesehatan dan Pertanian Berbasis Bahan Alam Lokal (1 output) Pengembangan Nanofiber/ Nanomaterial untuk penyediaan air bersih dan penanganan limbah, dan masalah lingkungan (1 output) Material Baru untuk Pendukung Konstruksi (1 output)

9. LITBANG ILMU-ILMU PEREKAYASAAN Outcome: Meningkatnya Kemampuan Rekayasa Instrumentasi Presisi untuk Industri dan Metrologi. Alokasi Anggaran: Rp.0,550 miliar Pelaksana: Jasil Kegiatan Prioritas: Pengembangan Kalibrasi dan Pengukuran Ilmiah (1 output)

11. LITBANG ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DAN KEBUDAYAAN Outcome: Terwujudnya Penguasaan, Pengembangan, dan Penerapan Iptek yang Strategis bagi Pembangunan Nasional. Perkiraan alokasi Anggaran: Rp.12,695 miliar Pelaksana: IPSK dan Settama Kegiatan Prioritas: Penelitian Globalisme-regionalisme (2 output) Penelitian National Resilience/ Ketahanan Nasional (2 output) Penelitian Good Governance (2 output) Penelitian Kebijakan Iptek Nasional (1 output) Penelitian Sistem Manajemen Iptek Nasional (1 output)

PRIORITAS BIDANG 1: PENGUATAN SIN PENGUATAN SISTEM INOVASI NASIONAL Fokus Prioritas: 3 Perkiraan alokasi Anggaran: 2010-2014: Rp.106 hingga 130 miliar/ tahun

1. PENATAAN KELEMBAGAAN IPTEK Outcome: Terbangunnya tatakelola litbang yang efisien dan efektif, yang mampu mendorong profesionalisme komunitas iptek, serta meningkatnya kesadaran iptek di masyarakat. Perkiraan alokasi Anggaran: 22,931 miliar/tahun Pelaksana: Settama, IPSK Kegiatan Prioritas: BPK (5 output) BOK (4 output) BKPI (4 output) IPSK (1 output)

2. PENGUATAN SUMBERDAYA IPTEK Outcome: Terbangunnya pusat-pusat keunggulan yang kompeten bagi pemenuhan kebutuhan strategis nasional. Alokasi Anggaran: Rp.47,262 miliar Pelaksana: Settama, Jasil, IPSK, IPH Kegiatan Prioritas: BUP (3 output) BOK (6 output) Pappiptek (1 output) Jasil (4 output) IPSK (1 output) IPH (1 output)

3. PENGUATAN JARINGAN IPTEK Outcome: Terbangunnya pola hubungan kerjasama antar lembaga litbang, antara lemlit dengan perguruan tinggi, dan antara lemlit dengan industri/ masyarakat pengguna. Alokasi Anggaran: Rp.35,438 miliar Pelaksana: Settama, IPT, IPH Kegiatan Prioritas: Pappiptek (2 output) BPK (2 output) BKPI (1 output) IPT (2 output) IPH (1 output)

RPJMN (N: Nasional) Agar dibedakan dengan Renstra satker ataupun DIPA satker. RPJMN ini layaknya “grand strategy”, maka tentu memuat perihal yang relatif besar-besar saja, yang nantinya diuraikan lebih lanjut ke dalam Renstra LIPI dan selanjutnya Renstra kedeputian dan Renstra satker. LIPI belum memiliki net draft Renstra 2010-2014. Dimulai dengan penetapan, setiap kedeputian akan terlibat pada Fokus Prioritas yang mana. Selanjutnya terhadap satu Fokus Prioritas yang dipilih akan melakukan Kegiatan Prioritas apa. Kami menyarankan tidak lebih dari tiga Kegiatan Prioritas. Setelah itu, pada setiap Kegiatan Prioritas tersebut ditetapkan Indikator Output nya. Terakhir, untuk tercapainya Output tersebut dibutuhkan biaya berapa. Kumpulan dari Output Kegiatan Prioritas ini akan menjawab Sasaran/ Target  dari Fokus Prioritas (Indikator Outcome). Pagu biaya per satu Kegiatan Prioritas selama ini berkisar 3-15 miliar rupiah. Lebih dari itu, mungkin perlu cari PHLN atau sumber biaya lain. Juga perlu didukung dengan justifikasi yang kuat.

Data Awal untuk Penyusunan Bappenas tidak menentukan tenggat waktu, tetapi akan menggunakan data yang ada. Kini, data yang ada untuk LIPI, yaitu 15 Kegiatan Prioritas dengan pagu 148 miliar. Ini sesuai dengan SEB Bappenas- Depkeu tentang Pagu Indikatif 2010. Jadi ini yang harus dipakai sebagai patokan base line.

ANGGARAN KEGIATAN PRIORITAS LIPI 2010 (dalam ribuan rupiah) No Uraian Kegiatan PREDIKSI ANGGARAN  Tahun 2010 1 Eksplorasi, Bioprospeksi, Konservasi, dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam Hayati dan Genetik, Molecular Farming, Transgenetic, dan Ploiploidi 10,000,000 IPH 2 Pengembangan Bio Resource Centre dan Microbial Culture Collection/ Molecular Farming 3 Pengembangan Material Baru dan Nano Teknologi 8,000,000 4 Pengembangan Teknologi Fuel Cell dan Alat Penghemat BBM (Electric Fuel Treatment) 5 Pendayagunaan Iptek bagi Pembangunan Daerah, Pelaksanaan Litbang, dan Aplikasi Teknologi Hasil Litbang 15,000,000 6 Pengembangan Prasarana Rujukan bagi (MSTQ) 2,000,000 7 Rehabilitasi dan Pengelolaan Terumbu Karang (Coremap) 28,400,000

(lanjutan) No Uraian Kegiatan Jumlah Tahun 2010 Catatan 8 (dalam ribuan rupiah) No Uraian Kegiatan Jumlah Tahun 2010 Catatan 8 Pengembangan & Penyusunan Indikator Iptek 6,000,000 9 Pengembangan Tematis Teknopolis 5,000,000 10 Pengadaan Alat Laboratorium dalam rangka implementasi proyek Meat Milk Pro 2,000,000 IPH 11 Penyelenggaraan Litbang Kebumian 10,000,000 12 Pengelolaan Keanekaragaman Hayati dan Ekosistemnya 13 Penyelenggaraan Riset Eksplorasi dan Pengembangan Iptek Kelautan dan Perikanan 12,000,000 14 Penyusunan dan Penyelenggaraaan Kebijakan Dukungan Iptek untuk Kebijakan Pemerintah 15 Pembinaan dan Penguatan Kelembagaan Iptek 15,000,000 JUMLAH 148.400.000

PERBANDINGAN PAGU LIPI 2010 (dalam ribuan rp) PROGRAM PAGU DIPA TA 2009 INDIKATIF 2010 Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup 6.855.760 - Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam 32.215.016 28.400.000 TOTAL 478.624.529 490.856.800

CATATAN PENTING Jika LIPI berkiprah dengan mengisi sekitar 7-9 Fokus Litbang dan antara 21-25 Kegiatan Prioritas yang spesifik dan fokus, maka hal ini akan memudahkan LIPI dalam melakukan pembahasan di Bappenas, memudahkan pimpinan LIPI dalam menjelaskan di K7 DPR, dan yang tak kalah penting nantinya akan memudahkan tim PME dalam menyusun LAKIP. Kegiatan yang spesifik dan fokus tersebut artinya akan dengan jelas diketahui bahwa itu merupakan kegiatan LIPI. Perbaikan masih dapat kami terima selambatnya pada hari Senin, 6 Juli 2009 pukul 16.00 sore.

Terima Kasih 25