MODUL II PERKEMBANGAN ILMU MANAJEMEN 2.1. SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU MANAJEMEN Manajemen merupakan ilmu pengetahuan yang berkembang pada abad 19. John Robert Beishline memecahkan permasalahan Manajemen ke dalam tiga golongan ini : Manajemen Konvensional (Manajemen Tradisional) Manajemen Sistematis Manajer dalam menghadapi masalah serta memecahkannya berdasarkan tindakan yang diambil pada masa lalu. Merupakan suatu langkah menuju manajemen berdasarkan ilmu. Dalam memecahkan masalah yang dihadapi, bahwa manajer mendasarkan dirinya pada pengalaman, dan juga pengalaman orang lain, ukuran keberhasilan orang lain merupakan pedoman dan dapat pula dipraktikkan.
1) Patrimonial Management Manajemen Secara Ilmu Menetapkan dengan seksama persoalan-persoalan yang dihadapi, membuat suatu patokan penegasan untuk bekerja mengumpulkan bahan-bahan untuk mencapai cara pemecahan sementara. Periksa kembali pemacaman tersebut. Manajemen berdasarkan ilmu adalah suatu cara yang berupa pengamatan dan analisis yang logis menuju pada suatu rencana yang efektif. A. Berdasarkan klasifikasi Marbinson dan Myer dalam bukunya "Management In Industrial World" tredapat tiga tipe Managerial Elit. 1) Patrimonial Management Perusahaan dimiliki anggota-anggota keluarga dan kedudukan penting sebagian besar hierarki jabatan dalam organisasi di tangan anggota keluarga.
Political Management Profesional Management Kedudukan penting dan pokok dalam organisasi di pegang oleh orang-orang yang mempunyai hubungan politik dan didasarkan atas loyalitas kepada suatu partai. Kedudukan strategis dan penting kepada mereka yang memberikan kontribusi atas kemampuan dalam menguasai managerial. 2.2. ALIRAN ILMU MANAJEMEN Management By Custom (Aliran Empiris) Manajemen adalah suatu ilmu pengalaman. Kesuksesan manajer masa silam menjadi tolak ukur untuk generasi berikutnya.
Scientific Management Aliran Behavior Mengutamakan metode ilmiah dalam memecahkan suatu masalah. Langkah metode yang ditempuh : Aliran perilaku manusia Aliran Human Relations Approach (Leadership Approach) Prinsip aliran manajemen ini orang harus bekerjasama dalam kelompok menuju tujuan-tujuan yang ditentukan sehingga harus di bina sedemikian rupa demi keberhasilan perusahaan. Mengidentifikasi masalah. Melakukan observasi. Mengemukakan pemecahan tentatif terhadap masalah. Mengadakan analisis. Mengklasifikasikan data yang diperoleh, Memberikan jawaban tentatif terhadap masalah. Merumuskan pemecahan masalah.
Aliran Sosial Sebagai suatu sistem antar hubungan cultural (system of cultural interelationship) Hubungan kultural dari pelbagai golongan perlu diidentifikasikan dan dianalisis sebelum diarahkan terhadap pengembangan kerjasama (coorporation) yang terintegrasi.
KONSEP SOSIOLOGI DALAM ALIRAN SOSIAL STRUKTUR ORGANISASI FORMAL INFORMAL STRUKTUR MASYARAKAT PUBLIC KARYAWAN (EMPLOYES) COMPETITOR STRUKTUR INTEGRASI HUBUNGAN ORGANISASI INTERNASIONAL HUBUNGAN ORGANISASIEKSEKSTERNAL
Aliran Sistem Manajemen Aliran Decisional Management Sistem adalah sekumpulan atau serangkaian dari beberapa unsur yang saling berhubungan atau saling bergantung sehingga membentuk suatu kesatuan yang kompleks yang merupakan suatu keseluruhan yang terdiri dari bagian-bagian dalam susunannya teratur mengikuti beberapa skema atau rencana. Tugas seorang manajer ialah mengambil atau menetapkan keputusan. Top manajemen hendaknya menciptakan struktur organisasi perusahaan sedemikian rupa sehingga dapat terbina suatu kerjasama antara top manajemen dan bawahan.
Aliran Quantitatif Measurement Manajemen Proses Aliran Contigency Management (Situational Management) Jenis perancangan dan pengambilan keputusan yang biasa dipecahkan dengan metode kuantitatif Ialah dalam mengoptimalisasikan penjualan, laba perusahaan, penggunaan mesin atau meminimalisasikan biaya, dan penyelesaian produk. Manajemen adalah suatu proses yang pembagiannya dapat ditelusuri dengan jalannya menganalisis fungsi-fungsi top manajemen. Yaitu manajemen berdasarkan pada situasi dan kondisi lingkungan perusahaan.
JENIS MANAJEMEN Manajemen By Acception Managerial Break Through Management By Objective (MBO) Konsep dasar dari manajemen ini adalah perusahaan atau organisasi harus mendapatkan dukungan dari para karyawan. Adalah perombakan bidang manajemen secara bertahap dan sistem tersebut hendaklah secara dinamis artinya dari setiap hasil yang dicapai pada suatu tahap diadakan perubahan dan harus selalu di kontrol. Sistem pelaksanaan dengan menitikberatkan spesifikasi sasaran dan penetapan kuantitas hasil (output) yang dicapai.
Langkah-langkah yang diambil dalam pelaksanaan sistem ini sebagal berikut : a) Jumlah hasil yang dicapai. b) Metode yang dipakai. c) Waktu pelaksanaan dan berakhirnya suatu pekerjaan. d) Fasilitas, dana, sarana dan wewenang. e) Personil dan pemberian tugas. f) Penilaian dari apa yang harus dicapai. Management By Result Management By Ideas Menitiberatkan pada analisis dari hasil yang dicapai. Menitikberatkan pada pengawasan yang ketat tentang tujuan perusahaan.
George R. Terry membenkan pedoman sebagai berikut: 2.3. METODE PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH DALAM MANAJEMEN George R. Terry (1977) menyebutkan lima metode pendekatan dalam memecahkan masalah dalam perusahaan sebagai berikut: Secara Rutin Setiap permasalahan dapat dipecahkan dengan jalan membandingkan hasil pemecahan masalah terdahulu menggunakan metode Standard Operating Procedures (SOP), yaitu menggunakan buku panduan tentang prosedur pemecahan masalah yang menggambarkan dan mengenal apa yang harus dilakukan manajer. George R. Terry membenkan pedoman sebagai berikut: Lihat kembali semua unsur dari masalah sehingga diperoleh kesatuan susunan masalah. Coba diubah cara mengutarakan masalah. Lihat pengaruh lingkungan dan coba atur lagi ciri-ciri ruang dan waktu dari dalam. Evaluasi gagasan anda sendiri dan gagasan lain secara konservatif.
Secara llmiah Secara Keputusan Secara Kreatif Dilakukan dengan cara yang penganalisaan masalah. Pelaksanaan terdiri dua tahap : Dilakukan pendekatan secara dedsionai approach dari semua pilihan yang dikumpulkan, kemudian diteliti atau di evaluasi secara detail. Identifikasi Masalah (Problem Identification) Pemecahan Masalah (Problem Solution) a. Identify and state the problem. b. Prepare for creativity by acquiring needed raw material. c. Encourage idea influency to take answer. d. Permit illumination of new idea. e. Verify and evaluate the proposed answer. f. Apply the recommended answer.
Secara Kuantitatif Pemecahan permasalahan di beri prioritas terhadap masalah yang erat hubungannya dengan kepentingan perusahaan. Masalah yang mendesak didahulukan dan masalah yang kurang mendesak ditangguhkan.